Kardiotokografi (CTG) digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan aktivitas janin dan kontraksi rahim. Alat CTG merekam denyut jantung janin selama 20 detik untuk setiap 1 cm kertas hasil. Temuan utama dalam CTG adalah baseline, variabilitas, akselerasi, dan deselerasi yang menunjukkan kondisi janin. Interpretasi hasil CTG digunakan untuk menil
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan18 halaman
Kardiotokografi (CTG) digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan aktivitas janin dan kontraksi rahim. Alat CTG merekam denyut jantung janin selama 20 detik untuk setiap 1 cm kertas hasil. Temuan utama dalam CTG adalah baseline, variabilitas, akselerasi, dan deselerasi yang menunjukkan kondisi janin. Interpretasi hasil CTG digunakan untuk menil
Kardiotokografi (CTG) digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan aktivitas janin dan kontraksi rahim. Alat CTG merekam denyut jantung janin selama 20 detik untuk setiap 1 cm kertas hasil. Temuan utama dalam CTG adalah baseline, variabilitas, akselerasi, dan deselerasi yang menunjukkan kondisi janin. Interpretasi hasil CTG digunakan untuk menil
Kardiotokografi (CTG) digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan aktivitas janin dan kontraksi rahim. Alat CTG merekam denyut jantung janin selama 20 detik untuk setiap 1 cm kertas hasil. Temuan utama dalam CTG adalah baseline, variabilitas, akselerasi, dan deselerasi yang menunjukkan kondisi janin. Interpretasi hasil CTG digunakan untuk menil
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18
KARDIOTOKOGRAFI (CTG)
Hani Tricia Lesmana
112018092 Definisi ◦ Kardiotokografi merupakan salah satu alat elektronik yang digunakan untuk memantau kesejahteraan janin. ◦ Menilai pola denyut jantung janin dalam hubungannya dengan adanya kontraksi ataupun aktivitas janin. Macam-macam alat CTG Prinsip Dasar CTG ◦ Mesin telah di standarisasi ◦ Kecepatan kertas 1 cm ◦ Alat CTG akan merekam 20 denyut dalam 1 menit/1 cm ◦ Kertas display yang digunakan memilii kisaran djj antara 50 – 210 denyut. ◦ Menuliskan nama ibu, tanggal dan waktu pemeriksaan pada kertas hasil pemeriksaan CTG. Mekanisme pengaturan DJJ ◦ Sistem saraf simpatis ◦ Sistem saraf parasimpatis ◦ Baroreseptor ◦ Kemoreseptor ◦ Susunan saraf pusat ◦ Sistem hormonal Temuan pada CTG Baseline Variabilitas ◦ Variabilitas menggambarkan system persarafan janin ◦ Penyebab variabilitas rendah selain hipoksia: ◦ Janin tidur ◦ Kehamilan preterm ◦ Janin anensefalus ◦ Blokade n. vagus ◦ Kelainan jantung bawaan ◦ Obat: narkotik, diazepam, MgSO4 ◦ Variabilitas ◦ Amplitudo 6-25 dpm: normal ◦ Amplitudo 2-5 dpm: berkurang ◦ Amplitudo <2 dpm: menghilang ◦ Amplitudo >25 dpm: saltatory ◦ Variabilitas jangka pendek hilang dan variablitias jangka panjang lebih dominan, maka dikatakan sebagai gambaran sinusoidal, menggambarkan: ◦ Hipoksia janin berat ◦ Anemia kronik ◦ Fetal ertroblastosis ◦ Rh-sensitized ◦ Pengaruh obat Gambaran CTG normal Akselerasi ◦ Respon simpatetik dimana terjadi peningkatan frekuensi DJJ dengan amplitude >15 dpm, selama 15 detik, dan terjadi minimal 2x dalam 20 menit Deselerasi ◦ Respon parasimpatis (n. vagus) melalui baroreseptor atau kemoreseptor sehingga terjadi penurunan frekuensi DJJ. Deselerasi Dini ◦ Timbul dan hilang bersama dengan kontraksi uterus ◦ Amplitudo turun tidak >20 dpm. ◦ Lamanya <90 menit. ◦ Baseline dan variabilitas normal. Deselerasi variabel ◦ Gambaran deselerasi yang bervariasi ◦ Deselerasi terjadi cepat & penurunan frekuensi bisa sampai 60 dpm. ◦ Biasanya terjadi akselerasi sebelum dan sesudah deselerasi. ◦ Deselerasi variable berat jika mencapai >= 60 dpm dengan lama 60 detik ◦ Bila deselerasi variable berulang atau memanjang hipoksia janin berlanjut. Deselerasi lambat ◦ Timbul 20-30 detik setelah kontraksi dimulai ◦ Berakhir setelah 20-30 detik setelah kontraksi hilang. ◦ Lamanya <90 detik. ◦ Timbul berulang setiap kontraksi dengan intensitas sesuai kontraksi uterus. ◦ DJJ normal atau takikardi ringan, hipoksia berat menjadi bradikardi. Interpretasi penilaian DJJ Thank You