Audit Pengujian Substantif

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 60

PENGUJIAN SUBSTANTIF AKUN-AKUN

(KAS, SETARA KAS, PERSEDIAN, ASET TETAP, KEWAJIBAN, DAN


EQUITAS)

MEGA WAHYU WIDAWATI


S431808008
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
KAS

Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan


sebagai ukuran dalam akuntansi.

Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam arti paling


sering berubah.

Kas yang dicantumkan di neraca terdiri dari 2 unsur, yaitu:


Kas di tangan perusahaan, yang terdiri Kas di bank, yang berupa simpanan di
dari: bank berbentuk rekening giro
Cara auditor mendeteksi atau meverifikasi
kas adalah dengan memperhatikan
penerimaan kas yang understatement dan
pengeluaran kas yang overstatement.

• Mayoritas transaksi perusahaan


Pemeriksaan mengangkat rekening kas
terhadap kas • Kas merupakan sumber aturan dalam
penting, transaksi penggelapan
• Kesalahan rekening kas menunjukan
karena: kesalahan rekening lain.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP KAS
Memperoleh keyakinan tentang Membuktikan keberadaan
keandalan catatan akuntansi yang
kas dan keterjadian
1 bersangkutan dengan kas sebelum
auditor melakukan kewajaran saldo
2 transaksi yang berkaitan
kas yang dicantumkan di neraca dengan kas yang
dan mutasinya selama tahun yang
diaudit. dicantumkan di neraca.

Membuktikan hak
Membuktikan asersi
3 kelengkapan kas yang 4 kepemilikan klien atas
dicantumkan di neraca. kas yang dicantumkan di
neraca.

Untuk memeriksa apakah


Membuktikan asersi terdapat pengendalian intern
5 6 yang cukup baik atas kas dan
penilaian kas yang bank serta transaksi
dicantumkan di neraca. penerimaan dan pengeluaran
kas.

Untuk memeriksa seandainya ada saldo Membuktikan asersi


kas/bank dalam valuta asing, apakah
saldo tersebut sudah dikonversikan ke
penyajian dan
7 dalam rupiah dengan menggunakan kurs 8 pengungkapan kas di
tengah Bank Indonesia pada tanggal
neraca dan apakah selisih kurs yang
neraca sesuai dengan
terjadi sudah dibebankan atau prinsip akuntansi yang
dikreditkan ke rugi laba tahun berjalan.
berlaku umum.
Pengendalian utama yang mempengaruhi langsung audit kas adalah
pembuatan rekonsiliasi bank bulanan oleh karyawan klien yang terpisah
dari fungsi penanganan dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran
kas.

Rekonsiliasi bank tersebut memastikan bahwa saldo per buku klien


mencerminkan jumlah yang sama dengan saldo bank setelah unsur-unsur
yang direkonsiliasi dimasukkan.

Untuk mengaudit akun kas, auditor harus mendapatkan dokumen-


dokumen berikut ini:

•Salinan rekonsiliasi bank.


•Bentuk standar untuk mengonfirmasi informasi saldo akun pada lembaga keuangan.
•Pisah batas rekening koran
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP AKUN KAS

Pengujian
Prosedur Prosedur
terhadap
audit awal Analitik
transaksi rinci

Verifikasi Pengujian
penyajian kas terhadap
di neraca akun rinci
1. PROSEDUR AUDIT AWAL

Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang
bersangkutan di dalam buku besar.

Hitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar.

Usut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang lalu.

Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan


sumber posting dalam akun kas.

Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun kas ke dalam jurnal


penerimaan dan pengeluaran kas
2. PROSEDUR ANALITIK

Melakukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan kas yang


membantu auditor dalam mengungkapkan peristiwa atau transaksi yang tidak
biasa, perubahan usaha, perubahan akuntansi, fluktuasi acak, dan salah saji.

Melakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan


pada data masa lalu, data industry, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.

Membandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan atau saldo kas
akhir tahun yang lalu.
3. PENGUJIAN TERHADAP
TRANSAKSI RINCI
Melakukan verifikasi pisah batas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cutoff bank statement dengan saldo kas menurut
catatan klien.
Usut setoran dalam perjalanan.

Periksa tanggal pada out standing check.

Periksa adanya cek kosong yang tercantum di dalam cutoff bank statement

Periksa kemungkinan hilangnya cek.

