Upaya Pencegahan Primer

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

UPAYA PENCEGAHAN PRIMER, SEKUNDER DAN

TERSIER PADA SISTEM REPRODUKSI


(NUTRISI DAN MANAJEMEN STRES)

Asri Dwi Novianti, S.Kep, Ns, M.Kep


A. NUTRISI
• Banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan dan keberhasilan
pembuahan sel telur oleh sperma, serta tumbuh kembang janin agar
lahir sebagai bayi yang normal dan sehat.
• Salah satu faktor yang penting adalah perilaku gizi seimbang yang
dapat diperoleh dari beraneka ragam makanan yang mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang
cukup.
• kesadaran untuk pola makan sehat inilah yang kurang dimiiki oleh
wanita usia subur (WUS) yang berusia remaja.
• Remaja memiliki kecenderungan mengkonsumsi fast food atau junk
food yang tidak memiliki asas gizi seimbang.
Karbohidrat
 Kecenderungan remaja mengkonsumsi fast food dan junk
food
 Berlangsung terus menerus
 Tubuh kekurangan energi
 Mempengaruhi organ tubuh, termasuk organ reproduksi,
misalnya terjadi gangguan menstruasi.
Protein
•Salah satu fungsi protein adalah memperkuat daya
tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan.
•Konsumsi tahu yang mengandung isoflavin dapat
membantu merangsang produksi hormon estrogen
selama menstruasi sehingga mengurangi peradangan
serta kram menstruasi.
Lemak
•Tubuh seorang wanita harus memiliki simpanan lemak
dalam bentuk jaringan adipose sebagai persiapan menyusui.
•Menstruasi tidak akan teratur kalau tidak memiliki
simpanan lemak 20% dari total berat badan.
•Wanita dengan asupan asam lemak omega 3 yang rendah
akan cenderung mengalami nyeri haid.
Vitamin
•Vitamin A, C dan E sebagai antioksidan berfungsi
menangkal serangan radikal bebas terhadap dinding sperma
dan ovum, serta kesuburan dan pembangkit libido.
•Sumber beta karoten berfungsi untuk maturasi sperma.
•Kejadian infeksi selama kehamilan meningkat pada ibu
dengan defisiensi vitamin A, zat besi dan seng, termasuk
infeksi pada saluran reproduksi.
• Konsumsi vitamin E sebagai antioksidan dapat
mencegah kerusakan DNA sperma pada pria dan
mengurangi nyeri haid pada wanita.
• Vit B6 dapat meningkatkan kesuburan wanita.
• Vit B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah, dapat menambah dan meningkatkan kualitas
sperma.
• Defisiensi vit B12 menimbulkan anemia perniosa.
Asam Folat
•Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan DNA dan
RNA.
•Defisiensi asam folat mengakibatkan kelainan kongenital.
•Asam folat yang diberikan sebelum kehamilan menurunkan
risiko kelainan kongenital.
•Asam folat juga berfungsi dalam pembentukan hemoglobin.
•Kekurangan asam folat selama kehamilan dapat berakibat
perdarahan saat persalinan, proses persalinan lama dan
mudah terkena infeksi.
Seng
•Bagi pria seng membantu menjaga fungsi organ seksual,
produksi dan melincahkan sperma.
•Bagi wanita asupan seng akan membantu mengurangi
pramenstrual sindrom (PMS) dan dismenoria. Selama
kehamilan dapat meningkatkan berat badan lahir dan
menurunkan risiko prematuritas.
•Kekurangan seng menyebabkan penurunan hormon
testosteron, penyusutan testis dan pengurangan produksi
sperma yang sehat.
Anjuran nutrisi yang harus dikonsumsi seorang wanita:
 Makanan yang rendah akan lemak jenuh dan kolesterol
 Asupan garam dan gula yang tidak berlebihan
 Konsumsi biji-bijian dan bermacam buah serta sayuran
 Konsumsi air minum minimal 4 gelas, selain asupan cairan lainnya misalnya
jus
 Batasi konsumsi kopi, teh dan minuman ringan
 Cukupi kebutuhan kalsium. Wanita yang tidak mendapatkan cukup kalsium
dalam dietnya perlu suplemen kalsium dalam bentuk kalsium karbonat.
 Batasi konsumsi daging merah dan daging serta biji-bijian yang telah
diproses.
(American Cancer Society, 2009 dalam Lowdermilk et al, 2013)
Hal yang harus diperhatikan pada pengkajian
nutrisi:
 Diet dapat dinilai menggunakan formulir
pengkajian standar
 Makanan yang disukai dan tidak disukai
 Variasi kebudayaan dan tipe porsi makanan
 Kebiasaan makan
B. MANAJEMEN STRES
Wanita lebih berisiko 2-3 kali lipat dari pria dalam
mengalami depresi dan ansietas atau serangan panik.
Perawat harus sadar akan gejala-gejala kelainan mental
serius, seperti depresi dan ansietas, dan membuat rujukan
kepada praktisi kesehatan mental bila diperlukan.
Wanita yang mengalami perubahan besar dalam
kehidupannya, seperti perceraian dan perpisahan,
kehilangan, penyakit berat, dan tidak bekerja, juga
membutuhkan perhatian khusus.
Pengertian Stres

Stress didefinisikan sebagai suatu respons


penyesuaian seseorang terhadap situasi yang
dipersepsikan menantang atau mengancam
kesejahteraan orang yang bersangkutan. Jadi stress
merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku
terhadap ‘stressor ‘ hal yang dipandang sebagai
menyebabkan cekaman, gangguan keseimbangan
(homeostasis), baik internal maupun eksternal.
Indikasi/gejala stress
 Gejala fisiologik, antara lain : Denyut jantung bertambah cepat,
banyak berkeringat (terutama keringat dingin), pernafasan
terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit
tidur, gangguan lambung, dan sebagainya.
 Gejala psikologik, antara lain : Resah, sering merasa bingung,
sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, perasaan tidak
enak, atau perasaan kewalahan (exhausted), dan sebagainya
 Gejala perilaku, antara lain : berbicara cepat, menggigit kuku,
menggoyanggoyangkan kaki, ticks, gemetar, perubahan nafsu
maka (bertambah atau berkurang).
Penyebab
Stresor adalah sesuatu yang menyebabkan atau meningkatkan stres.
a.Akademik
b.Hubungan dengan Lawan Jenis
c.Lingkungan
d.Ekstrakurikuler
e.Peers
f.Manajemen Waktu
g.Keuangan
h.Orangtua
Dampak akibat stress
1. Dampak Fisiologik :
a.Gangguan pada organ tubuh : hiperaktif dalam salah satu
sistem tertentu, nyeri otot, tekanan darah naik, sistem pencernaan
b.Gangguan pada sistem reproduksi: menstruasi tidak lancar,
kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, kurang
produksi semen pada pria, kehilangan gairah sex
c.Gangguan pada sistem pernafasan: asma, bronkhitis
d.Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), ketegangan otot,
rasa bosan.
2. Dampak Psikologik :
a.Keletihan emosi, jenuh, kelelahan dalam aktifitas yang
memerlukan energi.
b.Terjadi ‘depersonalisasi’, dalam keadaan stress yang
berkepanjangan, adanya keletihan emosi, dapat
menyebabkan yang bersangkutan memperlakuan orang lain
sebagai ‘sesuatu’ daripada sebagai ‘seseorang’
c.Penurunan pencapaian pribadi, sehingga menyebabkan
penurunan kemampuan dan keberhasilan.
3. Dampak Perilaku
a.Ketika stress menjadi distress, prestasi menurun dan sering
terjadi tingkah laku menyimpang yang tidak diterima oleh
masyarakat
b.Tingkat stress yang cukup tinggi berdampak negatif pada
kemampuan menerima informasi, mengambil keputusan,
mengambil langkah tepat.
c.Mahasiswa yang stress berat seringkali banyak membolos
atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pencegahan Stres
a. Belajar mengatakan "TIDAK !".
b. Perbaiki sikap.
c. Tertawa.
d. Hindari alkohol dan rokok.
e. Makan makanan sehat.
f. Lakukan olah raga.
g. Santaikan pikiran dan tubuh.
h. Istirahat/Tidur.
i. Jalin hubungan yang sehat.
j. Manajemen waktu.
k. Organisasikan jadwal kegiatan.
l. Atur keuangan.
m. Pahami spiritualitas.
n. Tentukan gaya belajar/bekerja.
o. Tenang, santai, relaks.
p. Cari sistem pendukung.
q. Lakukan perubahan di lingkungan.
r. Delegasikan tugas tanggung jawab.
Pengertian Manajemen stres
• Margiati (1999) mendefinisikan manajemen stres adalah
membuat perubahan dalam cara anda berpikir dan merasa,
serta dalam cara anda berperilaku.
• Fadli (dalam Arum 2006) menambahkan bahwa manajemen
stres juga sebagai kecakapan menghadapi tantangan
dengan cara mengendalikan tanggapan secara proporsional.
• Munandar (2001) mendefinisikan manajemen stres sebagai
usaha untuk mencegah timbulnya stres, meningkatkan
ambang stres dari individu dan menampung akibat
fisiologikal dari stress.
Manajemen stres:
 Memainkan peran
 Teknik relaksasi
 Teknik pengontrolan diri (biofeedback)
 Meditasi
 Latihan pengendalian
 Yoga
 Diet
 Olahraga
 Kontrol berat badan
TUGAS INDIVIDU

• Buatlah sebuah kasus fiktif yang berkaitan dengan


sistem reproduksi.
• Berdasarkan kasus tersebut, buatlah klasifikasi data
dan diagnosa.
• Setelah diperoleh diagnosa, selanjutnya buat kriterian
hasil (NOC) dan intervensi (NIC)
• Tugas tanpa cover, di halaman langsung ditulis nama,
NIM dan kelas.
• Tugas dikumpulkan secara kolektif oleh ketua
tingkat, paling lambat 1 minggu setelah tugas
diberikan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai