Intervensi Sosial - 1
Intervensi Sosial - 1
Intervensi Sosial - 1
•
• Bagi SPP luar lembaga, kekurangannya adalah sulit dalam
mengenali lingkungan karena kurangnya akses terhadap pihak-
pihak penyedia informasi (mencari informasi sendiri). Sedangkan,
SPP luar lembaga memiliki kelebihan dalam hal objektivitas karena
tidak dipengaruhi oleh lingkungan dan kepentingan lembaga
(mandiri).
•
• Sistem klien dikategorikan menjadi dua, yaitu klien
potensial dan klien aktual.
•
• Sistem Sasaran, merupakan orang-orang atau
organisasi yang berpengaruh dalam pencapaian
tujuan perubahan.
7. Memberikan Pengaruh
8. Terminasi
Loewenberg, Frank M. 1972. “Social Work, Social Welfare, and Social Intervention”. In Loewenberg, Frank M., Ralph Dolgoff. The Practice
of Social Intervention: Goals, Roles, and Strategies. Itaca: FE Peacock Publisher Inc. Hal. 3-12
• Pincus, Allen dan Anne Minahan. 1973. Social Work Practice: Model and Method. Itaca: F.E. Peacock Publisher, Inc. Hal. 162
• CONTOH Judul kajian INERVENSI SOSIAL:
•
• baseline , ditemukan bahwa pemulung memiliki
keinginan untuk berubah (untuk meningkatkan
ekonomi dan kesejahteraan mereka), sudah
memiliki persepsi bahwa adanya perubahan akan
menghasilkan dampak yang positif atau
menyenangkan, namun belum memiliki technical
knowledge dan belum meyakini kemampuan
dirinya untuk dapat berinovasi (self-efficacy
rendah) mendaur ulang mengembangkan produk.
•
• Program intervensi dilakukan terhadap 20 orang
warga dengan penyuluhan, pelatihan, dan
pendampingan untuk meningkatkan technical
knowledge dan self efficacy dalam berinovasi.
Selain itu, program intervensi juga dilakukan
dengan menggunakan metode Appreciative
Inquiry yang berfokus pada pengapresiasian, serta
penggalian, penemuan, dan pengasahan potensi
diri dan komunitas warga
• Pasca intervensi, hasil dari teknik analisis The
Wilcoxon Signed-Rank menunjukkan program
intervensi berhasil meningkatkan technical
knowledge dan self-efficacy maupun intensi
berinovasi secara signifikan.
•
• Perkembangan moral disiplin pada tahap itu telah
berkembang dengan baik yakni tidak hanya mampu
membedakan baik–buruk, dan benar – salah, tetapi juga
alasannya.