Membuat daftar transfer antar bank untuk menemukan kemungkinan terjadinya check
kitting.
Buatlah dan lakukan analisis terhadap rekonsiliasi bank empat kolom.

Periksa adanya kemungkinan lapping.


4. PENGUJIAN TERHADAP AKUN
RINCI
Hitung kas yang ada di tangan klien.

Rekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening


koran bank yang bersangkutan.

Lakukan konfirmasi saldo kas di bank.

Periksa cek yang beredar pada tanggal


neraca ke dalam rekening koran bank.
5. VERIFIKASI PENYAJIAN KAS
DI NERACA

Periksa jawaban
konfirmasi dari bank Lakukan
mengenai batasan wawancara
yang dikenakan dengan
terhadap manajemen
pemakaian mengenai batasan
rekening tertentu kas klien.
klien di bank
PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO SEDIAAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO SEDIAAN

Sediaan merupakan unsur aktiva


yang disimpan dengan tujuan untuk
dijual dalam kegiatan bisnis yang
normal ataupun barang-barang yang
akan dikonsumsi dalam pengolahan
produk yang akan dikonsumsi dalam
pengolahan produk yang akan dijual.
Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih
besar dari auditor didalam proses auditnya karena
berbagai alasan, sebagai berikut :
• Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang
jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta
tepat terjadinya kesalahan-kesalahan besar.
• Penentuan besarnya nilai sendiaan secara langsung mempengaruhi
kos barang yang dijual (cost of good sold) sehingga berpengaruh
pula terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.
• Vertifikasi kuantitas, kondisi dan nilai sediaan merupakan tugas yang
lebih kompleks dan sulit dibandingkan dengan vertifikasi sebagaian
besar unsur laporan keuangan yang lain.
• Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga
menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.
• Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi
auditor dalam melaksanakan auditnya.
PRINSIP AKUNTASI BERTERIMA UMUM DALAM
PENYAJIAN SEDIAAN DALAM NERACA
Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan
harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.

Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan
dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilai pada harga pasarnya, kosnya harus
dicantumkan dalam tanda kurung juga.
Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit
harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan pengecualian mengenai
konsistensi penerapan prisip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.
Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai
jaminan utang yang ditarik oleh klien.

Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan dalam
kelompok utama yaitu sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan
baku.
Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material ataupun
bersifat luar biasa.

Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus
dibentuk dengan menyelisihkan sebagian laba yang ditahan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SEDIAAN

Memperoleh keyakinan tentang keadaan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan


sediaan.

Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadiaan


transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat
dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.

Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.

Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.

Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.


PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO SEDIAAN

Pengujian
Prosedur Audit
Prosedur Analitik terhadap Transaksi
Awal
Rinci

Pemeriksaan
Pengujian
Penyajian dan
terhadap Saldo
Pengungkapan
Akun Rinci
Sediaan di Neraca
1. PROSEDUR AUDIT AWAL

Usut saldo sediaan yang


Usut pendebitan dan
tercnatum dineraca ke Hitung kembali saldo
pengkreditan akun
saldo akun sediaan akun sediaan didalam
sediaan kedalam juranl
yang bersangkutan buku besar
yang bersangkutan
didalm buku besar

Lakukan rekonsiliasi buku


pembatu sediaan
Usut saldo awal akun
dengan akun control
sediaan ke kertas kerja
sediaan yang
tahun yang lalu
bersangkutan di dalam
buku besar
2. PROSEDUR ANALITIK
• Prosedur analitik merupakan pengecekan secara
menyeluruh mengenai kewajarang sediaan yang
disajikan dineraca.
• Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai
ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
3. PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI
RINCI
Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya
trnasaksi tersebut.

Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung

Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan, laporan pengiriman
barang, bukti pemakaianbarang gudang, memo debet untuk retur pembelian.

Pengujian pisah batas transakasi yang berkaitan dengan sediaan.

Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit
dan minggu pertama setelah tanggal neraca

Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena transaksi penjualan atau pemakaian
sendiri) dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
4. PENGUJIAN TERHADAP SALDO
AKUN RINCI
Lakukan pengamatan
Periksa instruksi tertulis Kirimkan surat konfirmasi
Pengamatan terhadap terhadap perhitungan fisik
mengenai perhitungan fisik sediaan yang disimpan di
perhitungan fisik sediaan. sediaan yang dilakukan
sediaan. gudang pihak luar.
oleh klien.

Mintalah informasi
mengenai barang-barang Mintalah informasi Mintalah informasi
Lakukan pengujian
klien yang dijual secara mengenai sediaan yang mengenai metode
terhadap penilaian
konsinyasi dan barang- dijadikan jaminan penilaian sediaan yang
sediaan
barang titipan yang ada di penarikan utang. digunakan oleh kilen.
tangan klien.

Periksa kesesuaian kos per Periksa catatan pendukung Bandingakan laba bruto
Lakukan pengamatan
satuaan sediaan dengan yang bersangkutan tahun yang diaudit dengan
terhadap sediaan yang
prinsip akuntansi berterima dengan data kos satuan laba bruto tahun
rusak.
umum. sediaan. sebelumnya

Hitung tingkat perputaran Lakukan pengamatan


sediaan dan bandingkan terhadap sediaan yang Mintalah surat representasi
dengan tingkat perputaran lambat pemakaiannya sediaan dari klien.
sediaan tahun sebelumnya. atau penjualannya.
5. PEMERIKSAAN PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN SEDIAAN DI
NERACA
Periksa klasifikasi
sediaan di neraca

Periksa
Lakukan analytical pengungkapan
review terhadao yang bersangkutan
sediaan yang bersangkutan
dengan sediaan
PENGUJIAN SUBSTANTIF
AKTIVA TETAP
AKTIVA TETAP

Aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis


jangka panjang yang dimiliki perusahan untuk menjalankan
operasi guna menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan
dan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas
penjualan tersebut.

Digunakan dalam
Tidak untuk
operasional
diperdagangkan,
perusahaan,

Umur ekonomis
lebih dari satu tahun
yang sifatnya elatif Berwujud fisik
tetap atau
permanen
PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP

Sudut Substansi

•Tangible Asset
•Intangible Assets

Sudut Disusutkan

•Depreciated Plant Assets


•Undepreciated Plant Assets

Berdasarkan Jenis

•Tanah
•Bangunan
•Mesin
•Kendaraan
•Perabot
•Peralatan
•Prasarana
Aktiva tetap yang umur
dan masa
kegunaannya terbatas,
Aktiva berwujud yang dan tidak dapat
umur atau masa diganti dengan aktiva
kegunaannya terbatas, sejenis apabila masa
dan dapat diganti kegunaannya telah
Aktiva tetap berwujud habis
yang umur atau masa dengan aktiva sejenis
kegunaannya tidak apabila masa
terbatas. kegunaan telah
berakhir
TRANSAKSI YANG BERSANGKUTAN
DENGAN AKTIVA TETAP

Transaksi
Transaksi Transaksi
pengeluaran
pemerolehan depresiasi
modal (capital
aktiva tetap aktiva tetap
expenditure)

Transaksi Transaksi
penghentian reparasi dan
pemakaian pemeliharaan
aktiva tetap. aktiva tetap
PERBEDAAN KARAKTERISTIK AKTIVA
TETAP DENGAN AKTIVA LANCAR

Aktiva tetap mempunyai saldo cukup besar dalam neraca, transaksi


perubahan relatif sedikit namun umumnya menyangkut jumlah yang besar

Kesalahan pisah batas transaksi bersangkutan dengan aktiva tetap


mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan laba rugi, sedangkan
kesalahan pisah batas transaksi yang besangkutan dengan aktiva lancar
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perhitungan laba rugi;

Aktiva tetap disajikan di neraca berdasarkan harga perolehan dikurang


depresiasi akumulasi penyusutan sama dengan nilai buku.
PERBEDAAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP AKTIVA TETAP DENGAN
AKTIVA LANCAR
Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit maka jumlah waktu yang diperlukan untuk pengujian
substantif terhadap aktiva tetap relatif sedikit bila dibandingkan dengan aktiva lancar;

Ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan
laba rugi maka auditor tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas transaksi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun, sedang dalam pengujian substantif terhadap aktiva lancar,
auditor memusatkn perhatian terhadap aktiva lancar tersebut;

Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititik beratkan pada vrifikasi mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun
yang di audit;

