Peran Perawat Cairan Dan Elektrolit

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 74

Peran Perawat dalam pemantauan

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Ns. Joko Jamaluddin, S.Kep


Workshop HIPERCCI DKI Jakarta
23 Februari 2019
Tujuan Pembelajaran
• Memahami konsep keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Mengetahui ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit dan penatalaksanaannya
• Mengetahui cara pemantauan kebutuhan cairan
• Memahami konsep pemasangan akses IV Canul
• Mengetahui cara intepretasikan AGD
• Mengetahui monitoring hemodinamik invasif dan
non invasif
Peranan Perawat Dalam Kebutuhan
Cairan

1. Perawat cepat tanggap dan cakap dalam


mengatasi ketidak seimbangan cairan dan
elektrolit.
2. Pemasangan cairan infus sesuai
dengan kondisi penyakit pasien.
3. Melakukan monitoring pasien dengan terapi
cairan.
Konsep Keseimbangan
Cairan dan Elektrolit
Pengertian Powerpoint Templates

Keseimbangan cairan dan elektrolit mencakup


komposisi dan perpindahan berbagai cairan
tubuh.

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air


dan zat terlarut.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel – partikel yang bermuatan listrik disebut
ion jika berada dalam larutan.

Page 5
Komposisi Cairan Tubuh
Powerpoint Templates

Page 6
Komposisi Elektrolit Tubuh
Powerpoint Templates

Page 7
Powerpoint Templates

Page 8
Keseimbangan Cairan Tubuh
Cairan input Cairan output
Asupan makanan mengandung

Output cairan tubuh : total 2500 ml


Urine output 1500 ml
Input cairan tubuh : total 2500 ml

air rerata 2300 ml

Dalam keadaan normal keseimbangan cairan sekitar Nol


- Balans cairan input (2500 ml) = Balans cairan output (2500 ml)
-Tubuh mempunyai kemampuan dalam pengaturan keseimbangan
cairan dan elektrolit
feses 200 ml

kulit 350 ml

keringat 100 ml

paska metabolisme nutrisi evaporasi air melalui paru


menghasilkan air 200 ml 350 ml
Perpindahan Cairan
Powerpoint dan Elektrolit
Templates

1. Oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit diangkut ke paru dan saluran


cerna (manjadi bagian dari IVF) kemudian dibawa ke berbagai bagian
tubuh melalui system sirkulasi.
2. IVF dan zat – zat terlarut di dalamnya saling bertukaran secara cepat
dengan ISF melalui membrane kapiler yang bersifat semipermeabel.
3. ISF dan zat – zat yang ada didalamnya saling bertukaran dengan ICF
melalui membrane sel yang bersifat permeabel selektif.

Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian


yang terjadi terus menerus, namun komposisi dan volume cairan relative
stabil (suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau
homeostasis).

Page 10
PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH
Powerpoint Templates

Osmosis : Difusi :
Perpindahan air dari Perpindahan molekul dari
konsentrasi zat terlarut tekanan/konsentrasi tinggi
rendah ke konsentrasi zat ke tekanan/konsentrasi
terlarut tinggi rendah

Filtrasi : Transport Aktif :


Perpindahan antar membran Perpindahan molekul dari
dari tekanan tinggi ke tekanan/konsentrasi rendah
tekanan rendah ke konsentrasi tinggi dengan
menggunakan energi

Page 11
Ketidakseimbangan
Cairan dan Elektrolit
Ketidakseimbangan
Powerpoint Templates Cairan
1. Hipovolemi
2. Dehidrasi
3. Hipervolume
4. Edema

Page 13
1. Hipovolemia
Powerpoint Templates

• Hipovolemi adalah berkurangya cairan ekstrasel dimana air


dan natrium berkurang dalam jumlah yang relatif sama yang
bisa disebabkan oleh kehilangan dari sal.cerna, kulit,
asites,efusi
• Klasifikasi :
Ringan bila kehilangan cairan < 20% volume plasma
Sedang bila kehilangan cairan 20 - 40% volume plasma
Berat bila kehilangan cairan > 40% volume plasma
• Hasil pemeriksaan laboratorium yang menjadi tanda
hipovolemi antara lain : Peningkatan hematokrit, BJ urine
tinggi , Osmolalitas urine > 450 mOsmol/kg, Rasio BUN :
Creatinin > 20:1 (N = 10:1)
Page 14
2. DehidrasiPowerpoint Templates
• Dehidrasi adalah berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya Na dari
cairan ekstrasel (hipernatremi -> cairan intrasel masuk ekstrasel) yang
disebabkan oleh kurang asupan cairan, penguapan melalui kulit, diuresis
osmotik
Defisit cairan = 0,4XBB(Na Plasma/140-1)
Koreksi cairan (IV atau oral) dari defisit cairan + IWL+urine
• Klasifikasi dehidrasi :
 Ringan ( kehilangan berat badan 3 – 5 %), manifestai klinik : Membrane
mukus kering; peningkatan rasa haus; penurunan urin output;
normal/slightly increased pulse.
 Sedang ( kehilangan berat badan 7 – 10 % ), manifestasi klinik : Takikardi;
penurunan turgor kulit; sunken eyes; oliguria; penurunan produksi air mata
dan membrane mucus kering; restlessness, irritable to lethargic;
perlambatan capillary refill; dingin dan pucat.
 Berat ( kehilangan berat badan 10 – 15 % ), manifestasi klinik : Nadi cepat
dan lemah; TD menurun; anuric; very sunken eyes; no tears; perlambatan
capillary refill; lethargic to comatose.
Page 15
3. Hipervolemia
Powerpoint Templates

• Hipervolume adalah peningkatan volume cairan


ekstrasel khususnya intravascular (overload) melebihi
kemampuan tubuh mengeluarkan air, keadaan ini
dipermudah pada pasien dengan CHF, CKD St. IV dan
V, AKI oliguri.
• Penatalaksanaan : diuretik kuat, retriksi cairan

Page 16
4. Edema Powerpoint Templates

Edema adalah Penumpukan cairan interstisial yang berlebihan


2 faktor penentu terjadinya edema :
• Perubahan hemodinamik dalam kapiler yang memungkinkan
keluarnya cairan intravascular kedalam jaringan interstisial,
dipengarhi oleh Permeabilitas kaplier, Tekanan hidrostatik dan
Tekanan onkotik
• Retensi Natrim di ginjal

Page 17
Ketidakseimbangan
Powerpoint Templates Elektrolit
1. Hiponatremi
2. Hipernatremia
3. Hipokalemi
4. Hiperkalemi

Page 18
1. Hiponatremi
Powerpoint Templates

• Akut bila berlangsung kurang dari 48 jam , terjadi penurunan


kesadaran, kejang akibat edema sel otak karena air dari ekstrasel
ke intrasel
• Koreksi Na cepat yaitu 5 meq/L dalam 1 jam
• Rumus 0,5 X BBX (Na Yang diinginkan – Na awal)
• Kronik bila lebih dari 48 jam, gejala mengantuk, lemas, atau
asimtomatis
• Koreksi Na secara perlahan 0,5 meq/L setiap jam maksimal 10
meq/L dalam 24 jam

Page 19
3. Hipernatremi
Powerpoint Templates

• Terjad bila : ekskresi air melebihi ekskresi Na atau asupan


cairan yang kurang, penambahan Na yang melebihi caran
dalam tubuh, masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel.
• Gejala : mengecilnya volume otak karena air keluar dari
dalam sel menimbulkan robekan vena dapat terjadi
perdarahan, letargi, lemas, twicing, kejang, penurunan
kesadaran
• Penatalaksanaan : terapi penyebab, kurangi asupan Na

Page 20
2. Hipokalemia
Powerpoint Templates

• Hipokalemi adalah suatu keadaan dimana kadar kalium


serum < 3,5 meq/L yang bisa disebabkan oleh asupan
yang kurang, kehilangan melalui saluran cerna,
kehilangan melalui ginjal , berpindahnya kalium ke
dalam sel
• Tanda dan gejala : kelemahan otot sampai kelumpuhan (
rabdomiolisis), aritmia (AF, VT), perubahan EKG : gel. T
mendatar , depresi segmen ST, gel. U menonjol
• Koreksi Kalium : oral, intravena (melalui vena yang
besar atau diencerkan), pemberian 40-60 meq dapat
menaikkan 1-1,5 meq/L, pemberian 135-160 dapat
menaikkan 2,5-3,5 meq/L
Page 21
3. Hiperkalemi
Powerpoint Templates

