Tugas Kab Buleleng
Tugas Kab Buleleng
Tugas Kab Buleleng
WILAYAH
(Studi Kasus Daerah Kabupaten Buleleng)
DISUSUN OLEH:
KADEK NANDO SETIAWAN (212190007)
Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1 Gerokgak 14 - 77 - 14
2 Seririt 20 1 80 5 25
3 Busungbiu 15 - 41 - 16
4 Banjar 17 - 74 - 17
5 Sukasada 14 1 63 5 21
6 Buleleng 12 17 41 53 21
7 Sawan 14 - 69 - 18
8 Kubutambahan 13 - 52 - 22
9 Tejakula 10 - 60 - 15
1) Kemiringan Lahan
Wilayah Kabupaten Buleleng tersebar pada berbagai kelas lereng, mulai dari 0%
s.d. > 40% (Tabel 2.2). Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Buleleng
terdiri dari lahan yang datar hingga berlereng agak curam.
Gambar 1
Peta Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Buleleng
30000 21204
20000
10000
0
0-499,9 500-999,9 1000+
Ketinggian Tempat (m dpl)
Sumber: BPS Kabupaten Buleleng: Kab. Buleleng dalam Angka, 2017 (diolah)
Geologi
1) Struktur dan Karakteristik Geologi
(c) formasi Asah, formasi Palasari, dan formasi Prapat Agung tersebar di bagian Barat.
2) Potensi Geologi
Kabupaten Buleleng mempunyai potensi mineral bukan logam dan batuan yang terbatas, yaitu sekitar
2.773,72 Ha (Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2033). Jenis
batuan yang ada antara lain: batu kapur, batu apung, batu lahar, batu pilah, tanah liat, batu andesit, dan
sirtu. Selama lima tahun terakhir, pengelolaan bahan-bahan galian tersebut belumlah optimal. Jika dikelola
dengan baik tentu dapat menunjang pelaksanaan pembangunan untuk mempercepat pencapaian tujuan
pembangunan.
Potensi Pengembangan Wilayah
1) Perkembangan alih fungsi dari lahan pertanian produktif ke non pertanian tahun
2011-2015 sebesar 107 Ha. Sedangkan alih fungsi lahan tahun 2016 sebesar 15
Ha. Perkembangan alih fungsi lahan pertanian dari tahun 2011-2016, dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3
Alih Fungsi Lahan Pertanian
di Kabupaten Buleleng Tahun 2011-2016 Perkembangan Perkembangan
2011 2012 2013 2014 2015 2016
No Jenis Usaha 2011 s/d 2015 2015 s/d 2016
ha ha ha ha ha ha ha (%/th) Ha (%/th)
1 Total Lahan 10,992 11,039 10,904 10,789 10,789 10,660 -66.4 -0.6 -129 -1.2
Sawah
2 Lahan Pertanian
Bukan Sawah
*Tegalan/kebun 37,422 36,990 37,028 37,056 36,991 37,069 -70.6 -0.19 78 0.21
*Perkebunan 31,834 31,834 31,874 31,924 31,947 31,983 29.8 0.09 36 0.11
Lahan Pertanian 80,248 79,863 79,806 79,769 79,727 79,712 -107.2 -0.13 -15 -0.02
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Buleleng, 2017 (diolah)
2). Ketersediaan air irigasi semakin menurun yang mengakibatkan seringnya bencana
kekeringan dialami oleh petani. Pada tahun 2016, terjadi bencana kekeringan sekitar
497 Ha (Dinas Pertanian Kab. Buleleng, 2017).
Keterangan: *) Luas Areal Indikatif pada sistem tanam campuran (tumpang sari)
Sumber: BPS Kabupaten Buleleng: Kab. Buleleng dalam Angka, 2017
d) Kawasan peruntukan peternakan.
Potensi ternak yang ada dan sudah berkembang selama ini adalah:
- Ternak unggas: ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik.
Berikut disajikan data jumlah ternak di Kabupaten Buleleng pada tahun 2016.
Tabel 7
Jumlah Ternak di Kabupaten Buleleng Tahun
No Jenis Ternak Jumlah (ekor)
1
2016
Ayam Buras 838.229
5 Sedelback 46.131
7 Kambing PE 22.190
9 Kerbau 108
Luas kawasan peruntukan pariwisata adalah sekitar 36.824 Ha atau 26,95% dari luas wilayah
kabupaten, terdiri dari:
3) Kawasan Pariwisata Air Sanih meliputi: Desa Tembok, Sambirenteng, Penuktukan, Les,
Bondalem, Tejakula, Julah, Sembiran, dan Pacung di Kecamatan Tejakula, dan Desa Bukti
Kecamatan Kubutambahan.
b) Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (DTWK)
Meliputi: Desa Pancasari dan Wanagiri di Kecamatan Sukasada, Desa Munduk, Gesing dan Gobleg
di Kecamatan Banjar, dan Desa Umejero di Kecamatan Busungbiu.
Meliputi: DTW wisata alam (Air Panas Banyuwedang di desa Banyuwedang Gerokgak, Air Panas
Banjar di Desa Banjar, Danau Tamblingan di desa Munduk, Danau Buyan di Desa Pancasari, Air
Terjun Gitgit di Desa Wanagiri, Air Terjun Bertingkat dan Air Terjun Campuhan/Twin Waterfall di
Desa Gitgit, Air Sanih di Desa Bukti, Air Terjun Sekumpul di Desa Sekumpul, Air Terjun
Bengbengan, Air Terjun Fiji, Air Terjun Bukit Lalang, Air Terjun Yeh Mampeh, Air Terjun Ikut
Sampi di Desa Lemukih, dan Air Terjun Les di Desa Les, dan Air Terjun Melanting di Desa
Munduk). Sementara itu, DTW budaya meliputi Gedong Kirtya dan Museum Buleleng di Kelurahan
Paket Agung, dan Ex. Pelabuhan Buleleng di Kelurahan Kampung Bugis.
Tabel 8 Perkembangan Jumlah Desa Wisata
DTW, dan Kunjungan Wisata di Kabupaten Buleleng
Periode Tahun 2012-2016
10 10 10 10 10
Desa Wisata
14 14 14 14 19
Daya Tarik Wisata
b) Lokasi kegiatan pertambangan pengambilan air bawah tanah yang tersebar di seluruh
wilayah kabupaten; dan
a) Kawasan peruntukan aneka industri Celukan Bawang yang meliputi: Desa Tukad Sumaga,
Tinga-Tinga, Celukan Bawang, Pengulon, dan Patas di Kecamatan Gerokgak seluas sekitar 1762
Ha.
b) Sentra-sentra industri kecil kreatif dan kerajinan rumah tangga, makanan olahan dan unggulan
lainnya yang lokasinya tersebar pada kawasan permukiman, seperti Desa Kalianget, Desa
Sinabun, Desa Sidatapa, Desa Tigawasa, dan Desa Sari Mekar.
Kawasan peruntukan permukiman mencakup luasan sekitar 10.960,72 Ha atau 8,03% dari luas wilayah kabupaten, meliputi:
3) Kawasan permukiman di kawasan perkotaan yang berfungsi PKK meliputi kawasan perkotaan Gerokgak, Celukan
Bawang, Busungbiu, Banjar, Kalibukbuk, Pancasari, Kubutambahan, Sangsit, dan Tejakula.
Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan perdesaan yang diperuntukkan untuk tempat tinggal atau lingkungan hunian
dan penghidupan beserta pusat-pusat pelayanan kawasan perdesaan sesuai fungsi kawasan baik yang berfungsi PPL,
kawasan agropolitan maupun kawasan perdesaan murni.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH