Bab 14 Otoritas Jasa Keuangan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

OTORITAS JASA KEUANGAN

0227 1611 003 AMELIA ABRIANI ISMAIL


SEJARAH PERKEMBANGAN

Untuk mengatasi masalah krisis keuangan, pemerintah Indonesia mendirikan sebuah badan khusus untuk
melaksanakan pengawasan perbankan sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. Namun, dalam proses hingga 2010, pembentukan lembaga pengawasan tersebut atau Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) belum bisa terealisasi. Akhirnya, pada tahun 2011 sebagai upaya dalam mereformasi sektor
keuangan, pemerintah dan DPR sepakat membentuk OJK. Kemudian, pada tanggal 22 November 2011 diterbitkan
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. OJK disebut sebagai lembaga
independen yang akan bekerja per 31 Desember 2012 yang mengalihkan fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan ke OJK.Kemudian pada tanggal 31 Desember 2013, giliran fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan dan pengawasan perbankan oleh Bank Indonesia (BI) juga dialihkan ke OJK.
VISI MISI

• menjadi lembaga pengawas industri jasa 1. mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor
keuangan yang terpercaya, melindungi jasa keuangan secara teratur, adil, transparan dan akuntabel,
kepentingan konsumen dan masyarakat,
2. mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan mampu mewujudkan industri jasa
dan stabil, serta
keuangan menjadi pilar perekonomian
nasional yang berdaya saing global serta 3. melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
dapat memajukan kesejahteraan umum.
FUNGSI
TUJUAN menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
Agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan dapat terselenggara secara KODE ETIK
teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
Norma dan asas mengenai kepatutan dan kepantasan yang wajib
TUGAS dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh Anggota Dewan Komisioner,
Pejabat, dan Pegawai OJK dalam pelaksanaan tugas.
Melakukan pengaturan dan pengawasan
terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor NILAI STRATEGIS
Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Inklusif, dan Visioner
STRUKTUR ORGANISASI

PELAKASANA KEGIATAN
DEWAN KOMISIONER
OPERASIONAL

1. Ketua merangkap anggota 1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang


2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap Manajemen Strategis I
anggota 2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap
Manajemen Strategis II
anggota
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal 3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin
merangkap anggota bidang Pengawas Sektor Perbankan
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana 4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa memimpin bidang Pengawas Sektor Pasar Modal
Keuangan Lainnya merangkap anggota 5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana
6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawas
Perlindungan Konsumen Sektor IKNB
8. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang
6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit
merupakan anggota Dewan Gubernur Indonesia,
dan Internal dan Manajemen Risiko, dan
9. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan 7. Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan
yang merupakan pejabat setingkat Eselon 8. Perlindungan Konsumen memimpin bidang
Kementerian Keuangan. Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
PENERBITAN SEKURITAS : PROSES PENDAFTARAN

TINJAUAN OJK DAN KEWAJIBAN HUKUM AKUNTAN


PERNYATAAN PENDAFTARAN
PENAWARAN UMUM DALAM PROSES PENDAFTARAN

• Pernyataan pendaftaran bagi • OJK akan memberikan pengungkapan • Hukum Pasar Modal 1995 membuat
perusahaan kecil dan menengah di penuh dan wajar kepada investor kewajiban hukum yang sangat luas
data dari total asset yang tidak lebih
dari seratus juta rupiah. Termasuk di potensial atas semua informasi yang bagi semua peserta dalam proses
dalam pernyataan pendaftaran diperlukan untuk penilaian risiko pendaftaran, dan paparan hukum ini
adalah prospektus, prospektus sekuritas dan return ekspektasi. sangat penting bagi akuntan karena
ringkasan laporan keuangan yang Perusahaan yang sudah memiliki pengungkapan keuangan merupakan
telah di audit, comfort letter, bagian penting pernyataan
perjanjian emisi, dan lain-lain. saham untuk diperdagangkan secara pendaftaran.Dibawah aturan
Informasi dalam prospektus meliputi luas juga harus dilakukan tinjauan Bapepam-LK Nomor VIIII.G.5,
informasi dasar serta informasi yang sama.Setelah pernyataan akuntan bertanggungjawab atas
tentang tujuan penggunaan dana, pendaftaran efektif, perusahaan
deskripsi dari sekuritas yang kesalahan informasi material ataupun
ditawarkan, dan rencana distribusi dapat mulai menjual sekuritas informasi yang salah sebelum tanggal
termasuk nama pokok penjamin kepada public. efektif pernyataan pendaftaran
emisi (jika ada). tersebut.
PERSYARATAN LAPORAN BERKALA

• Emiten juga wajib melaporkan laporan yang


• UU Pasar Modal tahun 1995 mengatur tidak terjadwal (laporan insidental) yang berisi
perdagangan sekuritas dan membebankan informasi material, yang mungkin memengaruhi
persyaratan pelaporan pada perusahaan yang harga sekuritas atau keputusan investor
melakukan perdagangan efek di bursa diantaranya seperti merger, akuisisi, konsolidasi,
saham.Perusahaan publik (perusahaan dengan
penggantian auditor perusahaan, dan lain-
modal lebih dari tiga miliar rupiah dan yang
lain.Laporan insidental harus dilaporkan paling
sekuritasnya dipegang oleh lebih dari 300 orang)
lambat dua hari kerja setelah peristiwa tersebut
diwajibkan untuk mengajukan pernyataan
pendaftaran ke OJK.Setelah perusahaan dianggap terjadi.Laporan lainnya adalah kewajiban direksi
sebagai emiten atau perusahaan publik, mereka dan komisaris perusahaan untuk melaporkan
harus mengajukan laporan secara berkala seperti kepada OJK mengenai kepemilikan saham dan
laporan tahunan, laporan keuangan interim, serta perubahan kepemilikan.Laporan tersebut harus
laporan yang terkait dengan OJK. disampaikan tidak lebih dari 10 hari setelah
tanggal transaksi.
PERSYARATAN PENGUNGKAPAN
PENERAPAN KETENTUAN SARBANES-OXLEY ACT • Analisis dan Diskusi Manajemen
TAHUN 2002 DI PASAR MODAL INDONESIA
Analisis dan diskusi manajemen terkait kondisi keuangan
perusahaan dan hasil kinerja operasi adalah bagian dari
Penerbitan Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 informasi dasar yang diperlukan dalam semua
(SOX) pada bulan Juli 2002 telah membawa pengajuan yang diberikan kepada OJK. Elemen kunci
pengaruh yang signifikan bagi profesi akuntansi dalam analisis dan diskusi manajemen adalah
diseluruh dunia. Di Indonesia, beberapa pandangan terhadap likuiditas dan solvabilitas atas data
ketentuan SOX diadopsi. historis maupun ekspektasi masa depan.

1. Dewan Pengawas Perusahaan Akuntansi • Pengungkapan Pro Forma


Publik (Public Company Accounting Oversight
Board/PCAOB) Pengungkapan pro forma pada dasarnya merupakan
penjelasan atas penyajian keuangan yang diambil dari
2. Auditor Independen laporan keuangan.Pernyataan pro forma digunakan
3. Tanggung Jawab Perusahaan untuk menunjukkan dampak dari transaksi besar yang
terjadi setelah akhir periode fiscal atau yang telah
4. Peningkatan Pengungkapan Keuangan terjadi selama setahun, tetapi tidak sepenuhnya
tercermin dalam laporan keuangan perusahaan.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai