Saluran Tertutup-HIDROLIKA
Saluran Tertutup-HIDROLIKA
Saluran Tertutup-HIDROLIKA
TERTUTUP
(WATER HAMMER)
KELOMPOK II
R.J Hartanto Sihombing 20170611014060
Diana Bayu Ningtias.P 20170611014026
Sherin Ursulla M Bolang 20170611014074
Fitri Asih 20170611014030
Ilman Yakimi 20170611014014
PEMAHAMAN SALURAN
Aliran tertutup adalah aliran yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan.
Pada saluran tertutup ( seluruh luasan terisi oleh fluida ). Disini di artikan
Aliran tertutup maka saluran yang di gunakan juga tertutup. Contoh dalam
kasus ini adalah jaringan pipa air yang ada di rumah kita.
Aliran terbuka adalah aliran yang terjadi akibatnya perbedaan tinggi elevasi
muka air pada suatu wilayah akibat pengaruh dari gravitasi.
SALURAN TERTUTUP PERPIPAAN
Bagian bawah dari grafik merupakan garis lurus, dengan kemiringan 45°, yang
menunjukan bahwa fh sebanding dengan V, yang merupakan sifat aliran laminer.
Sedang bagian atas merupakan garis lurus dengan kemiringan n, dengan n antara
1,75 dan 2,0 yang tergantung pada nilai Re dan kekasaran.
Aliran Laminer Dalam Pipa
Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak teratur mengikiuti
lintasan yang saling sejajar. Aliran laminer lebih mudah terjadi bila kecepatan
aliran relatif kecil sedangkan viskositas cairan besar dan pengaruh kekentalan
cukup dominan dibandingkan dengan kecepatan aliran, sehingga partikel-
partikel zat cair akan bergerak teratur menurut lintasan lurus (Triatmojo 1996
: 6).
Secara matematis aliran laminer akan terjadi bila perbandingan momentum
dan gaya viskous ada di bawah 2000, atau yang lebih dikenal dengan bilangan
Reynold (Re) < 2000. Bilangan Reynold (Re) dapat ditulis dalam bentuk
rumus sebagai berikut:
dengan :
f = faktor gesek
0 τ = tegangan geser pada dinding pipa.
ρ = kerapatan air (density)
V = kecepatan aliran.
Untuk menentukan tegangan geser yang ditimbulkan oleh turbulensi,
dipandang aliran zat cair melalui suatu elemen dengan luas dA (lihat gambar
2.7).
Pada gambar diatas v’ adalah kecepatan tegak lurus dA dan u’ adalah fluktuasi
kecepatan atau perbedaan kecepatan pada kedua sisi luasan. Massa zat cair
yang melalui luasan dA dalam satu satuan waktu adalah:
dengan menggunakan persamaan momentum: atau
Tegangan geser τ karena fluktuasi turbulen diperoleh dengan membagi
persamaan di atas dengan dA: atau
Tegangan geser yang diberikan oleh persamaan (2.6) dikenal sebagai tegangan
Reynolds.
Pipa halus
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Blasius, dia mengemukakan
rumus gesekan f untuk pipa halus dalam bentuk:
Aliran di dalam saluran tertutup yang tidak penuh dikategorikan sebagai aliran
saluran terbuka seperti tampak pada Gambar 4.1(b) apabila kedalaman aliran
adalah sebesar setengah dari diameter penampang maka :
KONSEP ALIRAN MELALUI PIPA
Ada tiga persamaan dasar dalam Mekanika Fluida dan Hidrolika yang berkaitan
dengan pengaliran air dalam pipa yaitu persamaan Kontinuitas, Momentum dan
pers. Energi.
Untuk aliran mantap dan satu dimensi persamaan energi dapat disederhanakan
menjadi persamaan Bernoulli. Ketiga bentuk persamaan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pers. Konstinuitas
Q= A1 - V2 = A2-V2 = konstan
Dengan :
Q : debit aliran
A : luas tampang aliran
V : kecepatan rerata aliran pada tampang tersebut. Indeks 1 dan 2 menunjukan
nomor tampang aliran yang ditinjau.
2. Pers. Momentum
Dengan :
F : gaya yang ditimbulkan oleh aliran zat cair
: rapat massa aliran
3.Pers. Bernoulli
PERJALANAN GELOMBANG
TEKANAN
GAMBAR
PERJALANAN GELOMBANG
TEKANAN
a. Gambar (a)
Air di dalam reservoir mengalir ke dalam pipa masih dalam keadaan sempurna dimana kecepatan aliran konstan karena tidak ada perlakuan
b. Gambar (b)
Terjadi penutupan secara tiba-tiba sehingga kecepatan aliran sama dengan nol di daerah dekat katup. Tekanan juga akan bertambah serta
gelombang akan dapat menuju reservoir
c. Gambar (c)
Tekanan balik yang terjadi akan terus bertambah memenuhi seluruh pipa sehingga gelombang awal yang terjadi pada pipa bertambah sampai
memenuhi pipa dan kecepatan dalam pipa menjadi sama dengan nol
Gambar (d)
Gelombang yang memenuhi pipa akan bertambah dan kecepatan aliran gelombang tertentu menuju kearah sumbu penutupan dan berakhir
pada waktu t = 21/c dan gerakan gelombang balik mengakibatkan adanya aliran yang ditekan menuju reservoir dengan kecepatan.
e. Gambar (e)
Gelombang tersebut akan terus kearah sumbu penutupan sampai batas waktu tertentu sehingga menekan air untuk kembali ke reservoir dengan
kecepatan Vo menuju keadaan stabil
f. Gambar ( f )
Gelombang yang telah sampai ke sumber penutupan akan mengalami osilasi kebawah, dimana V = Vo , V = O. Terjadi kembali kearah
sekitar sumber penutupan. Hal ini akan berlangsung sampai tekanan air akan mencapai keadaan stabil.
PENERAPAN WATER HAMMER
Aplikasi sistem perpipaan untuk distribusi fluida banyak kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Fenomena water hammer merupakan salah satu
parameter yang harus diperhitungkan dalam merancang sebuah sistem
perpipaan. Fenomena ini terjadi akibat kenaikan gelombang tekanan ketika
aliran dihentikan secara tiba-tiba, dimana gelombang tekanan yang terjadi bisa
bernilai positif maupun negatif.
Sebagai contoh terdapat pada Pompa Hydraulic ram (Hydram) adalah pompa
air dijalankan dengan tenaga air itu sendiri. Pompa ini memanfaatkan “Water
hammer effect” untuk menghasilkan tekanan yang memungkinkan sebagian
dari air yang masuk memberi tenaga kepada pompa, diangkat ke titik lebih
tinggi dibandingkan head awal dari air tersebut.
POMPA HIDRAM
Bagian-bagian utama Pompa hidram ini terdiri dari pipa pemasukan (drive
pipe), pipa pengeluaran atau pipa pengantar (delivery pipe), katup limbah
(waste valve), katup pengantar (delivery valve), katup udara (air valve) dan
ruang udara (air chamber).
GAMBAR POMPA HIDRAM
AKIBAT WATER HAMMER
a. pompa dan katup dapat pecah karena lonjakan tekanan pada waktu terjadi
bentturan air
b. pipa dapat kempis karena tekanan negatif (tekanan vakum) yang terjadi
didalam pipa belakang pompa atau katup
c. jika putaran balik dari pompa tidak dapat dicegah dapat timbul kerusakan
akibat putaran air
d. Peralatan plambing akan rusak akibat tekanan yang ditimbulkan pukulan
air
e. Pasangan instalasi akan rusak karena getaran yang diakibatkan pukulan air
f. Sambungan-sambungan instalasi akan cepat bocor/rusak
GAMBAR
WATER HAMMER
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari penjabaran diatas adalah Fenomena
water hammer merupakan salah satu parameter yang harus diperhitungkan
dalam merancang sebuah sistem perpipaan. Fenomena ini terjadi akibat
kenaikan gelombang tekanan ketika aliran dihentikan secara tiba-tiba, dimana
gelombang tekanan yang terjadi bisa bernilai positif maupun negatif, sebagai
contoh penerapan Water Hammer adalah pada pompa hidram. Selain itu
peristiwa Water Hammer juga dapat menyebabkan kerusakan,
diantaranya pompa dan katup dapat pecah karena lonjakan tekanan, pipa dapat
kempis karena tekanan negatif (tekanan vakum), dan lain-lain.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH