Kewirausahaan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 98

kewirausahaan

Oleh
Netty Suharti
Kontrak perkuliahan

 1 pendahuluan (Pengertian,Etimologi)
 2 Sejarah kewirausahaan
 3 Proses kewirausahaan
 4 Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan
 5 Tahap-tahap kewirausahaan
 5.1 Tahap memulai
 5.2 Tahap melaksanakan usaha
 5.3 Tahap mempertahankan usaha
 5.4 Sikap wirausaha
 6 Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
 7 Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
 8 Daftar Referensi
 Menurut McClelland (2000), salah satu faktor yang
menyebabkan sebuah negara menjadi maju adalah
ketika jumlah wirausahawan yang terdapat di negara
tersebut berjumlah 2% dari populasi penduduknya. Saat
ini, jumlah wirausaha yang terdapat di Indonesia
mencapai 400 ribu jiwa atau kurang dari 1% populasi
penduduk Indonesia yang berkisar 200 juta jiwa.
 Salah satu faktor kemajuan ekonomi China adalah
semangat kewirausahaan masyarakatnya, yang didukung
penuh pemerintahnya
 Kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan yang
terjadi di Amerika Serikat yang memiliki jumlah
wirausaha sebesar 11,5% dari populasi penduduknya
atau negara tetangga Singapura dengan 7,2% warganya
bekerja sebagari wirausaha.
 Efeknya tidak mengherankan bila kedua negara tersebut
menjadi salah satu negara dengan perkembangan
ekonomi termaju di dunia.
 Jika melihat jumlah kebutuhan wirausaha baru untuk
memposisikan Indonesia sebagai negara maju, masih
butuh waktu 25 tahun lagi untuk mencapainya (Rukka,
2011).
 Estimasi waktu yang cukup lama tersebut menuntut
perlu segera diupayakan langkah-langkah agar jumlah
wirausaha baru dapat bertambah dengan waktu
pencapaian yang relatif singkat.
 Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan
penciptaan wirausaha baru yang berasal dari lulusan
perguruan tinggi.
 Penciptaan lulusan perguruan tinggi yang menjadi
seorang wirausahawan tidak serta merta mudah untuk
dilaksanakan. Berdasarkan bukti empiris di lapangan,
terdapat kecenderungan bahwa lulusan perguruan tinggi
lebih senang memilih bekerja dengan tingkat
 kenyamanan/keamanan serta kemapanan dalam waktu
yang singkat.
 Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
akan merubah kurikulum mulai dari pendidikan dasar
sampai pendidikan tinggi. Sesuai dengan Undang-
Undang No 12 tahun 2012, bahwa perguruan tinggi
memiliki otonomi dalam penyusunan kurikulum, namun
pada pelaksanaannya diperlukan rambu-rambu yang
sama agar dapat mencapai hasil yang optimal
 . Disamping itu, peserta didik di perguruan tinggi
merupakan insan dewasa , sehingga dianggap sudah
memiliki kesadaran dalam mengembangkan potensi diri
untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan atau
professional. Sehubungan dengan itu, maka perubahan
pada proses pembelajaran menjadi penting dan akan
menciptakan iklim akademik yang akan meningkatkan
kompetensi mahasiswa baik hardskills maupun
softskills.
 Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam
UU No 12 tahun 12 yaitu menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk
kepentingan bangsa
 Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa
harus mengikuti pembelajaran mata kuliah dasar umum
yang dikenal dengan MKDU (general education).
Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12
tahun 2012 sebagai mata kuliah wajib, yaitu Agama,
 Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
Dalam rangka menyempurnakan capaian pembelajaran,
maka MKDU ditambah dengan bahasa Inggris,
kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong pada
pengembangan karakter lainnya, baik yang terintegrasi
 maupun individu.
 Mata Kuliah Kewirausahaan merupakan pelajaran yang
membentuk karakter wirausaha atau minimal
mahasiswa menambah pengetahuan mahasiswa
mengenai seluk-beluk bisnis baik dari sisi soft skill
maupun hard skill sehingga mahasiswa mampu
memanfaatkan peluangpeluang yang ada di sekitarnya
dalam menciptakan usaha sendiri setelah lulus maupun
saat masih kuliah.
Tujuan pembelajaran

 Mahasiswa akan dapat memahami, menerapkan dan


menjadikan pola hidup berwirausaha
 dengan kemampuan berkomunikasi, memimpin dan
menerapkan manajemen usaha dalam
 mengelola usahanya dengan baik dan benar.
Kewirausahaan

 Kewirausahaan berasal dari kata wira


dan usaha.
 Wira berarti pejuang,pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah
berani dan berwatak agung.
 Usaha adalah perbuatan amal, bekerja,
dan berbuat sesuatu.
 Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu.
What is an entrepreneur ??

