Antropologi Hukum

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

ANTROPOLOGI HUKUM

LEGAL ANTROPOLOGY
Latar Belakang SejarahAntropologi

 Ilmu Antropologi termasuk ilmu-ilmu sosial


yang lain mempunyai sejarah tersendiri.
 Antropologi disebut ilmu yang baru atau muda
karena perkembangan antropologi relatif baru
 Disebut ilmu tua karena sejarahnya terutama
bagian antropologi yang disebut dengan
Etnografi telah dikerjakan orang dari berbagai
bangsa di dunia sudah lebih dari 500 tahun
yang lalu.
 Walaupun Antropologi dikatakan ilmu yang relatif
muda. Karena sebagai ilmu pengetahuan baru
berkembang abad ke XX.

 Namun Antropologi telah ada sejak lama (terutama


obyeknya, yaitu manusia), dengan menitik beratkan
studinya pada kelompok-kelompok manusia dan
tergolong dalam ilmu sosial, maka sesungguhnya
antropologi telah ada sejak manusia itu ada.
 Herodatus disebut sebagai bapak etnografi.
 Karena menulis bangsa Mesir, yang dianggap tulisan
etnografi yang terkuno. Tulisannya masih bersifat
subyektif dan mengandung perasangka yang kurang
baik terhadap bangsa lain.
 Selanjutnya dia berkata: Bangsa di luar Yunani adalah
bangsa “barbar” yang berarti orang yang berbicara
“gagap” dan dikatakan sebagai bangsa yang setengah
liar. Herodatus selanjutnya mengatakan bahwa orang
Mesir, orang Libia dan Persia dianggap belum
beradab.
Etnografi oleh Dinasti Han
 Penulisan etnografi juga dilakukan oleh bangsa
Tionghoa dan bangsa India. Walaupun tidak
secara metodik dan sistemmatis kedua bangsa
tersebut telah menulis tentang keadaan mereka
sendiri ataupun menulis tentang bangsa di luar
mereka.
Di Cina
 Ada cacatan etnografi bangsa Tiongkok yang
ditulis pada jaman Dinasti Han mengenai bangsa
Han Nu yang bergerak (nomaden) di Tiongkok
Sebelah Barat
 Ibnu Batutah yang dilahirkan di Tanger Ia lahir 1304
dan meninggal tahun 1377berkebangsaan Arab
melakukan pengembaraan di daerah Asia tengah.
 Ia menulis tentang bangsa-bangsa Konstantinopel
yang di duduki bangsa Turki, sehingga bangsa-
bangsa Eropa tidak bisa berdagang lagi dengan
Dunia Timur melalui jalan tradisional, yaitu melalui
Euphrat, Trigis dan Teluk Persia.
Selanjutnya:
 Kemudian orang-orang Eropa mencari jalan baru
baik melalui kutup utara ataupun melalui Afrika
Selatan dengan maksud sampai di Asia Tengah.
 Rombongan-rombongan itu biasanya diikuti oleh
paderi-paderi dan dari mereka bahan-bahan
etnografi dari berbagai bangsa dan suku bangsa
dapat diperoleh.
 Marcopolo bukunya “ kitab tentang kerajaan &
keajaiban di dunia Timur “ menguraikan
pengalamannya selama 20 tahun mengembara
di Asia. Ia juga pernah tinggal cukup lama di
istana Khu Bilai Khan dan menemukan
keanehan-keanehan misalnya dipergunakan
uang yang dibuat dari kertas dan diberi cap serta
tanda tangan.
 Penjelasan lain:
 Kertas-kertas tersebut mempunyai bermacam-
macam nilai. Menurutnya di negeri tersebut telah
lebih maju bila dibandingkan dengan Eropa saat
itu, karena di sana telah ada pengiriman surat
yang lebih teratur dan ada jalan besar, tempat
peristirahatan, dan ada tempat untuk menukar
uang dan kuda.
 Marcopolo juga pernah singgah di Indonesia
 Di pelabuhan Perlec dalam bahasa Aceh. Ia
menceritakan kota Aceh saat itu dikunjungi
pedagang dari India dan penduduknya memeluk
agama Islam, sedang penduduk di pedalaman
banyak mengerjakan hal-hal yang haram.
 Pulang ke Eropa
 Sekembalinya mengembara ia dan keluarganya tiba
di Genoa. Nasib malang baginya karena ia
dimasukkan penjara ketika Genoa perang melawan
Venesia. Di penjara itu ia menceritakan
pengalamannya dan menulisannya yang diterbitkan
tahun 1447, isinya sangat menakjubkan dan
menunjuk kepada keajaiban objek dunia Timur.
Pada zaman pertengahan
 Pada zaman ini tulisan etnografi yang bersifat
subyektif & penilaian terhadap sesuatu dipengaruhi
oleh pikiran dan kepercayaan pada masa itu. Jiwa
abad pertengahan adalah kitab Injil atau lector
devina, kepada siapa seluruh pengetahuan
mengabdi ?
Gereja abad pertengahan
 Gereja sangat berpengaruh untuk mengatur
masyarakat dengan ajaran dogma-dogmanya,
dengan mengemukakan bahwa aturan-aturan sosial
tidak dapat salah.
Thomas Aquinas
 Pada zaman pertengahan mengemukakan teori-teori
yang bersifat spekulatif, karena keterangan-
keterangan tersebut berbeda dengan apa yang ada
di ajaran-ajaran kitab suci, maka mulai saat itu justru
penulisan etnografi dapa tumbuh dan berkembang
dengan baik.
Yosep Prancis Lafitau (1600-1740).
 Etnografi berkembang bersama dia, ia adalah
seorang paderi dari bangsa Perancis tulisannya
berjudul “Moeurs des souvages Americains
compares aux mours des pramiers temps” 1724.
 Yosep
 Ia melihat bangsa-bangsa primitif dan tidak
dilihatnya sebagai bangsa yang
 aneh. Karena ia sebagai anggota misionaris
agama dan ia berusaha untuk
 menasranikan bangsa Indian.
 Jens Kref
 Etnografi semakin berkembang berkat tulisan dia
dengan judul “sejarah pendek tentang lembaga-
lembaga yang terpenting, adat dan pandangan-
pandangan orang liar’ 1760. Kref sependapat
dengan Rousseau tentang manusia alam yang
murni. Tulisan Kref Ia menulis sejarah umat
manusia dengan memperhatikan bangsa-bangsa
kuno, ia meneliti bangsa Indian mengenai
pertumbuhan, perkembangan, kehidupan
 Adolf Bastian
 Tulisannya lebih ilmiah dan lebih sistimatis dan
senang etnologi. Pandangannya mengenai umat
manusia adalah manusia dan kebudayaannya
dipengaruhi oleh milliue geografis yang
menyebabkan sifat-sifat khusus dari kebudayaan
yang beranekaragam. Tiap-tiap kebudayaan akan
berkembang dan tumbuh sesuai dengan dasarnya
dan lingkungannya.
Perkembangan Antropologi
 Antropologi berkembang pesat setelah diketemukan dan
diketahui adanya hubungan antara bahasa Sansekerta,
Latin,Yunani dan Germania. Kerena penyelidikannya
bersifat historis komparatif dalam kebudayaan yang terus
berkembang.
 Kemudian berdiri museum etnologi dan etnografi
diseluruh dunia selama abad ke 19 dan awal abad 20.
Di Indonesia
 Perkembangan antropologi di mulai dengan penelitian adat-
istiadat, sistem kepercayaan, struktur sosial dan kesenian dari
suku-suku yang tersebar di seluruh wilayah nusantara sejak
zaman penjajahan Belanda. Tulisan-tulisan tersebut digunakan
sebagai landasan kebijaksanaan pemerintah kolonial.
Fase pertama
 Pada awal tahun 1800-an negara-negara Eropa Barat
melakukkan kolonialisasi atas negara–negara Afrika, Asia dan
Amerika.

 Menurut pandangan orang Eropa bangsa-bangsa yang dijajah


masih primitif, buas dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang
masih asli, yang belum mengalami perubahan dan kemajuan.
Fase kedua
 Pada fase ini pertengahan abad 19 banyak ditemukan tulisan
mengenai aneka warna kebudayaan dan tingkat evolusinya.

 Deskripsi mengenai suku bangsa di luar Eropa merupakan


kebudayaan yang masih tradisional dan merupakan sisa
kebudayaan kuno.
Fase ketiga
 Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami
kemajuan, ilmu Antropologi dipergunakan oleh bangsa
Eropa untuk mempelajari adat-istiadat dan keabiasaan
bangsa yang terjajah.

 Dengan meangetahui data tentang kebiasaan itu dapat


dipergunaklan untuk mempertahankan kolonialismenya
di negara yang dijajah tersebut
Fase keempat
 Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami
perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode
ilmiah dalam melakukan penelitian.

 Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka


Antropologi seakan mengalami kehilangan objek
penerlitian. Antropologi mengembangkan metode ilmiah
terutama PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh dunia.
Pengertian Antropologi
 Menurut etnologinya kata antropologi berasal dari kata yunani
“Antropo” yang berarti manusia dan “logy” atau “logos” berarti
ilmu yang mempelajari tentang manusia

 Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2 antropologi


adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang
dikerjakannya.

Anda mungkin juga menyukai