GNAPS
GNAPS
GNAPS
OLEH :
Ni Ketut Garnis
14 18 777 14 284
PEMBIMBING KLINIK :
dr.Winarny abdullah, Sp.A
PENDAHULUAN
Glomerulonefritis akut merupakan suatu proses radang non-
supuratif yang mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A yang menyerang tenggorokan
sampai 25% yang menyerang kulit (pioderma), sedangkan tanpa
melihat tempat infeksi resiko terjadinya nefritis 10-15%.1
Gambaran klinis GNA sangat bervariasi, kadang-kadang
gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali, kelainan pada urin
ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin. Pada anak yang
menunjukkan gejala berat, tampak sakit parah dengan manifestasi
oliguria, edema, hipertensi, dan uremia dengan proteinuria, hematuria
dan ditemukan cast.3 Kerusakan pada dinding kapiler gromelurus
mengakibatkan hematuria/ kencing berwarna merah daging dan
albuminuria. Hematuria gros (di Indonesia 53,6%) terlihat sebagai urin
berwarna merah kecoklatan seperti warna coca-cola.1
PENDAHULUAN
Mekanisme dari patogenesis terjadinya jejas glomerulus pada
GNA sampai sekarang belum diketahui, meskipun telah diduga terdapat
sejumlah faktor host dan faktor kuman streptokokus yang berhubungan
dalam terjadinya GNA.1
LAPORAN KASUS
Nama : An. A M
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 03 Januari 2010
(9 tahun)
Tanggal masuk : 26 Maret 2019
Di : di RSU Anutapura palu
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Berat badan lahir : 3.200 gr
Suku bangsa : Kaili
Nama ibu : Ny. A,36 tahun
Nama ayah : Tn. A. 45 tahun
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Jl. Kedondong II No. 56
No. Telp :-
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Demam
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien laki-laki usia 9 tahun, diantar orang tuanya masuk IGD
rumah sakit RSU Anutapura dengan keluhan demam yang dirasakan
sejak 2 hari yang lalu, (hari senin siang 24 maret 2019). Demam
bersifat terus menerus (tidak diukur), pasien sempat dibawa ke
puskesmas dan diberikan obat penurun panas (paracetamol tablet)
pasien minum obat 1 kali dirumah tetapi demam tidak turun-turun,
Pasien juga mengeluhkan buang air kecil. berwarna merah seperti
air cucian daging sejak 3 minggu yang lalu, dan 1 hari yang
lalu buang air kecil sampai berwarna kehitaman. Buang air
kecil tidak disertai nyeri saat berkemih. Menurut orang tua
pasien, pada pagi hari saat pasien terbangun biasanya
kelopak mata dan kaki pasien bengkak tetapi akan
menghilang pada siang hari. Buang air besar seperti
biasanya.
• Keluhan lain muntah sejak kemarin 3x sebelum masuk rumah
sakit disertai mual. Pasien juga mengeluhkan sulit menelan
dan batuk berdahak(+).
Riwayat penyakit sebelumnya :
Pasien memilki riwayat penyakit amandel 1 tahun yang lalu dan tidak
mendapat obat ataupun operasi amandelnya.
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita kelainan ginjal dan
hipertensi
Riwayat Maternal :
Riwayat kehamilan ibu G1 P0 A0, usia ibu sewaktu mengandung
berumur 23 tahun. Riwayat penyakit yang diderita ibu (-) selama
kehamilan, riwayat penyakit diabetes melitus (-), hipertensi (-), riwayat
konsumsi rokok, alkohol dan obat-obatan saat hamil (-). Selama masa
kehamilannya, ibu mengaku rutin melakukan pemeriksaan (antenatal
care) pada dokter.
Riwayat Kebiasaan, Lingkungan, dan Sosial-Ekonomi:
Anak tinggal serumah dengan orang tua, dengan
lingkungan sekitar rumah cukup bersih, kebiasaan sehari-
hari pasien sedang sekolah dan anak sering bermain
dihalaman rumah. Status sosial ekonomi anak masuk
dalam kategori menengah. Pasien merupakan anak yang
suka mengkonsumsi makanan cepat saji seperti burger,
sekali makan pasien bisa menghabiskan 3-4 burger, pasien
juga suka mengkonsumsi minuman dingin. Pembiayaan
perawatan di rumah sakit menggunakan BPJS kesehatan.
Kemampuan dan kepandaian:
• Membalik : usia 3 bulan
• Tengkurap : usia 3 bulan
• Duduk : usia 7 bulan
• Merangkak : usia 9 bulan
• Tertawa : usia 4 bulan
• Memanggil mama : usia 9 bulan
• Berdiri : usia 11 bulan
• Berjalan : usia 1 tahun 2 bulan
Penyakit yang sudah pernah di alami:
1. Morbili : (-)
2. Varicella : (+)
3. Pertussis : (-)
4. Diare : (+)
5. Kecacingan : (+)
6. Batuk / pilek : (+)
7. Lain – lain : (-)
Anamnesis Makanan :
• 0 – 6 bulan : ASI eksklusif
• 6 – 9 bulan : ASI + Makanan pendamping
ASI (Bubur saring)
• 9 – 12 bulan : ASI dan Makanan
pendamping ASI (Nasi tim)
• 12 – 24 bulan : Susu Formula + Makanan
keluarga
Riwayat imunisasi :
• Vaksin Hepatitis B :Usia 0 bulan, 1 bulan, 3 bulan
• Vaksin Polio :Usia 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan, 18
bulan, dan 5 tahun
• Vaksin BCG :Usia 2 bulan
• Vaksin DTP :Usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18
bulan, dan 5 tahun
• Vaksin Hib :Usia 2 bulan, 4 bulan,6 bulan, dan 15
bulan
• Vaksin Campak :Usia 9 bulan
PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal : 26 Maret 2019)
Umur : 9 tahun
Berat Badan : 41 kg
Tinggi Badan : 121 cm
Keadaan Umum : Sakit sedang
Gizi: CDC 41/27 = 151% (Gizi lebih/ Overweight)
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
ANGGOTA GERAK
Ekstremitas atas dan bawah akral hangat, edema (+) pada pretibia.
REFLEKS
Patologis (-)
OTOT-OTOT : Atrofi (-), Tonus otot baik
RESUME
Pasien diantar orang tuanya masuk IGD rumah sakit RSU
Anutapura dengan keluhan demam yang dirasakan sejak hari senin
siang (24 maret 2019). Demam bersifat terus menerus walaupun
pasien sudah diberikan obat. Pasien juga mengeluhkan buang air
kecil berwarna merah seperti air cucian daging sejak 3 minggu yang
lalu, dan 1 hari yang lalu buang air kecil sampai berwarna kehitaman.
Buang air kecil tidak disertai nyeri saat berkemih. Menurut orang tua
pasien, pada pagi hari saat pasien terbangun biasanya kelopak mata
dan kaki pasien bengkak tetapi akan menghilang pada siang hari.
Buang air besar seperti biasanya.
Keluhan lain muntah sejak kemarin 3x sebelum masuk
rumah sakit disertai mual. Pasien juga mengeluhkan sulit menelan
dan batuk berdahak(+). Pasien memilki riwayat penyakit amandel 1
tahun yang lalu dan tidak mendapat obat ataupun operasi
amandelnya.
RESUME
Hasil pemeriksaan fisik pada pasien dengan tanda vital yaitu
tekanan darah 150/110 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, suhu
38,9o C, dan respirasi 25 kali/menit. Pada tonsil didapatkan
T2/T3 dan hiperemis. Didapatkan juga edema pada palpebral
dan pretibial. Pada pemeriksaan penunjang menunjukan hasil
pemeriksaaan darah rutin yaitu WBC 3 103/uL (leukopenia).
Pemeriksaan urinalisis secara kimia menunjukan lekosit estrase
(+1), protein (+1), darah (+3), sedangkan secara mikroskopik
menunjukan eritrosit (+) tak terhitung dan leukosit (+) 5 – 10 /
LPB. Pada pemeriksaan kimia darah didapatkan hasil Albumin
(1,8 g/dL) dan creatinin (1,32 mg/dL).
DIAGNOSIS
Glomelurunefritis akut atau sindrom nefritis akut
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Nefrotik
TERAPI
Fase intensif
• IVFD Asering 18 tpm
• Injeksi Gentamycin 120 mg/24 jam/iv
• Injeksi Santagesic 400 mg/8 jam/iv
• Injeksi Dexamethason ½ amp/ 8 jam
• Puyer batuk :
Cetirizine 3,75 mg
Ambroxol 20 mg 3 dd 1 pulv
Salbutamol 1 mg
Histapan 15 mg
FOLLOW UP
FOLLOW UP Subject Demam (-)
Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (+)
Tanggal 27-03-2019 Object DJ: 100 x/menit SB: 36,7 °C
(PH: 2) R: 25 x/menit TD : 110/70 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (+)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (+)
- Urin merah (+)
Assesment - Glomerulonefritis Akut/ GNAPS
- Tonsilo Faringitis Akut
Plan IVFD Asering 18 tpm
Inj. Ampicilin 250 mg/ 6 jam/ iv
Inj. Gentamycin 120 mg/ 24 jam/iv
Inj. Santagesic 400 mg/ 12 jam/ iv
Inj. Dexamethason ½ amp/ 8 jam/ iv
Inj. Furosemid ½ amp/ 8 jam/ iv
Puyer batuk 3 dd 1 pulv
- Cetirizine 3,75 mg
- Ambroxol 20 mg
- Salbutamol 1 mg
- Histapan 15 mg
Cek Albumin + ASTO
Diet tanpa garam
Obs. TTV/4jam + takar urin
Tanggal 28-032019 (PH : 3)
Subject Demam (-)
Batuk berdahak (+)
Kencing berwarna merah (+)
Object DJ: 109 x/menit SB: 36,9 °C
R: 23 x/menit TD : 110/80 mmHg
Berat badan: 41 kg
- Ku : Sakit sedang, Composmentis
- Edema Palpebra (+)
- Thoraks : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Edema tungkai (+)
- Urin merah (+)
ELEKTROLIT
Kesan:
(Hipoalbuminemia )
Kesan:
(Hiperkolesterolemia dan Hipoalbuminemia )
Pemeriksaan Elektrolit
ELEKTROLIT