Kelompok 4
Kelompok 4
Kelompok 4
SKENARIO 1 KEL. 4
Dosen Pembimbing : drg. Agung Satria W.
Nama-nama anggota Kelompok
1. Muhammad Aufar Rafif A. ( NIM : I1D115021)
2. Chintya Dewi Styo N. ( NIM : I1D115050)
3. Destri Khusnul Khotimah ( NIM : I1D115006 )
4. Elvara ( NIM : I1D115212 )
5. Ferdy Juliannor Fajar ( NIM : I1D115214 )
6. Desy Ayunda Putri ( NIM : I1D115070 )
7. Dewi Retno Wahyu W. ( NIM : I1D115009 )
8. Muhammad Rizki Ridho ( NIM : I1D115059 )
9. Yenny Salmah ( NIM : I1D115042 )
10. Monita Valentine Silalahi ( NIM : I1D115071 )
11. Nur Aprilyani ( NIM : I1D115231 )
12. Putri Chari Nurmardina ( NIM : I1D115233 )
Skenario
Pasien wanita usia 60 tahun datang ke RSGM dengan keluhan rasa terbakar
dan sakit pada langit – langit dan lidahnya. Hasil anamnesis menunjukan
bahwa pasien menggunakan gigi tiruan sejak 7 tahun lalu. Gigi tiruannya
dibuat oleh tukang gigi. Gigi tiruan tidak pernah di lepas dan tidak di
bersihkan. Pemeriksaan intra oral tampak pada palatum persis di bawah
gigi tiruan macula, merah, sakit, batas jelas, dan sekitarnya warna normal.
Pada lidah terdapat plak, berwarna putih, bias dikerok dan bawahnya
terdapat kemerahan, dan rasa sakit terbakar. Pasien menggunakan terapi
kortikosteroid sejak setahun yang lalu karena menderita penyakit
autoimun. Dokter gigi menyarankan pemeriksaan mikrobiologi jamur.
Identifikasi Istilah Asing
7. Penjalaran jamur dari lengkung rahang ke palatum atau lidah dan lain-lain ?
Menggunakan flow, saliva, dan berkoloni
Dilakukan pemeriksaan
Tahap Perawatan
Tahap Pencegahan
Sasaran Belajar
1. Definisi Candidiasis ?
2. Etiologi candidiasis ?
3. Faktor Predisposisi dari candidiasis ?
4. Patogenesis dari predisposisi candidiasis ?
5. Manifestasi klinis dari predisposisi candidiasis ?
6. Terapi dari predisposisi candidiasis ?
7. Diagnosis Banding dari predisposisi candidiasis ?
8. Prognosa dari penyakit ?
9. Tahap perawatan dari penyakit ?
10. Tahap pencegahan dari penyakit ?
Pemeriksaan Subjektif
o Divisi : Eurycophyta
o Kelas : Deuteromycetes
o Ordo : Cryptococcaceae
o Famili : Candidoidea
o Genus : Candida
o Spesies : Candida albicans
MORFOLOGI JAMUR
1. Yeast Like cells, terlihat sebagai kumpulan sel berbentuk bulat atau oval dengan variasi
ukuran lebar 2-8 µm dan panjang 3-4 µm, diameter 1,5-5 µm. Sel-sel tersebut dapat
membentuk blastospora.
2. Pseudohypha, karena blastospora tidak lepas dan terus membentuk tunas baru.
3. Chlamydospora, dinding sel bulat dengan diameter 8-12 µm Chlamydospora terbentuk jika
Candida albicans di kultur pada medium kurang nutrien seperti Corn meal agar
ETIOLOGI
Jamur Candida albicans.
Faktor predisposisi : faktor lokal dan sistemik
Faktor lokal :
Penggunaan gigi tiruan
Xerostomia
kebiasaan merokok.
Faktor sistemik:
Penyakit defisiensi imun (HIV/AIDS)
Kemoterapi
Radioterapi
Penggunaan obat antibiotik dan steroid
Faktor Predisposisi karena Pemakaian
Gigi Tiruan
Diagnosis : Candidiasis Erimatosa
Penggunaan gigi tiruan dapat memberikan lingkungan yang
kondusif bagi pertumbuhan jamur Kandida yaitu lingkungan dengan pH yang rendah, sedikit oksigen,
dan keadaan anaerob.
Kandidiasis atrofik kronik disebut juga denture sore mouth atau denture related stomatitis, dan
merupakan bentuk kandidiasis paling umum yang ditemukan pada 24-60% pemakai gigi tiruan.
Dr. Jyoti Mago, et al. A Case Report and An update. World Journal of Pharmaceutical and Medical Research. Vol 2 No 4 2016: 224-226
Diagnosis didapatkan berdasarkan pada hasil anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang mikrobiologi
jamur.
Diagnosis akhir didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium mikrobiologi jamur dari hapusan mukosa palatum yang
menempel pada basis gigi tiruan dan permukaan gigi tiruan yang berkontak pada mukosa menunjukkan hasil positif
kandidiasis, yaitu pada kultur dengan Sabouraud’s Dextrose Agar dan pemeriksaan dengan pengecatan Gram didapatkan
yeast dan hifa. Adanya bentukan hifa menunjukkan terjadi infeksi dari Candida, sehingga didapatkan diagnosis akhir
Maharani Laillyza Apriasari, Bagus Soebadi. Penatalaksanaan Chronic Atropic Candidiasis Pada Pasien Gigi Tiruan Lepasan Vol 8 No 2 Oktober 2009; 95-103
Perawatan
2) Gigi tiruan harus benar-benar bersih & direndam dalam larutan klorhekidin/hipoklorit di malam hari.
3) Gigi tiruan yg tidak pas letaknya harus segera diganti setelah inflamasi yg terjadi dapat ditanggulangi.
4) Selama periode ini, dianjurkan penggunaan tissue conditioner agar gigi tiruan lebih stabil letaknya.
5) Untuk obat anti jamur dapat diberikan jenis topikal seperti Nistatin, Amphoterasin B dan obat kumur
klorheksidin.
6) Sebelum pemasangan gigi tiruan, sebaiknya dilapisi dulu dengan gel milonazole pada daerah yang
berkontak dengan jaringan
Warren Bimbaum, Stephen M. Dunne. Diagnosis Kelainan Dalam Mulut. EGC Jakarta. 2016
Faktor Predisposisi karena Penyakit
Autoimun
Diagnosis : Oropharyngeal Candidiasis
Pasien dengan terapi penyakit bawaan dan imunosupresi (seperti infeksi HIV, obat sitotoksik, dan
kortikosteroid), endokrinopati (diabetes mellitus, thymoma, sindrom polyendocrinopathy tipe 1,
hipoparatiroidisme, hypoadrenalism dan kehamilan dengan infeksi sekunder pada bayi), kekurangan
nutrisi, diet karbohidrat tinggi, penggunaan dari agen anti bakteri spectrum luas yang
berkepanjangan, perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam aliran saliva (akibat obat, radioterapi,
sindrom Sjogren), kebersihan mulut yang buruk, menggunakan protesa pada gigi, usia dan merokok
akan meningkatkan risiko untuk mendapatkan infeksi.
Manifestasi klinis
Suspensi oral Nistatin dan clotrimazole hisap adalah obat yang direkomendasikan untuk
pengobatan ringan (tanpa komplikasi) pada kandidiasis orofaring. Awalnya, sebagian
besar pasien berespon pada agen ini, namun lebih sering terjadi kekambuhan
dibandingkan dengan pemberian flukonazol .
Fluconazol adalah agen anti jamur golongan azol. Ia memblok 14α-sterol demethylase
(enzim yang bertanggung jawab untuk demetilasi dari lanosterol menjadi egrosterol);
menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional membran plasma, dan kematian sel.
Flukonazol oral direkomendasikan untuk pengobatan kandidiasis orofaringeal sedang
sampai berat
Faktor Predisposisi karena Obat
Kortikosteroid
Diagnosis : Candidiasis Pseudomembran
Disebut juga oral thrush, kandidiasis pseudomembran akut adalah suatu infeksi
opportunistik yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida albicans
superficial.
Manifestasi Klinis
- Pseudomembran tersebut terdiri atas kumpulan hifa dan sel ragi, sel radang, bakteri, sel epitel, debris
makanan dan jaringan nekrotik.
- Kandidiasis pseudomembran akut biasanya dijumpai pada mukosa pipi, lidah dan palatum lunak. Tampak
sebagai plak mukosa yang putih, difus, bergumpal Secara klinis, plak-plak putih tersebut tampak dalam
kelompok-kelompok yang mempunyai dasar mukosa eritematosa atau mungkin berdarah dan terasa nyeri
sekali
Diagnosis : Candidiasis Atrofik Akut
Aktivasi limfosit T dan produksi limfosit B juga dihambat oleh obat steroid.
Indikasi
Secara umum, penggunaan obat
steroid diindikasikan dalam mengobati Efek Samping
berbagai penyakit seperti asma, Adapun beberapa efek samping tersebut seperti
rheumatoid arthritis, dan juga pada kerentanan seseorang terhadap
beberapa kondisi lainnya infeksi, obesitas, osteoporosis, terhambatnya
pertumbuhan, katarak, dan terjadinya sindrom
Cushing (moon face, buffalo hump, dan
peningkatan lingkaran perut).
-Pemberian obat steroid dapat menekan sistem
imun
Perawatan
Perawatan kandidiasis oral dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan rongga mulut,
pemberian obat-obatan antifungal, dan sebisa mungkin menghilangkan faktor predisposisi
penyebab kandidiasis oral.
Kebersihan rongga mulut dapat dijaga dengan membersihkan daerah mukosa bukal, menyikat
gigi, lidah, dan membersihkan gigi tiruan bagi yang memakainya.
Gigi tiruan harus dibersihkan dan direndam dalam larutan pembersih seperti
klorheksidin yang efektif dalam menghilangkan Kandida dibanding dengan hanya
menyikat gigi tiruan.
Ketika membersihkan mulut dengan antifungal topikal, gigi tiruan harus dilepaskan
sehingga terjadi kontak antara mukosa dengan antifungal. Di samping itu, pemakai
gigi tiruan disarankan untuk melepas gigi tiruan pada malam hari atau setidaknya
enam jam sehari
Pengobatan farmakologis
Pengobatan farmakologis kandidiasis oral dikelompokkan dalam tiga kelas
agen antifungal yaitu: polyenes, azoles, dan echinocandins.
Obat antifungal lain yang sekarang banyak digunakan adalah Nystatin.