Kebijakan USEKREM Untuk Orientasi Teknis Kesga WK

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

Kebijakan Kesehatan

Usia Sekolah dan


Remaja
Subdit Kes. Usekrem, Dit. Kesehatan Keluarga
8 – 11 April 2019

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1. Situasi Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

2. Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja

3. Upaya Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

a. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


Dalam gedung

b. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di


Luar gedung
1. Situasi Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Remaja adalah Kelompok Usia 10 – 18
tahun (Permenkes No 25 tahun 2014)
10 - 19 tahun (WHO)
65 juta dari penduduk Indonesia
adalah Remaja
(Kemenkes 2013)
Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

5/30/2016 5
5/30/2016 6
2. Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja
UUD 1945: Pasal 28 B Ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
INDIKATOR KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 kesehatan untuk peserta didik kelas I, VII, dan X

Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/52/201 kesehatan untuk peserta didik kelas I
5 Renstra Kemenkes 2015-
2019
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
kesehatan untuk peserta didik kelas VII, dan X

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 25% 30% 35% 40% 45%
kesehatan remaja

Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah 10% 15% 20% 25% 30%
(TTD)
Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun 5,4%

PP No 1 Tahun 2018 Peserta didik kelas 1 sampai kelas 9 mendapatkan penjaringan 100%
tentang SPM kesehatan dan pemeriksaan berkala
5/30/2016 11
3. UPAYA KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA
a. PELAYANAN DALAM GEDUNG PUSKESMAS
Puskesmas PKPR
Puskesmas menyelenggarakan kesehatan remaja, dengan
memenuhi 3 kriteria sbb

1 .Memiliki Tenaga Kesehatan


Terlatih/Terorientasi PKPR

2. Memiliki pedoman PKPR

3. Melakukan pelayanan konseling


pada remaja
T
U U Terselenggaranya PKPR berkualitas di
J M Puskesmas dan tempat pelayanan remaja
U U lainnya, yg mampu menghargai dan
A M
memenuhi kebutuhan remaja
N

IMPLEMENTASI SN PKPR MEMILIKI


DAYA UNGKIT UNTUK Tersedianya panduan penyelenggaraan
MENINGKATKAN KUALITAS PKPR T K
bagi fasilitas dan petugas pelaksana PKPR
U H
J U
U S Tersedianya instrumen pemantauan praktis
OUTPUT PROGRAM : A U pemenuhan SN PKPR
AKSES REMAJA MENINGKAT
MASALAH KESEHATAN REMAJA N S
TERTANGANI
Terselenggaranya PKPR dengan kualitas
MISSED OPPORTUNITY RENDAH yg baik, ajeg dan merata di Indonesia
TUJUAN
PUSKESMA
S  Mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam
PKPR menyelenggarakan PKPR.
 Melakukan upaya yang spesifik untuk
menanggulangi kekurangan dan kelemahan dalam
penyelenggaraan PKPR.
 Meningkatkan mutu PKPR yang diselenggarakan
secara berkesinambungan.

•SDM kesehatan
•Fasilitas Kesehatan
•Remaja
•Jejaring Paripurna  nilai ≥ 80%,
•Manajemen Kesehatan Optimal  nilai 60% - 79,9 %
Minimal  nilai <60%
Pengumpulan Data

ORIENTASI Pengolahan Data


PEMANTAUAN

Rencana Aksi Koreksi (workplan)

PEMANTAUAN
DAN
PENILAIAN

PELAKSANAAN
EVALUASI AKSI KOREKSI
selama 6 bulan

Penilaian kembali tingkat pemenuhan Standar


Proses = pemantauan
Komponen Standar yang diukur
Standard Komponen Standard
• Hal-hal yang harus
tersedia di puskesmas
dan tempat pelayanan
Input lain
Standard 1 Pengetahuan dan Kompetensi Petugas
SDM Kesehatan Pelayanan Konseling Remaja
Standard 2 Paket Pelayanan Kesehatan • Cara petugas
puskesmas berinteraksi
Fasilitas Kesehatan Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan di tempat pelayanan
Kegiatan Pemberian Informasi (Pelayanan KIE) dengan klien (remaja,
Standard 3 Proses tokoh masyarakat,
Remaja Kegiatan Konselor Sebaya orangtua remaja)

Standard 4 Pemetaan Pemangku Kepentingan


Jejaring Peningkatan Partisipasi Remaja • Hasil yang diinginkan
pada sasaran remaja
Kegiatan Advokasi pengguna yankes dan
Pencatatan dan Pelaporan Output tokoh masyarakat
Standard 5 lainnya
Manajemen Kesehatan Kegiatan Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi
Sistem Rujukan
Pengumpulan Data SN PKPR
INSTRUMEN PEMANTAUAN TERBATAS

