Peluang (Probabilitas)
Peluang (Probabilitas)
Peluang (Probabilitas)
• Peluang/Probabilitas : Kemungkinan
munculnya sebuah kejadian (event).
Direpresentasikan dengan angka, antara 0
dan 1
• Probabilitas 0 : sebuah event tidak mungkin
terjadi
• Probabilitas 1 : sebuah event pasti terjadi
• Probabilitas 0,5 : sebuah event sama-sama
mungkin terjadi ataupun tidak terjadi.
PERMUTASI
• Permutasi : Susunan yang berbeda yang dapat
dibentuk dari n unsur, yang diambil dari n
unsur atau sebagian unsur.
• Jika ada n unsur yang kemudian diambil n
unsur, maka banyak susunan (permutasi) yang
berbeda dari n unsur tersebut adalah
P(n, n) = n!
• Contoh:
Ada berapa kemungkinan apabila seseorang ingin memberi nama anaknya
yang terdiri dari 4 huruf, dengan menggunakan huruf-huruf berikut {A, K,
M, I, L, O}
• Jawab:
Banyak huruf yang tersedia ada 6 dan hanya digunakan 4 huruf, maka n =
6 dan r = 4.
6! 6! 6.5.4.3.2.1
P(6, 4) = = = = 360
2.1
(6 – 4)! 2!
KOMBINASI
• Perbedaan antara Kombinasi dengan Permutasi
• Rumus kombinasi:
n!
C(n, r) =
r! (n – r)!
KOMBINASI
• Contoh:
Ada berapa kemungkinan membentuk sebuah
kelompok yang terdiri dari 5 orang, dari jumlah
mahasiswa 10 orang.
• Jawab:
Jumlah mahasiswa 10 orang dan jumlah anggota
kelompok 5, maka n = 10 dan r = 5
30240
= = 252 Kemungkinan
120
RUANG SAMPLE
• Ruang sample : Himpunan semua
kemungkinan yang bisa muncul.
• Titik sample : Setiap unsur dalam ruang
sample.
RUANG SAMPLE
1. Jika diambil satu bola dari dalam kantong secara acak maka
kemungkinan bola yang terambil adalah bola warna kuning,
merah atau hijau.
Apabila S (Ruang Sample) = {semua kemungkinan hasil}, maka S =
{K, M, H} dan n(S) = 3.
Titik Samplenya adalah K, M dan H.
2. Jika diambil 2 bola, maka ruang sample adalah S = {KM, KH, MH}
dan n(S) = 3
Macam peubah acak
• Peubah acak diskrit,
diskrit misalnya : jumlah orang dalam
satu ruangan.
ruangan
– Dengan demikian ruang contoh diskrit adalah ruang
contoh yang mengandung jumlah titik tak terhingga, tetapi
sama banyaknya dengan bilangan cacah.
– Peubah acak diskrit digunakan untuk data yang berupa
cacahan.
• Peubah acak kontinyu, misalnya : produksi
padi/ha.
– Ruang contoh kontinyu adalah ruang contoh yang
mengandung titik tak terhingga yang sama dengan
banyaknya titik pada sebuah garis.
– Peubah acak kontinyu digunakan untuk data yang diukur
DISTRIBUSI PELUANG
Distribusi Binomial
2
• Variansi = npq
DISTRIBUSI BINOMIAL
• Contoh:
Probabilitas munculnya gambar sebanyak 2 kali, dari
percobaan melempar sebuah uang koin sebanyak 6 kali
lemparan adalah?
• Jawab:
N=6 X=2
p=½ q=½
6! 6!
p(2) = (½)2 (½)6-2= (½)=6 15/64
2! (6-2)! 2! 4!
Contoh
Probabilitas bahwa seorang pasien sembuh dari
penyakit darah yang langka adalah 0,4. Bila 15
orang diketahui telah terkena penyakit ini,
berapakah probabilitas :
–Paling sedikit 10 orang yang selamat
–Dari 3 sampai 8 orang yang selamat
–Tepat 5 orang yang selamat
–Hitung rata-rata dan variansinya
Probabilitas seorang bayi tidak di imunisasi polio
adalah 0,2 (p). Pada suatu hari di Puskesmas “X”
ada 4 orang bayi. Hitunglah peluang dari bayi
tersebut 2 orang belum imunisasi polio. Jadi, di
dalam kejadian binomial ini dikatakan b (x=2,
n=4, p=0,2) b (2, 4, 0,2)
Distribusi Poisson
x
Sifat kurva normal, yaitu :
• Kurva mencapai maksimum pada x
• Kurva setangkup terhadap garis tegak yang
melalui x
• Kurva mempunyai titik belok pada x
• Sumbu x merupakan asimtot dari kurva
normal
• Seluruh luas di bawah kurva, di atas sumbu x
adalah 1
Distribusi Normal
• Variabel random X berdistribusi normal,
dengan mean dan variansi mempunyai fungsi
densitas
1 ( x ) 2 ( 2 2 )
n( x; , ) e
2
x
luas daerah di bawah kurva dinyatakan dengan :
P ( x1 X x 2 )
x
X1 X2
x2 x2
1 ( x ) 2 ( 2 2 )
P( x1 X x 2 ) n(x;, )dx 2 x
e dx
x1 1
1 ( x ) 2 ( 2 2 )
P( X )
2
e dx 1
Distribusi Normal Standar (1)
• apabila variabel X ditransformasikan dengan
x
substitusi Z
• maka : z2 1 2 z2 1 2 z2
1 z z
2 dz 1
P(z1 Z z 2 )
2 e
2 e 2 dz n (z;0,1)dz
z1 z1 z1
x
ternyata substitusi Z
menyebabkan distribusi normal n ( z; , ) menjadi
n( z;0,1) , yang disebut distribusi normal standar.
Distribusi Normal Standar (2):
• Karena transformasi ini, maka
selanjutnya nilai
P( x X x )
1 2