Desain Pengembangan Soal AKM: Ahmad Yasin Pengawas SMK KCD Wil. Viii Dinas Pendidikan Prov. Jawa Barat

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

DESAIN

PENGEMBANGAN SOAL
AKM
Ahmad Yasin
Pengawas SMK
KCD WIL. VIII
DINAS PENDIDIKAN PROV. JAWA BARAT
Latar Belakang
• Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab XVI pasal 57 sampai dengan 59 tentang evaluasi menyatakan bahwa dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
• Pendidikan pada abad ke-21 harus dapat menjamin agar peserta didik memiliki keterampilan
belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi dan media
informasi, dapat bekerja dan bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup (life skill)
• Kecakapan abad ke-21 dikembangkan melalui: (1) kecakapan berpikir kritis dan pemecahan
masalah (critical thinking and problem solving skill), (2) kecakapan berkomunikasi
(communication skills), (3) kecakapan kreativitas dan inovasi (creativity and innovation), dan
(4) kecakapan kolaborasi (collaboration)
• Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad ke-21 tersebut adalah
kemampuan literasi peserta didik
• enam literasi dasar, yaitu (a) literasi baca tulis, (b) literasi numerasi, (c) literasi sains, (d)
literasi digital, (e) literasi finansial, dan (f) literasi budaya dan kewargaan.
Asesmen kemampuan minimum (AKM) meliputi:

• asesmen pada literasi membaca dan numerasi, yaitu asesmen pada


kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca)
kemampuan memahami konsep bacaan
• asesmen kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi)
kemampuan mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks,
baik abstrak maupun nyata.
• soal-soal yang dikembangkan untuk AKM bersifat kontekstual,
berbagai bentuk soal, mengukur kompetensi pemecahan masalah, dan
merangsang peserta didik untuk berpikir kritis.
• Penilaian dalam AKM mengacu pada tolok ukur yang termuat dalam
Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS)
AKM sebagai PENGUKURAN KINERJA SATUAN PENDIDIKAN

RESPONDEN INSTRUMEN INFORMASI

AKM Literasi dan


SISWA HASIL BELAJAR
numerisasi
KOGNITIF
KINERJA SISWA
SURVEY KARAKTER HASIL BELAJAR
SOSIAL
EMOSIONAL
GURU
SURVEY
LINGKUNGAN KARAKTER INPUT
KINERJA
DAN PROSES
KEPALA SEKOLAH SATUAN
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
Bentuk Soal AKM
• Pilihan Ganda
Penulisan soal pilihan ganda harus memenuhi kaidah penulisan soal PG, yaitu dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Dari
segi materi, konsep harus benar, kunci hanya satu, dan pilihan jawaban harus homogen dan logis. Dari segi konstruksi, pokok
soal dan pilihan jawaban harus jelas dan tidak menimbulkan pengertian ganda, informasi yang dituliskan hanya yang
diperlukan, pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat “semua jawaban di atas salah/benar”.
• Pilihan Ganda Kompleks
Soal pilihan ganda kompleks terdiri atas pokok soal dan beberapa pernyataan yang harus dipilih peserta didik dengan
memberi tanda centang (✓) pada kotak yang disediakan di depan setiap pernyataan yang dianggap sesuai dengan
permasalahan pada pokok soal, pada kolom Ya/Tidak, pada kolom Benar/Salah, atau pilihan lain yang sesuai.
Pemberian skor berdasarkan kompleksitas dari pernyataan dan jumlah pilihan jawaban. Apabila jumlah pernyataan 3-5 dan
pilihan jawaban 2 (benar-salah, yatidak, berubah –tidak berubah, atau lainnya), penskoran 1 atau 0. Artinya, diberi skor 1 bila
semua jawaban benar, diberi skor 0 bila ada jawaban salah. Apabila jumlah pernyataan lebih dari 5 dan pilihan jawaban lebih
dari 2 (hewan-tumbuhanmikroorganisme, pagi-siang-malam, kota-kabupaten-kecamatan-desa, hijau-merahkuning-biru-
oranye, atau lainnya), penskoran 2 1 0. Diberi skor 2 bila menjawab semua benar, diberi skor 1 bila salah 1 atau 2, diberi skor
0 bila salah lebih dari 2.
• Menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan mengukur kemampuan peserta tes dalam mencocokkan, menyesuaikan, dan menghubungkan
antar dua pernyataan yang disediakan. Soal ini terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur
kedua (sebelah kanan) berupa jawaban. Jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada jumlah pokok soal di sebelah kiri.
• Isian atau jawaban singkat
Soal isian dan jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes untuk
memberikan jawaban secara singkat, berupa kata, frasa, angka, atau simbol.
Perbedaannya adalah soal isian disusn dalam bentuk kalimat berita, sementara
itu soal jawaban singkat disusun dalam bentuk pertanyaan.
• Esai atau uraian
Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk
mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis. Pada soal uraian disediakan pedoman penskoran yang merupakan
acuan dalam pemberian skor. Jawaban peserta didik akan diskor berdasarkan
kompleksitas jawaban. Skor penuh atau skor tertinggi diberikan pada jawaban
yang memenuhi semua kriteria/kunci jawaban benar. Skor sebagian diberikan
pada jawaban yang kurang memenuhi kriteria/kunci jawaban benar
Distribusi soal AKM berdasarkan bentuk soal disajikan dalam
tabel berikut
Bentuk soal AKM Survei Nasional AKM Kelas
(dilaksanakan oleh guru
di kelas)

Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar) 20% 20%


Pilihan Ganda Kompleks (memberi tanda cek (√) 60% 40%
dalam kotak, beberapa pernyataan yang dijawab ya-
tidak/benar-salah, dll), jawaban benar lebih dari 1

Menjodohkan 10% 10%

Isian singkat/Jawaban singkat (angka, nama/benda 5% 5%


yang sudah pasti)

Non-objektif (esai/uraian) 5% 25%


Contoh bentuk-bentuk soal AKM
Diagram pohon berikut menunjukkan struktur angkatan kerja atau “populasi usia kerja” suatu negara. Jumlah penduduk total negara itu pada
tahun 1995 adalah  3,4 juta jiwa
Tahun Struktur Angkatan Kerja berakhir pada 31 Maret 1995 (000)1

Populasi usia kerja2


2656.5

Dalam angkatan kerja Tidak dalam angkatan kerja3


1706.5 64.2% 949.9 35.8%

Bekerja Tidak bekerja


1578.4 92.5% 128.1 7.5%

Penuh Paruh waktu


1237.1 78.4% 341.3 21.6%

Mencari pekerjaan Mencari pekerjaan


penuh paruh waktu
101.6 79.3% 26.5 20.7%

Mencari pekerjaan Tidak mencari


penuh pekerjaan penuh
23.2. 6.8% 318.1. 93.2%
Catatan :
1. Jumlah orang dinyatakan dalam ribuan (000s).
2. Populasi usia kerja didefinisikan sebagai orang-orang yang berusia antara 15 sampai dengan 65 tahun.
3. Orang-orang yang “Tidak dalam angkatan kerja” adalah mereka yang tidak secara aktif mencari kerja dan/atau tidak dapat bekerja

Contoh soal Pilihan Ganda


Populasi usia-kerja dikelompokkan ke dalam dua grup utama yang
mana?
A. Bekerja dan tidak bekerja.
B. Usia kerja dan bukan usia kerja.
C. Pekerja penuh-waktu dan pekerja paruh-waktu.
D. Di dalam angkatan kerja dan tidak dalam angkatan kerja.
Contoh soal PG Kompleks
Pada bagian diagram pohon yang mana, jika ada, orang-orang di bawah ini akan dikelompokkan?
Tunjukkan jawabanmu dengan memberi tanda silang pada kotak dalam tabel. Yang pertama telah dikerjakan untuk kamu.
“Dalam “Dalam “Tidak “Tidak
angkata angkatan dalam termasuk
n kerja: kerja: angkatan kategori
bekerja” tidak kerja” apa pun”
bekerja”

Seorang pramusaji paruh waktu, usia 35 X


Seorang wanita karier, usia 43, bekerja 60 jam seminggu
Mahasiswa, usia 21
Seorang laki-laki, usia 28, yang baru menjual tokonya dan
sedang mencari kerja

Seorang wanita, usia 55, belum pernah bekerja, dan tidak ingin
bekerja di luar rumah

Seorang nenek, usia 80, masih bekerja beberapa jam sehari di


toko keluarganya di pasar
Umpamakan informasi tentang angkatan kerja disajikan dalam diagram pohon seperti ini setiap
tahun.
Di bawah ini adalah daftar empat ciri dari diagram pohon. Nyatakan apakah Anda merasa ciri-ciri itu
akan berubah dari tahun ke tahun dengan melingkari kata “Berubah” atau “Tidak berubah”. Yang
pertama telah dikerjakan sebagai contoh:

Ciri-ciri Diagram Pohon Jawaban

Label dalam tiap kotak (misal: “Dalam angkatan kerja”) Berubah / Tidak berubah

Persentase (mis. “64,2%”) Berubah / Tidak berubah

Jumlah (mis. “2656,5”) Berubah / Tidak berubah

Catatan kaki di bawah diagram pohon Berubah / Tidak berubah


Contoh soal isian
Berapa orang yang tergolong usia kerja yang tidak berada di dalam
angkatan kerja? (Tuliskan jumlah orangnya, bukan persentasenya).
…………………………………………..

Contoh soal non-objektif/esai/uraian


Informasi mengenai struktur angkatan kerja telah disajikan dalam
bentuk diagram pohon, tetapi dapat juga disajikan dengan cara lain,
seperti deskripsi tertulis, diagram lingkaran, grafik, atau tabel. Mengapa
diagram pohon dipilih dalam menyampaikan informasi tersebut?
Jelaskan
jawabanmu! .............................................................................................
............. .....................................................................................................
.....
Nuhun !!!

Anda mungkin juga menyukai