Verifikasi saldo aktiva tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhatian auditor karena aktiva tetap disajikan
pada cost-nya bukan nilai pada tanggal neraca seperti halnya dengan aktiva lancar.
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA
UMUM DALAM PENYAJIAN AKTIVA
TETAP DI NERACA

Jumlah depresiasi akumulasi


Dasar penilaian aktiva tetap Aktiva tetap dijaminkan dan biaya-biaya depresiasi
harus dicantumkan dalam harys dicantumkan dalam untuk tahun ini
neraca laporan keuangan; harus ditunjukan dalam
laporan keuangan;

Aktiva tetap yang telah


Metode yang digunakan
habis depresiasi atau nilai
dalam perhitungan Aktiva tetap harus dipecah
bukunya namun masih
depresiasi golongan besar kedalam golongan yang
digunakan untuk
aktiva tetap harus terpisah jika jumlahnya
operasional perusahaan,
diungkapkan dalam material;
jika jumlahnya material
laporan keuangan;
harus dijelaskan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO AKTIVA TETAP

Memperoleh
keyakinan Membuktikan hak Membuktikan
tentang kepemilikan klien kewajaran
keandalan atas aktiva tetap penyajian dan
catatan akuntansi yang pengungkapan
yang dengan dicantumkan aktiva tetap di
aktiva tetap; di neraca; neraca.

Membuktikan Membuktikan
keberadaan kewajaran
aktiva tetap dan penilaian aktiva
keterjadian tetap yang
transaksi yang dicantumkan di
berkaitan neraca;
dengan aktiva
tetap yang
dicantumkan
di neraca;
PROSEDUR AKTIVA TETAP

Prosedur Audit Awal

Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun
aktiva tetap bersangkutan di buku besar;

Hitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar;

Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam aktiva tetap serta hitung akumulasi penyusutan aktiva
tetap tersebut;

Usut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu;

Usut posting pendebetan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang


bersangkutan;
PROSEDUR ANALITIK

Hitung Rasio
Biaya reparasi dan
Tingkat perputaran Laba bersih dengan Aktiva tetap ke
pemeliharaan
aktiva tetap aktiva tetap modal saham
dengan aktiva tetap

Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan


harapan dari dasarkan pada data masa lalu
baik data anggaran maupun data realisasi
PROSEDUR PENGUJIAN TERHADAP
TRANSAKSI RINCI

Lakukan review
terhadap akun
biasa
Lakukan maintanance
pemeriksaan maupun biaya
pisah batas (cut reparasi.
Periksa off) transaksi
berkurangnya aktiva tetap;
aktiva tetap ke
Periksa tambahan dokumen yang
aktiva tetap ke mendukung
dokumen yang timbulnya
mendukung transaksi tersebut;
timbulnya
transaksi tersebut;
PROSEDUR PENGUJIAN TERHADAP
SALDO AKUN RINCI

Lakukan inspeksi atau peninjauan terjadap aktiva tetap;


Periksa dokumen yang mendukung
Lakukan inspeksi terhadap tambahan Lakukan penyelidikan dan sesuaikan
pembayaran dan pembelian aktiva
aktiva tetap jika terjadinya perbedaan
tetap setelah tanggal neraca.

Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak yang


mendukung penggunaan aktiva tetap tersebut;

Lakukan review terhadap penyusutan aktiva tetap


PROSEDUR VERIFIKASI PENYAJIAN
DAN PENGUNGKAPAN

• Periksa klasifikasi aktiva


tetap di neraca;
• Periksa pengungkapan
Bandingkan penyajian
aktiva tetap dengan yang bersangkutan
prinsip aktiva yang dengan aktiva tetap
diterima umum.
PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP EKUITAS
DESKRIPSI MODAL (EQUITY)
Modal sendiri adalah jumlah komulatif kontribusi yang diberikan oleh pemilik kepada
perusahaan sebagai suatu entitas, ditambah dengan laba yang diperoleh perusahaan
yang ditahan didalam perusahaan.

Pengujian substantive terhadap ekuitas adalah berbeda dengan pengujian substantive


terhadap aset lancar dan liabilitas lancar. Dalam pengujian substantive terhadap aset
lancar dan liabilitas lancar, auditor menghadapi transaksi perubahan unsure neraca
yang frekuensi terjadinya tinggi dengan jumlah rupiah setiap transaksi relative kecil.

