Krim KLP 1 K2
Krim KLP 1 K2
Krim KLP 1 K2
formulasi krim
(pisang raja)
KELOMPOK 1
WAHYUNI ELVIRANDA
AHMAD MIRZA
ANDRAWINA FITA MAHARANI
ANGGRENI
ARDIANTO SAPUTRA
ARIFAH INDAR CAHYANI
ASNI TANDA FAHNI
ASHA TANTRY AWALYA
AYU JAYA
BRAM SETIAWAN
CERRY ANDINI
CHICA FATAHENA
pendahuluan.
Menurut farmakope Indonesia IV, krim adalah bentuk
sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
trietanolamin 1,5 g
Adeps lanae 3g
Parafin cair 25 g
aquadest 100 g
• Asam stearate
Berbentuk zat padat yamg keras, berwarnah putih, atau sedikit kekuningan, mengkilap, kristal
padat atau putih atai putih kekuningan sedikit berbau dan mirip lemak lilin praktis tidak larut
dalam air, larut dalam 20 bagian etanol 95% p. dalam 2 bagian kloroform p dan dalam 3 bagian
eter p. asam stearate tidak bercampur dengan hidroksida logam dan dengan senyawa yang bersifat
oksidator, kegunaan dalam formulasi topical sebagai bahan pengemulsi. Konsentrasi untuk krim
yaitu 1-20%.
• Trietanolamin
Penyabunan antara lemak netral dengan trietanolamin tidak dimungkinkan, maka dalam industry
sabun, asam lemak ditransplantasikan dengan produk trietano, teknis yang umumnya masih
mengandung sekitar 10-15% dietanol amin dan 5% monoetanol, sehingga terbentuk juga
Sebagian sabun mono dan dietanol, diguanakan sebagai emulgator untuk sediaan topical.
• Adeps lanae
Merupakan lemak yang diperoleh dari bulu domba. Berwarna kuning mudah, berbau khas. Adeps
lanae yang telah meleleh berupah cairan kuning.larutan dalam benzene kloroform, eter, dan
petroleum, sedikit larutan dalam etanol dingin (95%). Lebih larut dalam etanol panas (95%).
Praktis tidak larut dalam air, mengandung pro-oksida yang dapat mempengaruhi kestabilan
beberapa zat aktif. Fungsinya dalam sediaan semi solid sebagai emulsifying agent. Fase minyak
dalam persiapan air dan minyak. Adeps lanae dapat menyerap air sebesar 25%. Campuran adeps
lanae dikenal dengan sebagai lanolin.
• Parafin cair
Berbentuk cairan kental transparan, tidak berflouresensi, tidak berwarna, hampit tidak berbau dan berasa,
praktis tidak larut dalam air dan etanol (95%) p. larut dalam kloroform p, eter p, aseton dan benzen, tidak
bercampur dengan reduktor kuat. Penggunaan dalam krim 1-32%
• DMDM hydantoim
DMDM hydantoin atau 1,3-dimethylol-5,5-dimethyl hydantoin, 1,3-Bis (Hydroxymethyl)-5,5-Dimethyl-
2,4-Imidazolidenedione. Dengan berat molekul 188,19 dengan penampakan berbentuk cair berwarna
bening dengan sedikit berbau. Stabil dalam rentang pH yang luas dan kondisi temperatur
• Aquadest
Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasaLarut dengan semua jenis larutan
Organoleptik
Uji evaluasi krim
Hasil pengamatan menunjukan bahwa formula memiliki hasil yang baik,
Pengukuran pH
Pengukuran pH pada krim ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa balbisiana colla) dilakukan 7 kali
pengujian selama 28 hari. Hasil pengukuran pH sediaan krim ekstrak kulit pisang memiliki pH yang
sama pada penyimpanan selama 28 hari yaitu 6,1 dan memenuhi kriteria pH kulit.
Uji homogenitas krim
Hasil dari pengujian homogenitas menunjukan bahwa krim ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa
balbisiana colla) selama penyimpanan dalam waktu 28 hari tidak mengalami perubahan.
Uji viskositas krim
formula mengalami peningkatan viskositas selama waktu penyimpanan 28 hari. Semakin besar
konsentrasi ekstrak yang ditambahkan, maka viskositas sediaan semakin kecil.
Uji daya sebar krim
Uji daya sebar ekstrak mengalami peningkatan selama waktu penyimpanan 28 hari. Semakin besar
konsentrasi yang diberikan maka daya sebar sediaan semakin luas,
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik