Askep PCi Kelompok 9
Askep PCi Kelompok 9
Askep PCi Kelompok 9
• Penyebab utama dari CAD adalah atherosclerosis, yang merupakan suatu proses
patologis yang menyebabkan ketidakteraturan dan penebalan dari dinding pembuluh
darah arteri.
Usia
Jenis kelamin
Ras ( suku)
PCI) terdiri dari tiga kata yakni Percutaneous yang artinya melalui kulit,
Coronary adalah pada arteri koroner, dan Intervention adalah tindakan yang
dilakukan dalam rangka pengobatan pada kelainan/penyakit jantung koroner.
• Non–ST-elevation acute coronary syndrome (NSTE-ACS) Adalah sindrom Koroner akut dengan
deviasi ST segmen depresi > 0,5mm, dapat disertai dengan gelombang T inverse dan peningkatan
CKMB > 25 µ/l Troponin T positif > 0,03
• Unstable angina Adalah sindrom Koroner akut dengan deviasi ST segmen depresi > 0,5mm, dapat
disertai dengan gelombang T inverse dan Enzim jantung (Bio-marker) normal
KONTRAINDIKASI PCI
CHF yang tidak
terkontrol, aritmia
Perdarahan
1.
• Perawat:
• Scrub Nurse (Perawat Scrub) : Sebagai perawat steril
• Circular Nurse (Perawat Sirkuler)
a. Arteri Femoralis
a. Arteri Brachialis
a. Arteri Radialis
PROSEDUR (CALIFORNIA PACIFIC
MEDICAL CENTER, 2008
• Perawat/teknisi membawa klien ke ruang kateterisasi (cath lab.)
• Perawat memberikan obat melalui IV line untuk membantu klien rileks dan nyaman selama
prosedur tindakan
• Perawat membersihkan dan mensterilkan daerah kecil di pergelangan lengan atau lipat
paha klien (tergantung daerah yang akan digunakan). Daerah tersebut kemudian ditutup
dengan kain steril.
• Dokter akan menginjeksi obat anestesi lokal dilipat paha atau tangan klien. Digunakan
anestesi lokal karena klien harus tetap sadar selama pemeriksaan untuk mengikuti instruksi
dokter
• Jarum akan ditusukkan ke dalam arteri yang digunakan kemudian guide wire akan
dimasukkan melalui jarum lalu jarum dilepas.
• Sheat kateter akan dimasukkan melalui guide wire, kemudian sheat kateter dimasukkan
melalui pembuluh darah utama tubuh (Aorta), ke muara arteri koroner di jantung.
• Dokter akan menginjeksikan kontras dengan melihat melalui gambaran x- ray. Klien
mungkin akan merasakan sensasi panas saat kontras diinjeksikan.
• Pantau keluhan/laporan klien tentang adanya nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
selama posedur
KOMPLIKASI
1. Cardiac arest
PERAN PERAWAT DALAM PCI
• Sebelum tindakan
• Inform consent
• Anjurkan klien untuk puasa 4-6 jam sebelum tindakan (elektif PCI)
• Observasi dan ukur tanda-tanda vital (perubahan EKG, tekanan darah, HR, RR,
dan saturasi O2)
• Pemeriksaan penunjang
• Rontgen thorax
• Cek pulsasi perifer (dorsalis pedis) untuk kateterisasi melalui arteri femoralis
• Pada klien dengan nilai creatinin diatas 1,25 mg/dl (nilai normal 0,72-1,25
mg/dl), lakukan loading cairan (1cc/kgBB/jam) diberikan pre dan post tindakan
PCI
1. Memantau hemodinamik
SETELAH TINDAKAN
• Kaji keluhan setelah tindakan
• Observasi TTV secara ketat : setiap 15 menit pada jam pertama, setiap
30 menit pada jam ke ke tiga dan setiap jam pada 4 jam berikutnya
• Pasien mengatakan badannya terasa lemas dan nyeri pada femoralis kanan
dan kiri dengan skala nyeri 2-3.
• Pasien masuk rawat inap di RS UPN pada tanggal 28 Oktober 2019, karena
direncanakan akan dilakukan PCI pada tanggal 04 Novemver 2019 . Saat
masuk ruang perawatan tidak ada keluhan. Pasien biasanya merasakan nyeri
dada, sesak nafas, saat beraktivitas berat, atau kelelahan dan akan
berkurang dengan istirahat dan hilang obat nitrat. Pasien post PCI tanggal 04
September 2019 jam 11.00, dengan hasil RCA stenosis tandem 70% di
proksimal, stenosis 60% di mid, total oklusi di distal bagian distal mendapat
aliran dari ipsilateral dan kontralateral. Pasien mengatakan nyeri di paha
kanan dan kiri akibat penusukan.
PEMERIKSAAN FISIK :
• KeadaanUmum : Lemah
• TingkatKesadaran : Composmentis, GCS: 13 (E=3, M=5, V=6)
• BeratBadan. : 63 Kg
• TinggiBadan : 165 cm
• TTD-Vital. : 133/63 mmHg, HR: 98 x/menit, RR:
• 20 x/menit, Suhu : 36.5 oC, Sat. O2: 100%
Kepala
J.09.15 J.08.12
CKMB 0 – 24 u/l
BUN 17 17 19 6 – 20 mg/dl
ANALISA MASALAH
Tgl/ No Data Fokus Masalah Etiologi
Jam Dx
4/11/19 1 Resiko Perdarahan Puncture Arteri Femoralis kanan
10.00
DS : Klien mengatakan sebelum
dan kiri dengan menggunakan
tindakan, klien tidak pernah Sheat
terjadi.
DO :
a. KU : Lemah
b. Kesadaran : CM
c. Terpasang sheat dengan ukuran 7F di
femoralis kanan dan ukuran 6F di femoralis
kiri.
d. Tekanan darah 133/63 mmhg,
nadi 98
x/menit, pernafasan 20
x/menit, suhu 36,5 ºC, saturasi oksigen
100%,
OksigenBinasal 3 L/meni.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan Keperawatan
1 Resiko perdarahan Tujuan : 1. Kaji keluhan klien
b.d Puncture Arteri Femoralis Setelah dilakukan tindakan 2. Observasi tanda vital
kanan dan kiri dengan keperawatan selama 1x24 jam 3. Observasi tanda hematom pada area
menggunakan Sheat diharapkan tidak terdapat tanda- puncture, setiap 15 menit pada jam
tanda perdarahan dengan kriteria pertama dan setiap 30 menit pada
hasil: akral hangat, tidak ada jamm ke dua dan setuap jam semalam
hematom pada area puncture, 4 jam
pulsasi perifer kuat, ACT dan APTT 4. Kolaborasi dalam pemeriksaan
tidak memanjang, hemodinamik laboratorium Hb, Ht, ACT, APTT
stabil
dan Hb tidak turun
2 Resiko penurunan fungsi Tujuan : 1. Observasi tanda –
renalis b.d pemberian kontras Setelah dilakukan tindakan tanda vital
keperawatan selama 1x24 jam 1. Observasi urine (jumlah dan warna
diharapkan perfusi renalis )
berfungsi baik dengan kriteria 2. Kolaborasi dalam pemberian
hasil : cairan IV dengan perhitungan
a. Output sesuai 1cc/ kgBB / 24 jam
dengan 0,5- 1cc/kgBB/jam a. Diberikan 8 jam pertama
a. Tidak ada peningkatan observasi urin
ureum/ creatinine b. Dilanjutkan pemberian 16 jam
b. Tanda-tanda vital dalam batas berikutnya
normal Kolaborasi pemeriksaan ureum /
creatinin post pemberian cairan
Balance cairan secara ketat
3 Keterbatasan aktivitas Tujuan: 1. Kaji keluhan klien
b.d Bedrest 6 jam Setelah dilakukan tindakan 2. Bantu pemenuhan ADL pasien
post PCI keperawatan selama 1x24 jam 3. Observasi tanda –
diharapkan klien dapat mentoleransi tanda vital.
aktivitas dengan kriteria hasil:
1. Observasi keadaan luka pada saat
a. Klien berpartisipasi dalam
melakukan aktifitas ringan.
aktivitas fisik
2. Observasi dan catat adanya
sesuai kemampuan tanpa
perubahan warna kulit dan cek akral,
disertai peningkatan tekanan
monitor dan catat hasil Lab.
darah, nadi dan RR
3. Membantu dalam kebutuhan sehari –
b. Terpenuhi kebutuhan ADL pasien
hari
c. Frekuensi
jantung 60-100 x/ menit
4 Gangguan rasa nyaman Tujuan : 2. Lakukan pengkajian nyeri dan
(Nyeri) b.d post observasi perkembangan nyeri
prosedur Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan dan keluhan.
tindakan PCI : nyeri berkurang Kriteria hasil: Ekspresi wajah rileks, skala 3. Observasi reaksi verbal
pemasangan sheat nyeri 0/10, tanda pasien, ketidaknyamanan
– tanda vital dalam skala Normal pasien.
4. Atur posisi yang nyaman dan
anjurkan istirahat
5. Ajarkan teknik nafas panjang
dan dalam
6. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
dan mengajarkan teknik
relaksasi.
DAFTAR PUSTAKA
• Amsterdam EA, Wenger NK, Brindis RG, Casey DE, Jr., Ganiats TG, et al. 2014 AHA/ACC Guideline
for the Management of Patients With Non-ST-Elevation Acute Coronary Syndromes: A Report of the
American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. J
Am Coll Cardiol. 2014.
• Anonim. 2008. PCI definitions. http://apps.leg.wa.gov/wac/default.aspx?cite=246- 310-705.
• California Pasific Medical Center. 2008. Learning About Your Health.
http://www.cpmc.org/learning/documents/cardiaccath-ws.html#What Can I Expect on the Day
of the Procedure.
• Davis, 2011. Percutaneous coronary intervention.
http://www.emedicinehealth.com/percutaneous_coronary_intervention_pci/page1 0_em.htm.
• Death and DALY estimates by cause. 2002.
http://www.who.int/entity/healthinfo/statistics/bodgbddeathdalyestimates.xls.
• Juwana, 2009. Optimazing primary PCI for ST elevation Myocardial.
• http://www.cardiology.nl/_shared/media/pdf/20110430.pdf.
• Keeley EC, Hillis LD. Primary PCI for Myocardial Infarction with ST-Segment Elevation. N Engl J Med.
2007; 356:47-54.