Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
INVOLUNTARY
LIVER
STOMACH
GALLBLADDER
PANCREAS
SMALL INTESTINE
LARGE INTESTINE
RECTUM ANUS
Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Mulut
• Rongga mulut merupakan pintu masuk saluran
pencernaan.
• Beberapa organ didalam mulut membantu untuk
pencernaan; ???
• Sebagai langkah pertama dalam pencernaan adalah
mastikasi (mengunyah).
• Tujuan mengunyah adalah:
1). Menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan2
kecil untuk mempermudah proses menelan.
2). Untuk mencampur makanan dengan air liur.
3). Merangsang papil pengecap. Rangsangan papil pengecap tidak
hanya menimbulkan sensasi rasa yang menyenangkan tetapi
juga secara reflek memicu sekresi saliva, lambung dan empedu
sebagai persiapan untuk menyambut kedatangan makanan.
Mulut…
• Didalam mulut, saliva memulai
pencernaan karbohidrat, meskipun ada
fungsi penting lain dalam higiene mulut
dan mempermudah berbicara.
• Saliva (air liur) diproduksi oleh tiga
kelanjar saliva utama yaitu;
– Kelenjar sublingual
– Kelnjar submandibula
– Kelenjar parotis.
KELENJAR LUDAH
Mulut…
• Saliva terdiri dari 99,5% H2O dan 0,5% protein dan
elektrolit.
• Protein air liur termasuk: amilase, mukus dan lisozim,
yang menentukan fungsi saliva, yaitu:
– Memulai pencernaan karbohidrat melalui kerja enzym amilase,
suatu enzym yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
– Memperoleh proses menelan karena adanya mukus yang kental
dan licin.
– Memiliki efek antibakteri oleh lisozim, suatu enzym yang
melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu.
– Sebagai pelarut untuk molekul2 yang merangsang papil lidah.
– Mempermudah berbicara.
– Berperan dalam higiene mulut.
– Menetralkan asam di mulut oleh penyangga bikarbonat.
Mulut…
• Di dalam mulut tidak terjadi penyerapan
nutrien. Namun demikian, sebagian obat
dapat diserap melalui mukosa mulut,
seperti obat vasodilator nitrogliserin.
Faring dan esofagus
• Motilitas yang berkaitan dengan faring dan
esofagus adalah menelan (deglutition).
• Menelan dilmulai ketika suatu bolus sengaja
didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut
menuju faring.
• Tekanan bolus di faring merangsang reseptor
tekanan di faring yang kemudian mengirim
impuls aferen ke pusat menelan di medula.
• Proses menelan dibagi menjadi dua tahap:
– Tahap orofaring
– Tahap esofagus
MOVEMENTS OF FOOD THROUGH THE PHARYNX
AND UPPER ESOPHAGUS DURING SWALLOWING
Hard Palate Soft Palate
Pharynx
Epiglottis
Upper
esophageal
Tongue sphincter
Esophagus
Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Proses menelan
1. Makanan dicegah kembali ke mulut selama menelan
oleh posisi lidah menekan langit2 keras.
2. Uvula terangkat dan tersangkut di bagian belakang
tenggorokan, sehingga hidung tertutup dari faring dan
makanan tidak masuk hidung
3. Saluran pernafasan tertutup sementara.
4. Makanan dicegah masuk trakea terutama oleh elevasi
laring dan penutupan erat pita suara melintasi lubang
laring, atau glotis. Selain itu, epiglotis juga menutupi
glotis untuk proteksi makanan masuk ke saluran
pernapasan.Dengan laring dan trakea tertutup, otot2
faring berkontraksi untuk mendorong bolus ke dalam
esofagus.
Proses menelan…
• Esofagus dijaga oleh sfingter di kedua ujungnya;
– Sfingter atas adalah sf. Farigoesofagus
– Sfingter bawah adalah sf. Gastroesofagus
• Selama menelan, sfingter tersebut berkontraksi
sehingga sfingter terbuka dan bolus makanan dapat
lewat ke dalam esofagus.
• Setelah bolus makanan masuk ke dalam esofagus, sf.
Faringoesofagus menutup, saluran pernapasan
kembali terbuka. Tahap orofaring selesai sampai disini
dan berlangsung kira2 hanya satu detik.
• Selanjutnya, gelombang peristaltik mendorong
makanan melewati esofagus. Tahap esofagus dimulai.
OESOPHAGUS
Tahap esofagus
• Gelombang peristaltik mendorong makanan melewati
esofagus.
• Terdapat 2 jenis gelombang peristaltik; gelombnag
peristaltik primer dan gelombang peristaltik sekunder.
• Pusat menelan memulai gelombang peristaltik primer
yang mengalir dari pangkal ke ujung esofagus,
mendorong bolus melewati esofagus ke lambung.
• Pendorongan makanan melalui esofagus adalah proses
aktif yang tidak mengandalkan gravitasi.
• Apabila bolus berukuran besar dan tidak dapat
terdorong ke lambung, oleh gelombang peristaltik
primer, bolus yang tertahan akan meregangkan
esofagus dan memicu reseptor tekanan di dalam
dinding esofagus, menimbulkan gelombang peristaltik
kedua, gelombang peristaltik sekunder. Gelombang ini
tidak melibatkan pusat menelan.
Otot pada lambung
Pencernaan
Otot melingkar
Otot longitudinal
Otot esofagus relax,
membuka saluran
Otot diafragma relax,
membuka saluran
Esophagus
Fundus
Body
(secretes mucus
Pepsinogen and HCI)
Duodenum
Antrium
(secretes mucus
Pyloric Pepsinogen and gastrin)
sphincter
Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
PERISTALTIC WAVES
CONTRIBUTE TO Esophagus
THE ANTRAL CONTENTS
Lower
Esophageal
sphincter
Duodenum
Pyloric
sphincter
Stomach
Peristaltic Adapted by:
wave Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Motilitas lambung
• Terdapat empat aspek motilitas lambung:
– Pengisian lambung (gastric filling)
– Penyimpanan lambung (gastric storage)
– Pencampuran lambung (gastric mixing)
– Pengosongan lambung (gastric emptying)
• Lambung mempunyai volume 50 ml, tetapi
organ ini dapat mengembang hingga
kapasitasnya mencapai 1000 ml.
• Pengosongan lambung dipengaruhi oleh:
– Faktor di dalam lambung (jumlah kimus di dalam
lambung, derajat keenceran kimus)
– Faktor di duodenum (lemak, asam, hipertonisitas
dan peregangan).
Sekresi getah lambung
• Setiap hari, lambung mengeluarkan sekitar 2 liter getah lambung.
Beberapa jenis zat Beberapa jenis zat gizi (mis Beberapa zat gizi (mis :
gizi (mis : air dan vitamin larut air) diserap glukosa dan asam
lipid ukuran kecil) melalui difusi bantuan. amino) harus diserap
diserap melalui Dibutuhkan bantuan carrier secara aktif. Zat gizi ini
metode difusi (pembawa) untuk membawa bergerak melawan
sederhana. Zat gizi zat gizi (Pada metode difusi besarnya konsentrasi
ini masuk ke dalam bantuan, carrier mengubah sehingga membutuhkan
sel pencernaan. membran sel sehingga energi untuk bisa
memudahkan zat gizi masuk berpindah melewati
ke dalam sel pencernaan. membran
47
Usus halus…
• Mukosa yang melapisi usus halus
beradaptasi baik sempurna untuk
melaksanakan fungsi absorbsinya. Hal ini
karena;
– Luas permukaan yang sangat besar
– Sel2 epitel di lapisan ini mempunyai
berbagai mekanisme transportasi khusus.
• Penyerapan nutrien, vitamin dan
mineral terjadi di usus halus.
MEKANISME PERISTALTIK
Heart
Liver
Hepatic
Stomach Portal vein
Mouth
ABSORPTION Anus
Vitamin K Rectum
Vitamin Air, Elektrolit
Karbonhidrat Protein
enzim asam, dll C, D, B2, B12, dll
Mineral Lipid FLATUS
Pembentukan
Food and Gas CO2, Metana, dll
water
SECRETION FECES
Aktifitas
Salivary glands BAKTERI
Small intestine
Large intestine
MOTILITY
Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Terima kasih atas perhatianya
Sampai jumpa…