SUMBER
METODE INSTRUMEN
DATA
KUESIONER PIMPINAN PIMPINAN PUSKESMAS
PUSKESMAS
WAWANCARA PETUGAS/TIM PKPR
KUESIONER PETUGAS PKPR
PETUGAS PENDUKUNG : loket,
KUESIONER PETUGAS lab, obat,
PENDUKUNG
REMAJA : umum dan koselor
KUESIONER REMAJA sebaya, min. 3 org
OBSERVASI
KUESIONER PENGAMATAN SARANA PRASARANA, DOKUMEN
1. KIE Kesehatan Remaja
Berbagai Jenis KIE yang
Kemampuan/
penting diberikan pada Pola makan gizi
Keterampilan Aktivitas fisik
remaja : Psikososial
seimbang

Kesehatan Kestabilan
Pubertas
Reproduksi emosional

Penggunaan
Cedera yang tidak Kekerasan dan
alkohol, tembakau
disengaja penganiayaan
dan zat lainnya

Pencegahan
kehamilan dan HIV AIDS
kontrasepsi
20
2. Pelayanan Klinis Medis

21
3. KONSELING
HEEADSSS Pendekatan HEEADSSS

masalah di rumah/anggota keluarga/kerabat yang serumah


(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat kerja/pekerjaan)
pola makan
aktivitas sehari-hari
penggunaan rokok, alkohol, narkoba
aktivitas seksual
dorongan bunuh diri, termasuk masalah depresi pada remaja
keselamatan
Anamnesa HEEADSSS wajib dilakukan kepada pasien remaja. Bila pada kunjungan pertama, Anamnesa
HEEADSSS baru dilaksanakan sebagian, mintalah persetujuan pasien untuk melakukan kunjungan ulang
4. PKHS/ Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat
5. Partisipasi Remaja / Konselor Sebaya
• Menjembatani sasaran remaja dengan tenaga kesehatan
• Rekrutmen melalui pelatihan dan pembinaan tim puskesmas
• Membantu pelayanan luar gedung puskesmas melalui UKS,
posyandu remaja, panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial
Anak, Lapas/Rutan/Lembaga Pembinaan Kesejahteraan
Anak.

Wahana untuk
mengembangkan dan
mengarahkan minat bakat
generasi muda di bidang Ti a p S e k o l a h / M a d r a s a h
Diharapkan Memiliki
kesehatan melalui Minimal
kepramukaan 10% Konselor
Sebaya/ Kader
Kesehatan Remaja
6. Rujukan

Rujukan
medis

Rujukan
sosial

Rujukan
hukum
Keluhan
Lain/Keluhan yang Algoritma
ditemukan Alternatif
b. PELAYANAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS
INSTITUSI (SEKOLAH, LAPAS/LPKA, PANTI/LKSA)

Peraturan Bersama
4 Menteri (Menkes, PROMOSI
Mendikbud, Menag,
Mendagri) tentang
UKS tahun 2014

Upaya
Yankes PREVENTIF
REHABILITATIF
USEKREM

MODEL SEKOLAH SEHAT KURATIF


Tk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
Model Sekolah Sehat
Tahapan Pembentukan Model
Model Sekolah/Madrasah Sekolah/Madrasah Sehat

Sehat merupakan 1.
ASSESMENT
Penerapan kegiatan UKS (Pendidikan AWAL
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan,
2. WORKSHOP
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) 8. EVALUASI HASIL
secara kongkrit Terintegrasi dalam ASSESMENT

