Trauma Sendi
Trauma Sendi
Trauma Sendi
Pendahuluan
Sendi merupakan pertemuan antara dua tulang
sehingga membentuk suatu struktur yang bersatu,
sendi ada yang menimbulkan pergerakan atau tidak
terjadi pergerakan.
Pembagian :
1. Dis. Anterior (98 %)
2. Dis.Posterior (2 %)
3. Dis. Inferior
Mekanisme Trauma
1. Puntiran sendi bahu tiba-tiba
2. Tarikan sendi bahu tiba-tiba
3. Tarikan & puntiran tiba-tiba
Dislokasi Anterior
Lengkung (contour) bahu berubah
Radiologis memperjelas Dx
Rontgen Foto
CT Scan
Penanganan
Reduction
Teknik Milch
Reposisi: tarikan dalam posisi telungkup
Humerus di abduksi & rotasi ekterna
Caput humeri didorong kedalam
Teknik Kocher
Reposisi menyesuaikan arah trauma
Komplikasi
1. Ggn ligament & kapsul sendi
2. Fraktur tulang sekitar sendi
3. Trauma vaskular (a. axilaris)
4. Habitual Dislocation
5. Trauma syaraf (10 %) n. axilaris
Dislokasi Panggul (D. Kaput Femur)
Keluarnya caput femur dari acetabulum.
Pembagian
1. Dislokasi Posterior: 85%
2. Dislokasi Anterior: 10-15%
3. Dislokasi Sentral
Pemeriksaaan
Dislokasi Posterior Fleksi, adduksi &
Internal rotasi
Dislokasi Anterior Fleksi abduksi &
ekternal rotasi
Pasca reposisi
Retaining Skin traksi sampai hilang edema 2 minggu
Rehabilitasi latihan gerakan panggul
Jalan pakai tongkat 12 minggu
Folow up sampai 2 th monitor avaskuler caput femur
Dislokasi patologis
Pada permukaan sendi dapat terjadi kerusakan oleh karena
infeksi atau neoplasma. Hal ini dapat menyebabkan dislokasi
atau subluksasi tanpa trauma.
Diagnosis
Anamnesis menunjukkan telah terjadi trauma
Tanda klinis dislokasi antara lain :
Nyeri
Deformitas
Bengkak
Kehilangan kemampuan bergerak
Pemendekan
Pemeriksaan penunjang : X ray, CT Scan
Manajemen
Reposisi : mengembalikan posisi kaput
Tertutup
Terbuka (Open Reduction), jika
Gagal reposisi tertutup
Neglected cases & Dislokasi lama
Retaining : mempertahan hasil reposisi
Rehabilitation : Mengembalikan pada fungsi
Soft tissue injury
Sprain, strain, dan kontusio sebagaimana tendinitis dan
bursitis merupakan cedera jaringan lunak yang umum.
Gejala yang umum ialah respon peradangan (kalor, dolor,
rubor, tumor, functio laesa)
Stress test untuk mengecek kerusakan, pada grade 1 dan 2
akan terasa nyeri pada titik cedera, sedangkan pada grade
3 tidak.
Penyebab cedera jaringan lunak terbagi atas 2 kategori,
cedera akut dan over use
Cedera akut : disebabkan oleh trauma mendadak,
seperti jatuh, terpelintir, dsb. Contoh : sprain, strain
Cedera overuse : cedera terjadi secara bertahap waktu
demi waktu, ketika olah raga atau kegiatan lainnya
sering dilakukan berulang, tubuh tidak memiliki
waktu yang cukup untuk menyembuhkan. Contoh :
bursitis dan tendinitis
Sprain
Sprain merupakan cedera yang mengenai ligamen, baik berupa
tarikan maupun berupa robekan. Bagian tubuh yang rawan terkena
sprain ialah ankle, lutut, dan pergelangan tangan.