• Hiperkalemi adalah suatu keadaan dimana kadar K > 5 meq/L yang bisa
disebabkan oleh pseudohiperkalemia (darah lisis), ekskresi K tidak
memadai (gagal ginjal. Insufisiensi adrenal), berpindahnya K dari intra ke
ekstrasel (Asidosis metabolic), kerusakan jaringan ( luka bakar), asupan
berlebihan ( koreksi berlebih)
• Gambaran klinis :
Disritmia , bradikardi, VF, asistol
EKG : Gel. T tinggi dan tajam, interval PR memanjang, QRS melebar
Parestesia, mual, diare, oliguri, anuri
• Penanganan :
Pemberian Kalsium untuk mengatasi pengaruh pada membran sel
(terutama jantung)
Pemberian Glucosa insulin, bicnat untuk memacu masuknya kembali K ke
intrasel
Furosemid dapat mengeluarkan kelebihan K dari tubuh
Page 22
Pemantauan
Kebutuhan Cairan
Powerpoint Templates

• Penghitungan intake output


• Pemeriksaan fisik
– Cracles, ronki, akral capilary reffil ,edema…
• Monitoring hemodinamik
 TD, HR, SpO2, CVP
• Pemeriksaan laboratorium
• BJ urine, AGD Mixed Vein (SvO2), Ht

Page 24
INSENSIBLE WATER LOSS
 IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit,
400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces.
MENGHITUNG IWL
 Anak : {30 – Usia (th)} mL/BBkg/hari
 Dewasa : 10 cc/kgBB/ hari
• (10 cc x kgBB)/hari
 Bila terjadi kenaikan suhu :
IWL = (10% tiap 1℃ x IWL Normal) + IWL Normal /24 Jam
• Air melalui Paru-paru : 1/3 dari IWL
• Air melalui Kulit : 2/3 dari IWL
 Urine : 0,5 – 1 cc/kgBB/jam atau 25 cc/kgBB/hari
 Feces : 100 – 200 mL
Tehnik menghitung Balance Cairan (Dewasa)
Input cairan: Air (makan+Minum) = ......cc
Cairan Infus = ......cc
Therapi injeksi = ......cc
Air Metabolisme = ......cc
Output cairan: = ......cc
Urine = .....cc
Feses normal 1 BAB feses = 100 cc)
(kondisi
Muntah/perdarahan cairan drainage luka/
Cairan NGT terbuka = .....cc
IWL = .....cc

Balance cairan = Intake cairan - Output Cairan (/24 Jam)


PENILAIAN KLINIS KEBUTUHAN CAIRAN

Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat

Ekstremitas (telapak tangan/kaki) kemerahan/pink dan


Capillary Refill Time kembali cepat < 2 detik berati
sirkulasi adekuat
Edema perifer dan ronki paru mungkin terjadi
hipervolumia

Takikardi saat istirahat, tekanan darah menurun bisa


jadi sirkulasi abnormal

Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering dan kulit


tampak keriput : defisit cairan berat

Produksi urin yang rendah bisa jadi karena


hipovolumia
Monitoring Pasien
Powerpoint Templates
dengan
Terapi Cairan

 Mean Artery Pressure (MAP) > 65 mmHg


 Central Venous Pressure (CVP)
 Urine output > 0.5 ml /kgbw/hour
 Lactate < 2 Mmol / L
 Mixed vein (Svo2) > 70
 Capillary refill time < 2 second

Page 29
Adalah:
suatu pengukuran terhadap sistem kardiovaskuler
yang dapat dilakukan dengan cara
non invasif atau invasif
(Barbara, 2008)
Tujuan:
Memberikan informasi mengenai keadaan
pembuluh darah, jumlah darah dalam tubuh
dan kemampuan jantung untuk memompakan
darah.
• Pressure Preload
• Resistance Afterload
• Flow Contractilitas
Heart Rate Myocardial
Contractility

Stroke Volume Preload

Cardiac Output Afterload

Blood
Pressure Heart Rate
Systemic Vascular
Resistance
Hemodynamic and treatment

Medications Affect
Cardiac Output
JENIS PEMANTAUAN
HEMODINAMIK
Data Data dari teknologi
Non Invasive (Invasive Monitoring)
1. Keadaan Umum
2. Tingkat kesadaran • IBP
3. Warna kulit / Suhu • CVP
tubuh • PAC (Swanganz)
4. Tanda-tanda vital +
(TD,HR,SatO2,RR)
• Metabolik ; Lactat
5. Nadi perifer
6. Capilary refill
7. Urine output
Non Invasive Monitoring

1. Keadaan Umum
2. Tingkat kesadaran
EKG
3. Warna kulit / Suhu
tubuh NIBP
4. Nadi perifer
Sat O2
6. Capilary refill
7. Urine output RR
1. Tekanan Darah
Tekanan darah:
• adalah kekuatan tekanan darah yang
menekan pembuluh darah secara vertikal
pada saat darah dipompakan dari jantung
keseluruh anggota tubuh
• Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan
jumlah darah yang dipompa oleh jantung
dan fleksibilitas dan ukuran dari nadi
• MAP didefinisikan
sebagai tekanan yang
terbentuk dalam
pembuluh arteri besar
sepanjang waktu dan
merupakan cerminan
complains dan volume
darah rata-rata dalam
system arteri

MAP = SP + (DP x 2) / 3
Posisi
• Pemasangan manset tidak boleh digunakan
pada ekstremitas yang terdapat cimino, DVT,
graft, tanda-tanda iskemia, PICC, infuse,
trauma, lympidema pada mastectomy, dan
hindari pada ekstremitas yang terpasang
saturasi oksigen.
2. Saturasi Oksigen
 Saturasi oksigen adalah suatu indikator dari
persentase hemoglobin yg tersaturasi dgn oksigen
pada saat pengukuran

 Saturasi oksigen adalah perbandingan


hemoglobin yg tersaturasi terhadap hemoglobin
dalam darah.
SpO2
• SpO2 menggambarkan jumlah oksigen yang terikat pada
hemoglobin, diukur secara non invasif dengan oksimeter
• PaO2 (tekanan parsial O2) menggambarkan konsentrasi
O2 yang terlarut dalam plasma, diukur secara invasif dengan
AGD arteri
• SaO2 Saturasi O2 dalam darah arteri, diukur secara
invasif dengan AGD arteri
gbr kurva
Cara Kerja

• Sumber cahaya : cahaya merah(660nm) dan cahaya infra


merah (940nm)
• Cahaya diserap oleh : darah arteri, vena, jaringan dan tulang
• Cahaya yang menembus jaringan dideteksi oleh
photodetector
Monitoring SpO2
• Transport O2
97% O2 darah arteri tersaturasi pada Hb, dibutuhkan sirkulasi yang cukup
untuk mampu mentransport O2 ke Sel
• Transport O2 Inadequat
 Anemi SDM << kapasitas angkut O2 << SpO2 dapat 100%
namun kandungan O2 rendah
 Keracunan CO hambat kapasitas angkut O2, oksimeter tidak dapat
membedakan antara karboksi-Hb dan Oksi-Hb.
 Syok TD << perfusi << kapasitas angkut O2 << SpO2 <<
… lanjutan monitoring SpO2

• Faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan SpO2 :


 Pencahayaan dan pergerakan
 Cat kuku
 Pigmentasi kulit
 Hematoma maupun adanya darah kering.
Peran Perawat dalam monitoring SpO2 :

• Memastikan keakuratan nilai oksimeter,


• Mengevaluasi pemeriksaan fisik, data laboratorium dan
kondisi pasien.
• Mengevaluasi letak sensor setiap 8 jam(disposable) dan 4 jam
(reusable),
• Mendokumentasikan hasil monitoring dan
merekomendasikannya kepada dokter.
Penempatan probe
3. Heart Rate
 Cara pengukuran : manual dan otomatis dgn
pemasangan EKG lead
 Komponen penting dalam Curah jantung

CO = stroke volume x HR

 Pasien tdk stabil :


Evaluasi dgn auskultasi suara jantung
Hati2 PEA (pulseless electrical activity )
 adanya gbran EKG yg tdk disertai kontraksi
4. EKG
 Aritmia
 Analisa EKG strip tiap 8 jam atau jika ada
perubahan
 Yg hrs diperhatikan
Penempatan lead
Gambaran gel P, QRS, dan T harus jelas
Hemodinamik dan keluhan pasien terhadap
perubahan irama jantung
Hati2 pd pasien dg penggunaan pace maker
Kenali secara dini aritmia yg mengancam jiwa.
Tujuan Pemantauan
Hemodinamik Secara Invasif
• Mengevaluasi fungsi dasar
kardiovaskular
• Menentukan adanya disfungsi sistem
kardiovaskular dan derajatnya
• Mengarahkan pada intervensi khusus
• Evaluasi efektifitas intervensi
Central Venous Presure (CVP) merupakan
tekanan pada vena besar thorak yang
menggambarkan aliran darah ke jantung
(Oblouk, Gloria Darovic, 2002).
CVP merefleksikan tekanan darah di atrium
kanan atau vena kava (Carolyn, M. Hudak,
et.al, 1998). Pada umumnya jika venous return
turun, CVP turun, dan jika venous return naik,
CVP meningkat
• Memberikan cairan intravena: volum yang
banyak dan jalur vena perifer tidak adekuat
• Memberikan obat-obat i.v seperti; obat
vasoaktif, obat yang dapat menyebabkan
iritasi
• Pemberian parenteral nutrisi
• Pemantauan hemodinamik: CVP
• Intervensi terapetik seperti: hemodialisis, TPM
• Pengambilan xample darah
1. Vena yugolaris interna
2. Vena subclavia
3. Vena yugolaris eksterna
4. Vena femoralis
Pada gelombang CVP terdapat tiga gelombang
positif (a, c, dan v) yang berkaitan dengan tiga
peristiwa dalam siklus mekanis yang
meningkatkan tekanan atrium dan dua
gelombang negate (x dan y) yang dihubungkan
dengan berbagai fase yang berbeda dari siklus
jantung dan sesuai dengan gambaran EKG
normal.
Gelombang CVP
Transducer Interface cable and Monitor.

Interface
cable
Powerpoint Templates

Page 56
ANALISA GAS DARAH
Powerpoint Templates

 Gold standard >>>>> hipoxemia


 PaO2 dan saturasi O2
Salah satu kemampuan yang harus
dimiliki oleh perawat adalah
kemampuan dalam melakukan
interpretasi dari hasil analisa gas darah
(AGD)dan saturasi O2
Page 57
Powerpoint Templates

Tata cara interpretasi AGD :

1. Melihat nilai oksigenasi :


 Melihat hasil PaO2, jika ≤ 60 mmHg menunjukkan
hipoxemia atau dikatagorikan ke gagal nafas tipe I.
 Apabila hasil tersebut disertai dengan peningkatan dari
PaCO2 ( ≥ 49 mmHg ) dikategorikan pada gagal nafas
tipe II (Setyohadi, 2010).

Page 58
Powerpoint Templates

2.

Page 59
Powerpoint Templates

3.

Page 60
Powerpoint Templates

4. Melihat hubungan antara pH dengan pCO2


Agar mudah mengingat hubungan ini, disingkat “R O” atau
Respiratory Opposite artinya bahwa terjadi gangguan asam basa,
yang mana masalah primernya berada pada sistem pernafasan apabila
terdapat hubungan terbalik antara pH dan pCO2.

Agar mudah mengingat hubungan ini, disingkat “M E” atau Metabolic


Equal artinya bahwa terjadi gangguan asam basa, yang mana
masalah primernya berada pada sistem metabolik jika terdapat
hubungan serasi antara pH dan pCO2.

Sehingga untuk memudahkan kita mengingat kedua hubungan


tersebut, cukup dengan singkatan “R O M E = Respiratory Opposite
Metabolic Equal”.

Page 61
Powerpoint Templates

Page 62
Powerpoint Templates

Page 63
Akses IV Canule
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical
65
Application Specialist | Page
End of Catheter – CVC vs Peripheral
Masih Pernah Lihat Yang seperti ini ????
Needle Stick Injury

4
Penyakit yang dapat ditularkan melalui
luka pada kulit (NSI)

> 50 sumber penyakit dapat ditularkan melalui darah, yang


dapat menyebabkan kematian

HIV (AIDS) u Staphylococcus Aureus


u Streptococcus Pyogenes
Hepatitis B, C & D
Dengue Virus u Syphilis
Diphtheria u Toxoplasmosis
Herpes Simplex/Zoster u Tuberculosis
Malaria u Necrotising Fascitis
Cryptococcosis

A quantity of blood as small as 0.05ml or as little as 0.0001ml


plasma is enough to transmit HBV infection (The Indian Journal of Medical Sciences -
Year 2003, Vol - 57, issue - 9, page -415-24, 5th paragraph: Epidemiology)
Kemungkinan tertular

Hep B = 1 : 3 Hep C = 1: 30 HIV = 1 : 300


PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical
73
Application Specialist | Page
Powerpoint Templates

Terimakasih

Page 74

Anda mungkin juga menyukai