GNAPS

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

GNAPS

OLEH :
Ni Ketut Garnis
14 18 777 14 284

PEMBIMBING KLINIK :
dr.Winarny abdullah, Sp.A
PENDAHULUAN
Glomerulonefritis akut merupakan suatu proses radang non-
supuratif yang mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A yang menyerang tenggorokan
sampai 25% yang menyerang kulit (pioderma), sedangkan tanpa
melihat tempat infeksi resiko terjadinya nefritis 10-15%.1
Gambaran klinis GNA sangat bervariasi, kadang-kadang
gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali, kelainan pada urin
ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin. Pada anak yang
menunjukkan gejala berat, tampak sakit parah dengan manifestasi
oliguria, edema, hipertensi, dan uremia dengan proteinuria, hematuria
dan ditemukan cast.3 Kerusakan pada dinding kapiler gromelurus
mengakibatkan hematuria/ kencing berwarna merah daging dan
albuminuria. Hematuria gros (di Indonesia 53,6%) terlihat sebagai urin
berwarna merah kecoklatan seperti warna coca-cola.1
PENDAHULUAN
Mekanisme dari patogenesis terjadinya jejas glomerulus pada
GNA sampai sekarang belum diketahui, meskipun telah diduga terdapat
sejumlah faktor host dan faktor kuman streptokokus yang berhubungan
dalam terjadinya GNA.1
LAPORAN KASUS
Nama : An. A M
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 03 Januari 2010
(9 tahun)
Tanggal masuk : 26 Maret 2019
Di : di RSU Anutapura palu
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Berat badan lahir : 3.200 gr
Suku bangsa : Kaili
Nama ibu : Ny. A,36 tahun
Nama ayah : Tn. A. 45 tahun
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Jl. Kedondong II No. 56
No. Telp :-
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Demam
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien laki-laki usia 9 tahun, diantar orang tuanya masuk IGD
rumah sakit RSU Anutapura dengan keluhan demam yang dirasakan
sejak 2 hari yang lalu, (hari senin siang 24 maret 2019). Demam
bersifat terus menerus (tidak diukur), pasien sempat dibawa ke
puskesmas dan diberikan obat penurun panas (paracetamol tablet)
pasien minum obat 1 kali dirumah tetapi demam tidak turun-turun,
Pasien juga mengeluhkan buang air kecil. berwarna merah seperti
air cucian daging sejak 3 minggu yang lalu, dan 1 hari yang
lalu buang air kecil sampai berwarna kehitaman. Buang air
kecil tidak disertai nyeri saat berkemih. Menurut orang tua
pasien, pada pagi hari saat pasien terbangun biasanya
kelopak mata dan kaki pasien bengkak tetapi akan
menghilang pada siang hari. Buang air besar seperti
biasanya.
• Keluhan lain muntah sejak kemarin 3x sebelum masuk rumah
sakit disertai mual. Pasien juga mengeluhkan sulit menelan
dan batuk berdahak(+).
Riwayat penyakit sebelumnya :
Pasien memilki riwayat penyakit amandel 1 tahun yang lalu dan tidak
mendapat obat ataupun operasi amandelnya.
Riwayat penyakit keluarga :
 Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien.
 Tidak ada anggota keluarga yang menderita kelainan ginjal dan
hipertensi
Riwayat Maternal :
Riwayat kehamilan ibu G1 P0 A0, usia ibu sewaktu mengandung
berumur 23 tahun. Riwayat penyakit yang diderita ibu (-) selama
kehamilan, riwayat penyakit diabetes melitus (-), hipertensi (-), riwayat
konsumsi rokok, alkohol dan obat-obatan saat hamil (-). Selama masa
kehamilannya, ibu mengaku rutin melakukan pemeriksaan (antenatal
care) pada dokter.
Riwayat Kebiasaan, Lingkungan, dan Sosial-Ekonomi:
Anak tinggal serumah dengan orang tua, dengan
lingkungan sekitar rumah cukup bersih, kebiasaan sehari-
hari pasien sedang sekolah dan anak sering bermain
dihalaman rumah. Status sosial ekonomi anak masuk
dalam kategori menengah. Pasien merupakan anak yang
suka mengkonsumsi makanan cepat saji seperti burger,
sekali makan pasien bisa menghabiskan 3-4 burger, pasien
juga suka mengkonsumsi minuman dingin. Pembiayaan
perawatan di rumah sakit menggunakan BPJS kesehatan.
Kemampuan dan kepandaian:
• Membalik : usia 3 bulan
• Tengkurap : usia 3 bulan
• Duduk : usia 7 bulan
• Merangkak : usia 9 bulan
• Tertawa : usia 4 bulan
• Memanggil mama : usia 9 bulan
• Berdiri : usia 11 bulan
• Berjalan : usia 1 tahun 2 bulan
Penyakit yang sudah pernah di alami:
1. Morbili : (-)
2. Varicella : (+)
3. Pertussis : (-)
4. Diare : (+)
5. Kecacingan : (+)
6. Batuk / pilek : (+)
7. Lain – lain : (-)
Anamnesis Makanan :
• 0 – 6 bulan : ASI eksklusif
• 6 – 9 bulan : ASI + Makanan pendamping
ASI (Bubur saring)
• 9 – 12 bulan : ASI dan Makanan
pendamping ASI (Nasi tim)
• 12 – 24 bulan : Susu Formula + Makanan
keluarga
Riwayat imunisasi :
• Vaksin Hepatitis B :Usia 0 bulan, 1 bulan, 3 bulan
• Vaksin Polio :Usia 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan, 18
bulan, dan 5 tahun
• Vaksin BCG :Usia 2 bulan
• Vaksin DTP :Usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18
bulan, dan 5 tahun
• Vaksin Hib :Usia 2 bulan, 4 bulan,6 bulan, dan 15
bulan
• Vaksin Campak :Usia 9 bulan
PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal : 26 Maret 2019)
Umur : 9 tahun
Berat Badan : 41 kg
Tinggi Badan : 121 cm
Keadaan Umum : Sakit sedang
Gizi: CDC 41/27 = 151% (Gizi lebih/ Overweight)
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital

• Tekanan darah : 150/100 mmHg


• Denyut nadi : 100 x/menit
• Suhu : 38,9o C
• Respirasi : 25 x/menit
Kulit :
• Warna : Kuning langsat
• Turgor : Normal, <2 detik
• Efloresensi : Ruam (-)
• Tonus : Baik
• Sianosis : (-)
• Pigmentasi : (-)
• Oedema : (-)
• Jaringan parut : (-)
• Lapisan lemak : Dalam batas normal
Kepala :
• Bentuk : Normocephal
• Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
• Mata: Anemis (-), ikterus (-), edema palpebra (+)
• Hidung : Rhinorrhea (-)
• Telinga : Otorrhea (-),
• Mulut : Bibir kering (-), tonsil T2/T3 hiperemis (+)

Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)


Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+) kesan normal, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru, batas
paru-hepar SIC VII dextra
Auskultasi : Bunyi vesikular (+/+), Ronkhi (-),
Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas jantung SIC II, batas kanan
jantung SIC V linea parasternal dextra, batas
kiri jantung SIC V linea axilla
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Bentuk datar, massa (-), distensi (-),
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri
tekan (-)
GENITALIA : Normal, tidak ditemukan kelainan

ANGGOTA GERAK
Ekstremitas atas dan bawah akral hangat, edema (+) pada pretibia.
REFLEKS
Patologis (-)
OTOT-OTOT : Atrofi (-), Tonus otot baik
RESUME
Pasien diantar orang tuanya masuk IGD rumah sakit RSU
Anutapura dengan keluhan demam yang dirasakan sejak hari senin
siang (24 maret 2019). Demam bersifat terus menerus walaupun
pasien sudah diberikan obat. Pasien juga mengeluhkan buang air
kecil berwarna merah seperti air cucian daging sejak 3 minggu yang
lalu, dan 1 hari yang lalu buang air kecil sampai berwarna kehitaman.
Buang air kecil tidak disertai nyeri saat berkemih. Menurut orang tua
pasien, pada pagi hari saat pasien terbangun biasanya kelopak mata
dan kaki pasien bengkak tetapi akan menghilang pada siang hari.
Buang air besar seperti biasanya.
Keluhan lain muntah sejak kemarin 3x sebelum masuk
rumah sakit disertai mual. Pasien juga mengeluhkan sulit menelan
dan batuk berdahak(+). Pasien memilki riwayat penyakit amandel 1
tahun yang lalu dan tidak mendapat obat ataupun operasi
amandelnya.
RESUME
Hasil pemeriksaan fisik pada pasien dengan tanda vital yaitu
tekanan darah 150/110 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, suhu
38,9o C, dan respirasi 25 kali/menit. Pada tonsil didapatkan
T2/T3 dan hiperemis. Didapatkan juga edema pada palpebral
dan pretibial. Pada pemeriksaan penunjang menunjukan hasil
pemeriksaaan darah rutin yaitu WBC 3 103/uL (leukopenia).
Pemeriksaan urinalisis secara kimia menunjukan lekosit estrase
(+1), protein (+1), darah (+3), sedangkan secara mikroskopik
menunjukan eritrosit (+) tak terhitung dan leukosit (+) 5 – 10 /
LPB. Pada pemeriksaan kimia darah didapatkan hasil Albumin
(1,8 g/dL) dan creatinin (1,32 mg/dL).
DIAGNOSIS
Glomelurunefritis akut atau sindrom nefritis akut

DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Nefrotik