 AN ENTERPRENEUR (Ahn’ tra pra nur) IS A PERSON WHO


ORGANIZES AND MANAGES A BUSSINESS UNDERTAKING,
ASSUMING THE RISK FOR THE SAKE OF PROFIT. ANY
PERSON (ANY AGE) WHO STARTS AND OPERATES THE
BUSSINESS IS AN ENTERPRENEUR
Kewirausahaan

 Kewirausahaan (Inggris:
Entrepreneurship) atau Wirausaha
adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan.
 Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu.
 Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
 Pengertian sebenarnya sanggat beragam menurut
beberapa pendapat. Akan tetapi makna dari pengertian
kewirausahaan itu tidak jauh berbeda.
  Kewirausahaan adalah sikap, jiwa, dan kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
 Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang
selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan
bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya
atau kiprahnya.
 Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha
selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
 kewirausahaan berbeda-beda titik berat dan
penekanannya.
 Menurut Richard Cantillon (1775) :
kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-
employment).
 Seorang wirausahawan membeli barang saat ini
pada harga tertentu dan menjualnya pada masa
yang akan datang dengan harga tidak menentu.
 Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian.
 Menurut Penrose (1963) : kewirausahaan
mencakup indentfikasi peluang-peluang
di dalam sistem ekonomi.
 Menurut Harvey Leibenstein (1968,
1979) kewirausahaan mencakup kegiatan
yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau
belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya
 menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.
 Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan 
wirausahawan
 Seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.
 Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi
dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap
dan perilaku sebagai manusia unggul.
Etimologi

 Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.


 Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung.
 Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat
sesuatu.
 Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu.
Kewirausahaan menurut
pemerintah Indonesia :
 Semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan/atau
kegiatan yg mengarah kepada upaya mencari,
mencipta, menerapkan cara kerja teknologi dan
produk baru dg meningkatkan efisiensi dlm rangka
memberikan pelayanan lebih baik dan memperoleh
keuntungan lebih besar (SK menkop dan UKM dan
mendikbud RI No. 02/SKB/MENEG/VI/2000 DAN
No.4/U/SKB/2000 tgl 29 Juni 2000.)
Konsep kewirausahaan
 Enterpreneur berasal dari bahasa perancis yang
berarti “entreprendre” yang berarti memikul
tugas dan mencoba (Adnan Alias, 1992).
 Irish adalah Orang pertama yg menggunakan ttg
konsep kewirausahaan
 Tiga Jenis orang yang mewakili dalam aktivitas
ekonomi menurut Cantillon adalah :
 1. orang yang memiliki tanah
 2. orang yang membuat sesuatu untuk
memperoleh pendapatan
 3. orang yang menyadiakan jasa
Sejarah kewirausahaan

 Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak


diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun
1755.
 Di luar negeri, kewirausahaan telah dikenal sejak
abad 16,
 Di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal
dengan unternehmer.
 Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis
sejak 1950-an di beberapa negara seperti
Eropa, Amerika dan Kanada.
 Semenjak tahun 1970-an banyak
Universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil.
 Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan.
 DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari
baru terbatas pada beberapa sekolah atau
Perguruan Tinggi tertentu saja.
 Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Proses kewirausahaan

 Menurut Carol Noore yang dikutip oleh


Bygrave, proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi.
 Inovasi tersebut dipengeruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari
dalam diri pribadi maupun di luar
pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan.
 Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of
control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi,
dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan
menjadi wirausahawan yang besar.
 Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor
yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang
memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas,
dan peluang.
 Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi
kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi
lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan

 Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka


setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki
sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang
wirausaha adalah:
 Percaya diri
 Berorientasikan tugas dan hasil
 Berani mengambil risiko
 Kepemimpinan
 Keorisinilan
 Berorientasi ke masa depan
 Jujur dan tekun
QUALITIES OF  ENTREPRENUERS
 Mental ability: intelligent person.
 Organising ability : good organisation.
 Hard work : ready to work for longhours.
 Discipline : highly disciplined-everything to be in order for them.
 Clear  objectives : regarding nature of business & products to be produced.
 Need for  high achievement -they havea strong desire for achieving
something great.
 Optimistic : highly optimistic-notdisturbed by present problems-
hopefavourable future.
 Risk taking : they like challenges.
 H.R.ability : maintain good relations withother people (employee, vendors,
customers, ankers).
 Emotional stability : have considerable amount of self-control-
usinesspressure can be handled
Sifat wirausaha

 Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas,


optimisme.
 Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada
laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki
tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan
memiliki inisiatif.
 Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan.
 Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul
dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik
yang membangun.
Sifat wirausaha

 Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,


fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
 Memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan.
 Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama
dengan kerja keras.
Tahap-tahap kewirausahaan

 1.Tahap memulai
 Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.
 Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan
apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
 2.Tahap melaksanakan usaha
 Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola
berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM,
kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil risiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
 3. Tahap mempertahankan usaha
 Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil
yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
 Tahap mengembangkan usaha
 Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka
perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.
Sikap wirausaha

 Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan


di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang
wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut:
1. Disiplin

 Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan


harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.
 Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya.
 Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu
ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem
kerja dan sebagainya.
 Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dngan waktu
yang direncanakan.
 Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam
alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang
wirausahawan meraih keberhasilan.
 Kedisiplinan terhadap komitmen akan
kualitas pekerjaan dapat dibina dengan
ketaatan wirausahawan akan komitmen
tersebut.
 Wirausahawan harus taat azas. Hal
tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan
yang tinggi terhadap sistem kerja yang
telah ditetapkan.
 Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan
yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan
kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
 Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas
pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan
akan komitmen tersebut.

 Wirausahawan harus taat azas.
 Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan
memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja
yang telah ditetapkan.
 Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan
yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan
kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2. Komitmen Tinggi

 Komitmen adalah kesepakatan mengenai


sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang,
baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain.
 Dalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan
bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan).
 Komitmen terhadap dirinya sendiri
dapat dibuat dengan identifikasi cita-
cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya.
Komitmen tinggi

 Contohkomitmen wirausahawan terhadap orang lain


terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas
produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen,
dan sebagainya.
Komitmen tinggi (cont’d)

 Seorang wirausahawan yang teguh


menjaga komitmennya terhadap
konsumen, akan memiliki nama baik di
mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan
mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian
terus meningkat sehingga pada akhirnya
tercapai target perusahaan yaitu
memperoleh laba yang diharapkan.
3. Jujur

 Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang


dilupakan oleh seorang wirausahawan.
 Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.
 Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan,
kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan
kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan
penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
4. Kreatif dan Inovatif

 Untuk memenangkan persaingan, maka


seorang wirausahawan harus memiliki
daya kreativitas yang tinggi.
 Daya kreativitas tersebut sebaiknya
dilandasi oleh cara berpikir yang maju,
penuh dengan gagasan-gagasan baru
yang berbeda dengan produk-produk
yang telah ada selama ini di pasar.

Kreatif & inovatif (cont’d)

 Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak


dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.
 Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan
terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha
awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan
kreatif yang kelihatannya mustahil.
5. Mandiri

 Seseorangdikatakan “mandiri” apabila orang


tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik
tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam
mengambil keputusan atau bertindak, termasuk
mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain.
Mandiri (cont’d)

 Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus


dimiliki oleh seorang wirausahawan.
 Padaprinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi
kegiatan usahanya.
6. Realistis

 Seseorangdikatakan realistis bila orang tersebut


mampu menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan/
perbuatannya.
Realistis (cont’d)

 Banyak calon wirausahawan yang


berpotensi tinggi, namun pada akhirnya
mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis,
obyektif dan rasional dalam
pengambilan keputusan bisnisnya
 ]Karena itu dibutuhkan kecerdasan
dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/ sumbang saran yang
ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Faktor Kegagalan Dalam
Wirausaha

 Menurut Zimmerer (dalam Suryana,


2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya:
 Tidak kompeten dalam manajerial.
 Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
 Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber
daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaan.
 Kurang dapat mengendalikan
keuangan.
 Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas.
 Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat.
 Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan
dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
 Gagal dalam perencanaan.
 Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan.
 Lokasi yang kurang memadai.
 Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
 Kurangnya pengawasan peralatan.
 Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha.
 Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha
akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, kemungkinan gagal menjadi
besar.
 Peran Wirausaha Dalam Perekonomian
Nasional
 Seorang wirausaha berperan baik secara
internal maupun eksternal.
 Secara internal seorang wirausaha berperan
dalam mengurangi tingkat kebergantungan
terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan
diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
Secara eksternal, seorang wirausaha berperan
dalam menyediakan lapangan kerja bagi para
pencari kerja..
 Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja
yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat
pengangguran secara nasional menjadi berkurang
 Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap
naiknya pendapatan perkapita dan daya beli
masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara
nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap
menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Peran Wirausaha Dalam
Perekonomian Nasional