Kegiatan Keseharian Sekolah

7. MODEL 3. ORIENTASI
TEKNIS BAGI
ASSESMENT SEKOLAH SEKOLAH DAN
AKHIR
SEHAT PUSKESMAS
340 SMP/SMA
340 SD/MI 340+340 +340SD/MI
2017 2019 6. BIMBINGAN
4. SOSIALISASI
PENGHARGAAN ORANG TUA/
TEKNIS KOMITE
SEKOLAH// SEKOLAH
MADRASAH
5.IMPLEMENTASI
SEHAT
2018
10 PILOT SMP+ PILOT NGO LINTAS LINTAS
340+340 SD/MI PEMDA
PROGRAM SEKTOR
Literasi Kesehatan Optimalisasi Olah Raga
1 – 2 kali seminggu, selama 15 Optimalisasi 4 L pada saat
menit sebelum memulai jam istirahat/jam pelajaran
Penerapan pelajaran menggunakan Buku olah raga
Pendidikan Rapor Kesehatanku
Ekskul Wajib Olah Raga
Kesehatan Sarapan / Kudapan
Ekstrakurikuler wajib olah raga/
bela diri/ seni minimal 1x/minggu
Bersama
dalam 1 – 2 kali seminggu, membawa
bekal dengan menu bergizi
Pembinaan Kader
Kesehatan Sekolah
seimbang dan kudapan buah
Model
1 kali seminggu
(ekstrakurikuler),menggunakan
Sekolah/ Pembiasaan PHBS (Cuci
Tangan Pakai Sabun dan
Buku KIE Kesehatan Tingkat
SD/MI oleh guru UKS
Madrasah Sikat Gigi)
Sehat 1 – 2 kali seminggu
merupakan rangkaian kegiatan
Pendidikan Kesehatan
Reproduksi
sarapan/ kudapan bersama Terintegrasi kurikulum /
ekstrakurikulum
Peregangan di Sela Jam Pendidikan Keterampilan
Belajar Hidup Sehat
Dilaksanakan di sela jam pelajaran Mengajarkan 10 keterampilan
secara serentak (kode dari bel psikososial. Terintegrasi mata
5/30/2016 31
sekolah), minimal 1 kali/minggu pelajaran guru BK
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi pemeriksaan status gizi, risiko
anemia, kes gigi dan mulut, pendengaran, penglihatan, penilaian kesehatan reproduksi,
Penerapan intelegensia dan kebugaran jasmanigaya hidup (termasuk rokok/NAPZA), mental emosional,

Pelayanan Penjaringan Kesehatan  peserta didik kelas 1, 7 dan 10


Pemeriksaan Berkala  peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12
Kesehatan Dilaksanakan minimal 1 kali setiap tahun ajaran oleh Puskesmas dan Sekolah

dalam Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor


kesehatanku

Model
Sekolah/ BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Madrasah
Pemberian imunisasi :
- DT dan Campak/MR bagi peserta didik kelas 1
Sehat - Td bagi peserta didik kelas 2 dan 5

Pemberian Obat Cacing


Kegiatan pencegahan kecacingan melalui pemberian obat cacing bagi
peserta didik SD/MI setingkat

Pemberian Tablet Tambah Darah


Kegiatan pencegahan anemia bagi remaja putri melalui pemberian tablet tambah
5/30/2016 32
darah 1 tablet/minggu bagi peserta didik perempuan di SMP/SMA setingkat
Pemanfaatan Pekarangan
Penerapan 5 S Sekolah
Penerapan Penerapan Senyum, Pemanfaatan pekarangan/lahan
Salam Sapa, Sopan,
Pembinaan Santun. Dilaksanakan
sekolah dengan penanaman
tanaman pangan (sayur/buah) dan
Lingkungan setiap hari obat

Sekolah Pembinaan Kantin dan PKL Pemberantasan Sarang Nyamuk


Sehat Sekitar Sekolah Kegiatan pemantauan jentik
- Inspeksi higiene sanitasi dan pemberantasan sarang
dalam
dan keamanan makanan nyamuk yang dilakukan
jajanan kantin peserta didik dan sekolah
sekolahdan PKLƩsekitar Dilakukan setiap hari oleh
Model
sekolah Jumantik dan dilaporkan ke
- Pembinaan menu kantin guru UKS setiap
Sekolah/ sekolah minggu1x/minggu

Madrasah Penerapan Kawasan Tanpa Rokok


Pengelolaan Sampah
Sehat (KTR), Tanpa Napza (KTN) &
Pelaksanaan pemilahan
sampah
tanpa kekerasan (KTK) Proses Reuse, Reduce,
- Penerbitan peraturan dan Recycle sampah di sekolah
penerapan KTR ,KTN dan KTK
- Sosialisasi Pencegahan merokok&
NAPZA
5/30/2016
- Konseling berhenti merokok
PENJARINGAN KESEHATAN BERDASARKAN SPM
• Kelas 1 s/d kelas 9 min Persentase anak usia sekolah
1 kali setahun, dan dasar yang mendapatkan
Sasaran • Anak usia 7 tahun Kinerja pelayanan kesehatan sesuai
sampai 15 tahun diluar standar
sekolah

• Penetapan sasaran (BPS, data rill) Ʃ Anak usia pendidikan dasar


yang mendapatkan pelayanan
• Skrining Kesehatan kesehatan sesuai standar
• Status Gizi yang ada di wilayah kerja
• Tanda Vital kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun ajaran
• Kesehatan Gigi dan Mulut
Mekanisme
Pelayanan • Ketajaman Indra X 100%
• Tindaklanjut hasil skrining Ʃ semua Anak usia
pendidikan dasar yang ada di
• Memberikan umpan balik wilayah kerja kab/kota dalam
• Melakukan Rujukan (Jk diperlukan) kurun waktu satu tahun ajaran
• Memberikan penyuluhan yang sama
kesehatan
Strategi penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait (Dinas Pendidikan dan Kantor
Departemen Agama) untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada sekolah-sekolah

