Bab 14 Otoritas Jasa Keuangan
Bab 14 Otoritas Jasa Keuangan
Bab 14 Otoritas Jasa Keuangan
Untuk mengatasi masalah krisis keuangan, pemerintah Indonesia mendirikan sebuah badan khusus untuk
melaksanakan pengawasan perbankan sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. Namun, dalam proses hingga 2010, pembentukan lembaga pengawasan tersebut atau Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) belum bisa terealisasi. Akhirnya, pada tahun 2011 sebagai upaya dalam mereformasi sektor
keuangan, pemerintah dan DPR sepakat membentuk OJK. Kemudian, pada tanggal 22 November 2011 diterbitkan
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. OJK disebut sebagai lembaga
independen yang akan bekerja per 31 Desember 2012 yang mengalihkan fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan ke OJK.Kemudian pada tanggal 31 Desember 2013, giliran fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan dan pengawasan perbankan oleh Bank Indonesia (BI) juga dialihkan ke OJK.
VISI MISI
• menjadi lembaga pengawas industri jasa 1. mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor
keuangan yang terpercaya, melindungi jasa keuangan secara teratur, adil, transparan dan akuntabel,
kepentingan konsumen dan masyarakat,
2. mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan mampu mewujudkan industri jasa
dan stabil, serta
keuangan menjadi pilar perekonomian
nasional yang berdaya saing global serta 3. melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
dapat memajukan kesejahteraan umum.
FUNGSI
TUJUAN menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
Agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan dapat terselenggara secara KODE ETIK
teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
Norma dan asas mengenai kepatutan dan kepantasan yang wajib
TUGAS dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh Anggota Dewan Komisioner,
Pejabat, dan Pegawai OJK dalam pelaksanaan tugas.
Melakukan pengaturan dan pengawasan
terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor NILAI STRATEGIS
Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Inklusif, dan Visioner
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKASANA KEGIATAN
DEWAN KOMISIONER
OPERASIONAL
• Pernyataan pendaftaran bagi • OJK akan memberikan pengungkapan • Hukum Pasar Modal 1995 membuat
perusahaan kecil dan menengah di penuh dan wajar kepada investor kewajiban hukum yang sangat luas
data dari total asset yang tidak lebih
dari seratus juta rupiah. Termasuk di potensial atas semua informasi yang bagi semua peserta dalam proses
dalam pernyataan pendaftaran diperlukan untuk penilaian risiko pendaftaran, dan paparan hukum ini
adalah prospektus, prospektus sekuritas dan return ekspektasi. sangat penting bagi akuntan karena
ringkasan laporan keuangan yang Perusahaan yang sudah memiliki pengungkapan keuangan merupakan
telah di audit, comfort letter, bagian penting pernyataan
perjanjian emisi, dan lain-lain. saham untuk diperdagangkan secara pendaftaran.Dibawah aturan
Informasi dalam prospektus meliputi luas juga harus dilakukan tinjauan Bapepam-LK Nomor VIIII.G.5,
informasi dasar serta informasi yang sama.Setelah pernyataan akuntan bertanggungjawab atas
tentang tujuan penggunaan dana, pendaftaran efektif, perusahaan
deskripsi dari sekuritas yang kesalahan informasi material ataupun
ditawarkan, dan rencana distribusi dapat mulai menjual sekuritas informasi yang salah sebelum tanggal
termasuk nama pokok penjamin kepada public. efektif pernyataan pendaftaran
emisi (jika ada). tersebut.
PERSYARATAN LAPORAN BERKALA