Materi "Menikmati Cerita Sejarah" Bahasa Indonesia Kelas XII

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5 :

• Destriana Shafira
• Irostu Qoroti
• M. Herlangga
• Mewwa Utami
• Putri Ayu Maharani
Adalah

Novel yang di dalamnya menjelaskan


dan menceritakan tentang fakta kejadian
masa lalu yang menjadi asal-muasal atau
latar belakang terjadinya sesuatu yang
memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat
naratif atau deskriptif.
Dengan demikian, pendidikan dalam
novel dapat menanamkan akar
kebudayaan kepada masyarakatnya.
Novel sejarah
tergolong ke dalam
rekon imajinatif

Rekon imajinatif adalah novel yang


memuat kisah faktual yang dikhayalkan dan
diceritakan secara lebih rinci.

Artinya, novel tersebut didasarkan atas


fakta-fakta sejarah yang kemudian diceritakan
kembali dengan sudut pandang lain yang tidak
muncul dalam fakta sejarah.
1. Pengenalan situasi cerita
(esposition, orientasi)
Pengarang memperkenalkan setting cerita
baik waktu, tempat, maupun peristiwa.

2. Pengungkapan peristiwa
Disajikan peristiwa awal yang menimbulkan
berbagai masalah, pertentangan, atau
kesukaran para tokoh.
3. Menuju konflik (rising action)
Terjadi berbagai situasi yang bertambahnya
kesukaran tokoh.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)


Bagian ini disebut sebagai klimaks. Pada
bagian ini ditentukannya perubahan nasib
beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia
berhasil menyelesaikan masalahnya atau tidak.
5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Berisi penjelasan ataupun penilaian
tentang sikap ataupun nasib-nasib yang
dialami tokohnya setelah mengalami
peristiwa puncak itu.

6. Koda
Berupa komentar terhadap keseluruhan isi
cerita, yang fungsinya sebagai penutup.
Komentar yang dimaksud disampaikan
langsung oleh pengarang atau dengan
mewakilkannya pada seorang tokoh.
1) Menggunakan banyak kalimat bermakna
lampau.

2) Menggunakan banyak kata yang


menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologi, temporal). Seperti: sejak saat itu,
setelah itu, kemudian.

3) Menggunakan banyak kata kerja yang


menggambarkan suatu tindakan (kata kerja
material.
4) Menggunakan banyak kata kerja yang menunjukkan
kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan
tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya,
mengatakan bahwa.

5) Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan


sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh
(kata kerja mental). Misalnya, merasakan.

6) Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan


oleh tanda petik ganda (“....”) dan kata kerja yang
menunjukan turunan langsung.

7) Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language)


untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
Novel sejarah
banyak
menggunakan
kata atau frasa
yang bermakna
Kata atau frasa
kias. bermakna kias ini
digunakan penulis
untuk membangkitkan
Contohnya pada kutipan imajinasi pembaca
berikut : saat membacanya
1. Di sebelahnya, Gajah serta memperindah
Mada membeku. cerita.
Membeku = diam saja.
Selain itu, novel
sejarah juga banyak
menggunakan
peribahasa, baik
peribahasa daerah Penggunaan
maupun berbahasa kata, ungkapan, atau
Indonesia. peribahasa daerah
ini digunakan oleh
Perhatikan contoh :
1. Singa parepen itu terpaksa penulis untuk
harus menebus dengan nyawa memperkuat latar
untuk ameng-ameng nyawa waktu dan tempat
yang dilakukan. kejadian.
ameng-ameng nyawa =
bermain-main dengan nyawa.
(dari budaya Jawa)
 Nilai budaya
 Nilai moral
 Nilai agama
 Nilai sosial
 Nilai estetis
1.) Nilai budaya adalah nilai
yang dapat memberikan atau mengandung
hubungan yang mendalam dengan suatu
masyarakat, peradaban atau kebudayaan.

2.) Nilai moral/etik adalah nilai yang dapat


memberikan atau memancarkan petuah atau
ajaran yang berkaitan dengan etika atau moral
3.) Nilai agama yaitu nilai nilai dalam cerita yang
berkaitan atau bersumber pada nilai nilai agama.

4.) Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan tata


pergaulan antara individu dalam masyarakat.

5.) Nilai estetis yaitu nilai yang berkaitan dengan


keindahan, baik keindahan struktur pembangun
cerita, fakta cerita, maupun teknik penyajian cerita.
 Novel sejarah ialah sebuah novel (fiksi) yang ceritanya
diletakkan pada masa lampau dan bertujuan untuk
menghidupkan keadaan-keadaan yang wujud pada masa
lepas. Banyak novel sejarah memasukkan watak-watak
bersejarah sebagai watak utama atau kecil ke dalamnya.
 Berdasarkan hasil analisis terkait novel sejarah
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Haji Abdul Malik
Karim Amrullah dapat disimpulkan sebagai berikut :
 1. Dalam suatu novel sejarah, khususnya dalam novel
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck terdapat unsur-unsur
yang terkandung di dalamnya, diantaranya :
• a. Unsur Intrinsik (Lahiriah)
 Di dalam unsur intrinsik (lahiriah) berisikan tokoh dan
penokohan, sudut pandang, alur/plot, latar/setting, dan gaya
bahasa.
• b. Unsur Intrinsik (Batiniah)
 Dalam unsur intrinsik (batiniah) terdapat tema
dan amanat atau sering juga disebut pesan
moral.
• c. Unsur Ekstrinsik
 Untukunsur ekstrinsik yang dikaji ialah riwayat
hidup si pengarang, latar belakang si
pengarang, pendidikan, pandangan hidup si
pengarang dan ideologi yang dianutnya serta
zaman saat karya sastra tersebut diceritakan.
 2. Terdapat pula unsur religius di dalam
novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck ini
yang mana dalam ceritanya mengandung
aqidah, syari’ah dan akhlak yang tergambar
dalam setiap tokoh yang dimainkan. Di
samping itu pengarang sendiri sebagai
seorang agamawan yang begitu kental
memasukkan unsur–unsur agama ke dalam
novel ini.

Anda mungkin juga menyukai