General Anestesi Pada Pasien Tonsilektomi Dengan Tonsilitis Kronis
General Anestesi Pada Pasien Tonsilektomi Dengan Tonsilitis Kronis
General Anestesi Pada Pasien Tonsilektomi Dengan Tonsilitis Kronis
●
Bila terapi medikamentosa tidak berhasil dianjurkan
terapi radikal dengan tonsilektomi.
●
Indikasi tonsilektomi relative dan absolut (mutlak)
●
Anastesi Umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral
disertai hilangnya kesadaran dan bersifat reversible
●
Anestesi umum yang sempurna ketidak sadaran, analgesia,
relaxasi otot tanpa menimbulkan resiko yang tidak diinginkan dari
pasien
LAPORAN KASUS
• IDENTITAS PASIEN
Tanggal : 29 April 2015
Nama : An. Ammalan Najah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 6 tahun
BB : 20 kg
Ruang: Kelas II
No. MR : 779055
Diagnosis: Tonsilitis Kronis
Tindakan : Tonsilektomi
KELUHAN UTAMA
Nyeri menelan sejak ± 3 hari ini
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal
Genitalia
Tidak diperiksa
Ekstremitas
Induksi : SA 0,25 mg
Phentanil 40 mcg
Tracrium 10 mg
LAPORAN ANESTESI
Tanggal : 30 April 2015
Nama : An. Ammalan Najah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 6 tahun
BB : 20 kg
Ruang : Bangsal Bedah
No. MR : 779055
Diagnosis : Tonsilitis Kronis
Tindakan : Tonsilektomi
Operator : dr. Ismelia Fadlan Sp. THT
Ahli Anastesi : dr. Panal Hendrik Dolok Saribu, Sp.An
KETERANGAN PRA BEDAH
Medikasi
– SA 0,25 mg
– Phentanil 40 mcg
– Tracrium 10 mg
Intubasi : ETT no. 5
Maintenance: Sevoflurans + N2O : O2
Jumlah Cairan
– Input : RL Kolf 1 300 ml
– Output : ± 50 cc
– Perdarahan : ± 20 cc
INSTRUKSI ANESTESI
Awasi KU dan tanda-tanda vital tiap 15 menit
Tidur terlentang tanpa bantal selama 1X24 jam
post operasi
Boleh minum bertahap ½ gelas selama 1 jam
Lanjutkan terapi sesuai instruksi dr. Ismelia
Fadlan , Sp.THT
TONSILITIS
TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI GEJALA
TRIAS ANESTESIA
1. Hipnotik
2. Analgesia
3. Relaksasi Otot
JENIS ANESTESI
UMUM
Anestesi
inhalasi
Intravena
A
n
es
te
si
in
tr
a
m
u
sk
ul
ar
Anestesi per-rectal
OBAT-OBAT
ANESTESIA
●
Meredakan kecemasan dan ketakutan.
●
Memperlancar induksi anesthesia.
Premedi
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2
●
Mengurangi
jam sebelum
bronkus.
untuk melancarkan induksi, rumatan,
●
sekresi kelenjar
induksi ludah dan
anesthesia dengan tujuan
dan bangun dari anesthesia diantaranya:
Meminimalkan jumlah obat anestetik.
Mengurangi mual-muntah pasca bedah.
kasi
●
●
Menciptakan amnesia.
●
Mengurangi isi cairan lambung.
●
Mengurangi reflex yang membahayakan.
INDUKSI ANESTESIA
UMUM
1. Induksi intravena
Obat induksi bolus disuntikan dalam kecepatan
30-60 detik.
2. Induksi inhalasi
Induksi inhalasi hanya dikerjakan dengan halotan
(fluotan) atau sevofluran.
Cara induksi ini dikerjakan pada bayi atau anak
yang belum terpasang jalur vena atau dewasa yang
takut disuntik.
3. Induksi Intramuskular
Biasanya menggunakan injeksi ketamin (ketalar)
yang dapat diberikan secara intramuscular dengan
dosis 5-7 mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur.
4. Induksi per-rektal
Cara ini hanya untuk anak atau bayi yang
menggunakan tiopental atau midazolam.
TANDA INDUKSI
BERHASIL
HILANGNYA REFLEK
BULU MATA
TEKNIK ANESTESIA
UMUM
• Soepardi AE, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti DR. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidumg
Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.
• Jhon Jacob Ballenger, Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, Jakarta, Edisi 13, Jilid I,
Cetakan I, 1994
• Adam GL, Boeis Jr. LC, Higler PA, Boeis Fundamentals of Otolaryngology, Edisi 6, WB Saunders,
Philadelphia, 1989
• Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 2001.
• Dobson, M.B.,ed. Dharma A., Penuntun Praktis Anestesi. EGC, Jakarta , 1994
• Ganiswara, Silistia G. Farmakologi dan Terapi (Basic Therapy Pharmacology). Alih Bahasa: Bagian
Farmakologi FKUI. Jakarta, 1995
• Latief SA, dkk. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi Kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
FKUI. Jakarta, 2010
• Morgan GE, Mikhail MS. Clinical Anesthesiology. 4th ed. Appleton & Lange.Stamford, 1996
• Sabiston, DC. Buku Ajar Bedah Bagian 1. EGC, Jakarta, 1995
• Soerasdi E., Satriyanto M.D., Susanto E. Buku Saku Obat-Obat Anesthesia Sehari hari. Bandung, 2010
• Werth, M. Pokok-Pokok Anestesi. EGC, Jakarta, 2010
TERIMA KASIH