Askep PCi Kelompok 9

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA PASIEN

POST PERCUTANEOUS INTERVENTION (PCI )

Disusun oleh kelompok 9


Idham Topik
Bunga Salsabila
Rizky Arjuna
• Penyakit Jantung Koroner (Coronary Artery Disease) merupakan salah satu
dari penyakit kardiovaskuler yang paling banyak menyebabkan kematian
jika tidak ditangani dengan tepat.

• Coronary Artery Disease adalah penyakit pembuluh darah coroner yang


disebabkan oleh rupture plak akut dan pembentukan thrombus di arteri
koroner yang mengakibatkan gangguan mendadak dalam aliran darah ke
otot jantung sehingga menyebabkan otot jantung kekurangan oksigen dan
nutrisi dan terjadi kematian jaringan (Cardiac Care Network, 2013).
Terdapat 4 faktor yang menentukan besarnya kebutuhan oksigen
miokardium : frekuensi denyut jantung, daya kontraksi, massa otot,
dan tegangan dinding ventrikel. Bila kebutuhan miokardium
meningkat, otomatis penyediaan oksigen juga harus meningkat.
Untuk meningkatkan penyediaan oksigen dalam jumlah yang
memadai, aliran pembuluh darah koroner harus ditingkatkan.
ETIOLOGI

• Penyebab utama dari CAD adalah atherosclerosis, yang merupakan suatu proses
patologis yang menyebabkan ketidakteraturan dan penebalan dari dinding pembuluh
darah arteri.

• Aterosklerosis disebabkan oleh adanya penimbunan lipid di lumen arteri koronaria


sehingga secara progresif mempersempit lumen arteri tersebut dan bila hal ini terus
berlanjut, maka dapat menurunkan kemampuan pembuluh darah untuk berdilatasi
FAKTOR RESIKO TERJADINYA CAD

Faktor resiko yang tidak dapat diubah : (Muttaqin,2009)

Usia

Jenis kelamin

Riwayat keluarga Positif Sakit Jantung

Ras ( suku)
PCI) terdiri dari tiga kata yakni Percutaneous yang artinya melalui kulit,
Coronary adalah pada arteri koroner, dan Intervention adalah tindakan yang
dilakukan dalam rangka pengobatan pada kelainan/penyakit jantung koroner.

Percutaneous coronary intervention(PCI) adalah intervensi atau tindakan non


bedah untuk membuka/dilatasi/melebarkan arteri koroner yang mengalami
penyempitan agar aliran darah dapat kembali menuju ke otot jantung (Davis,
2011).
JENIS PERCUTANEOUS CORONARY
INTERVENTION (PCI)

Primary Percutaneous Coronary Intervention

Early Percutaneous Coronary Intervention

Rescue Percutaneous Coronary Intervention


INDIKASI PERCUTANEOUS CORONARY
INTERVENTION (PCI)
Indikasi untuk dilakukan PCI adalah:
• Acute ST-elevation myocardial infarction (STEMI) Adalah sindrom Koroner akut dengan deviasi ST
segmen elevasi > 1 mm di ekstrimitas dan > 2 mm di precordial, lead yang bersebelahan serta
peninggkatan CKMB lebih dari25µ/l , Troponin T positif > 0,03

• Non–ST-elevation acute coronary syndrome (NSTE-ACS) Adalah sindrom Koroner akut dengan
deviasi ST segmen depresi > 0,5mm, dapat disertai dengan gelombang T inverse dan peningkatan
CKMB > 25 µ/l Troponin T positif > 0,03

• Unstable angina Adalah sindrom Koroner akut dengan deviasi ST segmen depresi > 0,5mm, dapat
disertai dengan gelombang T inverse dan Enzim jantung (Bio-marker) normal
KONTRAINDIKASI PCI
CHF yang tidak
terkontrol, aritmia

Perdarahan
1.

saluran cerna 1. Infeksi ( demam )


akut/anemia

1. Stroke baru (< 1


bulan) 1. Gangguan elekrolit
PROSEDUR INTERVENSI PCI
• Tim PCI

• Dokter spesialis yang ahli dalam bidang intervensi non bedah

• Perawat:
• Scrub Nurse (Perawat Scrub) : Sebagai perawat steril
• Circular Nurse (Perawat Sirkuler)

• Tugas Circular Nurse


• Menyiapkan pasien
• Memberikan penjelasan tentang prosedure / tindakan yang akan dilakukan
• Mengobservasi tanda-tanda vital
• Mencatat pemakaian alkes yang terpakai selama tindakan
• Membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Dokter dan Scrub nurse saat tindakan berlangsung.
• Stand by untuk menangani saat terjadi kegawatanjantung.
• Hemodynamic Nurse (Perawat Hemodinamik)

Tugas Perawat Hemodinamik :


• Serah terima pasien lengkap dengan file sesuai check list pre angiography.
• Menyiapkan macam-macam formulir (Cath/PCI)
• Input data pasien
• Map besar untuk arsip laporan hasil cath/ PCI, report selama tindakan berlangsung ( pada map
sudah ada tulisan: Nama pasien, umur, Dokter, jenis tindakan,tanggal dan Nomer ID)
• Monitoring pressure dan gambaran EKG
• Mencatat semua prosedure dan awal sampai selesai tindakan, termasuk merekam pressure
MENURUT MERRIWEATHER & HOKE (2012),
AREA PENUSUKAN PADA TINDAKAN PCI
TERDIRI ATAS

a. Arteri Femoralis

a. Arteri Brachialis

a. Arteri Radialis
PROSEDUR (CALIFORNIA PACIFIC
MEDICAL CENTER, 2008
• Perawat/teknisi membawa klien ke ruang kateterisasi (cath lab.)

• Perawat memberikan obat melalui IV line untuk membantu klien rileks dan nyaman selama
prosedur tindakan

• Perawat membersihkan dan mensterilkan daerah kecil di pergelangan lengan atau lipat
paha klien (tergantung daerah yang akan digunakan). Daerah tersebut kemudian ditutup
dengan kain steril.

• Dokter akan menginjeksi obat anestesi lokal dilipat paha atau tangan klien. Digunakan
anestesi lokal karena klien harus tetap sadar selama pemeriksaan untuk mengikuti instruksi
dokter
• Jarum akan ditusukkan ke dalam arteri yang digunakan kemudian guide wire akan
dimasukkan melalui jarum lalu jarum dilepas.

• Sheat kateter akan dimasukkan melalui guide wire, kemudian sheat kateter dimasukkan
melalui pembuluh darah utama tubuh (Aorta), ke muara arteri koroner di jantung.

• Dokter akan menginjeksikan kontras dengan melihat melalui gambaran x- ray. Klien
mungkin akan merasakan sensasi panas saat kontras diinjeksikan.

• Rumus pemberian kontras : 4-6 cc zat kontras x BB klien : kreatinin klien

• Pantau keluhan/laporan klien tentang adanya nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
selama posedur
KOMPLIKASI

1. Diseksi arteri koroner

Vasospasme arteri koroner

1. Cardiac arest
PERAN PERAWAT DALAM PCI
• Sebelum tindakan

• Inform consent

• Anjurkan klien untuk puasa 4-6 jam sebelum tindakan (elektif PCI)

• Observasi dan ukur tanda-tanda vital (perubahan EKG, tekanan darah, HR, RR,
dan saturasi O2)

• Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium: Cek darah lengkap, GDS, ureum, creatinin, HBSAg, elektrolit,


PT, APTT, BT, dan ACT.

• Rontgen thorax
• Cek pulsasi perifer (dorsalis pedis) untuk kateterisasi melalui arteri femoralis

• Melakukan Allen test (jika penusukan melalui arteri radialis)

• Obat-obat dilanjutkan sesuai instruksi dokter

• Pada klien dengan nilai creatinin diatas 1,25 mg/dl (nilai normal 0,72-1,25
mg/dl), lakukan loading cairan (1cc/kgBB/jam) diberikan pre dan post tindakan
PCI

• Memberikan penjelasan prosedur tindakan

• Pasang IV line tangan kiri

• Membersihkan area pungtur


SELAMA TINDAKAN

1. Kaji keluhan selama prosedur tindakan berlangsung

1. Melakukan observasi tanda-tanda vital setiap 15 menit

1. Memantau hemodinamik
SETELAH TINDAKAN
• Kaji keluhan setelah tindakan

• Observasi TTV secara ketat : setiap 15 menit pada jam pertama, setiap
30 menit pada jam ke ke tiga dan setiap jam pada 4 jam berikutnya

• Mengobservasi tanda-tanda adanya perdarahan dan hematoma


pada area penusukan

• Mengobservasi dan mengukur tanda –tanda vital (tekanan darah,


nadi, respirasi, suhu tubuh, dan saturasi O2)

• Pemantauan perubahan EKG 12 lead


PENGKAJIAN
Nama : Tn. M
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal Masuk : 03 November 2019
Tanggal Pengkajian : 04 November 2019 jam 10:00 WIB
• Pengkajian diruang mawar
Diagnosa Medis : Angina Pectoris Stabil CCS II
No Rekam Medik : 8975678866
RIWAYAT PENYAKIT
• Keluhan utama

• Pasien mengatakan badannya terasa lemas dan nyeri pada femoralis kanan
dan kiri dengan skala nyeri 2-3.

• P : Nyeri dirasakan menetap pada daerah penusukan

• Q : Nyeri dirasakan seperti dicubit

• R : Nyeri dirasakan di daerah penusukan femoralis kanan dan kiri

• S : dengan skala nyeri 2 – 3

• T : Dirasakan menetap, bertambah jika bergerak


• Riwayat penyakit sekarang

• Pasien masuk rawat inap di RS UPN pada tanggal 28 Oktober 2019, karena
direncanakan akan dilakukan PCI pada tanggal 04 Novemver 2019 . Saat
masuk ruang perawatan tidak ada keluhan. Pasien biasanya merasakan nyeri
dada, sesak nafas, saat beraktivitas berat, atau kelelahan dan akan
berkurang dengan istirahat dan hilang obat nitrat. Pasien post PCI tanggal 04
September 2019 jam 11.00, dengan hasil RCA stenosis tandem 70% di
proksimal, stenosis 60% di mid, total oklusi di distal bagian distal mendapat
aliran dari ipsilateral dan kontralateral. Pasien mengatakan nyeri di paha
kanan dan kiri akibat penusukan.
PEMERIKSAAN FISIK :

• KeadaanUmum : Lemah
• TingkatKesadaran : Composmentis, GCS: 13 (E=3, M=5, V=6)
• BeratBadan. : 63 Kg
• TinggiBadan : 165 cm
• TTD-Vital. : 133/63 mmHg, HR: 98 x/menit, RR:
• 20 x/menit, Suhu : 36.5 oC, Sat. O2: 100%
Kepala

• Rambut : Rambut hitam, kulit kepala bersih.

• Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sklera Tidak ikterik.

• Hidung : Simetris, bersih, tidak ada nafas cuping hidung, terpasang O2


binasal 3lpm.

• Telinga : Simetris, bersih, tidak ada gangguan

• Ekspresi wajah : Ekspresi wajah terlihat lemah.

