Skripsi 2

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Pengaruh Edukasi Media Video Audio Visual

Terhadap Peningkatan Citra Tubuh dan


Harga Diri Remaja Perempuan Obesitas
Di SMA Kota Bengkulu
Tahun 2019

Ari Cahya Ramadhan


Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui pengaruh edukasi media video
audio visual terhadap peningkatan harga diri dan citra
tubuh pada remaja perempuan obesitas.
2. Tujuan Khusus
a. Digambarkan karakteristik responden, meliputi
usia, berat badan, tinggi badan, dan IMT.
b. Diketahui gambaran rata-rata citra tubuh dan harga
diri sebelum intervensi pada kelompok intervensi
dan kontrol.
c. Diketahui perbedaan rata-rata citra tubuh sebelum
dan sesudah di lakukan intervensi pada kelompok
intervensi dan kontrol.
d. Diketahui perbedaan rata-rata harga diri sebelum
dan sesudah di lakukan intervensi pada kelompok
intervensi dan kontrol.
Tabel karakteristik dan Uji kesetaraan Variabel
umur, berat badan, tinggi badan dan IMT
N Variabel P value
Kelompok
o
Intervensi Kontrol
(n=19) (n=20)
1. Usia

Mean 16.4 16.4


Min 15 16
Max 17 17 0.774
SD 0.598 0.489
SE 0.134 0.109
CI95% 16.12;16.68 16.12;16.58
2. Berat badan

Mean 69 69
Min 65 63
Max 80 80 0.876
SD 3.573 4.404
SE 0.799 0.985
3. Tinggi badan

Mean 164 165


Min 160 160
Max 168 170 0.347
SD 2.819 2.827
SE 0.630 0.632
CI95% 162.73;165.37 163.58;166.22

4. IMT

Mean 25.7 25.4


Min 25.2 25.2 0.444
Max 28.7 28.3
SD 1.0670 1.1415
SE 0.2386 0.2552
CI95% 25.196;26.194 24.891;25.959
Tabel diatas menggambarkan karakteristik rerata usia pada
kedua kelompok adalah 16 tahun, rerata berat badan pada
kelompok intervensi 69.2 kg dan pada kelompok kontrol 69.3 kg.
Tinggi badan pada kelompok intervensi 164 cm dan pada kelompok
kontrol 164 cm dan rerata IMT pada remaja kelompok intervensi
adalah 26 kg/m2 dan pada kelompok kontrol 25 kg/m2.

p value usia (0.774), berat badan (0.876), tinggi badan


(0.347) dan IMT (0.444). (p > α=0,05) menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan, artinya variabel-variabel tersebut sama (setara)
Gambaran uji kesetaraan variabel citra tubuh dan harga diri
sebelum intervensi pada remaja perempuan obesitas di SMA Kota
Bengkulu
N Variabel P value
Kelompok
o
Intervensi Kontrol
(n=19) (n=20)
1. Citra Tubuh

Mean 149.2 149.3


Min 141 142
Max 161 162 0,928
SD 5.105 5.284
SE 1.142 1.182
CI95% 146.81;151.59 146.88;151.82
2. Harga Diri
Mean 86.8 85.4
Min 76 75
Max 92 93 0,353
SD 4.259 4.968
SE 0.977 1.111
Tabel diatas menggambarkan hasil uji kesetaraan sebelum
intervensi, pada variabel citra tubuh rerata kelompok intervensi
149.2 (5.105) dengan CI 146.81;151.59 dan rerata kelompok
kontrol 149.3 (5.284) dengan CI 146.88;151.82. p Value variabel
ini 0.928 (p ≤ α =0.05) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
rerata citra tubuh pada kelompok intervensi dan kontrol, yang
artinya variabel citra tubuh sebelum intervensi pada kelompok
intervensi dan kontrol sama (setara).

Variabel harga diri rerata kelompok intervensi 86.8 (4.259)


dengan CI 84.79;88.89 dan rerata kelompok kontrol 85.4 (4.968)
dengan CI 83.12;87.78. p Value variabel ini 0.353 (p ≤ α =0.05)
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan rerata harga diri pada
kelompok intervensi dan kontrol, yang artinya variabel harga diri
sebelum intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol sama
(setara).
Perbedaan rerata citra tubuh sebelum dengan sesudah dilakukan
intervensi pada remaja perempuan obesitas di SMA Kota Bengkulu
n=39

Kelompok Intervensi Kelompok kontrol


Variabel
P Value P Value
Citra
Pre Post Pre Post
tubuh

Mean 149.20 177.20 149.35 174.00

Min-Max 141-161 164-184 142-162 164-183

SD 5.105 4.959 5.284 4.460 0.000* 0.038**

SE 1.142 1.109 1.182 0.997

CI 95 % 146.81;151.59 174.88;179.52 146.88;151.82 171.91;176.09


Tabel diatas menggambarkan tentang rerata citra tubuh remaja
perempuan obesitas. Sebelum diberikan video pada kelompok
intervensi rerata citra tubuh sebesar 149.2 (5.105) dengan CI
146.81;151.59, kemudian setelah diberikan video nilai rerata citra
tubuh sebesar 177.2 (4.959) dengan CI 174.88;179.52. p Value dalam
kelompok intervensi 0.000 (p≤α = 0,05) menyatakan bahwa ada
perbedaan rerata citra tubuh sebelum dan sesudah diberikan video
audio visual.
Sebelum diberikan perlakuan pada kelompok kontrol nilai
rerata citra tubuh sebesar 149.3 (5.284) dengan CI 146.88;151.82,
setelah diberikan perlakuan nilai rerata sebesar 174 (4.460) dengan CI
171.91;176.09. p Value dalam kelompok kontrol 0.000 (p≤α = 0,05)
menyatakan bahwa ada perbedaan rerata citra tubuh sebelum dan
sesudah diberikan leaflet.
Hasil uji statistik independen t-test menunjukkan nilai P Value
sebesar 0,038 (p≤α = 0,05) dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
rerata citra tubuh sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada
kelompok intervensi dan kontrol.
Perbedaan rerata harga diri sebelum dengan sesudah dilakukan
intervensi pada remaja perempuan obesitas di SMA Kota Bengkulu
n=39

Kelompok Intervensi Kelompok kontrol


Variabel
PValue P Value
Harga
Pre Post Pre Post
Diri

Mean 86.8 116.7 85.4 111.8

Min-Max 76-92 110-144 75-93 107-121

SD 4.259 6.959 4.968 3.117 0.000* 0.007**

SE 0.977 1.556 1.111 0.697

CI 95 % 84.79;88.89 113.44;119.96 83.12;87.78 110.39;113.31


Tabel diatas menggambarkan tentang rerata harga diri remaja
perempuan obesitas. Sebelum diberikan video pada kelompok
intervensi rerata harga diri sebesar 86.8 (4.259) dengan CI
84.79;88.89, kemudian setelah diberikan video nilai rerata harga diri
sebesar 116.7 (6.959) dengan CI 113.44;119.96. p Value dalam
kelompok intervensi 0.000 (p≤α = 0,05) menyatakan bahwa ada
perbedaan rerata harga diri sebelum dan sesudah diberikan video
audio visual.
Sebelum diberikan perlakuan pada kelompok kontrol nilai
rerata harga diri sebesar 85.4 (4.968) dengan CI 83.12;87.78, setelah
diberikan perlakuan nilai rerata sebesar 111.8 (3.117) dengan CI
110.39;113.31. p Value dalam kelompok kontrol 0.000 (p≤α = 0,05)
menyatakan bahwa ada perbedaan rerata harga diri sebelum dan
sesudah diberikan leaflet.

Hasil uji statistik independen t-test menunjukkan nilai p Value


sebesar 0,007 (p≤α = 0,05) dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
rerata harga diri sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada
kelompok intervensi dan kontrol.
Selisih perbedaan rerata citra tubuh dan harga diri setelah
dilakukan intervensi pada remaja perempuan obesitas di SMA Kota
Bengkulu n=39

Citra Tubuh Selisih


kelompok
Variabel Kelompok Kelompok P Value
Kontrol dan
Kontrol intervensi
Intervensi

Mean 24.65 28.00 3.50

Min-Max 11-34 19-35

SD 5.451 4.039 0.033

SE 1.219 0.903 1.517

CI 95 % 22.10;27.20 26.11;29.89 -6.421;-0.279


Tabel diatas menggambarkan selisih nilai rerata citra tubuh
dan harga diri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Rerata citra tubuh pada kelompok kontrol sebesar 24.65 (5.451)
dengan CI 95% 22.10;27.20, sedangkan pada kelompok intervensi
rerata citra tubuh sebesar 28.00 (4.039) dengan CI 95% 26.11;29.89
dan selisih peningkatan rerata citra tubuh pada kelompok kontrol dan
intervensi 3.35, SE 1.617 dan CI 95% -6.421;-0.279.

Hasil uji statistik menggunakan t-independent didapatkan


nilai P Value 0,033 (p≤α = 0,05) sehingga dapat diartikan bahwa ada
perbedaan nilai rata-rata citra tubuh sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi media video. Intervensi media video dapat meningkatkan
nilai rata-rata citra tubuh pada remaja perempuan obesitas di SMA
Kota Bengkulu.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Felita (2016) yang menggunakan video di
media sosial (facebook, twitter, dan instagram) menunjukkan
56,5% responden merasa bahwa video di media sosial dapat
membantu dirinya mencapai image diri yang ideal.
Sedangkan 43.5% responden merasa video di media sosial
tidak membantu dirinya mencapai image diri yang ideal. Hal
ini menunjukkan ada pengaruh video di media sosial
terhadap peningkatan image diri yang ideal.

Apriani (2017) melakukan penelitian dengan


menggunakan media video dan menunjukkan bahwa ada
peningkatan citra tubuh sebelum dan setelah diberikan
intervensi sebesar 17,3%, dengan p value 0.029 (p ≤α=0.05)
sehingga dapat diartikan bahwa ada pengaruh media video
terhadap peningkatan citra tubuh remaja di SMA Samarinda.
Selisih perbedaan rerata harga diri setelah dilakukan intervensi pada
remaja perempuan obesitas di SMA Kota Bengkulu
n=39

Harga Diri
Selisih
Kelompok Kelompok Kelompok
Variabel Intervensi Kontrol P Value
Intervensi
dan kontrol

Mean 25.10 26.40 1.30

Min-Max 16-54 17-39

SD 9.159 6.311 0.604

SE 2.048 1.411 2.487

CI 95 % 20.81;29.39 23.45;29.35 -3.735;6.335


Tabel diatas menggambarkan rerata harga diri pada kelompok
intervensi sebesar 25.10 (9.159) dengan CI 95% 20.81;29.39,
sedangkan pada kelompok kontrol rerata harga diri sebesar 26.40
(6.311) dengan CI 95% 23.45;29.35 dan selisih peningkatan rerata
harga diri pada kelompok kontrol dan intervensi 1.30, SE 2.487 dan
CI 95% -3.735;6.335.

Hasil uji statistik menggunakan t-independent didapatkan


nilai P Value 0,604 (p≤α = 0,05) sehingga dapat diartikan bahwa
tidak ada perbedaan nilai rata-rata harga diri sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi media video. Media video tidak dapat
meningkatkan nilai rata-rata harga diri pada remaja perempuan
obesitas di SMA Kota Bengkulu.
Penelitian ini tidak jauh berbeda dengan Gormen (2015)
di Australia dengan menggunakan 50 mahasiswa laki-laki
obesitas yang terdiri dari 28 mahasiswa kelompok eksperimental
dan 22 mahasiswa kelompok kontrol. Peningkatan pada
kelompok kontrol sebelum intervensi 24,92 dan setelah
intervensi 25,20, sedangkan pada kelompok intervensi sebelum
intervensi 24,80 dan setelah intervensi 25,08 dengan p value
0,627 (p >α=0.05). Peserta yang diberikan paparan media video
secara terus menerus dengan yang tidak diberikan media terus
menerus tidak ada perbedaan peningkatan self esteem. Tidak ada
pengaruh yang signifikan media video yang diberikan secara
terus menerus terhadap harga diri
Hasil penelitian jika dilihat secara statistik tidak
bermakna atau tidak ada perbedaan rerata harga diri setelah
diberikan media video, tetapi jika dilihat secara kasat mata ada
peningkatan harga diri sebelum dan sesudah diberikan video.
Hal ini dapat dikarenakan faktor jumlah sampel yang relatif
kecil, karena nilai p Value tergantung dari jumlah sampel,
sehingga jika sampel kecil maka nilai p Value umumnya
>0.05.
Harga diri merupakan sesuatu yang sudah melekat sejak
seseorang tersebut dilahirkan, tidak mudah merubah harga diri
seseorang dalam waktu yang singkat karena harga diri remaja
berkaitan erat dengan faktor lingkungan (lingkungan sosial dan
lingkungan fisik), jadi tidak mudah meningkatkan Harga diri
hanya dengan menggunakan media video tetapi perlu peran
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat untuk meningkatkan harga diri remaja
Berdasarkan hasil penelitian Asytharika (2016)
layanan bimbingan konseling kelompok lebih efektif
meningkatkan harga diri remaja dibandingan dengan
memberi edukasi, karena dengan bimbingan konseling
lebih bisa membantu mengenal lingkungan, baik
lingkungan sosial maupun lingkungan fisik dan
menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif
dan dinamis serta membantu remaja dalam
merencanakan, mempertimbangkan dan mengambil
keputusan tentang masa depan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai