Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata
Dua Rata-Rata
W. Sujanarko
Uji Beda Dua Rata-Rata Berpasangan
(Paired Test)
W.S. Kalbis L15346
Uji Beda Dua Rata-Rata Sampel
Berpasangan (Paired Test)
1 22 19 -3 -1,7 2,89
2 18 11 -7 -5,7 32,49
3 17 14 -3 -1,7 2,89
4 19 17 -2 -0,7 0,49
5 22 23 1 2,3 5,29
6 12 11 -1 0,3 0,09
7 14 15 1 2,3 5,29
8 11 19 8 9,3 86,49
9 19 11 -8 -6,7 44,89
_ 10 7 8 1 2,3 5,29
d = -1,3
-13 186,1
Jawab
1. d0 : [d1-d2] = 0 da : [d1-d2] ≠ 0
2. Derajat kemaknaan = 5% uji 2 arah titik kritis t(9;0,5) = 2,262
Nilai Mahasiswa
H0: d = 0 (2- 1 = 0)
Ha: d 0
d - d0 5-0 5 2,13
t= = = =
s/√n 7,53/√10 2,35
6. Kesimpulan :
Statistik hitung t = 2,13 > 1,83 H0 ditolak artinya perubahan nilai
ujian per mahasiswa secara bermakna lebih besar dari nol pada
derajat kemaknaan 5% (p<0,05).
Uji Hipotesis Perbedaan Nilai Mahasiswa Sebelum dan
Sesudah Metoda Pengajaran Baru
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata
Independen
W.S Kalbis L15436
Uji Beda Dua Rata-Rata
Sampel Independen
Dibutuhkan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi,
dengan melihat rata-rata dua sampelnya.
Tidak ada hubungan antara dua sampel yang akan
diuji.
Pada uji sampel berpasangan, satu kasus
diobservasi lebih dari sekali, dalam uji independent
sample ini , satu kasus hanya didata sekali saja.
Contoh 1
Berikut adalah data nilai prestasi kerja karyawan yang mendapat
training dengan yang tidak mendapat training.
Rata2 nilai _ _
prestasi X1 = 300 X2 = 302
Varians S12 = 4 S22 = 4,5
Ukuran sampel n1 = 40 n2 = 30
4. Statistik hitung :
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 4 > 1,645 (berada di daerah penolakan H0).
H0 ditolak beda rata-rata prestasi kerja > 0.
Jawab b)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] ≠ 0
4. Statistik hitung :
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 4 > 1,96 (berada di daerah penolakan H0).
H0 ditolak beda rata-rata prestasi kerja ≠ 0.
Contoh 2
Berikut adalah data nilai UTS Dasar Mahasiswa Kalbis
kelas Reguler dan Sore.
Reguler Mandiri
_ _
Rata2 kelas X1 = 78,9 X2 = 79,0
Varians S12 = 129,5 S22 = 197
Ukuran sampel n1 = 48 n2 = 48
4. Statistik hitung :
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = -0,04 > -1,96 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 gagal ditolak beda rata-rata nilai UTS kedua kelas = 0.
Jawab b)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] >0
4. Statistik hitung :
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = -0,04 < 1,645 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 gagal ditolak beda rata-rata nilai UTS kedua kelas tidak >0.
Latihan
Contoh kasus: Sebuah penelitian bertujuan
melihat apakah rata-rata kadar nikotin rokok
jarum lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak.
Dari ambil sampel secara random, 10 batang rokok
jarum dan 8 batang wismilak. Dilaporkan rata-rata
kadar nikotin rokok jarum 23,1 mg dengan standar
deviasi 1,5 mg sedangkan rokok wismilak 20,0 mg
dengan standar deviasi 1,7 mg. Ujilah pernyataan
tsb, dengan alpha 5%.
Jawab
Diketahui :
n1 = 10 n2 = 8
x1 = 23,1 x2 = 20,0
s1 = 1,5 s2 = 1,7
1. H0 μ1 = μ2
Ha μ1 > μ2
2. Uji statistik t-test dengan α=0,05
3. Daerah penolakan : Ho ditolak bila t hitung > t (9;0,05)
>1,746
Jawab
4. Perhitungan