Korioretinitis PPT 2

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

KORIORETINITIS

Pembimbing:
dr.Yudika Iwan Kaharap,Sp.M
Disusun oleh:
Dede Mega Apriliana NSA, S.Ked
FAB 118 085

kepaniteraan klinik ilmu kesehatan mata RSUD dr. Doris


Sylvanus Palangka Raya Fakultas Kedokteran Universitas
Palangka Raya Tahun 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Korioretinitis adalah proses inflamasi
yang melibatkan saluran uveal mata.

Peradangan biasanya disebabkan oleh


infeksi virus, bakteri, atau protozoa
bawaan pada neonatus.

Toksoplasma kongenital dan


cytomegalovirus (CMV) adalah
etiologi yang paling sering

Angka kejadian korioretinitis adalah


64 per 100.000 populasi di Amerika.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Traktus Uvealis

Korpus
Iris Koroid
Siliaris
IRIS
perpanjangan korpus siliaris
ke anterior

terletak bersambungan
dengan permukaan anterior
lensa

memisahkan bilik mata depan


dari bilik mata belakang
KORPUS SILIARIS

terdiri atas zona anterior


membentang ke depan dari
yang berombak – ombak,
ujung anterior koroid ke
pars plicata, zona posterior
pangkal iris
yang datar, pars plana
KOROID
Merupakan segmen posterior uvea, di antara sklera
dan retina

Koroid di sebalah dalam dibatasi oleh membran


Bruch dan di sebelah luar oleh sklera

melekat erat ke posterior pada tepi – tepi nervus


optikus.

Di sebelah anterior bergabung dengan korpus


siliaris.
RETINA
jaringan saraf semitransparan yang
berlapis – lapis melapisi dua pertiga
posterior dinding bola mata bagian dalam

Pada kutub posterior terdapat makula


yang merupakan daerah yang mengandung
pigmen luthein dan zeaxanthin

Di tengah makula, sekitar 3,5 mm dari


papil saraf optik terdapat fovea, yang
memberikan reflex pantulan sinar bila
dilihat dengan pemeriksaan oftalmoskopi
RETINA
sel kerucut  u/ tajam
penglihatan terbaik sentral
dan untuk penglihatan
warna (penglihatan
fotopik).

sel batang,  untuk


penglihatan perifer dan
malam hari (penglihatan
skotopik)
Korioretinitis

• proses inflamasi yang


melibatkan saluran
uveal mata
• inflamasi yang
Definisi mengenai koroid dan
retina, tetapi proses
peradangan koroidnya
lebih menonjol
daripada peradangan
pada retina
Epidemiologi

64 per
Eropa >>
100.000
Amerika
populasi di
Serikat
Amerika

29 kasus
korioretinitis pada
anak – anak di bawah
16 tahun
Etiologi
• Mycobacterium • cytomegalovirus
tuberculosis • herpes simpleks
• Yersinia enterolitica • herpes zoster
• Rubella, HIV
• virus epstein barr

Bakteri Virus

Parasit Jamur
• Toxoplasma • Candidia,
• toxocara • Histoplasma
• cysticercus • Cryptococcus spesies
• onchoherca
Patofisiologi
Chorioretinitis dapat terjadi akibat
infeksi bakteri ataupun reaksi radang
lainnya. Proses inflamasi ini akan
menyebabkan perubahan kondisi di strukur
uvea itu sendiri.
 bagian perifer, maka tidak akan
mengganggu pada tajam penglihatan
 daerah makula lutea, maka penglihatan
akan cepat menurun tanpa terlihat tanda
kelainan dari luar.
Manifestasi Klinis

Gejala Tanda

• ↓ penglihatan • Koroiditis
• Nyeri • Retinitis
• Floaters • Vaskulitis
• Skotoma
• Fotopsia
• Metamorphosia
• Niktalopia
Pemeriksaan Penunjang

Pmx
Pmx Lab
Tambahan
Titer
Darah Lenkap
imunoglobulin

Kultur
Penatalaksanaan
ganciclovir

cidofovir Virus valganciclovir

foscarnet
Bakteri

Atovaquone 40 mg/kg/hari (KI anak – anak)

Azithromycin 5 mg / kg / hari

Trimethoprim-sulfametoksazol (40 mg / kg / hari / sulfametoksazol,


dan 8 mg / kg / hari / trimethoprim)

M.Tuberculosis  Rifampisin 10 – 20 mg/kg/hari, Isoniazid 10 – 30


mg/kg/hari, Pyrazinamide 30 mg/kg/hari dan Etambutol 15 mg/kg/hari
Jamur
• fluconazole 6-12 mg per
candida spesies kg / hari dan amphotericin
B 0.75-1 mg per kg / hari

• amphotericin B 0.75-1 mg
histoplasmosis per kg / hari

Cryptococcus • amphotericin B 0.75-1 mg


per kg / hari
spesies
Parasit (Toxoplasmosis)
Pyrimethamine 75- 100 mg dosis awal (2 hari)

Sulfadiazine 25-50 mg per hari sampai lesi sembuh (biasanya 4- 6 minggu)

2.0-4.0 g dosis awal (2 hari)

0.5-1.0 g qid sampai lesi sembuh (biasanya 4- 6 minggu)

Asam Folat 5 mg 3 kali seminggu selama terapi pyrimethamine

Prednisone 0.5-1 mg/kg per hari selama 3-6 minggu (dimulai pada hari ketiga)

Tapper off sesuai respon klinis; hindari penggunaan pada pasien

immunocompromised; hitung sel darah putih dan platelet setiap

minggu.
Komplikasi

Virus yang mungkin


Pembengkakan
menjadi sumber
(edema) di daerah
Glaukoma sekunder penyakit menjadi
pusat retina
resisten terhadap
(makula)
obat antivirus
Prognosis
Kerusakan permanen dapat terjadi
secara signifikan jika rekurensi terus
menerus. Korioretinitis juga menyebabkan
kebutaan
Bab 3 penutup
Korioretinitis  proses inflamasi yang melibatkan
saluran uveal mata

Etiologi infeksi dan non infeksi. Infeksi  infeksi virus,


bakteri, fungi, dan parasit. Noninfeksi  penyakit
autoimun dan keganasan

Gejala  penurunan penglihatan, nyeri yang jarang,


floaters, skotoma, fotopsia, metamorphosia, dan
niktalopia. Tanda klinis  retinitis, koroiditis serta
vaskulitis
Pemeriksaan penunjang untuk mengetahui
etiologinya, karena pengobatan pada penyakit ini
didasarkan pada etiologinya.

Bila penyebabnya bakteri  antibiotik, penyebabnya


virus  antivirus, penyebabnya jamur  antifungal,
penyebabnya bakteri M. Tuberculosis  OAT

Korioretinitis dapat menyebabkan kerusakan


permanen pada mata bahkan sampai kebutaan bila
pengobatan tidak adekuat
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai