Kerjasama Penanam Modal Dengan UMKM dan

Koperasi
Kerjasama Dengan Penanam Modal Asing

Nurahim Rasudin, SH., MH

 Kerjasama Penanam Modal Dengan
UMKM dan Koperasi
• Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha
yang dicadangkan untuk usaha mikro, kecil,
menengah dan koperasi serta bidang usaha yang
terbuka untuk usaha besar dengan syarat harus
bekerjasama dengan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi (Ps.13 ayat (1)).

• Pemerintah melakukan pembinaan dan

pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi melalui program kemitraan, peningkatan
daya saing, pemberian dorongan inovasi dan
perluasan pasar, serta penyebaran informasi yang
seluas-luasnya (Ps. 13 ayat (2).
dasar hukum lainnya.
• Peraturan-peraturan terkait lainnya yang
mendorong Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi, antara lain:
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
b. Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang
Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang
Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di
bidang Penanaman Modal.
c. Instruksi Presiden No. 10 Tahun 1999 tentang
Pemberdayaan Usaha Menengah;
dasar hukum lanjutan............
d.Peraturan Menteri Keuangan No. 12/
PMK.06/2005 tentang Pendanaan Kredit Usaha
Mikro dan Kecil;
e.Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1997
tentang Kemitraan;
f. Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010;
g. Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007, terkait
Akses Pembiayaan terhadap UMKM dan
Koperasi;
h. Aturan tentang KUR;
i. Aturan tentang Akses Pasar
 Metode Pemberdayaan
• Adl upaya yg dilakukan pemerintah, dunia usaha
dan masy dlm bentuk :
a. Penumbuhan iklim usaha
b. Pembinaan & Pengembangan
c. Pembiayaan
d. Penjaminan
e. Kemitraan
Sehingga mampu menumbuhkan & memperkuat dirinya
mjd usaha yg tangguh & mandiri
Iklim Usaha

• Kondisi yg diupayakan pemerintah berupa

penetapan berbagai peraturan perUUan dan
kebijaksanaan diberbagai aspek kehidupan
ekonomi
• agar usaha kecil memperoleh kepastian
kesempatan yg sama dan dukungan usaha
seluas-luasnya
• shg berkembang mjd usaha yang tangguh
dan mandiri
Pertumbuhan Iklim usaha melalui

• Penetapan Per UU an
• Kebijaksanaan
– Aspek pendanaan
– Persaingan
– Prasarana
– Informasi
– Kemitraan
– Perizinan usaha
– Perlindungan
Pembinaan&Pengembangan

 Adl upaya yg dilakukan oleh pemerintah,

dunia usaha dan masy
 melalui pemberian bimbingan dan
bantuan perkuatan
 untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kemampuan usha kecil
 agar mjd usaha yg tangguh dan mandiri
 Bidang yg dibina &
dikembangkan :

 Produksi
 Pemasaran
 SDM
 Teknologi
contoh

 Pemerintaah melalui Dinas Perindustrian,

Koperasi dan UMKM membentuk
kelompok binaan yg berisi pengusaha2
kecil
 Pemerintah memfasilitasi proses
pendaftaran HKI (merek, paten, dsb)
 Pendanaan

• Adl penyediaan dana oleh

pemerintah, dunia usaha dam masy
• Melalui lembaga keuanga bank,
lembaga keuangan non bank, atau
melalui lembaga lain
• Dlm rangka memperkuat permodalan
usaha kecil
Penyediaan pembiayaan meliputi:

– Kredit Perbankan
– Pinjaman Lemb Keuangan non bank
– Modal Ventura
– Pinjaman dr penyisihan sebagian laba
BUMN (CSR)
 Kemitraan

• Adl kerjasama usaha antara usaha

kecil dg usaha menengah &/ usaha
besar
• disertai pembinaan dan
pengembangan oleh usaha
menengah &/ usaha besar
• dg memperhatikan prinsip saling
memerlukan, saling memperkuat
dan saling menguntungkan.
 Pola Kemitraan

• Inti Plasma
• Sub Kontrak
• Dagang Umum
• Waralaba
• Keagenan
 INTI PLASMA
• Hubungan Kemitaan antara usaha
kecil dg usaha menengah &/ besar
• Usaha menengah/besar bertindak
sbg inti
• Usaha kecil bertindak sbg plasma
• Pembinaan mulai dr penyediaan
sarana produksi, bimb teknis,
sampai dg pemasaran hasil
produksi
 KERJA SAMA PMA & PMDN

PASAL 23,24,25
PMA
DIMUNGKINKAN BAGI PMA UNTUK
BEKERJA SAMA DENGAN MODAL
NASIONAL
DIIJINKAN UNTUK MENTRANSFER BAGIAN
KEUNTUNGANNYA , SETELAH MENYELESAIKAN
KEWAJIBAN ( PAJAK & LAINNYA)
PASAL 8, PMA

MENETAPKAN BENTUK KERJA SAMA KONTRAK

KARYA
ANTARA PMA DIBIDANG PERTAMBANGAN DENGAN
PEMERINTAH
TERSEBUT JUGA DAPAT DIPAKAI SEBAGAI DASAR KERJA SAMA
USAHA LAIN YANG AKAN DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH.

PASAL 23 PMDN
PERUSH. MODAL ASING TIDAK BOLEH MELAKUKAN USAHA
GABUNGAN DENGAN MODAL ASING LAINNYA
PMD
NTidak ada ketentuan dalam pasal yang secara khusus
mewajibkan atau melarang dilakukan kerja sama antara
PMDN & PMA
NAMUN DAPAT DIJUMPAI PENGATURAN SBB:

PSL 7 PMDN
PERUSAHAAN DPT MENGALIHKAN MODALNYA KEBIDANG
ASING YANG USAHA LAIN YNG IZINNYA BELUM
TELAH MELEWATI BERKAHIR
BERGABUNG DGN MODAL
BATAS WAKTU
NASIONAL.
IZINNYA
PSL 8 PMDN
HARUS DGN SANGSI
BILA psl 7 DIALIHKAN KE
TIDAK DILAKUKAN
WARGA NEGARA LIKWIDASI.
DILAKSANAK INDONESIA
ANMAKA
PEMERINTAH MELAKUKAN USAHA USAHA / MEMPERSIAPKAN
PENAMPUNGAN / PENGALIHAN MODAL PERUSAHAAN ASING KE
PERUSAHAAN NASIONAL
PMD
NTidak ada ketentuan dalam pasal yang secara khusus
mewajibkan atau melarang dilakukan kerja sama antara
PMDN & PMA
NAMUN DAPAT DIJUMPAI PENGATURAN SBB:

PSL 7 PMDN
PERUSAHAAN DPT MENGALIHKAN MODALNYA KEBIDANG
ASING YANG USAHA LAIN YNG IZINNYA BELUM
TELAH MELEWATI BERKAHIR
BERGABUNG DGN MODAL
BATAS WAKTU
NASIONAL.
IZINNYA
PSL 8 PMDN
HARUS DGN SANGSI
BILA psl 7 DIALIHKAN KE
TIDAK DILAKUKAN
WARGA NEGARA LIKWIDASI.
DILAKSANAK INDONESIA
ANMAKA
PEMERINTAH MELAKUKAN USAHA USAHA / MEMPERSIAPKAN
PENAMPUNGAN / PENGALIHAN MODAL PERUSAHAAN ASING KE
PERUSAHAAN NASIONAL
 DIRECT INVESTMENT & JOINT VENTURE

DIRECT INVESTMENT

DASAR BAHASAN
PADA DASARNYA PASAL 1 PMA MENETAPKAN, PMA DILAKSANAKAN
DALAM
BENTUK DIRECT INNVESTMENT
NAMUN DALAM DALAM PASAL 23
DIMUNGKINKAN
DIBERI :
PELUANG UNTUK MELAKUKAN JOINT VENTURE

DENGAN PERSYARATAN / DALAM KONDISI TERTENTU

PEMAHAMAN

DIRECT INVESTMEN
 MENDIRIKAN USAHA YANG SAHAMNYA 100% MILIK INVESTOR ASING
 BUKAN SUATU USAHA DLM BENTUK KERJA SAMA DGN MODALNASIONAL,
(PERORANGAN ATAU
BADAN HUKUM )
SELURUH MODAL, KEKUASAAN & KEPUTUSAN
PELAKSANAAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
DILAKUKAN SEPENUHNYA OLEH INVESTOR
KEDUDUKAN YURIDIS ASING
SELURUH RESIKO MENJADI TANGGUNG JAWAB
INVESTOR ASING TSB.
 JOINT VENTURE

MENDIRIKAN PERUSAHAAN DENGAN PENANAMAN MODAL YANG DILAKUKAN BERSAMA

NTARA MODAL ASING DENGAN
MODAL NASIONAL DALAM SUATU KERJASAMA

MENIMBULKAN BERBAGAI CORAK DAN VARIASI DALAM PERIMBANGAN

 MANAJEMEN
KEDUDUKA  PENGAMBILAN
N YURIDIS BERBAGI ANTARA MODAL
ASING DAN MODAL DALAM DALAM HAL KEPUTUSAN
NEGERI , SESUAI NILAI 
MODAL YG DITANAM, TANGGUNGJAW
AB
 RESIKO
TETAP MEMPERHATIKAN HUKUM DAN KETERTIBAN
UMUM YANG BERLAKU DI INDONESIA.

PENDAPAT PARA PAKAR

 KESEPAKATAN yg dapat berupa
JOINT VENTURE
● TEHNICAL SERVICE,
FRIEDMAN PENGGABUNGA ● FRANCHAISE AND BRAND
N “MODAL” YG USE,
HANYA DAPAT ● MANAJEMENT CONTRACT &
MEMBEDAKA BERUPA RENTAL
TERBATAS PADA
N
“KNOW-HOW”- ● CONSTRUCTION AND OTHER
ANTARA
NYA SAJA JOB
PERFORMANCE CONTRACT.
EQUITY
JOINT BENTUK JOINT VENTURE INI
VENTURE
PENGGABUNGAN BIASANYA MERUPAKAN :
MODAL YANG DITANDAI BABAK PERMANEN, YANG
DENGAN PARTISIPASI PADA SAATNYA NANTI AKAN
MODAL. (DAPAT) MENJADI
KERJASAMA
PENGGABUNGAN MODAL.

DALAM PRAKTIKNYA JOINT VENTURE DIARTIKAN SEBAGAI SUATU KERJA SA

DILAKUKAN OLEH DUA ORANG ATAU LEBIH PIHAK

AMINUDDIN BERDASARKAN PERJANJIAN YANG TELAH DISEPAKATI.
ILMAR
MENGGABUNGKAN POTENSI USAHA TERMASUK KNOW HOW
DAN MODAL
DALAM PERBANDINGAN YANG DITETAPKAN
MERUPAKAN SUATU PERUSAHAAN
BARU
 FOREIGN COLLABORATION,
DALAM
BEBERAPA ISTILAH JOINT VENTURE
LITETUR INTERNATIONAL INTERPRISE, DSB
Asing

SIMPULAN CIRI CIRI SUATU “JOINT VENTURE” :

● ADANYA SUATU PERUSAHAAN / BADAN HUKUM BARU
ATAU HANYA
MERUPAKAN BENTUK KERJA SAMA ANTARA DUA ATAU
LEBIH
PERUSAHAAN ASING / NASIONAL
● YANG DIDIRIKAN / DIJALANKAN BERSAMA SAMA OLEH
PERORANGAN
ATAU BADAN HUKUM SWASTA ( MODAL ) ASING DENGAN
BADAN
HUKUM SWASTA / MODAL NASIONAL.
● KEKUASAN MANAJEMEN MAUPUN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PARA
PIHAK, TERBAGI BERDASARKAN PORSI “MODAL” YANG
DITANAM
● EKSISTENSI DAN KEMERDEKAAN MASING MASING PIHAK , TETAP
DAPAT
MEREKA MILIKI SESUAI DENGAN KESEPAKATAN.