Sedangkan dalam pengujian substantive terhadap ekuitas, auditor menghadapi


transaksi perubahan unsur neraca yang rendah frekuensi terjadinya, tetapi melibatkan
jumlah rupiah yang besar dalam setiap transaksinya.
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM
DALAM PENYAJIAN EKUITAS DI NERACA
• Perlu diketahui prinsip akuntansi berterima umum dalam
penyajian ekuitas di neraca sebagai berikut :

Modal
• Modal. Penjelasan yang lengkap terhadap akun modal
harus dibuat di neraca yang dapat disajikan dalam
bentuk catatan kaki atau sebagai catatan atas
laporan keuangan.
Treasury Stock.
• Treasury stock harus disajikan di neraca dalam
kelompok modal saham.
Saldo laba.
• Perubahan saldo laba dalam tahun yang di audit
dapat disajikan didalam laporan tersendiri, disebut
“laporan perubahan saldo laba” atau digabungkan
dengan laporan laba rugi.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP EKUITAS
• Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan ekuitas pemegang saham

• Membuktikan bahwa saldo modal saham mencerminkan kepentingan


pemegang saham yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham
selama tahun yang diaudit.
• Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selamatahun yang
diaudit dan kelengkapa saldo ekuitas pemegang saham yangdisajikan
dineraca

• Membuktikan bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang


dicantumkan di neraca merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas

• Membuktikan kewajaran penilaian ekuitas pemegang saham yang


dicantumkan dineraca

• Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan ekuitas


pemegang saham dineraca
PROGRAM AUDIT DALAM PENGUJIAN
SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS
1. Prosedur Audit Awal:

Usut saldo ekuitas yang tercantum dineraca ke saldo akun ekuitas yang
bersangkutan dalam buku besar.

Hitung kembali saldo akun ekuitas di dalam buku besar.

Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun ekuitas

Usut saldo awal akun ekuitas ke kertas kerja tahun yang lalu.

Usut posting pengkreditan dan pengdebitan akun ekuitas ke dalam jurnal


yang bersangkutan.

Lakukan rekonsiliasi akun control modal dalam buku besar ke buku pembantu
dan buku sertifikat modal
2. Prosedur Analitik:
Ratio Formula

Nilai buku saham biasa Ekuitas pemegang saham ÷ rerata


jumlah saham biasa yang beredar

Return on common Laba bersih ÷ rerata jumlah saham


stockholders’ equity biasa yang beredar
Dividen payout Deviden kas ÷ Laba bersih

Laba per saham Laba bersih ÷ Rerata timbangan


jumlah saham beredar
3. PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI
RINCI:

Periksa bukti
pendukung
pencatatan Periksa catatan
kedalam akun transaksi
modal saham, pengumuman
paid-in capital, dividend an
tyreasury stock, pembayarannya.
saldo laba, dan
cadangan.
4. PENGUJIAN TERHADAP AKUN
RINCI:
Pelajari notulen rapat
Pelajari anggaran awal Pelajari kontrak
Pelajari notulen rapat dewan komisaris dan
dan anggaran rumah underwriting dan
pemegang saham dan pemegang saham
tangga perusahaan persyaratan emisi
dewan komisaris. mengenai pembagian
klien saham.
dividen.

Pelajari surat perjanjian


penarikan kredit dan Pelajari kontrak antara
Lakukan analisis
Lakukan analisi terhadap bond indentures klien dengan
terhadap akun modal
akun saldo laba mengenai pasal yang independent registrar
saham
membatasi pembagian dan transfer agent.
dividen

Selidiki adjustment yang


Dapatkan konfirmasi dari Periksa pertanggung Periksa semua sertifikat berasal dari tahun
independent registrar jawaban nomor urut saham yang dibatalkan sebelumnya yang
dan transfers agent sertifikat saham pemakaiannya dicatat di dalam akun
saldo laba

Lakukan analisi terhadap


akun treasury stock.
5. VERIFIKASI PENYAJIAN MODAL DI
DALAM NERACA:
Periksa pencatatan transaksi emisi saham
untuk menentukan pemisahan jumlah
modal saham dengan paid-in capital.

Periksa penyajian treasury stock.

Periksaan penyisihan saldo laba dalam


tahun yang diaudit.

Perisksa penjelasan yang bersangkutan


dengan unsure ekuitas.
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN:
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO
UTANG USAHA
PENGAKUAN LIABILITAS

FASB Concept Statement No. 6, “Element of


Financial Statement,” mendefinisikan liabilitas
sebagai berikut:

Liabilitas adalah kemungkinan


pengorbanan dimasa depan atas
manfaat ekonomis yang muncul dari
kewajiban saat ini dari suatu perusahaan
tertentu untuk mentrasfer aset atau
menyediakan jasa pada perusahaan lain
dimasa depan sebagai akibat transaksi
atau peristiwa masa lalu.
DESKRIPSI SPESIFIK UTANG USAHA

Utang usaha termasuk


sebagai unsur utang
lancar.

Utang lancar meliputi semua kewajiban


yang akan dilunasi dalam periode jangka
pendek (satu tahun atau kurang dari
tanggal neraca atau dalam siklus kegiatan
normal perusahaan) dengan cara
mengurangi aset yang dikelompokkan
dalam aset lancar atau dengan cara
menimbulkan utang lancar yang lain.
UTANG LANCAR DIGOLONGKAN
MENJADI 6 KELOMPOK BERIKUT INI:
Utang usaha yang timbul dari transaksi pembelian bahan baku dan bahan penolong,
suku cadang, dan bahan habis pabrik (factory supplies

Utang yang tidak disertai dengan surat beharga sebagai bukti tertulis tentang
kesanggupan untuk membayar kewajiban (desebut dengan utang usaha
atau account payable)

Utang yang disertai dengan surat beharga sebagai bukti tertulis tentang kesanggupan
untuk membayar kewajiban (disebut dengan utang wesel notes payable).

Utang jaminan masuk dari pelanggan.

Utanga yang timbul dari berlalunya waktu (accrued payable).

Utang yang timbul kepada pihak ketiga karena perusahaan ditunjuk sebagai
pemungut pajak atau iuran yang lain, seperti utang Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
utang Pajak Penghasilan Karyawan (PPh Pasal 25), utang ana dan pension, utang
asuransi karyawan.
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM
DALAM PENYJIAN UTANG LANCAR DI
NERACA
Sebelum membahas pengujian substantive terhadap utang usaha,
perlu diketahui lebih dahilu prinsip akuntansi berterima umum di
Indonesia dalam penyajian utang lancar di neraca berikut ini:

Setiap jenis utang lancar hars disjikan ecara terpisah,jikajumlahnya material.

Oleh dipisahkan dari utang kepadapihak ketiga yang independen.

Aktiva yang dijaminkan dalam penarikan utang lancar harus


diungkapkan dalam laporan keuangan.

Aktiva utang tidak boleh digabungkan penyajiannya dalam jumlah


neto.

Utang bersyarat harus dijelaskan dalam neraca.


TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP UTANG USAHA
Tujuan audit terhadap utang usaha adalah:

Memperoleh keyakinan terhadap tentang keandalan catatan


akuntansi yang bersangkutan dengan utang usaha.

Membuktikan keberadaan utang usaha dan keterjadian transaksi


yang berkaitan dengan utang usaha yang dicantumkan di neraca.

Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan


akuntansi dan kelengkapan saldo utang usaha yang disajiakan di
neraca.

Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca.

Membuktikan kewajaran penyajian dan pengugkapan utang


usaha di neraca.
KERANGKA TUJUAN PENGUJIAN
SUBSTANTIVE
Kerangka tujuan pengujian substantive terhadap
utang usaha bertujuan untuk membuktikn bahwa saldo
akun Utang Usaha yang dicantumkan dalam neraca
mencerminkan saldo Akun Utang Usaha yang
sesungguhnya pada tanggal neraca tersebut.

