CRS GTL

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 63

CRS PROSTODONTIC

CASE COMPLETE
DENTURE
Mutia Ulfah
Preceptor : drg Dika Agung B Sp.Prosto

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Problem
Pasien mengeluhkan rasa tidak
percaya diri dan kurang nyaman saat
berbicara dan makan akibat kehilangan
gigi sejak 2 tahun yang lalu serta ingin
dilakukan pemasangan gigi tiruan
Identitas
Pasien
Nama : HR
Umur : 45 Th
Jenis Kelamin : Laki Laki
Alamat : Margorejo.
Pekerjaan : Karyawan
Swasta
No RM : 2096
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
More Info

Golongan Darah :A
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Penyakit Jantung : Tidak Ada
Diabetes Melitus : Tidak Ada
Hemofilia : Tidak Ada
Riwayat Asma : Tidak Ada
Hepatitis : Tidak Ada
Epilepsi : Tidak Ada
Gastritis : Ada
Asma : Tidak Ada
TBC : Tidak Ada
Penyakit Lainnya : Tidak Ada
Obatan : Tidak Ada
Alergi terhadap Makanan : Tidak Ada
More Info

A. PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
a. Profil : Cembung
b. Kepala
1. Tonjolan : Tidak ada
2. Cacat : Tidak ada
3. Bercak di kulit : Tidak ada
4. Wajah : Ovoid, asimetris
a. Leher
1. Kelenjar tiroid : normal
2. Kelenjar sublingual : normal
3. Nodus limfatik : normal
4. Kelenjar submandibular : normal
a. Temporomandibular Joint
1. Luas pergerakan : 35 mm
2. Nyeri tekan pada TMJ : Ada
3. Suara : Tidak ada
Locking : Tidak ada
1. dislokasi : Tidak ada
More Info

PEMERIKSAAN INTRAORAL
a. mukosa : Tidak ada kelainan
b. Gingiva : Tidak ada kelainan
c. Palatum : U-shaped, Tidak ada
kelainan
d. Lidah : Tidak ada kelainan
e. Torus palatinus : Tidak ada kelainan
f. Frenulum labii superior : Sedang
g. Frenulum labii inferior : Sedang
More Info

• OKLUSI
Tidak dapat ditentukan
• BENTUK LENGKUNG RAHANG
• Maksila : Parabola, simetris
• Mandibula : Parabola, simetris
• BENTUK LINGIR RAHANG
• Maksila : Ovoid
• Mandibula : Ovoid
• UKURAN LINGIR RAHANG
• Maksila : Besar
• Mandibula : Besar
• DIAGNOSA
• Edentulous alveolar ridge gigi 13,14,15,17,18,
23,24,25,27,28
• RENCANA PERAWATAN
Gigi Tiruan Gasket rahang atas
More Info

• Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan rasa tidak percaya diri dan kurang nyaman saat berbicara dan
makan akibat kehilangan gigi sejak 2 tahun yang lalu
• Riwayat Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan rasa tidak percaya diri dan kurang nyaman saat berbicara dan
makan akibat kehilangan gigi sejak 2 tahun yang lalu serta ingin dilakukan pemasangan gigi
palsu
• Riwayat Medis
Pasien tidak memiliki tidak penyakit sistemik, alergi obat dan alergi makanan
• Riwayat Gigi
Pasien tidak pernah kedokter gigi, menyikat gigi setelah tiga kali sehari, tidak
menggunakan obat kumur dan benang gigi
• Riwayat Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki penyakit sistemik
• Riwayat Sosial
Pasien seorang karyawan swasta, merokok sehari 1-2 bungkus, kopi sehari satu kali,
menggunaka air mineral untuk kebutuhan sehari hari
Mekanisme
Akibat kehilangan gigi
1. Migrasi dan rotasi gigi
2. Erupsi gigi berlebihan
3. Penurunan efiseinsi kunyah
Kehilang Gigi
4. Gangguan TMJ
1. Fraktur 5. Kelainan bicara
2. Karies 6. Estetik
3. Periodontal 7. Terganggu kesehatan
4. Sistemik mulut
8. Efek jaringan lunak
Rehabilitatif
Pemasangan Protesa
Kuratif
Dont know
• Complete Denture • Effect of ageing • Mouth preparation • Try-in
 Definitions  Bone • Anatomi of landmark • Denture insertion
 Surface of complete  Residual ridge • Impresion and casts • Postinsertion
denture resorption • Record base and problem
 Step of fabrication of  Oral mucosa oclusal rim
complete denture  Taste • MMR
• Indication and  Saliva • Selection of
contraindication of  Mastication and artifiasial
Gasket deglutation • Teeth arragement
 Skin
 Nutrion
COMPLETE Bagian dari gigi tiruan lepasan yang mengantikan seluruh gigi geligi
dan struktur yang terkait pada maksila dan mandibula
DENTURE (Rangarajan dan Padmanabhan, 2013)

Surface of
complete denture

Impression/intaglio
Occlusal surface Polished surface
surface

• Retensi • Penyeimbang • Retensi dan


• Stabilisasi gigi geligi gigi stabilisasi
• Pendukung tiruan
gigi tiruan
Component
part of
compelete
denture
Denture base berfungsi sebagai
dasaran gigi tiruan yang
membantu mendistribusikan dan
menyebarkan seluruh gaya yang
didapat oleh gigi tiruan ke
Complete jaringan dasar
denture (Nallaswamy, 2003)
Denture Denture Denture Denture
base flange borders teeth

• Bucal flange
• Labial flange
• Lingual
flange
Component
part of
compelete
denture
Denture Flange gigi tiruan merupakan
perpanjangan vertikal dari badan gigi tiruan ke
dalam vestibulum rongga mulut. Pada gigi tiruan
mandibular, merupakan perpanjangan vertikal
kearah sisi lingual sulkus alveololingual.
Berfungsi sebagai menyediakan peripheral
seal dan kestabilitasan horizontal pada gigi
tiruan. Flange memiliki dua permukaan yaitu
bagian internal (basal seat surface) dan
eksternal (labial/lingual surface).
(Nallaswamy, 2003)
Component
part of
compelete
denture
Denture border merupakan batas tepi basis gigi tiruan Denture Teeth Merupakan bagian
pada pertemuan permukaan polished dan permukaan terpenting dari gigi tiruan karena
impression. Berfungsi sebagai peripheral seal dengan berfungsi sebagai estetik, pengunyahan
ujungnya tumpul untuk menghindari cedera pada dan berbicara. Biasanya terbuat dari
jaringan lunak. Batas tepi basis gigi tiruan yang resin akrilik atau porselain.
berlebihan dapat menyebabkan perubahan jaringan (Nallaswamy, 2003).
hiperplastik seperti epulis fissuratum. Sebaliknya jika
terlalu pendek, gigi tiruanakan kehilangan peripheral
seal (Nallaswamy, 2003).
Step of fabrication of complete denture

Rangarajan dan padmanabhan, 2013


CU-SIL/GASKET DENTURE

Cu-sil atau gigi tiruan gasket adalah gigi tiruan transisi Keuntungan gigi tiruan cu-sil atau gasket :
menjadi perawatan konservatif baru dalam pembuatan gigi • Sedikit waktu dan tidak diperlukan teknik
tiruan dengan dukungan gigi (Jayesh, 2015) impressi khusus
• Lebih mudah beradaptasi dengan jaringan
mukosa
Indikasi Gigi tiruan Cu-sil atau Gasket
• Mempertahankan dimensi vertikal
• Pasien yang memiliki sisa sedikit sekali
• Lebih terjangkau
• Gigi palsu transisi paska pencabutan
• Meningkatkan retensi dan stabilisasi
• Pasien tidak dapat dilakukan pencabutan karena
• Menstabilikan gigi yang goyang (asihs, 2017)
psikologis (Jayesh, 2015)
• Pasien dengan kegoyang gigi dan kelainan periodontal
• Pasien tidak dapat dilakukan pencabutan namun tidak kontraindikasi cu-sil atau
adekuat dengan protesa sebagaian lepasan atau cekat gasket denture :
• Pasien dengan jumlah gigi yang sedikit dan membaran • Heavy bite
mukosa, tulang pendukung dan general health yang • Gigi yang tersisa masih
buruk (asihs, 2017) banyak
EFFECT OF AGEING

 Bone
 Residual ridge resorption Klasifikasi RRP :
 Oral mucosa 1. Pre extraction
 Taste 2. Postextraction
 Saliva 3. High
 Mastication and deglutation 4. Knife edge
 Skin 5. Low
 Nutrion 6. depressed
Mouth Preparation
Elimination of infection
Prerospthetic surgery

Elimanation of pathology

Conditioning of tissue Nutritional counseling


ANATOMI LANDMARK

Anatomi
Landmark

Mukosa Maksila Mandibula

1. Mukosa 1. Struktur 1. Struktur


• Masticatory pendukung pendukung
• Specialized 2. Sturuktur 2. Sturuktur
• Lining pembatas pembatas
2. Submukosa 3. Relief area 3. Relief area
4. Stress 4. Stress
bearing area bearing area
ANATOMI LANDMARK-MUKOSA

Membran mukosa merupakan bagian yang Submukosa terdiri dari jaringan konektif dan
menutupi rongga mulut, termasuk residual alveolar
merupakan bagian terbesar dari membran mukosa.
ridge yang berfungsi sebagai bantalan perantara
antara residual ridge dan gigi tiruan. Memiliki ketebalan dan karakteristik yang bervariasi.
Stabilitas dan dukungan gigi tiruan didapatkan dari
Mukosa diklasifikasikan menjadi masticatory, ketebalan submukosa dan tulang yang mendasarinya.
specialized dan lining. Masticatory mucosa merupakan mukosa Submukosa yang padat akan menahan gigi tiruan
yang menutupi palatum durum dan crestresidual ridge yang dengan baik.
terdiri dari epitelium squamosa bertingkat, berkeratin dan
lapisan tipis jaringan konektif.
ANATOMI LANDMARK-MAKSILA

1. Struktur pendukung 3. Relief areas


- Hard palate – rugae - Midplatine suture
- Residual alveolar ridge - Incisivus papila
2. Struktur pembatas - Torus palatine
- Labial frenulum 4. Stress bearing area
- Labial vestibulum - Primer : horizontal slopes palatum durum
- Buccal frenulum - Sekunder : crest the residual , rugae, maxilla tuberosity
- Buccal vestibule
- Hamular notch
- Fovea palatine
- Posterior palatal seal area
ANATOMI LANDMARK-MAKSILA
ANATOMI LANDMARK-MAKSILA

Struktur pendukung : Struktur pendukung :


1. Palatum durum 2. Residual ridge
Palatum durum terbentuk dari pertemuan Merupakan bagian dari sisa tulang pasca
dua tulang palatina dan maksila yang ekstraksi gigi yang tertutupi jaringan
membentuk median suture (midline) lunak. Resorpsi residual ridge akan
Terdapat rugae yang merupakan area cepat pada saat pasca ekstraksi gigi dan
menonjol terdiri atas jaringan konektif akan terus menerus teresorpsi sepanjang
padat di 1/3 anterior palatum durum. umur.
Bagian ini merupakan pendukung
sekunder pada gigi tiruan maksila yang
berfungsi sebagai penahan pada bagian
anterior.
ANATOMI LANDMARK-MAKSILA
ANATOMI LANDMARK-MAKSILA

Struktur pembatas :
1. Frenulum labial
Merupakan lipatan membran mukosa pada midline yang melebar dari aspek labial residual ridge ke bibir
secara vertikal dengan bentuk menyerupai kipas
2. Vestibulum labial
Merupakan bagian dari rongga mulut yang memanjang kearah dua sisi dari frenulum labial ke frenulum
bukal sehingga bagian ini menjadi tempat flange labial
3. Frenulum bukal
Frenulum bukal memisahkan labial dan vestibulum bukal yang berada diatas otot levator anguli oris
4. Vestibulum bukal
Merupakan pelebaran dari frenulum bukal ke hamular notch dan menjadi tempat flange bukal
ANATOMI LANDMARK-MAKSILA

Struktur pembatas :
5. Hamular notch
Merupakan area cekungan yang terbentuk
diantara tuberositas maksila dan hamular
pterigoid. Tempat ini menjadi akhir
perpanjangan distal gigi tiruan. Posisi gigi
tiruan harus tidak melebar melebihi hamular
pterigoid.
6. Fovea palatina
Merupakan pembukaan dua duktus kelenjar
mucous yang terletak di posterior palatum
durum dan disamping midline
7. Posterior palatal seal
Anterior vibrating line
Posterior vibrating line
ANATOMI LANDMARK-MAKSILA

Relief area merupakan area resorpsi dibawah


beban konstan atau memiliki struktur rawan di
dalamnya. Gigi tiruan harus didesain untuk
tidak mengkonsentrasikan beban pengunyahan Stress-bearing area merupakan area dengan tekanan besar. Area
di area ini dibagi menjadi : ini memiliki resorpsi ridge minimal walaupun dibawah tekanan
1. Sutura midpalatine konstan. Jadi, gigi tiruan harus didesain dengan
2. Papila incisivus
mengkonsentrasikan beban di area ini. Dibagi menjadi dua,
3. Torus palatinus
yaitu stress-bearing area primer dan stress-bearing area
sekunder.
Stress-bearing area primer maksila terdapat di lekuk horizontal
palatum durum, sedangkan stress-bearing area sekunder
maksila terdapat pada crest residual alveolar ridge, rugae dan
tuberositas maksila.
ANATOMI LANDMARK-MANDIBULA

1. Struktur pendukung 3. Relief area


- Buccal shelf area - Crest of the residua;
- Residual alveolar ridge - Mylohyoid ridge
2. Struktur pembatas - Mental foramen
- Labial frenulum - Genial tubercles
- Labial vestibulum - Torus mandibula
- Buccal frenulum 2. Stress bearing area
- Buccal vestibule - Labial frenulum
- Retromolar pad - Labial vestibulum
- Alveolingal sulcus - Buccal frenulum
- Buccal vestibule
- Hamular notch
- Fovea palatine
- Posterior palatal seal area
ANATOMI LANDMARK-MANDIBULA

Struktur pendukung 2. Residual alveolar ridge : Dataran residual ridge


1. Buccal shelf terletak di sudut vertikal gaya oklusal mungkin menyediakan dukungan lebih baik daripada crest
yang ditutupi oleh tulang kortikal halus. Lebar total mandibular dengan keadaan tulang dan mukosa yang baik.
area ini akan semakin besar diiringi dengan resorpsi Crest alveolar ridge dilapisi oleh jaringan konektif fibrous,
tulang. Berbatasan dengan : namun tulang dibawahnya adalah tulang cancellous yang
Arah medial : crest alveolar ridge terdiri atas spongy trabeculae tanpa dilapisi oleh cortical
Arah lateral : external oblique ridge plate sehingga residual alveolar ridge mandibular tidak
Arah anterior : frenulum bukal dapat menjadi stress-bearing area primer.
Arah distal : retromolar pad
ANATOMI LANDMARK-MANDIBULA
Struktur pembatas

1. Frenulum labial
Frenulum labial mandibular berisikan jaringan konektif fibrous yang membantu perlekatan dengan orbicularis
oris. Frenulum ini sedikit sensitif dan aktif secara vertikal. Pada gigi tiruan harus menyediakan groove yang
cukup untuk mempertahankan seal tanpa menyebabkan rasa sakit.
2. Vestibulum labial
Vestibulum labial melebar antara frenulum labial ke frenulum bukal dimana tempat untuk flange labial. Panjang
flange labial gigi tiruan terbatas oleh otot orbicularis oris dan incisive labii inferior
3. Frenulum bukal
Berada diatas otot depressor anguli oris dan dapat bergerak secara horizontal dan vertikal. Butuh pembebasan
yang lebar untuk mencegah lepasnya gigi tiruan.
4. Vestibulum bukal
Merupakan pelebaran dari frenulum bukal ke retromolar pad, dimana tempat flange bukal. Otot buccinators
mempengaruhi pelebaran flange bukal. Terdapat area masseteric notch, yang berada di lateral retromolar pad.
Area ini dapat mendorong bagian distal otot buccinators ketika kontraksi otot masseter. Oleh karena itu,
perlebaran berlebihan pada bagian ini akan menyebabkan rasa sakit dan pergeseran gigi tiruan dari tempatnya.
5. Retromolar pad
Merupakan jaringan berbentuk pad segitiga yang berada di ujung distal ridge sebagai batas distal dari gigi tiruan.
Bagian ini harus tertutupi oleh gigi tiruan sebagai penentuan perlekatan otot.
ANATOMI LANDMARK-MANDIBULA

6. Sulcus Alveolingual

Regio tengah

Regio anterior

Regio posterior
ANATOMI LANDMARK-MANDIBULA

Stress bearing area


1. Primary : bucal shelf area
2. Sekunder

Bucal shelf area

Dataran lingual dan residual ridge


ANATOMI LANDMARK-MANDIBULA

Relief area pada mandibula (a) mylohyoid ridge (b) crest of residual alveolar ridge (c)
torus mandibularis (d) genial tubercles (e) foramen mental
FAKTOR RETENSI

Faktor yang mempengaruhi retensi gigi tiruan :


1. Anatomi
a. Semakin meningkatnya ukuran luas denture bearing maka retensi akan semakin baik
b. Kemampuan jaringan untuk berpindah akan mengurangi retensi
2. Fisologis
Saliva yang baik adalah yang encer dan tipis sedangkan saliva yang tebal dankental cenderung akan
mengurangi retensi
3. Fisik
a. Adehesi : Adhesi merupakan gaya tarik-menarik antara molekul yang tidak sama. Saliva yang ada diantara
basis gigi tiruan dan mukosa, berkontak dengan permukaan tersebut membentuk daya adhesi.
b. Kohesi : Kohesi merupakan gaya tarik menarik antara molekul yang sama. Terjadi didalam saliva dan
membantu retensi. Saliva normal tidak terlalu kohesif, oleh karena itu retensi dari pertemuan mukosa lebih
tergantung pada adhesi dan tegangan permukaan.
c. Interfacial : Mukosa mulut memiliki tegangan permukaan yang rendah dan saliva akan membasahi dengan
baik sehingga membentuk selapis tipis film.
d. Kapilaritas
e. Atmosfer
f. Gravitasi
4. Mekanik
a. Undercut : Undercut yang berukuran sedang akan menambah retensi karena gaya pegas mukosa,
contohnya adalah undercut tuberositas unilateral, undercut pada premolar maksila, area distolingual dan
lingual dari midline mandibula. Undercut yang besar tertutupi oleh mukosa membutuhkan tindakan
pembedahan. Undercut jenis ini ditemukan pada daerah retromolar.
b. Adesif gigi tiruan : bahan komersial yang diproduksi untuk meningkatkan retensi dengan meningkatkan
sifat adhesi dan kohesi, mengeliminasi gelembung antara basis gigi tiruan dan basal seat jaringan
c. Suction chamber : Digunakan untuk menciptakan tekanan negatif pada permukaan palatal gigi tiruan
maksila sehingga mendapatkan retensi. Hal ini merupakan jalan terbaik untuk menghindari penyebab
potensial papillary hyperplasia.

5. Otot
Otot wajah, lidah dan rongga mulut menyediakan gaya retentif tambahan. Agar karena itu, efektif dilakukan :
a. Penyusunan gigi harus berada di ‘neutral zone’ antara pipi dan lidah
b.Permukaan poles gigi tiruan harus dikontur dengan baik
c. Basis gigi tiruan harus melebar menutupi area maksimum
d. Occlusal plane harus berada di tingkat yang tepat
FAKTOR STABILITAS

Stabilitas adalah Merupakan kemampuan gigi tiruan lepasan untuk tetap, konstan menahan
gaya lepas oleh karena tekanan horizontal fungsional atau rotasi. Faktor yang dapat
mempengaruhi adalah :
a. tinggi vertikal residual ridge
b. Kualitas jaringan lunak menutupi ridge
c. Adaptasi gigi tiruan terhadap jaringan
d. Occlusal plane
e. Penyusunan gigi
f. Kontur permukaan poles
IMPRESSION AND CASTS

Impression adalah cetakan negatif pada permukaan suatu objek, cetakan gigi dan struktur sekitar yang digunakan
dalam kedokteran gigi. Impression dapat diklasifikasikan

Diagnostic impression
• impression yang dibuat untuk tujuan diagnosis dan treatment planning. Bahan yang
digunakan adalah irreversible hydrocolloid.
Preliminary impression
• impression yang digunakan untuk membuat primary cast dengan tujuan pembuatan
sendok cetak khusus. Bahan yang digunakan adalah irreversible hydrocolloid, impression
compound putty dan heavy body elastomericimpression.
Final impression
• impression yang digunakan untuk membuat master cast dengan tujuan pembuatan gigi
tiruan lengkap. Bahan yang digunakan adalah pasta zinc oxide eugenol, impression plaster,
medium dan light body elastomeric impression.
IMPRESSION AND CASTS
IMPRESSION AND CASTS

FINAL IMPRESSIONS Tujuan dari border moulding adalah untuk


1. Custom tray mendapatkan batas mukosa bergerak dan tidak bergerak
2. Stock tray dari rahang atas dan rahang bawah penderita dalam
3. Record base with occlusal rims keadaan berfungsi.

Border moulding
Disebut juga sebagai “ peripheral tracing “
Border moulding merupakan teknik pembentukan daerah
tepi bahan cetak dengan manipulasi fungsional atau
manual pada jaringan lunak yang berdekatan dengan tepi
untuk mengikuti kontur dan ukuran vestibulum sehingga
dapat mempertahankan peripherial seal selama berfungsi
TAHAPAN BORDER MOULDING

1. Lilin spacer masih berada pada sendok cetak selama prosedur border moulding
berlangsung dan sebelum melakukan prosedur border moulding
2. tepi sendok cetak dikurangi terlebih dahulu 2 mm dari batas jaringan yang harus dicetak.
Apabila menggunakan greenstick compound sebagai bahan border moulding
3. secara bertahap compound dipanaskan dengan lampu spiritus dan didinginkan dengan cara
direndam di dalam air selama beberapa detik hingga mencapai suhu kerja sekitar 490 C
(1200 F) sampai 600 C (1400 F), agar pasien tidak merasakan panas dari greenstick yang
sudah dilunakkan dan agar greenstick tidak terlalu cair.
4. Greenstick ditambahkan sedikit demi sedikit pada tepi luar sendok cetak individu, kemudian
dimasukkan ke dalam rongga mulut pasien untuk membentuk tepi yang cocok dengan
gerakan fisiologis dari struktur anatomi pembatas gigi tiruan.
5. Prosedur border moulding dilakukan secara berurutan dimulai dari vestibulum labial,
kemudian vestibulum bukal, daerah posterior palatum pada rahang atas dan bagian
lingual dari rahang bawah.
6. Setelah prosedur border moulding selesai, lilin spacer dibuang dari permukaan dalam
sendok cetak fisiologis
Record Base and Oclusal Rim

Record base merupakan interim basis gigi tiruan yang


digunakan untuk mendukung oklusal/record rim dalam
melakukan maxillomandibular record. Biasa disebut juga
dengan baseplate.Dibagi menjadi dua berdasarkan
bahan, yaitu :

1. Basis sementara, merupakan basis yang akan 2. Basis permanen, digunakan sebagai basis gigi
dieliminasi oleh processing denture dan akan digantikan tiruan untuk gigi tiruan.
dengan bahan basis gigi tiruan yang baru. - Heat-cured acrylic resin
- Autopolymerizing acyrilic resin - Fluid resin
- Light-curing resin - Metal bases
- Thermoplastic resin
- Shellac
- Baseplate wax
MAXILLOMANDIBULAR RELATIONS

Maxillomandibular relationship adalah segala hubungan ruang


maksila terhadap mandibular, salah satu dari hubungan tak
terbatas mandibular terhadap maksila.

Relasi orientasi, merupakan hubungan maksila terhadap basis


kranium berupa sudut atau kemiringan maksila dalam tiga
bidang referensi. Untuk mengukur sudut maksila, bidang ini
harus dibentuk setidaknya dari dua titik referensi posterior dan
satu titik referensi anterior.

Relasi vertikal, atau disebut juga dimensi vertikal merupakan panjang


wajahyang ditentukan sebagai jarak rahang pada kondisi tertentu.
Jarak vertikal antara gigi saat posisi istirahat disebut juga freeway space atau
interocclusal rest space. Jarak ini bervariasi pada setiap individunya dari 1 –
10 mm dengan rata-rata sekitar 2 - 4 mm. Semakin lama pasien gigi tiruan
lengkap, semakin besar vertikla dimensi saat istirahat. Vertikal dimensi
oklusi pada gigi tiruan lengkap dapat dihitung dengan memperkirakan
MAXILLOMANDIBULAR RELATIONS

Relasi horizontal, merupakan hubungan anteroposterior dan


hubungan side-to-side rahang. Diklasifikasikan lagi menjadi :
- Relasi sentrik
Relasi sentrik merupakan posisi fisiologis teretrusi mandibular terhadap
maksila, dimana individual dapat melakukan gerakan ke lateral. Untuk
melakukan perekaman relasi sentrik, mandibular harus dalam posisi
retrusif
- Relasi esentrik
Relasi esentrik merupakan segala relasi mandibular terhadap
maksila selian relasi sentrik. Relasi esentrik yang digunakan
dalam gigi tiruan lengkap adalah :
Relasi protusif
Relasi lateral

Pemeriksaan relasi ini penting dilakukan jika balanced


occlusion direncanakan pada gigi tiruan. Menggunakan inklinasi
protusif dan lateral pada artikulator, akan membantu
pemeriksaan.
MAXILLOMANDIBULAR RELATIONS
POSITIONING THE ANTERIOR TEETH CORRECTLY
POSITIONING THE ANTERIOR TEETH CORRECTLY
POSITIONING THE ANTERIOR TEETH CORRECTLY

Mandibula central incisor Mandibula lateral incisor Mandibula caninus


Posterior Rahang Atas
Premolar 1 dan premolar 2 Molar 1 Molar 2
Posterior Mandibula
DENTURE
INSPECTION :
1. Tissue of fitting surface
2. Borders
3. Polished surface

DENTURE
INSERTION
1. Adaptasi
2. Borders and peripheral extension
3. Retensi dan stabilisasi
4. Aesthetic
5. Oclusion
Recall and Maintenance
First Recall : 1-3 day

Maintence : every one


Second recall : 1 week
year
after 1st visit

Third recall : 3-4 month


after 2th visit
Postinsertion problem
LOOSENES
Cause :
A Decreased retentuve forces
Increased displasing forces
Support problem

DISCOMFORT
B Symptomps:
Pain
Altered sensation
Dificulty swallowing
POOR APPREARANCE
C Cause:
Improper orientation of occlusal plane
Improper vertical dimension
Improper labiolingual and labiopalatal positioning of
anterior teeth

MISCELLANEOUS
D Kesulitan pengucapan huruf s, p,b, f, v
PROBLEM SOLVING

surveyor pada gigi yang


Pemasangan gigi tiruan tersedia, sendok cetak
gasket rahang atas bahan individual dengan resin
resin akrilik akrilik

Pencetakan model kerja


dengan elastomer dan putty Border moulding dengan greenstick
RENCANA
PERAWATAN
No. Prosedur klinis No. Prosedur laboratoris

1. Diagnosis dan rencana perawatan 2. Pembuatan diagnostic cast


3. Rencana perawatan
4. Pre-prosthetic surgery
5. Pembuatan cetakan 6. Pembuatan cetakan positifprimary
negatifprimary impression impression,
sendok cetak individual dan
surveying
7. Pembuatan border moulding dan 8. Pembuatan cetakan positif model
pembuatan cetakan negatif kerja
secondary impression
9. Pembuatan basis gigi tiruan dan
oklusal bite rim
10. Penentuan MMR 11. Penanaman model artikulator

12. Penyusunan gigi artifisial

13. Try-in 14. Processsing gigi tiruan lengkap

15. Insersi gigi tiruan

16. Kontrol dan maintanance


Insersi, pada saat dilakukan insersi harus diperhatikan :
1. Retensi Di cek dengan menggerak-gerakkan pipi dan bibir,
protesa lepas atau tidak.
2. Oklusi Di cek balancing side, working side serta ada tidaknya
prematur kontak. Apabila oklusinya terganggu, dilakukan grinding
atau penambahan. Gangguan diketahui dengan kertas artikulasi
yang diletakkan pada oklusi, kemudian pasien disuruh
menggerakkan gigi seperti mengunyah.
3. Stabilisasi Di cek saat mulut berfungsi, tidak boleh mengganggu
mastikasi, penelanan, bicara, ekspresi wajah dan sebagainya.
Apabila sudah tidak ada gangguan, maka protesa dapat dipolis.

Instruksi pada pasien : a. Pasien dianjurkan untuk beradaptasi


dengan protesanya. b. Melepas protesa pada waktu tidur dan
direndam dalam air bersih. c. Menjaga kebersihan protesa terutama
setiap sesudah makan. d. Apabila ada gangguan fungsi bicara,
pengunyahan dan sakit, dianjurkan untuk segera kontrol

Kontrol, yang perlu diperhatikan : 1. Pemeriksaan


subyektif : a. Ditanyakan apakah ada keluhan atau rasa
sakit. b. Ditanyakan apakah ada gangguan atau tidak
pada saat berfungsi 2. Pemeriksaan obyektif : a. Dilihat
keadaan mukosa apakah ada
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai