Harga Diri Rendah-1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

HARGA DIRI RENDAH

Pengertian
 Harga diri rendah adalah perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negative
terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang kepercayaan diri,
merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai ideal diri ( Keliat, 1998).
Seseorang => konsep diri negatif =>meyakini
dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak
berdaya, tidak dapat berbuat apa – apa, tidak
kompeten, gagal, malang, tidak menarik,
tidak disukai dan kehilangan daya tarik
terhadap hidup. => cenderung bersikap
pesimistik menyalahkan diri sendiri (secara
negatif) atau menyalahkan orang lain (Rini,
J.F, 2002).
Rentang Respon
Konsep diri
1. Citra tubuh (Body Image)
Kumpulan dari sikap individu yang disadari
dan tidak disadari terhadap tubuhnya.
2. Ideal Diri (Self Ideal)
Persepsi individu tentang bagaimana ia
harus berperilaku sesuai dengan standar,
aspirasi, tujuan atau nilai personal tertentu.
( cita – cita, keinginan, harapan tentang diri
sendiri).
3. Identitas Diri (Self Identifity)
Pengorganisasian prinsip dari kepribadian
yang bertanggung jawab terhadap kesatuan,
kesinambungan, konsistensi, dan keunikkan
individu. (Pembentukan identitas dimulai
pada masa bayi dan terus berlangsung
sepanjang)
4. Peran Diri (Self Role)
Pola perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial berhubungan dengan
fungsi individu di berbagai kelompok sosial.
5. Harga Diri (Self Esteem)
penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik
perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri.
Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang
berakar dalam penerimaan diri tanpa syarat,
walaupun melakukan kesalahan, kekalahan,
tetap merasa sebagai seorang yang penting
dan berharga
Etiologi
 koping individu yang tidak efektif akibat
adanya kurang umpan balik positif,
kurangnya system pendukung kemunduran
perkembangan ego, pengulangan umpan
balik yang negatif, difungsi system keluarga
serta terfiksasi pada tahap perkembangan
awal
 Factor Presdisposisi
penolakan orangtua, penolakan orangtua
yang tidak realistis, kegagalan yang berulang
kali, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain,
ideal diri yang tidak realistis.
 Factor Presipitasi

kehilangan bagian tubuh, perubahan


penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau
produktifitas yang menurun.
Proses Terjadinya Harga Diri Rendah
1. Situasional
 Terjadi trauma yang tiba-tiba (operasi,

kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus


hubungan kerja, dll
 pasien yang dirawat prifasi yang kurang

diperhatikan
2. Kronik :
Kejadian sakit dan dirawat akan menambah
persepsi negative terhadap dirinya.  respons
yang maladaptive. Klien gangguan fisik yang
kronis.
Tanda & Gejala Harga Diri Rendah
 Mengejek dan mengkritik diri Merusak/melukai orang lain
 Merasa bersalah dan  Perasaan tidak mampu
khawatir, menghukum dan  Pandangan hidup yang
menolak diri sendiri pesimistis
 Mengalami gejala fisik, missal  Tidak menerima pujian
: tekanan darah tinggi   Penurunan produktivitas
 Menunda keputusan   Penolakan terhadap
kemampuan diri
 Sulit bergaul
  Kurang memerhatikan
 Menghindari kesenangan perawatan diri
yang dapat meberi rasa puas   Berpakaian tidak rapih
 Menarik diri dari realitas,   Berkurang selera makan
cemas, panic, cemburu,   Tidak berani menatap lawan
curiga, halusinasi bicara
 Merusak diri : harga diri   Lebih banyak menunduk
rendah menyokong pasien  Bicara lambat dengan nada
untuk mengakhirinya hidup suara lemah.
Penatalaksanaan
1. Psikofarmaka :
Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam
waktu yang cukup singkat
a. Tidak ada efek samping kalaupun ada relative kecil
b. Dapat menghilangkan dalam waktu yang relative
singkat, baik untuk gejala positif maupun gejala
negative skizofrenia
c. Lebih cepat memulihkan fungsi kogniti
d. Tidak menyebabkan kantuk
e. Memperbaiki pola tidur
f. Tidak menyebabkan habituasi, adikasi dan
dependensi
g. Tidak menyebabkan lemas otot.
2. Psikoterapi
Dianjurkan untuk mengadakan permainan
atau latihan bersama
3. Therapy Kejang Listrik ( Electro Convulsive
Therapy)
ECT
4. Therapy aktivitas kelompok dibagi empat,
yaitu therapy aktivitas kelompok stimulasi
kognitif/persepsi, theerapy aktivitas
kelompok stimulasi sensori, therapi
aktivitas kelompok stimulasi realita dan
therapy aktivitas kelompok sosialisasi
Pengkajian
1. Identitas klien
2. Faktor predisposisi  factor pendukung yang
meliputi factor biologis, factor psikologis,
social budaya, dan factor genetic
3. Factor presipitasi  factor pencetus  sikap
persepsi merasa tidak mampu, putus asa, tidak
percaya diri, merasa gagal, merasa malang,
kehilangan, rendah diri, perilaku agresif,
kekerasan, ketidak adekuatan pengobatan dan
penanganan gejala stress pencetus
4. Psikososial yang terdiri dari genogram, konsep
diri, hubungan social dan spiritual
Pengkajian
5. Status mental penampilan, pembicaraan,
aktifitas motorik, alam perasaan, afek
pasien, interaksi selama wawancara,
persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat
kesadaran, memori, tingkat kosentrasi dan
berhitung, kemampuan penilaian, dan
daya tilik diri.
6. Mekanisme koping: koping yang dimiliki
klien baik adaptif maupun maladaptive
7. Aspek medic yang terdiri dari diagnose
medis dan terapi medis
Analisa data
Masalah
Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan
gangguan konsepMengungkapkan ingin diakui Merusak diri sendiri,
diri : harga diri jati dirinya. Merusak orang lain,
rendah Mengungkapkan tidak ada lagiEkspresi malu,
yang peduli. Menarik diri
Mengungkapkan tidak bisa apa-dari hubungan social,
apa.   Tampak mudah tersinggung,  
Mengungkapkan dirinya tidak Tidak mau makan dan tidak
berguna.  tidur
  Mengkritik diri sendiri.
 Perasaan tidak mampu.
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan :
1. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
2. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat
digunakan
3. Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang
sesuai kemampuan
4. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih,
sesuai kemampuan
5. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan
kegiatan yang sudah dilatih
Tindakan keperawatan :

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif


yang masih dimiliki pasien.
a. Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan
dan aspek positif yang  dimiliki pasien seperti
kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah,
dalam keluarga dan lingkungan adanya
keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
b. Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan
setiap kali bertemu dengan pasien penilaian
yang negatif.
2. Membantu pasien menilai kemampuan yang
dapat digunakan.
a. Mendiskusikan dengan pasien  kemampuan
yang masih dapat digunakan saat ini
b. Bantu pasien menyebutkannya dan
memberi penguatan terhadap kemampuan
diri yang diungkapkan pasien
c. Perlihatkan respon yang kondusif dan
menjadi pendengar yang aktif
3. Membantu pasien memilih/menetapkan
a. Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan
yang akan pasien lakukan sehari-hari.
b. Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang
dapat pasien lakukan secara mandiri, mana
kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari
keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan
penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat
pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar
kegiatan sehari-hari pasien.
4. Melatih kemampuan yang dipilih pasien
a. Mendiskusikan dengan pasien untuk
melatih kemampuan yang dipilih
b. Bersama pasien memperagakan kegiatan
yang ditetapkan
c. Berikan dukungan dan pujian pada
setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien
5. Membantu menyusun jadwal
a. Memberi kesempatan pada pasien untuk
mencoba kegiatan yang telah dilatihkan
b. Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang
dapat dilakukan pasien setiap hari
c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat
toleransi dan perubahan setiap kegiatan
d. Susun  jadwal untuk melaksanakan
kegiatan yang telah dilatih
e. Berikan kesempatan mengungkapkan
perasaanya setelah pelaksanaan kegiatan.
SP TK

Anda mungkin juga menyukai