Variabel Cost
Variabel Cost
Variabel Cost
3. AFIFATUZ ZAKIYYAH(242217042)
2
Perbedaan full costing & variabel
costing
Metode Full Costing Maupun Variable Costing
Merupakan Metode Penentuan Harga Pokok
Produksi. Perbedaan Pokok Yang Ada Diantara
Keduanya Terletak Pada Perlakuan Terhadap Biaya
Produksi Yang Berlaku Tetap. Adanya Perbedaan
Perlakuan Terhadap Biaya Produksi Tetap Ini
Mempunyai Akibat Pada :
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Penyajian Laporan Laba Rugi.
3
• Perbedaan Metode Full Costing & Variable
Costing Ditinjau Dari Sudut Penentuan
Harga Pokok Produksi.
Full Costing ( Aborption Atau Conventional Costing ) Adalah Metode
Penentuan Harga Pokok Produksi, Yang Membebankan Seluruh Biaya
Produksi, Baik Yang Berperilaku Tetap Maupun Variable Kepada
Produk. Harga Pokok Produksi Menurut Melode Full Costing Terdiri
Dari :
Biaya Bahan Bahu Rpxx
Biaya Tenagakerja Langsung Xx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Xx
Biaya Overhead Pabrik Variable Xx
Rpxx
Dalam Metode Full Costing, Biaya Overhead Pabrik, Baik Yang
Berperil1aku Tetap Maupun Variable, Dibebankan Kepada Produk Yang
Diproduksi Atas Dasar Tarif Yang Ditentukan Dimuka Pada Kapasitas
Normal Atau Atas Dasar Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Oleh
Karena Itu, Biaya Overhead Pabrik Tetap Akan Melekat Pada Harga
Pokok Persediaan Produk Dalam Proses Dan Persediaan Produk Jadi
Yang Belum Laku Dijual, Dan Baru Dianggap Sebagai Biaya (Unsur 4
Harga Pokok Penjualan) Apabila Produk Jadi Tersebut Telah Terjual.
Variabel Costing Merupakan Salah Satu Metode Dalam Penentuan Harga
Pokok Produksi Yang Hanya Membebankan Biaya-Biaya Produksi
Variable Saja Kedalam Harga Pokok Produk. Menurut Metode
Dari Variabel Costing, Untuk Bisa Menentukan Harga Pokok Produk
Terdiri Dari:
- Biaya Bahan Baku Rpxx
- Biaya Tenaga Kerja Secara Langsung Xx
- Biaya Overhead Pabrik Secara Variabel Xx
- Harga Pokok Produk Rpxx
Dalam Metode Variable Costing, Biaya Overhead Pabrik Tetap
Diperlukan Sebagai Period Cost Dan Bukan Sebagai Unsur Harga Pokok
Produk, Sehingga Biaya Overhead Pabrik Tetap Dibebankan Sebagai
Biaya Dalam Periode Terjadinya. Dengan Demikian Biaya Overhead
Pabrik Tetap Dalam Metode Variable Costing Tidak Melekat Pada
Persediaan Produk Yang Belum Laku Dijual, Tetapi Langsung Dianggap
Sebagai Biaya Dalam Periode Terjadinya. Metode Full Costing Menunda
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Tetap Sebagai Biaya Sampai Saat
Produk Yang Bersangkutan Dijual.
5
Menurut Metode Variable Costing Penundaan Pembebanan Suatu Biaya
Hanya Bermanfaat Jika Dengan Penundaan Tersebut Diharapkan Dapat
Dihindari Terjadinya Biaya Yang Sama Dalam Periode Yang Akan
Dating. Sebagai Contoh Pada Akir Tahun 20x1 Perusahaan Memiliki 100
Kg Produk Dalam Proses Yang Telah Menelan Biaya Produksi Sebagai
Berikut :
Biaya Tenaga Kerja Dan Biaya Overjead Pabrik Yang Telah Dikonsumsikan
Didalam Pengolahan 100 Kg Produk Tersebut Dapat Menyelesaikan 45%-
Nya., Sedangkan Bahan Baku Rp. 5.000 Tersebut Akan Dapat
Menyelesaikan 100 Kg Produk Tersebut Menjadi Produk Selesai. Biaya
Bahan Baku Sebesar Rp. 5.000 Tersebut Dibebankan Sebagai Harga Pokok
Produk Dalam Proses Dan Melekat Pada Harga Pokok Persediaan Yang
Dicantumkan Dalam Neraca Per 31 Desember 20X1.
6
Biaya Bahan Baku Tersebut Tidak Dibebankan Sebagai Biaya
Dalam Tahun 20X1, Tetapi Pembebanannya Pada Tanggal 31
Desember 20X1 Dianggap Sebagai Aktiva. Dalam Tahun 20X2
Pemusahaan Tidak Akan Mengeluarkan Biaya Bahan Baku Untuk
100 Kg Persediaan Yang Pada Tanggal 31 Desember 20x1masih
Bermanfaat, Karena Penundaan Biaya Tersebut Dapat
Menghindarkan Dikeluarkannya Biaya Bahan Baku Untuk 100 Kg
Produk Dalam Proses Tersebut Dalam Tahun 20X2. Begitu Pula
Biaya Tenaga Kerja Dan Biaya Overhead Pabrik Variable. Biaya
Overhead Pabrik Tetap Merupakan Biaya Biaya Yang Dalam
Jangka Pendek Tidak Berubah Dalam Hubungannya Dengan
Perubahan Volume Produksi. Biaya Tetap Ini Merupakan Fungsi
Waktu Dan Bukan Merupakan Fungsi Produksi. Ada Atau Tidak
Ada Produksi, Biaya Ini Tetap Terjadi. Jadi Penundaan
Pembebanan Biaya Overhead Tetap Tersebut Sebagai Aktiva
Tidak Bermanfaat, Jika Dalam Periode Yang Akan Dating Biaya
Overhead Pabrik Tetap Tersebut Akan Tetap Terjadi.
8
Laporan Laba Rugi Full Costing
Hasil Penjualan Rp 500.000
Harga Pokok Penjualan
( Termasuk Biaya Overhead Pabrik Tetap ) 250.000
Laba Bruto Rp. 250.000
Biaya Administrasi Dan Umum Rp. 50.000
Biaya Pemasaran 75.000
125.000
Laba Bersih Usaha Rp. 125.000
Laporan Laba Rugi Tersebut Menyajikan Biaya-Biaya Menurut
Hubungan Biaya Dengan Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Manufaktur, Yaitu Fungsi Produksi, Pemasaran, Dan Fungsi
Administrasi Dan Umum.
9
Laporan Laba Rugi Variable Costing
Hasil Penjualan Rp. 500.000
Dikurang Biaya-Biaya Variable
Biaya Produksi Variable Rp. 150.000
Biaya Pemasaran Variable 50.000
Biaya Administrasi & Umum Variable 30.000
230.000
Laba Kontribusi Rp. 270.000
Dikurangi Biaya-Biaya Tetap :
Biaya Produksi Tetap 100.000
Biaya Pemasaran Tetap 25.000
Biaya Administrasi & Umum Tetap 20.000
145.000
Laba Bersih Usaha Rp. 125.000
Dalam Laporan Laba Rugi Variable Costing Diatas Biaya Tetap Disajikan
Dalam Satu Kelompok Tersendiriyang Harus Ditutup Dari Laba Kontribusi
Yang Diperoleh Perusahaan, Sebelum Timbul Laba Bersih. Dengan
Menyajikan Semua Biaya Tetap Dalam Satu Kelompok Tersendiri Dalam
Laporan Laba Rugi Ini, Managemen Dapat Memusatkan Perhatian Pada
Perilaku Biaya Tetap Ini Dan Dapat Melakukan Pengawasan Terhadap Biaya
Tersebut, Baik Dalam Perencanaan Jangka Pendek Maupun Jangka Panjang.
10
Perhitungan Laba Rugi Menurut Metode Variable
Costing
Contoh : PT El Sari Memproduksi Satu Jenis Produk. Data Produksi Dan Biaya Bulan
Januari, Februari, Dan Maret 20X1.
Keterangan Januari Februari Maret Total
Persediaan Awal 30 Unit 40 Unit 15 Unit 30 Unit
Produksi 200 165 165 530
Penjualan 190 190 165 545
Persediaan Akhir 40 15 15 15
11
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Kepada Produk Atas Dasar Unit
Produk Yang Dihasilkan. Tariff Biaya Overhead Pabrik Dihitung Atas
Dasar Kapasitas Produksi Normal Pr Bulan Sebanyak 200 Kg. Dengan
Taksiran Biaya Overhead Pabrik Variable Sebesar Rp.800 Dan Biaya
Overhead Pabrik Tetap Sebesar Rp.1. 600 Sebulan. Tarif Standard
Biaya Overhead Pabrik Tersebut Berasal Dari Perhitungan Berikut Ini :
Tarif Biaya Overhead Pabrik Variable : Rp.800 : 200 = Rp. 4 Per Kg
Tarif Biaya Overhead Pabrik Tetap : Rp. 1.600 : 200 = Rp. 8 Per
Kg.
Harga Pokok Per Unit Produk Menurut Metode Full Costing Dan
Variable Costimg.
Full Costing
Variable Costing
Biaya Bahan Baku Rp.20
Rp.20
Biaya Tenaga Kerja 10
10
Biaya Overhead Variable 4
4
Biaya Overhead Pabrik Tetap 8
-
Biaya Produksi Per Unit Rp.42
Rp. 34
12
PENGUMPULAN BIAYA DALAM METODE VARIABEL
COSTING
13
Jika perusahaan menggunakan variabel costing
didalam akuntansi biaya produksinya, biaya
produksi dan biaya non produksi perlu
dipisahkan menurut perilaku nya dalam
hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan. Oleh Karena Itu Jika Metode Variabel
Costing Diterapkan Dalam Akuntansi Biaya
Didalam Buku Besar Perlu Disediakan
Rekening-Rekening Control Berikut Ini :
14
metode variabel costing diterapkan dalam akuntansi biaya
didalam buku besar perlu disediakan rekening-rekening control
berikut ini :
15
Rekening biaya overhead pabrik yang dibedakan untuk mencatat biaya
overhead pabrik variabel yang dibedakan produksi atas dasar tarif yang
ditentukan dimuka
17
Penyajian Laporan Laba Rugi Kepada Pihak Luar Perusahaan
Untuk Merubah Laporan Laba Rugi Metode Variabel Costing Ke Dalam Laporan
Laba Rugi Full Costing, Diperlukan Tiga Langkah Perubahan Berikut Ini
Langkah Pertama. Persedian Awal Dalam Proses Dan Persediaan Awal Produk
Jadi Ditambah Harga Pokoknya Dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap. n Awal
Produk Jadi Ditambah Harga Pokoknya Dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap.
Untuk Itu Harus Tau Jumlah Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Yang Terjadi
Dalam Periode Akuntasni Sebelumnya.
Langkah Kedua. Biaya Produksi Menurut Metode Variabel Costing Yang Semula
Hanya Membebankan Biaya Produksi Variabel Saja Perlu Di-Adjustd Dengan
Menambahkan Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Sebesar 49.000
Langkah Ketiga. Persediaan Akhir Produk Dalam Proses Dan Persediaan Akhir
PUntuk Itu Biaya Oerhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Yang Terjadi Dalam
Periode Akuntansi Sekarang Dibagi Dengan Dasar Pembebanan Untuk
Menghitung Biaya Overhead Pabrik Tetap Per Unit Dasar Pembebanan. Biaya
Overhead Pabrik Tetap Per Unit Ini Dikalikan Dengan Kuantitas Dasar
Pembebanan Yang Terdapat Dalam Persediaan Akhir Akan Diperoleh Tambahan
Harga Pokok Persediaan Akhir.roduk Jadi Ditambah Harga Pokoknya Dengan
Biaya Overhead Pabrik Tetap
18
Manfaat Informasi Yang Dihasilkan Oleh Metode
Variabel Costing
20
Contoh 4 :
Pt Eliona Memproduksi Dan Menual Produk A. Biaya Per Satuan Poduk A
Adalah Sebagai Beriikut
Biaya Bahan Baku 100
Biaya Tenaga Kerja Variabel 200
Baiay Overhead Pabrik Variabel 300
Biaya Pemasaran Dan Adm Variabel 250
Jumlah Biaya Variabel 850
Biaya Tetap 150
Harga Pokok Produk A Per Satuan 1000
Pt Eliona Menerima Pesanan 1000 Diluar Penjualan Rutin Harga Yang
Diminta Oleh Pemesan 900 Menurut Metode Full Costing Harga Yang
Dimminta Penjuak Membuat Rugi Bruto Sebesar 100 Per Unit ( 900-1000)
Sehingga Pesanan Tersenut Di Tolak Namun Juika Pabrik Mempunyai
Kapasitas Yang Bekum Di Pakai Maka Pesanan Tersebut Akan Diterima
Karena Masih Bisa Menghasilkan Laba Kontribusi (900-850)
Jika Pesanan 1000 Sudah Diterima Maka Akan Menghasilan Laba
Kontribusi Sebesar 1000x(900-850) = 50.000 Jika Biaya Tetap Konstan
Maka Tambahan Lama Kontribusi Akan Menaikan Laba Bersih 50.000
21
Kelemahan Metode Variabel Costing
1. Suatu Biaya Digolongkan Variabel Costing Jika Asumsi :
Bahwa Harga Barang Tidak Berubah
Bahwa Metode Dan Prosedur Produksi Tidak Berubah
Bahwa Tingkat Efisien Tidak Berfluktuasi
4. Tidak Diperhitungkannya Biaya Overhead Pabrik Tetap Dalam Persediaan Dan Harga
Pokok Persediaan Akan Mengakibatkan Nilai Persediaan Menjadi Rendah, Sehingga
Akan Mengurangi Modal Kerja Yang Dilaporkan Untuk Tujuan Alasisi Keuangan
22
TERIMA KASIH