TERAPI
Fase intensif
• IVFD Asering 18 tpm
• Injeksi Gentamycin 120 mg/24 jam/iv
• Injeksi Santagesic 400 mg/8 jam/iv
• Injeksi Dexamethason ½ amp/ 8 jam
• Puyer batuk :
Cetirizine 3,75 mg
Ambroxol 20 mg 3 dd 1 pulv
Salbutamol 1 mg
Histapan 15 mg
FOLLOW UP
FOLLOW UP Subject Demam (-)
Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (+)
Tanggal 27-03-2019 Object DJ: 100 x/menit SB: 36,7 °C
(PH: 2) R: 25 x/menit TD : 110/70 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (+)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (+)
- Urin merah (+)
Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS
- Tonsilo Faringitis Akut
Plan IVFD Asering 18 tpm
Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 8 jam/ iv
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Cek Albumin + ASTO
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 28-032019 (PH : 3)
Subject Demam (-)
Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (+)
Object DJ: 109 x/menit SB: 36,9 °C
R: 23 x/menit TD : 110/80 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (+)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (+)
- Urin merah (+)

Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


- Tonsilo Faringitis Akut

Plan IVFD Asering 18 tpm


Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 8 jam/ iv
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg - Salbutamol 1 mg
- Ambroxol 20 mg - Histapan 15 mg
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Hasil Pemeriksaan Serologis :
ASTO <200 IU/ml <200 IU/ml

Hasil Pemeriksaan Kimia Darah :


Albumin 2,8 g/Dl 3,5 – 5,2 g/Dl
Tanggal 29-03-2019 (PH : 4)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (+)

Object DJ: 118 x/menit SB: 37 °C


R: 26 x/menit TD : 120/90 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (+)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (+-)
- Urin merah (+)

Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


- Tonsilo Faringitis Akut
Plan IVFD Asering 18 tpm
Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 8 jam/ iv
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Cek Albumin + ASTO
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 30-03-2019 (PH : 5)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)

Object DJ: 108 x/menit SB: 36,9 °C


R: 23 x/menit TD : 130/80 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)

Assesme - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


nt - Tonsilo Faringitis Akut
Plan IVFD Asering 18 tpm
Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 8 jam/ iv
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan Elektrolit (30 – 3 – 2019)
Kesan : Imbalance Elektrolit

PEMERIKSAAN DARAH HASIL NILAI RUJUKAN

ELEKTROLIT

K+ 3,48 3,48 – 5,50 mmol/L

Na + 143, 73 135,37 – 145,00 mmol/L

Cr 98,28 96,00 – 106,00 mmol/L

Calsium 1,12 – 1,32 mmol/L

Magnesium 1,8 – 2,6 mg/dL


Tanggal 31-03-2019 (PH : 6)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)

Object DJ: 12 x/menit SB: 37 °C


R: 26 x/menit TD : 120/90 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)

Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


- Tonsilo Faringitis Akut
Plan IVFD Asering 18 tpm
Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 12 jam/ iv
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg\
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 1-04-2019 (PH : 7)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)

Object DJ: 86 x/menit SB: 36,5 °C


R: 24 x/menit TD : 110/70 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)

Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


- Tonsilo Faringitis Akut
Plan IVFD Asering 18 tpm
Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 12 jam/ iv
Captopril 2 x 12,5 mg
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Cek Albumin dan UL
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Hasil Pemeriksaan Kimia Darah :
Albumin 2,6 g/Dl 3,5 – 5,2 g/dL

Kesan:
(Hipoalbuminemia )

Hasil Pemeriksaan Urine :


Kimia :
Berat jenis 1.020 1.003-1.035
PH 7.5 4.5-8.0
Lekosit estrase Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein (+2) Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Normal Normal
Bilirubin Negatif Negatif
Darah (+3) Negatif
Vitamin C Negatif
Mikroskopis :
Eritrosit 20 – 25 0-3 / LPB
Leukosit 0–1 0-5 / LPB
Kristal Negatif Negatif
Granula Negatif Negatif
Epitel Sel (+) Negatif
Hyfa Negatif Negatif
Amoeba Negatif Negatif
Tanggal 2-04-2019 (PH : 8)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)

Object DJ: 96 x/menit SB: 36,6 °C


R: 24 x/menit TD : 110/70 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)

Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


- Tonsilo Faringitis Akut
Plan IVFD Asering 18 tpm
Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 12 jam/ iv
Captopril 2 x 12,5 mg
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 3-04-2019 (PH : 9)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)
Object DJ: 102 x/menit SB: 36,7 °C
R: 26 x/menit TD : 100/70 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)
Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS
- Tonsilo Faringitis Akut

Plan IVFD Asering 18 tpm


Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 12 jam/ iv
Captopril 2 x 12,5 mg
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 4-04-2019 (PH : 10)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)
Object DJ: 112 x/menit SB: 37,2 °C
R: 27 x/menit TD : 150/110 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)
Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS
- Tonsilo Faringitis Akut

Plan IVFD Asering 18 tpm


Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Furosemid 1 x 20 mg
Captopril 2 x 12,5 mg
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 5-04-2019 (PH : 11)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)
Object DJ: 82 x/menit SB : 36,8 °C
R: 24 x/menit TD : 130/90 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)
Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS
- Tonsilo Faringitis Akut

Plan IVFD Asering 18 tpm


Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Furosemid 1 x 20 mg
Captopril 2 x 12,5 mg
Puyer batuk 3 dd 1 caps
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Periksa Kolesterol, Albumin, Urine
Periksa darah lengkap dan elektrolit
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Hasil Pemeriksaan Kimia Darah :
Chol 393 mg/Dl 0 – 200 mg/dL
Albumin 2,6 g/dL 3,5 – 5,2 g/dL

Kesan:
(Hiperkolesterolemia dan Hipoalbuminemia )

Hasil Pemeriksaan Urine :


Kimia :
Berat jenis 1.010 1.003-1.035
PH 6.0 4.5-8.0
Lekosit estrase Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein (+) Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Normal Normal
Bilirubin Negatif Negatif
Darah (+2) Negatif
Vitamin C Negatif
Mikroskopis :
Eritrosit 10 – 15 0-3 / LPB
Leukosit 1–3 0-5 / LPB
Kristal Negatif Negatif
Granula Negatif Negatif
Epitel Sel (+) Negatif
Hyfa Negatif Negatif
Amoeba Negatif Negatif
Laboratorium Darah Rutin
WBC 12,2 103/uL 4,8 – 10,8 103/uL
RBC 5,7 103/uL 4,7 – 6,1 106/uL
HGB 15,4 g/dL 14 – 18 g/dL
HCT 41,3 % 42 – 52%
PLT 828 103/uL 150 – 450 103/uL
MCV 72,7 fL 80 – 99 fL
MCH 27,1 pg 27 – 31 pg
MCHC 37,3 g/dL 33 – 37 g/Dl

Pemeriksaan Elektrolit

PEMERIKSAAN DARAH HASIL NILAI RUJUKAN

ELEKTROLIT

K+ 2,92 3,48 – 5,50 mmol/L

Na + 128, 34 135,37 – 145,00 mmol/L

Cr 89,32 96,00 – 106,00 mmol/L

Calsium 1,12 – 1,32 mmol/L

Magnesium 1,8 – 2,6 mg/dL

Kesan : Imbalance Elektrolit


Tanggal 6-04-2019 (PH : 12)

Subject Demam (-)


Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)

Object DJ: 102 x/menit SB: 36,9 °C


R: 25 x/menit TD : 110/70 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)

Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


- Tonsilo Faringitis Akut

Plan Cefixime 1x 100 mg


Furosemid 1 x 20 mg
Captopril 2 x 12,5 mg
Puyer batuk 3 dd 1 caps
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 7-04-2019 (PH : 13)
Subject Demam (-)
Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (-)

Object DJ: 100 x/menit SB: 37 °C


R: 24 x/menit TD : 110/70 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (-)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (-)
- Urin merah (-)

Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS


- Tonsilo Faringitis Akut

Plan Cefixime 1x 100 mg


Furosemid 1 x 20 mg
Captopril 2 x 12,5 mg
Puyer batuk 3 dd 1 caps
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Boleh pulang.
BAB III
DISKUSI

Glomerulonefritis akut merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi


sel glomerulus. Pada anak kebanyakan kasus glomerulonefritis akut
adalah pasca infeksi, paling sering oleh Streptokokus beta hemolitikus
grup A.1
Lebih dari 50% kasus GNAPS adalah asimptomatik, Hematuria juga dapat
timbul berupa gross hematuria maupun mikroskopik, yang juga
diperlihatkan pada kasus ini dimana pasien mengalami gross
hematuria dalam beberapa hari perawatan. 1
Variasi lain yang tidak spesifik bisa dijumpai seperti demam, malaise,
anoreksia, dan lesu, sedangkan pada pemeriksaan fisik dijumpai
hipertensi pada hampir semua pasien GNAPS. Pada kasus juga
menunjukkan gejala demam, malaise, dan hipertensi yang jelas
terlihat pada pasien ini dan dalam 1 minggu tekanan darah akan turun
perlahan-lahan. Kasus ini menampilkan gejala yang sesuai dengan
GNAPS yaitu hematuria nyata, Riwayat infeksi saluran nafas atas,
Oligouria, Urinalisis menunjukkan proteinuria, hematuria, dan
adanya silinder, Tes ASTO meningkat. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan urin sangat penting untuk menegakkan
diagnosis nefritik akut. Volume urin berkurang dengan warna gelap
seperti air cucian daging, hematuria makroskopik maupun mikroskopik
juga ditemukan pada kasus ini.
Penanganan pasien adalah suportif dan simptomatik, perawatan
dibutuhkan apabila dijumpai penurunan fungsi ginjal sedang sampai berat.
Pada kasus ini hipertensi ditangani dengan pemberian antihipertensi
dan diuretic, yaitu captopril 12,5 mg dan furosemid.
Retensi cairan diatasi dengan pembatasan cairan dan natrium. Pemberian
antibiotik sebaiknya dilakukan lebih spesifik dengan kultur apusan tenggorok
lebih dahulu, namun karena pada pasien tidak dilakukan kultur makan,
pengobatan antibiotik dilakukan menggunakan antibiotik spektrum luas
yaitu gentamycin 400mg/12 jam/IV.
Furosemid diberikan untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi
sedangkan capotpril yang merupakan golongan ACE Inhibitor juga
digunakan sebagai anti hipertensi dan sebagai Nefroprotektan.
Proses terjadinya jejas renal pada GNAPS diterangkan pada gambar ini :

Gambar 1. Mekanisme imunopatogenik GNAPS


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai