Ultrasound Teraphy
Ultrasound Teraphy
Ultrasound Teraphy
PENGERTIAN
Ultrasound therapy adalah suatu terapi dengan
menggunakan getaran mekanik gelombang suara dengan
frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam
Fisioterapi adalah 0,5-5 MHz dengan tujuan untuk
menimbulkan efek terapeutik melalui proses tertentu.
Generator Ultra Sonik
□ Pesawat ultra sonik merupakan suatu generator yang menghasilkan arus bolak
balik berfrekwensi tinggi (high frequency alternating current) yang mencapai
0,75 s.d 3 MHz. Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada transducer
yang kemudian di konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik.
□ Efek piezoelektrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Pierre dan Jacques Curie
(1880), yang di peroleh dari vibrasi kristal quartz atau dari produk sintetis
kristal keramik berupa barium titanate maupun lead zirconate titanate.
□ Kristal ini dibentuk dengan ketebalan 2-3 mm melingkar sesuai dengan axis
elektrik, kemudian dieratkan pada bagian dalam permukaan tranducer. Saat di
aliri arus atau beda potensial, kristal ini akan mengalami vibrasi baik secara
kompresi maupun ekspansi dengan frekwensi sama dengan sinyal elektrik yang
datang. Umumnya frekwensi yang di hasilkan oleh generator adalah 1 dan 3
MHz
Fisika Dasar Ultrasound
a. Efektif Radiating Area (ERA)
Permukaan tranduser tidak semuanya memancarkan gelombang
ultrasound melainkan hanya permukaan tertentu yang disebut efektif
radiating area. Oleh sebab itu ERA merupakan tolak ukur yang tentu
dalam penentuan dosis. Sifat bekas gelombang Ultrasound
Sifat berkas gelombang ultrasound dibedakan atas dua bagian yaitu :
Area Convergensi, ciri-cirinya adalah :
1) Terjadi gejala interferensi pada daerah yang tidak homogen pada
berkas tersebut sehingga timbul variasi intensitas yang besar yang
disebut dengan intensity peaks sedangkan gejala interferensi yang
tidak homogen disebut Beams Non Uniformity Ratio (BNR). BNR
tidak bisa dihilangkan sama sekali. Nilai normalnya adalah 4
sampai 6 kali intensity peaks
2) Bentuk berkasnya convergensi dimana panjang area
convergensi ditentukan oleh diameter tranduser
3) Penyebaran berkasnya lebih terpusat, hal ini juga
tergantung pada frekuensi dan diameter tranduser, dimana
bila frekuensi tinggi maka panjang area convergensi akan
panjang demikian pula jika tranduser besar maka area
konvergensi semakin panjang
Area Divergensi, ciri-cirinya adalah :
a. Tidak terjadi gejala interferensi yang
menyebabkan berkas gelombang sama
b. Berkas gelombang yang menyebar
b. Fenomena fisik yang terjadi pada ultrasound
1) Bentuk Gelombang
Bentuk gelombang ultrasound adalah longitudinal yang memerlukan
medium yang elastis sebagai media perlambatan. Setiap medium elastis
kecuali yang hampa udara. Gelombang elastis longitudinal
menyebabkan kompresi dan ekspansi medium pada jarak separuh
gelombang yang menyebabkan variasi tekanan pada medium
2) Refleksi atau pemantulan
Refleksi atau pemantulan terjadi bila gelombang ultrasound melalui
dua media yang berbeda. Banyaknya energi yang dipantulkan
tergantung independence acuistik spesifik dari berbagai media.
Karena faktor pemantulan gelombang pada permukaan media, maka
energi paling besar pada jaringan interface.
3) Penyebaran Gelombang ultrasound
Penyebaran gelombang ultrasound atau divergensi dalam
tubuh timbul karena adanya divergen dan adanya refleksi.
Di dalam jaringan bundel ultrasound dapat menyebar oleh
karena adanya refleksi sehingga timbul efek-efek di luar
daerah pancaran bundel ultrasound
4) Penyerapan dan Penetrasi Ultrasound
Jika gelombang ultrasound masuk ke dalam jaringan maka
efek yang diharapkan adalah efek biologis. Oleh karena
adanya penyerapan tersebut maka semakin dalam
gelombang ultrasound masuk dan intensitasnya semakin
berkurang
Gelombang ultrasound diserap oleh jaringan
dalam
berbagai ukuran tergantung pada frekuensi, frekuensi
rendah penyerapannya lebih sedikit dibandingkan dengan
frekuensi tinggi. Jadi ada ketergantungan antara frekuensi,
penyerapan dan kedalaman efek dari gelombang
ultrasound. Disamping itu refleksi, koefisien penyebaran
menentukan penyebarluasan ultrasound di dalam jaringan
tubuh.
5) Pembiasan
Pembiasan gelombang ultrasound ditentukan oleh nilai
indeks tiap-tiap media pada jaringan, dimana indeks bias
ditentukan oleh kecepatan gelombang ultrasound pada tiap-
tiap medium. Nilai indeks bias (n) = 1 berarti tiap
pembiasan sedangkan nilai indeks bias lebih dari 1 berarti
pembiasan mendekati garis normal dan jika indeks bias
kurang dari 1 berarti pembiasan menjauhi garis normal.
Besarnya pembiasan ditentukan oleh sudut datang dan
kecepatan gelombang suara pada media yang dilaluinya.
6) Coupling Media
Untuk dapat meneruskan gelombang ultrasound ke dalam
jaringan tubuh maka dibutuhkan suatu medium yang berada
antar tranduser dan permukaan tubuh yang akan
diultrasound Adapun ciri-ciri coupling media yang baik
pada penggunaan ultrasound secara umum adalah :
a) Bersih dan steril
b) Tidak terlalu cair kecuali metode under water
c) Tidak terlalu cepat diserap oleh kulit
d) Transparansi
e) Mudah dibersihkan
Efek Ultrasound
a. Efek Mekanik
Bila gelombang ultrasound masuk ke dalam
tubuh maka akan menimbulkan pemampatan
dan peregangan dalam jaringan
sama dengan frekuensi dari mesin
ultrasound sehingga terjadi variasi
tekanan dalam jaringan. Dengan adanya
variasi tersebut menyebabkan efek mekanik
yang sering disebut dengan istilah
“micromassage” yang merupakan efek terapeutik yang
sangat penting karena hampir semua efek ini sangat
diharapkan sehingga pada daerah micro tissue damage baru
yang memacu proses inflamasi fisiologis.
b. Efek Panas
Micromassage pada jaringan akan menimbulkan efek “friction” yang
hangat. Panas yang ditimbulkan oleh jaringan tidak sama tergantung
dari nilai “acustic independance”, pemilihan bentuk gelombang,
intensitas yang digunakan dan durasi pengobatan. Area yang paling
banyak mendapatkan panas adalah jaringan “interface” yaitu antara
kulit dan otot serta periosteum. Hal ini disebabkan oleh adanya
gelombang yang diserap dan dipantulkan. Agar efek panas tidak terlalu
dominan digunakan intermitten ultrasound yang efek mekanik lebih
dominan dibandingkan efek panas.
Pada tendon dan otot akan meningkatkan temperatur sebesar 0,07
derajat Celcius perdetik. Pengukuran ini dilakukan pada sebuah model
jaringan otot. Jadi tanpa adanya efek regulasi dari sirkulasi darah.
c. Efek Biologis
Efek lain dari micromassage adalah efek biologis yang merupakan refleks
fisiologis dari pengaruh mekanik dan pengaruh panas. Efek biologis yang
ditimbulkan oleh ultrasound antara lain :
1) Meningkatkan sirkulasi darah
Salah satu efek yang ditimbulkan oleh ultrasound adalah panas sehingga
tubuh memberikan reaksi terhadap panas tersebut yaitu terjadinya
vasodilatasi, hal tersebut disebabkan oleh :
a) Adanya pembebasan zat-zat pengiritasi jaringan yang merupakan
konsekuensi dari sel-sel tubuh yang rusak sebagai akibat dari
mekanisme vibrasi
b) Adanya iritasi langsung pada serabut saraf efferent atau bermielin tebal.
Iritasi ini mengakibatkan terjadinya post excitatory depression dalam
aktivitas orthosympatik
2) Rileksasi Otot
Dengan adanya efek panas maka akan mengakibatkan
vasodilatsi pembuluh darah sehingga terjadi perbaikan sirkulasi
darah yang mengakibatkan rileksasi otot. Hal ini disebabkan oleh
karena zat-zat pengiritasi diangkut oleh darah disamping itu efek
vibrasi ultrasound mempengaruhi serabut afferent secara
langsung dan mengakibatkan rileksasi otot.
3) Meningkatkan Permeabilitas Membran
Melalui mekanisme getaran gelombang ultrasound maka cairan
tubuh akan didorong ke membran sel yang menyebabkan
perubahan konsentrasi ion sehingga mempengaruhi nilai ambang
dari sel-sel.
4) Mempercepat proses penyembuhan jaringan
Dengan pemberian ultrasound akan menyebabkan
terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga
meningkatkan suplai bahan makanan pada jaringan lunak
dan juga terjadi peningkatan antibody yang mempermudah
terjadinya perbaikan jaringan yang rusak.
5) Mengurangi Nyeri
Nyeri dapat dikurangi dengan menggunakan ultrasound,
selain dipengaruhi oleh efek panas juga berpengaruh
langsung pada saraf.
Indikasi Ultrasound
1) Kelainan-kelainan / penyakit pada jaringan tulang sendi dan otot
2) Keadaan-keadaan post traumatik
3) Fraktur
4) Rheumathoid Arthritis pada stadium tidak aktif
5) Kelainan / penyakit pada sirkulasi darah
6) Penyakit-penyakit pada organ dalam
7) Kelainan / penyakit pada kulit
8) Luka bakar
9) Jaringan parut oleh karena operasi
10) Kontraktur
Kontra Indikasi Ultrasound
1) Mata
2) Jantung
3) Uterus pada wanita hamil
4) Epiphysela plates
5) Testis
6) Post laminectomi
7) Hilangnya sensibilitas
8) Tumor
9) Diabetes Mellitus (DM)