• Leher. : Tidak terlihat peningkatan JVP


Toraks

• Inspeksi : Bentuk dada simetris, integritas kulit utuh, tidak ada


haematom, tidak ada otot bantu nafas

• Palpasi : tidak teraba masal

• Perkusi : Bunyi paru sonor

• Auskultasi : Suara nafas vasikuler. Tidak ada wheezing, ronchi,


maupun rales.
Jantung

• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

• Palpasi :Teraba ictus cordis di intercosta 5, midcalvicula kiri

• Perkusi :Bunyi redup di area jantung

• Ausukultasi :BJ 1 dan 2 normal, tidak terdengar bunyi jantung


tambahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil
Kadar Normal
Spesimen 11/08/2016 1/09/2016 2/09/2016

J.09.15 J.08.12

ACT 100 – 120

Leukosit 6780 6800 5000 – 10000

Hematokrit 39,4 41,2 40 – 48

Hemoglobin 13,9 14,5 12- 14 g/dl

Trombosit 196 154 150-400 rb/ul

Eritrosit 4,31 4,5 4,4 – 5,9 jt/ul

CKMB 0 – 24 u/l

hs Trop T <14 ng/ml

Ureum 36,8 35,9 40,3 17 – 56 mg/dl

BUN 17 17 19 6 – 20 mg/dl
ANALISA MASALAH
Tgl/ No Data Fokus Masalah Etiologi
Jam Dx
4/11/19 1 Resiko Perdarahan Puncture Arteri Femoralis kanan
10.00
DS : Klien mengatakan sebelum
dan kiri dengan menggunakan
tindakan, klien tidak pernah Sheat

mengalami perdarahan yang


sulit berhenti.
DO :
Kesadaran : CM
Dilakukan penusukan pada arteri
femoralis kanan dan kiri
menggunakan Sheat
denganukuran 7F di femoralis kanan
dan ukuran 6F di femoralis kiri.
Tekanan darah 133/63 mmhg, nadi 98
4/11/19 2. Pemberian Kontras
DS : Klien mengatakan sudah minum ± 3 Resiko Penurunan
10.00
gelas (750cc) sebelum puasa. Fungsi Renalis
DO :

a. Klien terpasang kateter, urin


positif, warna kuning
jernih, tidak ado perdarahan, jumlah
±50cc (10 jam post operasi).
Skor Risk Factor CIN = 1
Tekanan darah 133/63 mmhg, nadi 98
x/menit, pernafasan 20 x/menit, saturasi
oksigen 100%, Oksigen Nasal Kanul 3 L/menit
4/11/19 3
DS : Klien mengatakan badan terasa lemah. Keterbatasan Aktivitas Bedrest post PCI selama 6 jam
10.00 DO :
a. Klien Tampak Lemah

b. Terpasang sheat dengan ukuran 7F di femoralis kanan


dan ukuran 6F di femoralis kiri.
c. Pasien harus bedrest post PCI selama 6 jam untuk
mencegah perdarahan
d. Tekanan darah 133/63 mmhg, nadi 98 x/menit,
pernafasan 20 x/menit, suhu 36,5 ºC, saturasi oksigen
100%, Oksigen Nasal Kanul 3 L/menit
e. Terdapat balutan luka di
4/11/19 4
DS : Klien mengatakan sedikit nyeri jika kaki Gangguan Rasa Post Prosedur Tindakan
10.00
digerakan dengan skala nyeri 2-3. Klien juga Nyaman PCI : Pemasangan Sheat
mengatakan jika klien berubah posisi, nyeri : Nyeri

terjadi.
DO :
a. KU : Lemah
b. Kesadaran : CM
c. Terpasang sheat dengan ukuran 7F di
femoralis kanan dan ukuran 6F di femoralis
kiri.
d. Tekanan darah 133/63 mmhg,
nadi 98
x/menit, pernafasan 20
x/menit, suhu 36,5 ºC, saturasi oksigen
100%,
OksigenBinasal 3 L/meni.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan Keperawatan
1 Resiko perdarahan Tujuan : 1. Kaji keluhan klien

b.d Puncture Arteri Femoralis Setelah dilakukan tindakan 2. Observasi tanda vital

kanan dan kiri dengan keperawatan selama 1x24 jam 3. Observasi tanda hematom pada area
menggunakan Sheat diharapkan tidak terdapat tanda- puncture, setiap 15 menit pada jam
tanda perdarahan dengan kriteria pertama dan setiap 30 menit pada
hasil: akral hangat, tidak ada jamm ke dua dan setuap jam semalam
hematom pada area puncture, 4 jam
pulsasi perifer kuat, ACT dan APTT 4. Kolaborasi dalam pemeriksaan
tidak memanjang, hemodinamik laboratorium Hb, Ht, ACT, APTT
stabil
dan Hb tidak turun
2 Resiko penurunan fungsi Tujuan : 1. Observasi tanda –
renalis b.d pemberian kontras Setelah dilakukan tindakan tanda vital
keperawatan selama 1x24 jam 1. Observasi urine (jumlah dan warna
diharapkan perfusi renalis )
berfungsi baik dengan kriteria 2. Kolaborasi dalam pemberian
hasil : cairan IV dengan perhitungan
a. Output sesuai 1cc/ kgBB / 24 jam
dengan 0,5- 1cc/kgBB/jam a. Diberikan 8 jam pertama
a. Tidak ada peningkatan observasi urin
ureum/ creatinine b. Dilanjutkan pemberian 16 jam
b. Tanda-tanda vital dalam batas berikutnya
normal Kolaborasi pemeriksaan ureum /
creatinin post pemberian cairan
Balance cairan secara ketat
3 Keterbatasan aktivitas Tujuan: 1. Kaji keluhan klien
b.d Bedrest 6 jam Setelah dilakukan tindakan 2. Bantu pemenuhan ADL pasien
post PCI keperawatan selama 1x24 jam 3. Observasi tanda –
diharapkan klien dapat mentoleransi tanda vital.
aktivitas dengan kriteria hasil:
1. Observasi keadaan luka pada saat
a. Klien berpartisipasi dalam
melakukan aktifitas ringan.
aktivitas fisik
2. Observasi dan catat adanya
sesuai kemampuan tanpa
perubahan warna kulit dan cek akral,
disertai peningkatan tekanan
monitor dan catat hasil Lab.
darah, nadi dan RR
3. Membantu dalam kebutuhan sehari –
b. Terpenuhi kebutuhan ADL pasien
hari
c. Frekuensi
jantung 60-100 x/ menit
4 Gangguan rasa nyaman Tujuan : 2. Lakukan pengkajian nyeri dan
(Nyeri) b.d post observasi perkembangan nyeri
prosedur Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan dan keluhan.
tindakan PCI : nyeri berkurang Kriteria hasil: Ekspresi wajah rileks, skala 3. Observasi reaksi verbal
pemasangan sheat nyeri 0/10, tanda pasien, ketidaknyamanan
– tanda vital dalam skala Normal pasien.
4. Atur posisi yang nyaman dan
anjurkan istirahat
5. Ajarkan teknik nafas panjang
dan dalam
6. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
dan mengajarkan teknik
relaksasi.
DAFTAR PUSTAKA
• Amsterdam EA, Wenger NK, Brindis RG, Casey DE, Jr., Ganiats TG, et al. 2014 AHA/ACC Guideline
for the Management of Patients With Non-ST-Elevation Acute Coronary Syndromes: A Report of the
American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. J
Am Coll Cardiol. 2014.
• Anonim. 2008. PCI definitions. http://apps.leg.wa.gov/wac/default.aspx?cite=246- 310-705.
• California Pasific Medical Center. 2008. Learning About Your Health.
http://www.cpmc.org/learning/documents/cardiaccath-ws.html#What Can I Expect on the Day
of the Procedure.
• Davis, 2011. Percutaneous coronary intervention.
http://www.emedicinehealth.com/percutaneous_coronary_intervention_pci/page1 0_em.htm.
• Death and DALY estimates by cause. 2002.
http://www.who.int/entity/healthinfo/statistics/bodgbddeathdalyestimates.xls.
• Juwana, 2009. Optimazing primary PCI for ST elevation Myocardial.
• http://www.cardiology.nl/_shared/media/pdf/20110430.pdf.
• Keeley EC, Hillis LD. Primary PCI for Myocardial Infarction with ST-Segment Elevation. N Engl J Med.
2007; 356:47-54.

Anda mungkin juga menyukai