 Seorang wirausaha berperan baik secara internal


maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha
berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan
terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri,
serta meningkatkan daya beli pelakunya.
 Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam
menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja.
Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja
yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat
pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
 Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap
naiknya pendapatan perkapita dan daya beli
masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara
nasional.
 Menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
 Seorang wirausaha memiliki peran sangat
besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu
negara adalah:
 Menciptakan lapangan kerja
 Mengurangi pengangguran
 Meningkatkan pendapatan masyarakat
 Mengombinasikan faktor–faktor produksi
(alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
 Meningkatkan produktivitas nasional
 Ketidakmampuan dalam melakukan
peralihan/transisi kewirausahaan.
 Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan
perubahan, tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.
Meraih Impian

 Pernahkah Anda mendengar ketika ada sebuah


pertanyaan dilontarkan kepada mahasiswa “apa impian
kalian?” lalu mereka berkata “ingin menjadi orang
sukses” atau “ingin membahagiakan orang tua”.
 Sekilas nampak bahwa jawaban mahasiswa ini sangat
baik dan mulia, namun demikian impian ini sangatlah
abstrak dan tidak jelas apa ukuran/indikator kesuksesan
tersebut sehingga sangat sulit untuk ditentukan
bagaimana langkah-langkah untuk mewujudkannya.
 Dengan kata lain, impian yang abstrak dan tidak jelas
ini sangat dimungkinkan hanya akan menjadi mimpi
yang sulit untuk diwujudkan.
 Bila mengacu kepada konsep manajemen tentang
bagaimana sebuah impian/tujuan itu seharusnya
dirumuskan, maka kita akan merujuk kepada sebuah
konsep yang bernama SMART.
 Konsep dasar yang harus disadari terlebih dahulu
adalah, sukses itu bukanlah sebuah kebetulan, namun
sukses adalah by Design karena itu impian yang kita
buat harus SMART “Cerdas
 Apakah impian yang SMART itu? Impian yang
SMART adalah Impian yang :
 · Specific. Artinya harus jelas mengenai apa
yang kita inginkan, dengan demikian kita akan
lebih mudah dalam membuat perencanaan.
 Dengan demikian, istilah “Saya memiliki impian
menjadi orang sukses” diganti dengan misalnya ;
“Saya memiliki impian untuk menjadi seorang
manajer pemasaran di PT X dengan penghasilan
Rp X” atau “saya ingin menjadi seorang
wirausahawan di bidang X dengan penghasilan
sebesar Rp X dan lainnya.
 · Measurable . Artinya impian haruslah terukur. Dengan
demikian, anda akan tahu kapan impian telah tercapai.
  · Achieveble. Artinya Impian harus dapat diraih. Jika
impian itu terlalu besar, perlu memecah impian itu
menjadi impian yang lebih kecil dulu sebagai langkah
awal atau bagian dalam pencapaian impian besar.
 · Realistic. Artinya, impian harus masuk akal. Makna
masuk akal ini biasanya dikaitkan dengan
kemampuan/ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
 · Time Bond. Impian haruslah memiliki garis waktu yang
jelas kapan impian tersebut ingin diraih. Misalnya : “
saya memiliki impian mendirikan sekolah bagi anak-
anak yang tidak mampu 10 tahun dari sekarang”.
Tiga rahasia sukses berwirausaha
(Cipurtra)

 "Keinginan, semangat dan keberanian mengambil risiko,


tiga hal itu menjadi modal utama kewirausahaan," kata
Ciputra di Jakarta, Senin.
Tip sukses berwirausaha (Martin
Hartono)

 Martin B Hartono, anak dari Budi Hartono yang


merupakan orang terkaya di Indonesia berbagi tips soal
berwirausaha.
 Untuk menjadi seorang enterpreuneur butuh perjuangan
yang tak cukup pendek.
 Menurutnya, seseorang harus bisa
berjuang tanpa mengenal putus asa dan
mampu untuk belajar dari kegagalan
saat ingin mencicipi dunia
enterpreuneur.
 Belakangan ini enterpreuneur sudah
menjadi impian banyak orang dan
tentunya ini membuat seseorang mampu
berjuang mati-matian guna bisa menjadi
pengusaha yang sukses.
 Calon pewaris Grup Djarum yang saat ini
menjabat sebagai Direktur Teknologi
Bisnis PT Djarum mengaku, selama
belasan tahun bekerja di Djarum,
ternyata selama itu dia bekerja, dia
menganggapnya sebagai pelatihan untuk
mulai berinvestasi di perusahaan-
perusahaan internet.
 Sebagaimana diketahui, pada Januari lalu
dirinya mengambil saham di Kaskus, situs
terbesar di Indonesia dengan 4,8 juta
anggota dan 20 juta pengunjung setiap
harinya.
 Taruhan yang dilakukan selain mengambil
saham Kaskus, dia juga memiliki situs
internet yang bernama infokost.com dan
blibli.com.
 Untuk menjadi enterpreuneur, membutuhkan
pengalaman kurang lebih mencapai 10 ribu jam guna
benar-benar bisa memahami dan mempelajari apa yang
dituju dan diinginkan (M. Hartono).
 Jika seseorang memiliki pengalaman
yang kurang dari 10 ribu jam, maka akan
ada kecenderungan dalam
perjalanannya untuk menjadi
enterpreuneurship pasti akan
menemukan beberapa rintangan bahkan
orang tersebut bisa putus asa jika tidak
bisa mengatasi rintangan yang ada di
depannya.
 "Kalau mau jago dalam beberapa hal, terkait
enterpreuneur itu butuh 10 ribu jam untuk  bisa
memahami apa yang  diinginkan, kalau sebelum 10 ribu
jam pasti belum oke, tapi kalau sudah 10 ribu jam itu
pasti sudah ketemu sela-selanya seperti apa,".
7 kiat sukses berwirausaha (Jack
MA)

 1. Mengetahui apa yang menjadi pilihan Anda


 Jack MA memulai bisnisnya pada tahun 1992, bisnis yang
dijalankannya adalah sebuah Pusat Penerjemahan
Bahasa. Pada awalanya bisnis yang dijalankannya itu
tidak berjalan dengan mulus.
 Setelah berjalan selama 3 bulan, lalu beliau
menjalankan bisnis baru yaitu jualan bunga dan
souvenir, untuk mendapatkan penghasilan tambahan
agar dapat mengcover biaya sewa tempat usaha
penerjemahan bahasanya.
 Namun seiring berjalannya waktu beliau
mendapat keuntungan yang lebih ketika
menjalankan bisnis souvenirnya tersebut
dibandingkan menjalankan bisnis Pusat
Terjemahan Bahasa miliknya.
 Ini yang membuat beliau harus berjuang
untuk menentukan sikap. Apakah harus
menghentikan bisnis Terjemahan Bahasa
dan mungkin mulai fokus untuk
berjualan souvenir.
 Namun pada akhirnya pilihan bisnis yang
beliau ambil adalah tetap menjalankan
bisnis Pusat Terejmahan Bahasa.
Alasannya adalah, bisnis ini yang
diinginkan oleh Jack MA pada awalnya,
yaitu membangun sebuah startup Pusat
Terjemahan Bahasa.
 Selain itu juga bisnis Terjemahan Bahasa
tersebut merupakan permintaan dari
pasar yang cukup tinggi pada saat itu.
 Pada saatnya nanti Anda sebagai pengusaha, akan
menemukan berbagai macam kesempatan peluang bisnis
yang menjanjikan.
 Namun Anda juga harus tahu bagaimana bisa mengambil
keputusan yang tepat untuk menjalankan bisnis yang
tepat pula.
 2. Bisnis kecil tetap harus mempunyai sistem yang
baik
 3. Tetap berusaha untuk menjadi ‘besar’
 Gajah tidak bisa membunuh semut”
(tidak perlu khawatis perusahaan besar
akan mengalahkan perusahaan kecil ;
kasus china yellowpages dan china
telecom)
 Perusahaan China Yellowpages yang
dikelola oleh Jack MA (modal 50.000
yuan) bisa bekerjasama dengan China
Telecom bermodal patungan (240 juta
yuan).
 tidak perlu mengetahui kelemahan lawan bisnis Anda,
 yang diperlukan hanyalah strategi dan pemasaran yang
baik jika ingin mengalahkan atau sejajar dengan
perusahaan-perusahaan besar lainnya.
 Berperanlah layaknya seorang
karyawan
 Ketika kita berbeda pendapat dengan
seorang pemimpin, namun ternyata
pemimpin adalah sosok yang selalu
benar, kita tidak bisa mengubahnya
itu. Maka yang harus diubah adalah
sikap kita.
 Itulah alasannya Jack MA keluar dari
perusahaannya sendiri dan merintis
perusahaan baru mulai dari nol lagi,
sesuai dengan apa yang diyakininya.
 Anda orang tuanya dan Investor adalah paman bisnis
Anda tetaplah selalu menunjukkan rasa hormat kepada
seorang Investor. Meskipun sebenarnya bisa dikatakan
kedudukan pemilik usaha dan pihak investor adalah
sama.
 Pekerjakan orang yang cerdas
layaknya seorang master
 Jika Anda merekrut seorang karyawan,
rekrutlah orang yang benar-benar bisa
diajak bekerja sama dalam tim Anda.
Tidak harus mempekerjakan seorang
master atau ahli dibidangnya.
 Cukup pekerjakan orang yang cerdas
dan bisa melakukan pekerjaan sesuai
dengan yang Anda butuhkan.
 Bayangkan jika Anda harus meng-hire
karyawan yang ahli dibidangnya dengan
gaji yang tinggi, namun ternyata
separuh gajinya tersebut bisa Anda
pergunakan untuk biaya pemasangan
iklan dan separuhnya lagi bisa Anda
gunakan untuk mempekerjakan orang
yang lebih tekun, cerdas, mau belajar
dan pastinya bisa melakukan pekerjaan
pada perusahaan Anda layaknya seorang
master.
 Menurutnya, seseorang harus bisa
berjuang tanpa mengenal putus asa dan
mampu untuk belajar dari kegagalan
saat ingin mencicipi dunia
enterpreuneur.
 Pasalnya, belakangan ini enterpreuneur
sudah menjadi impian banyak orang dan
tentunya ini membuat seseorang mampu
berjuang mati-matian guna bisa menjadi
pengusaha yang sukses.
 Cintai Bisnis Anda
 Mencintai bisnis berarti Anda tidak
menjadikan beban dalam bisnis Anda. Anda
akan dengan senang hati menjalankan
bisnis tersebut.
 Bisnis yang dijalani dengan cinta lebih
mudah berhasil karena dijalankan dengan
sungguh-sunguh dari hati tanpa adanya
paksaan.
  
 Pilih Merek yang Tepat
 Jangan sepelekan arti sebuah merek. Merek
yang memiliki kekuatan emosional bisa
mempengaruhi pilihan pelanggan atas suatu
komoditas.
 Suatu merek harus selalu menginspirasi dan
memberikan kepuasan emosional di luar
kebutuhan produk.
 Merek dapat menunjukkan kepercayaan,
nilai tingkat eksklusifitas, keinginan, dan
harapan yang melekat pada produk
tersebut.
  
 Disiplin Keuangan
 Kita hidup di zaman yang tidak menentu.
Pengusaha yang berkembang adalah seorang
yang mampu bertahan di saat ekonomi sedang
buruk.
 Sebuah bisnis yang memiki akuntabilitas dan
likuiditas yang tinggi akan berkembang dengan
kontrol biaya yang baik. 
 Kurangnya disiplin pada keuangan akan
membuat usaha yang dijalankan tidak akan
berkembang dan justru akan mengalami krisis
keuangan.
  
Kiat sukses berwirausaha
(Chairul tanjung)

 Sukses itu adalah hak milik setiap orang


 Wirausaha butuh komitmen
 Networking sangat diperlukan
 Mampu menghadapi proses dan kuat
menghadapi tekanan
 Belajar organisatoris
 Aktif di kegiatan sosial
 optimis
 Kontrol yang Baik
 Jangan pernah membedakan pelanggan
dalam bisnis Anda.
 Sebuah bisnis haruslah memiliki sistem dan
prosedur standar yang memungkinkan untuk
memberikan keseragaman dari produk yang
dihasilkan.
 Perusahaan besar seperti McDonald’s dan
Starbucks memahami hal tersebut dengan
baik dan memberikan standar layanan yang
sama di seluruh dunia.
  
 Terus Berinovasi
 Anda diharuskan untuk terus-menerus melihat
lingkungan yang ada di lingkungan sekitar Anda dan
carilah tanda-tanda perubahan yang terjadi.
 Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah
dengan menciptakannya.

Anda mungkin juga menyukai