Persiapan pelaksanaan penjaringan kesehatan meliputi kesiapan Puskesmas, jumlah sekolah, dan jumlah peserta
didik di tiap wilayah kerja Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan penjaringan
kesehatan peserta didik di wilayah kerjanya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan kepada Sekolah untuk bekerjasama dengan Puskesmas
melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Kantor Wilayah Agama menugaskan kepada Madrasah untuk bekerjasama dengan Puskesmas melaksanakan
kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan unsur Tim Pembina UKS Kecamatan lainnya dan kepala
sekolah serta unsur lain yang dipandang perlu

Pelaksanaan Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala peserta didik


• Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Puskesmas dan Sekolah / Madrasah
Kanwil Agama, Kesra Kab/Kota

 Kesepakatan pelaksanaan penjaringan  Inventarisasi data tentang jumlah sekolah,


kesehatan penyebaran sekolah serta jumlah peserta didik di
kelas I, kelas 7 dan kelas 10
 Inventarisasi tenaga, sarana dan dana
 Rencana kerja penjaringan kesehatan, yang
 Identifikasi kebutuhan operasional dalam mencakup jadual kerja, tenaga pelaksana, kegiatan
kegiatan penjaringan kesehatan pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan penjaringan
 Menugaskan Sekolah/Madrasah untuk kesehatan menurut sekolah sasaran
bekerjasama dengan Puskesmas utk  Melaksanakan penjaringan kesehatan dan
pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala bersama Sekolah/Madrasah
pemeriksaan berkala
 Pendanaan kegiatan penjaringan kesehatan peserta
 Menugaskan Puskesmas untuk melaksanakan didik dibiayai oleh anggaran Kabupaten / Kota
kegiatan penjaringan kesehatan di wilayah
kerjanya  Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
UKS KIT SNELLEN CHART

SENTER
STETOSKOP OTOSKOP
TENSIMETER

SPEKULUM HIDUNG
TERMOMETER
SPATULA LIDAH GARPU TALA
PIN HOLE
PENGAIT SERUMEN

KACA MULUT SONDE GIGI


BUKU ISHIHARA
TIMBANGAN STOPWATCH

TOPLES
WADAH PEMBUANGAN WADAH ALAT
NIERBEKEN TOPLES KAPAS ALKOHOL JUKNIS
MICROTOISE KAPAS STERIL
PENJARKES
ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala
1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent)
2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan reproduksi

Guru dan Kader Kesehatan Tenaga Kesehatan I Tenaga Kesehatan II Guru Penjaskes Tenaga Kesehatan III

1 Pengumpulan 1 Pemeriksaan tanda vital 1. Pemeriksaan 1 Pemeriksaan 1. Mencatatkan hasil


kuesioner/buku rapor 2 Pemeriksaan mata kesehatan gigi kebugaran pemeriksaan ke
kesehatanku 3 Pemeriksaan telinga 2 Menyimpulkan 2 Menyimpulkan dalam format
2 Penilaian skoring gaya 4 Menyimpulkan hasil hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan rekapitulasi
hidup, kesehatan pemeriksaan 3 Mencatatkan hasil 3 Mencatatkan hasil 2. Membuat surat
reproduksi, kesehatan (kebersihan pribadi, gizi, pemeriksaan, pemeriksaan, rujukan bagi hasil
intelegensia dan kesehatan tanda vital, mata dan kesimpulan dan kesimpulan dan penjaringan yang
mental emosional Telinga) tindak lanjut pada tindak lanjut pada memerlukan rujukan
3 Pemeriksaan kebersihan diri 5 Mencatatkan hasil formulir formulir 3. Membuat umpan
4 Pengukuran TB dan BB pemeriksaan, pemeriksaan / pemeriksaan / balik ke sekolah
5 Mencatatkan hasil kesimpulan dan tindak buku rapor buku rapor
pemeriksaan pada formulir lanjut pada formulir kesehatanku kesehatanku
pemeriksaan / buku rapor pemeriksaan / buku
kesehatanku rapor kesehatanku

Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan: 3 . Pembinaan lingkungan sekolah sehat


1 .Tatalaksana rujukan peserta didik
2 . Penyuluhan kesehatan 4 . Laporan ke Dinas Kesehatan
anak usia dibawah 10 tahun pengisian kuesioner
atau kurang dari 4 SD/MI
pemeriksaan
kesehatan
membutuhkan
pendampingan orang
tua/guru.
usia sekolah dengan
disabilitas
PENGGUNAAN KUESIONER Tanda Vital
PADA PENJARINGAN KESEHATAN

Pemeriksaan Riwayat Kesehatan Peserta Didik Status Gizi

Riwayat Kesehatan Keluarga Kesehatan Penglihatan

Penilaian Status Imunisasi Kesehatan Gigi dan Mulut

Pemeriksaan Gaya Hidup Indra Pendengaran

Pemeriksaan Kesehatan Mental Emosional Kebugaran Jasmani

Pemeriksaan Kesehatan Intelegensia Kebersihan Diri

Pemeriksaan kesehatan reproduksi PEMERIKSAAN DI PENJARINGAN


Di Institusi Panti/ LKSA, Lapas

PANTI: 238.726
LAPAS/RUTAN ANAK: 3992
JALANAN: 16.290Anak Terlantar: 3,3 juta
Sumber kemensos 2017 dan
smslap.ditjenpas.go.id 2018
Di Masyarakat

Kesehatan
Reproduksi
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan Remaja
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam Isu Jiwa/
Kesehatan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan lain NAPZA
memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup 8 materi
Sasaran : REMAJA PTM
utama pada Gizi
UMUR 10 - 18 Tahun meja
penyuluhan
Meja (3) Jumlah Kader dan
pencatatan Pencegahan Aktivitas
anggota Kekerasan Fisik
Meja (2) Meja (4) pelayanan
pengukuran kesehatan - kader remaja minimal 5 PKHS
orang
-anggota maksimal 50
remaja  apabila terdapat
Meja(1) >50 orang dapat
pendaftaran Meja (5) KIE seperti membentuk Posyandu
Dilaksanakan 1 (SATU) kali
penyuluhan, pemutaran Remaja lainnya
film, bedah setiap bulan
PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM) KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PPAM merupakan serangkaian kegiatan prioritas kesehatan reproduksi yang harus dilaksanakan segera pada
tahap awal bencana/saat tanggap darurat krisis kesehatan yang menitikberatkan pada pencegahan kematian, kesakitan dan
kecacatan pada populasi yang terkena dampak bencana, khususnya perempuan dan remaja perempuan

Mengapa PPAM Kespro Remaja Penting ?


5 Komponen •Jumlah Remaja yang besar
PPAM Kespro Remaja: • Terpisah dari Keluarga
•Rentan terhadap Kekerasan
1. Mengidentifikasi Koordinator
• Terganggunya fungsi keluarga, pendidikan, kesehatan pada situasi bencana
PPAM Kesehatan Reproduksi
• Kurang akses terhadap informasi dan layanan kesehatan, dll
Remaja
2. Mencegah dan Menangani TAHAPAN
Kekerasan Seksual pada remaja
PRA KRISIS PRA KRISIS PASCA KRISIS
3. Pencegahan serta Pengobatan
IMS dan HIV  Mengidentifikasi  Survey Kespro Remaja
 Pembentukan Tim
koordinator PPAM  Penilaian pelayanan
4. Meningkatkan Kesehatan Kespro Remaja kesehatan reproduksi
kesehatan reproduksi
Remaja dan Ibu dan Bayi Baru  Pelatihan PPAM remaja
 Mencegah dan
Lahir Kespro Remaja  Pelayanan kesehatan
menangani kekerasan
 Advokasi, Penyusunan reproduksi yang
seksual komprehensif
5. Penyediaan pelayanan Kebijakan, Sosialisasi,
 Dukungan  Monitoring dan evaluasi
dan Penyusunan
Kesehatan Jiwa dan Dukungan Pedoman
Psikososial Awal PPAM kesehatan
reproduksi
Psikososial
e.
Tren Kesehatan Digital
Konseling Kesehatan
Keterbatasan waktu dan jarak bukan lagi
penghalang untuk tetap berkomunikasi dan
03 melakukan konseling.
Pendaftaran layanan Kapan dan dimana pun tetap bisa bercerita
berbasis Online
Remaja seringkali kesulitan untuk 02
datang ke Puskesmas selain karena
jam kerja yang sama dengan jam MEDIA KIE
sekolah, mereka juga malu ketika Pemanfaatan sosial media dan internet
harus ikut antri diloket umum .
01
sebagai media pemberian informasi
dan edukasi terkait kesehatan remaja
yang dikemas secara menarik dan
terkini
Thank You

Anda mungkin juga menyukai