Askep Pada Lansia Dengan Perubahan Fisiologis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PADA LANSIA

DENGAN PERUBAHAN
FISIOLOGIS

Kelompok 10 :
Lisnawati Djafar (PK115017020)
Delvita O. Kolu (PK115017008)
Yopan (PK115017041)
pendahuluan
• Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang
berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif,
merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh.
• Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup,
termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan
kapasitas fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan
perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh
darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya. Dengan
kemampuan regeneratif yang terbatas, mereka lebih rentan
terhadap berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan
dengan orang dewasa lain.
pendahuluan
lansia mengalami perubahan dalam
kehidupannya sehingga menimbulkan
beberapa masalah. Permasalahan tersebut
diantaranya yaitu Masalah fisik (fisiologis)
Masalah yang hadapi oleh lansia adalah fisik
yang mulai melemah, sering terjadi radang
persendian ketika melakukan aktivitas yang
cukup berat, indra pengelihatan yang mulai
kabur, indra pendengaran yang mulai
berkurang serta daya tahan tubuh yang
menurun, sehingga sering sakit.
PENDEKATAN PERAWATAN FISIK
LANSIA
Perawatan pada lansia juga dapat dilakukan dengan
pendekatan fisik melalui perhatian terhadap kesehatan,
kebutuhan, kejadian yang dialami klien lansia semasa hidupnya,
perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih
dapat dicapai dan dikembangkan, dan penyakit yang dapat
dicegah atau progresifitas penyakitnya.
PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK
YANG TERJADI PADA LANSIA

1. Sistem Indra Sistem pendengaran


2. Sistem Intergumen
3. Sistem Muskuloskeletal
4. Sistem kardiovaskuler
5. Sistem respirasi
6. Pencernaan dan Metabolisme
7. Sistem perkemihan
8. Sistem saraf
9. Sistem reproduksi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan pada lansia adalah suatu
tindakan peninjauan situasi lansia untuk memperoleh
data dengan maksud menegaskan situasi penyakit,
diagnosis masalah, penetapan kekuatan dan
kebutuhan promosi kesehatan lansia. Data yang
dikumpulkan mencakup data subyektif dan data
obyektif meliputi data bio, psiko, sosial, dan spiritual,
data yang berhubungan dengan masalah lansia serta
data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau
yang berhubungan dengan masalah kesehatan lansia
seperti data tentang keluarga dan lingkungan yang
ada.
Lanjutan pengkajian
1. Perubahan Fisik Pengumpulan data dengan wawancara
• Pandangan lanjut usia tentang kesehatan,
• Kegiatan yang mampu di lakukan lansia,
• Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri,
• Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi, penglihatan, dan
pendengaran,
• Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK,
• Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lansia,
• Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang dirasakan sangat
bermakna,
• Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan
dalam minum obat.
Lanjutan
2. Pengumpulaan data dengan pemeriksaan fisik :
• Pengkajian sistem persyarafan: kesimetrisan raut wajah, tingkat
kesadaran adanya perubahan-perubahan dari otak, kebanyakan
mempunyai daya ingatan menurun atau melemah,
• Mata: pergerakan mata, kejelasan melihat, dan ada tidaknya
katarak. Pupil: kesamaan, dilatasi, ketajaman penglihatan
menurun karena proses pemenuaan,
• Ketajaman pendengaran: apakah menggunakan alat bantu
dengar, tinnitus, serumen telinga bagian luar, kalau ada serumen
jangan di bersihkan, apakah ada rasa sakit atau nyeri ditelinga.
• Sistem kardiovaskuler: sirkulasi perifer (warna, kehangatan),
auskultasi denyut nadi apical, periksa adanya pembengkakan
vena jugularis, apakah ada keluhan pusing, edema.
Lanjutan
2. Pengumpulaan data dengan pemeriksaan fisik :
• Sistem gastrointestinal: status gizi (pemasukan diet, anoreksia, mual, muntah,
kesulitan mengunyah dan menelan), keadaan gigi, rahang dan rongga mulut,
auskultasi bising usus, palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon, apakah
ada konstipasi (sembelit), diare, dan inkontinensia alvi.
• Sistem genitourinarius: warna dan bau urine, distensi kandung kemih, inkontinensia
(tidak dapat menahan buang air kecil), frekuensi, tekanan, desakan, pemasukan
dan pengeluaran cairan. Rasa sakit saat buang air kecil, kurang minat untuk
melaksanakan hubungan seks, adanya kecacatan sosial yang mengarah ke aktivitas
seksual.
• Sistem kulit/integumen: kulit (temperatur, tingkat kelembaban), keutuhan luka,
luka terbuka, robekan, perubahan pigmen, adanya jaringan parut, keadaan kuku,
keadaan rambut, apakah ada gangguan-gangguan umum.
• Sistem muskuloskeletal: kaku sendi, pengecilan otot, mengecilnya tendon, gerakan
sendi yang tidak adekuat, bergerak dengan atau tanpa bantuan/peralatan,
keterbatasan gerak, kekuatan otot, kemampuan melangkah atau berjalan,
kelumpuhan dan bungkuk
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri akut
2. Gangguan integritas kulit : Risiko kekurangan volume cairan
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
4. Gangguan kebersihan diri
INTERVENSI
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan gejala terkait penyakit, efek
samping terkait terapi.
Kriteria hasil :
• Status lingkungan yang nyaman
• Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tekhnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)
• Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
• Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervesi :
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
• Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
• Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan interpersonal)
• Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi
• Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
• Tingkatkan istirahat
Intervensi
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan volume cairan, nutrisi tidak adekuat
Kriteria hasil :
• Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
• Perfusi jaringan baik
• Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera
berulang
Intervensi :
• Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
• Monitor kulit akan adanya kemerahan
• Monitor status nutrisi pasien
• Membersihkan,memantau dan meningkatkan proses penyembuhan pada luka yang ditutup
dengan jahitan,klip atau straples
• Monitor proses kesembuhan area insisi
• Monitor tanda dan gejala infeksi pada daerah insisi
• Bersihkan area sekitar jahitan atau staples, menggunakan lidi kapas steril
• Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai atau biarkan luka tetap terbuka (tidak dibalut)
sesuai program.
intervensi
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet kurang, faktor
biologis, ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient, ketidak mampuan mencerna makanan.
Kriteria hasil :
• Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
• Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
• Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
• Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
• Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
• Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

Intervensi :
• Monitor terjadinya penurunan berat badan
• Monitor mual dan muntah
• Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
• Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
• Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
intervensi
4. Gangguan kebersihan diri
Penyebab kurangnya perawatan diri pada lansia adalah :
• Penurunan daya ingat
• Kurangnya motivasi
• Kelemahan dan ketidak mampuan fisik.
Rencana tindakan untuk kebersihan diri, antara lain :
• Bantu lansia untuk melakukan upaya kebersihan diri
• Anjurkan lansia untuk menggunakan sabun lunak yang
mengandung minyak atau berikan skin lotion
• Ingatkan lansia untuk membersihkan telinga dan mata
• Membantu lansia untuk menggunting kuku
Sekian & Terimah kasih

Anda mungkin juga menyukai