Untuk mecapai tujuan tersebut dirancang pengujian


substantive yang digolongkan ke dalam 5 kelompok yaitu:
1) Prosedur audit awal.
2) Prosedur analitik.
3) Pengujian terhadap transaksi rinci.
4) Pengujian terhadapsaldo akun rinci.
5) Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan
MEMVERIFIKASI ASERSI
Kelima kelompok pengujian substantive tersebut ditujukan untuk
memverifikasi lima asersi manajemen yang terkandung dalam
akun Utang usaha yaitu:
1. Keberadaan dan keterjadian
2. Kelengkapan
3. Penilian
4. Kewajiaban
5. Penyajian dan pengungkapan
6. Memperoleh keyakian tentang keandalan catatan
akuntansi yang bersankutan dengan utang usaha

Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai


kewajaran saldo utang usaha yang dicantumkan dalam neraca,
ia harus memperoeh keyakinan mengenai ketelitian dan
keandalan catatan akuntansi yang mndukung informasi utang
saha yang di sajikan dalam neraca.
Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo
utang usaha yang dicantumkan dalam neraca dengan akun
Utang Usaha dalam buku besar dan selanjutnya ke reister bukti
kas keluar dan register cek.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP UTANG USAHA
Program pengujian substantive terhadap utang
usaha berisi prosedur audit yang dirancang untuk
mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan diatas.

Tahap-tahap prosedur audit dimulai dari


pemeriksaan yang bersifat luas dan umu sampai ke
pemeriksaan yang bersifat rinci.

• Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap


berikut ini:
1. Prosedur audit awal
2. Prosedur analitik
3. Pengujian terhadap transaksi rinci
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
5. Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan
1. PROSEDUR AUDIT AWAL
Melakukan prosedur audit awal atas saldo akun utang usaha yang akan diuji lebih lanjut:

a. Usut saldo utang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun utang
usaha yangbersangkutan di dalam buku besar

b. Hitung kembali saldo akun utang usaha di dalam buku besar

c. Lakukan revie terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun utang usaha

d. Usut saldo awal akun Utang usaha ke kertas kerja tahun lalu

e. Usut posting pendebitan akun utang Usaha ke dalam jurnal yang


bersangkutan

f. Lakukan ekonsiliasi akun control Utang Usaha dalam Buku besar ke buku
pembantu utang usaha
2. PROSEDUR ANALITIK
Pelaksanaan prosedur analitik,
sebagai berikut:

Bandingkan akun biaya dengan


Lakukan analisis hasil prosedur akun biaya yang sama tahun lalu
analitik dengan harapan yag atau biaya yang disanggarkan
Hitung tingkat ratio didasarkan pada data masa lalu. utnuk mendapatkan indikasi
Data industry, jumlah yang kemungkinan
disanggarkan, atau data lain adanya understatement utang
lancar

Ratio Formula

Tingkat perputaran utang Pembelian +Rerata utang


usaha usaha

Rasio utang usaha dengan Saldo utang usaha+Utang


utang lancar lancar
3. PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI
RINCI
Pengujian terhadap Transaksi rinci:

•Periksa sampel utang usaha yang tercatat ke dokumen yang mendukung


timbulnya utang usaha.

•Lakukan verivikasi pisah batas (cutiff) transaksi pembelian

•Lakukan verivikasi pisah batas (cutiff) transaksi pngeluaran kas

•Lakukan pencarian utang yang belum di catat

•Lakukan review terhadap anggaran modal, perintah kerja, dan kontrak


pembangunan untuk memperoleh bukti adanya utang yang belum dicatat
4. PENGUJIAN TERHADAP SALDO AKUN
RINCI
• Pengujian terhadap Saldo Akun rinci
1. Lakukan konfirmasi ulang
Lakukan identifikasi penjual besar dengan me-review
register bukti kas keluar atau bukti pembantu utang, arsip induk
utang, dan kirimkan konfirmasi kepada kreditur yang akun utang
klien kepadanya memiliki karakteristik berikut ini:
- Bersaldo besar
- Terdapat kegiatan pembelian yang luar biasa
- Bersaldo kecil atau nol
- Bersaldo debit
2. Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan
3. Periksa dokumen yang mendukung pembayaran Utang
Usaha setelah tanggal neraca
4. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak dikonfirmasi ke
pernyataan piutang bulanan yang iterima oleh klien dari
kreditur
5. VERIFIKASI PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN
Membandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip
akuntansi berterima umum:

a. Periksa klasifikasi piutang usaha di neraca

b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usha

c. Periksa pengungkapan yag bersangkutan dengan utang usaha

d. Mintalah informasi dari klien untuk menemukan komitmen yang belum


diungkapkan dan utang bersyarat dan periksa penjelasan yang bersangkutan
dengan utang tersebut
TERIMAKASIH   

Anda mungkin juga menyukai