Pengesahan UUD 1945
Pengesahan UUD 1945
Pengesahan UUD 1945
Salam
Persiapan Fisik dan Psikis
untuk pembelajaran
Absensi
Membaca Alqur’an ( Kebersihan Kelas, Kesiapan Belajar )
1.Penilaian Sikap
Diskusi dan Presentasi
2 Penilaian
Pengetahuan
Post test dan penugasan
3 Penilaian
Ketrampilan
Laporan hasil diskusi
Peta KONSEP
1. Sidang PPKI
2. Pidato Ir. Soekarno
3. Tanggapan Terhadap
Pidato Ir Soekarno
Perumusan Mengamati,
4. Suasana saat
dan menanya,
pengangkatan Presiden
Pengesahan Mengumpulkan
Pengesahan dan Wakil Presiden
UUD informasi,
UUD 1945 5. Hasil Sidang PPKI 18
Negara RI Mengasosiasikan
Agustus 1945
Tahun 1945 dan
6. Beberapa perubahan
mengomunikasikan
rumusan pembukaan
UUD 1945 piagam
Jakarta dan
RancanganBatang Tubuh
Proyek UUD 1945 hasil Sidang
Kewarganegaraan BPUPKI Kedua
Kegiatan INTI PEMBELAJARAN
RM M Soetardjo K H. Agus Salim Oei Tjian Hau Drs. Moh.Hatta Oeij Tiang Kjoi
Margono Hadikusuma
Ichibangase
Yusio
H.A. Sanoesi R. Soekarjo Mr. Hindro Mr Liem Kun Huan Dr
WP Martono Latuhar Buntaran
Mr. A. Soebardjo KRM RAA Soemitro K Ir.RM Mr. Tang Eng AM Dasad Dr.Radjiman
Woerjoningrat Soerahman Hoe Wedyodiningrat
Drs.KRMA KH Mansyur Mr Parada Abikoesno Tjokro Prof.R Asikin WJ
Sosro D RM Sartono Harahap S
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Kesimpulan
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang menggantikan BPUPKI melaksanakan sidang, yakni pada tanggal 18
Agustus 1945. Ir. Soekarno, sebagai Ketua PPKI, dalam sambutan pembukaan sidang
dengan penuh harapan mengatakan sebagai berikut (Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1995 :413). ”Saya minta lagi kepada Tuan-tuan sekalian, supaya misalnya
mengenai hal Undang-Undang Dasar, sedapat mungkin kita mengikuti garisgaris besar
yang telah dirancangkan oleh Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai dalam sidangnya yang kedua.
Perobahan yang penting-penting saja kita adakan dalam sidang kita sekarang ini. Urusan
yang kecil-kecil hendaknya kita kesampingkan, agar supaya kita sedapat mungkin pada hari
ini pula telah selesai dengan pekerjaan menyusun Undang-Undang Dasar dan memilih
Presiden dan Wakil Presiden.”
2. Harapan Soekarno di atas mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari para anggota
PPKI. Moh. Hatta yang memimpin jalannya pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar
dapat menjalankan tugasnya dengan cepat. Proses pembahasan berlangsung dalam
suasana yang penuh rasa kekeluargaan, tanggung jawab, cermat dan teliti, dan saling
menghargai antaranggota. Pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar menghasilkan
naskah Pembukaan dan Batang Tubuh. Undang-Undang Dasar ini, dikenal dengan sebutan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Melalui Berita Republik
Indonesia tanggal 15 Februari 1946, Penjelasan Undang-Undang Dasar menjadi bagian
dari Undang-Undang Dasar 1945.
pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden. Risalah sidang PPKI mencatat sebagai berikut
(Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995 :445-446).
4. Anggota OTTO ISKANDARDINATA :
Berhubung dengan keadaan waktu saya harap supaya pemilihan Presiden
ini diselenggarakan dengan aklamasi dan saya majukan sebagai calon, yaitu Bung
Karno sendiri. (Tepuk tangan)
Pun untuk memilih Wakil Kepala Negara Indonesia saya usulkan cara yang
baru ini dijalankan. Dan saya usulkan Bung Hatta menjadi Wakil Kepala
Negara Indonesia. (Tepuk tangan) (Semua anggota berdiri dengan menyanyi
lagu Indonesia Raya. Sesudahnya diserukan ”Hidup Bung Hatta” 3x)
5. Dalam persidangan PPKI tanggal 18 Agustus 1945, di hasilkan keputusan sebagai berikut.
a. Mengesahkan UUD 1945.
b. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden
Republik Indonesia.
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
6. Sidang PPKI telah melakukan beberapa perubahan rumusan pembukaan
UUD naskah Piagam Jakarta dan rancangan batang tubuh UUD hasil sidang
kedua BPUPKI. Empat perubahan yang disepakati tersebut antara lain
sebagai berikut.
a. Kata Mukaddimah diganti dengan kata Pembukaan.
b. Sila pertama, yaitu Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” diganti dengan rumusan ”Ketuhanan Yang Maha Esa.”
5. Dalam persidangan PPKI tanggal 18 Agustus 1945, di hasilkan keputusan sebagai berikut.
a. Mengesahkan UUD 1945.
b. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden
Republik Indonesia.
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
6. Sidang PPKI telah melakukan beberapa perubahan rumusan pembukaan UUD naskah
Piagam Jakarta dan rancangan batang tubuh UUD hasil
sidang kedua BPUPKI.
Refleksi