Kapita Selekta
Kapita Selekta
Kapita Selekta
“KAPITA SELEKTA”
OLEH :
R I O N I TA R A W I K A R YA
1920332025
P R O G R A M S T U D I PA S C A S A R J A N A K E B I D A N A N
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S A N D A L A S
PA D A N G
Gizi pra konsepsi Gizi ibu hamil Gizi ibu menyusui
Kejadian KEK,
Mencegah
anemia, anak gizi
masalah Peran KB
kurang, stunting
kesehatan
menurun
Menjaga status gizi optimal pada periode prakonsepsi merupakan waktu yang tepat untuk mengurangi risiko
terjadinya masalah gizi saat kehamilan seperti kekurangan energi kronis (KEK)
Masalah kesehatan yang sering dialami wanita prakonsepsi selain KEK dan dapat mempengaruhi selama masa
kehamilan adalah anemia. Wanita prakonsepsi adalah kelompok yang paling berisiko mengalami anemia karena
mengalami siklus menstruasi setiap bulannya
Menurut data WHO sebanyak 58 persen ibu hamil yang menderita anemia juga mengalami anemia sebelum
kehamilan. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan kesehatan pada masa prakonsepsi sebagai investasi
kesehatan jangka panjang untuk ibu dan bayi.
KEBUTUHAN NUTRISI PRAKONSEPSI
• Lemak adalah sumber energi tubuh yang mana 1 gram lemak setara dengan 9
kalori
• Jika kebutuhan energi tidak terpenuhi, wanita usia subur akan mengalami
Lemak kekurangan energi kronis (KEK)
• Ibu KEK akan beresiko mengandung janin yang kurang gizi, akibat selanjutnya
adalah gangguan pertumbuhan janin dan bayi dengan berat badan lahir rendah
• Asam folat adalah bentuk sintesis dari folat yang didapat dalam suplemen
Asam dan digunakan untuk fortifikasi makanan
• Sumber nabati folat adalah brokoli, jeruk, sayuran hijau tua, asparagus dan
folat kacang-kacangan
• Sumber hewani folat adalah ikan, telur, dan daging
• Yodium adalah mineral penting yang berguna untuk tumbuh kembang janin dan
Yodiu bayi
• Yodium berguna untuk produksi hormone tiroid, tiroksin dan triodotironin
m • Gangguan defisiensi yodium menyebabkan abortus, kelahiran mati, retardasi
mental, kreatinisme, goiter dan hipotiroid
Pemenuhan gizi ibu hamil adalah hal yang penting selama kehamilan, untuk mengurangi resiko kesehatan
pada janin dan ibu hamil sehingga ibu dan janin tetap sehat
Memberikan makanan dengan gizi yang cukup, seperti mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber
tenaga. Sebagai sumber zat pembangun protein mendapat tambahan minimal zat besi, kalsium, vitamin,
asam folat dan energi
Ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tetapi
konsumsi pangannya tetap beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya
Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan
zat gizi yang berada di dalam tubuh ibunya. Jika makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi
yang dibutuhkan, maka janin akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya
MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL
Kehamilan merupakan suatu proses faali yang menjadi awal kehidupan generasi penerus.
Salah satu kebutuhan esensial untuk proses reproduksi sehat adalah terpenuhinya kebutuhan
energi, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral serta serat.
Kurangnya asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun zat gizi mikro
(asam folat, zat besi, seng, kalsium, iodium, dan lain-lain) dapat menimbulkan masalah gizi dan
kesehatan pada ibu dan bayinya.
Gizi Kurang timbul apabila dalam jangka waktu lama asupan zat gizi sehari-hari kedalam tubuh
lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan sehingga tidak mencukupi
kebutuhan.
Masalah Gizi Kurang yang banyak dijumpai pada ibu hamil yaitu kurang energi kronik (KEK) dan
anemia
KURANG ENERGI KRONIK (KEK)
Timbulnya KEK pada ibu hamil disebabkan karena dalam jangka waktu yang lama asupan energi (karbohidrat dan
lemak) tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Penapisan ibu hamil risiko KEK dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Apabila LiLA < 23,5 cm
maka ibu hamil berisiko KEK.
Untuk memastikan KEK pada ibu hamil digunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Trimester I. Jika IMT pada
Trimester I < 18,5 maka ibu hamil didiagnosa KEK. Apabila IMT trimester I tidak diketahui karena ibu hamil
melakukan ANC di Trimester II atau III, serta diketahui data BB dan TB sebelum hamil dapat digunakan IMT Pra
hamil.
Ibu hamil KEK, akan mengalami risiko keguguran, perdarahan pasca persalinan, kematian ibu, kenaikan BB ibu hamil
terganggu, tidak sesuai dengan standar, malas tidak suka beraktivitas, payudara dan perut kurang membesar, pergerakan
janin terganggu, mudah terkena penyakit infeksi, persalinan akan sulit dan lama
Ibu hamil KEK akan berdampak pada janin, dan anak yang akan berlanjut
sampai pada usia dewasa, antara lain:
3. Risiko bayi lahir dengan kelainan kongenital (Defect Neural Tube, bibir sumbing, celah
langit-langit dll)
4. Risiko bayi lahir stunting sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak
menular (PTM) pada usia dewasa seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner.
5. Gangguan Pertumbuhan dan perkembangan sel otak yang akan berpengaruh pada
kecerdasan anak
ANEMIA
• Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan ketika sel darah merah atau Hemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari normal ( <11 g/dl)
Pengertian
1.Makanan yang dikonsumsi kurang mengandung protein, zat besi, vitamin B12 dan asam
folat.
2.Meningkatnya kebutuhan tubuh selama hamil akan zat-zat gizi karena perubahan fisiologis
ibu hamil dan pertumbuhan serta perkembangan janin.
3.Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh karena perdarahan akut dan kronis.
Penyebab Perdarahan akut dapat disebabkan misalnya kecelakaan. Perdarahan kronis, yaitu
pendarahan yang berlangsung lama karena infeksi penyakit, kecacingan, dan malaria.
anemia 4.Ibu hamil KEK (kurang energi kronik).
5.Jarak persalinan terlalu dekat
PENGARUH ANEMIA TERHADAP KEHAMILAN
• Abortus
Bahaya • Persalinan prematur
selama •
•
Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim
Mudah terjadi infeksi
kehamila • Kehamilan mola
n •
•
Perdarahan antepartum
Ketuban pecah dini (KPD)
Bahaya •
•
Gangguan his
Kala I memanjang
saat • Kala II memanjang
persalina • Kala III dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum akibat
atonia uteri
n • Kala IV dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
PENGARUH ANEMIA TERHADAP JANIN
BBLR
IUGR
Asfiksia neonatorum
Cacat bawaan
Pada trimester pertama adalah masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga
bulan pertama ini pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih
relatif kecil.
Pada tahap ini ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-
banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya.
Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak berselera makan,
sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil, dan
frekuensi pemberian yang sering.
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL TM II
Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin mulai
tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu
mencapai 10 gram per hari.
Untuk itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu
mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan
pembentuk ASI saat menyusui nanti.
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL TM III
Pada tahap trimester ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7 - 9 bulan, dibutuhkan
vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan
otak.
Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap
sebelumnya.
Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu hamil mengandung tiga golongan
utama makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh.
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL TM III
1. Sumber zat tenaga yang didapat dari makanan sumber karbohidrat dan lemak seperti padi-
padian, kentang, umbi-umbian, jagung, sagu, tepung-tepungan, roti, mie, minyak, mentega
2. Sumber zat pembangun berasal dari konsumsi protein seperti telur, daging, tahu, tempe,
ikan, dan kacang-kacangan;
3. Sumber zat pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah-
buahan.
Untuk memenuhi ketiga unsur gizi penting itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi bahan
makanan secara proporsional yang meliputi padi-padian atau serelia, kacang-kacangan, daging,
ikan, telur, sayur, buah, susu, dan lemak.
SUBSTANSI YANG MENGHAMBAT PENYERAPAN NUTRISI
Alkoho • Konsumsi alcohol menyebabkan terbuangnya zat nutrisi penting seperti seng
(Zn), mangan (Mn), potassium (K) dan besi (Fe) yang diperlukan sejak awal
l terjadinya pembuahan
Teh dan • Wanita usia subur yang biasa mengkonsumsi teh dan kopi akan mengalami
penurunan absorbs zat besi sebesar 40% untuk kopi dan 85% untuk teh, jika
kopi minumnya setelah makan
PENTINGNYA MENJAGA STATUS GIZI PADA MASA
MENYUSUI
Gizi ibu menyusui adalah berbagai zat gizi dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan oleh
ibu yang sedang dalam masa menyusui.
Untuk mendapatkan status gizi yang tepat, harus memerhatikan energi dan zat gizi yang
dibutuhkan, berat badan yang sesuai, dampak dari berolah raga selama menyusui, serta
vitamin dan mineral tambahan yang dibutuhkan.
Konsumsi kalsium dan makanan kaya vitamin D seperti produk susu bebas lemak atau
rendah lemak, buah dan sayuran serta konsumsi gandum yang disesuaikan.
PENTINGNYA MENJAGA STATUS GIZI PADA MASA
MENYUSUI
Gizi ibu menyusui penting untuk memulihkan kondisi ibu pasca persalinan. Kalori makanan
yang ibu konsumsi juga akan banyak memengaruhi volume ASI yang di keluarkan.
ASI yang diberikan pada bayi pun kandungannya tidak tetap, kandungan ASI menyesuaikan
makanan yang dikonsumsi ibu. Alasan lainnya adalah zat gizi yang ibu menyusui konsumsi
harus tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi dirinya sendiri.
PENTINGNYA MENJAGA STATUS GIZI PADA MASA
MENYUSUI
Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi makanan ibu menyusui harus
memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan untuk pertumbuhan serta pekembangan bayinya
Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan sesuatu yang penting bagi ibu menyusui
karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu. Komponen-komponen di dalam ASI
diambil dari tubuh ibu sehingga harus digantikan oleh makan makanan yang cukup pada ibu
menyusui tersebut
Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan
keadaan tidak menyusui dan masa kehamilan, tetapi konsumsi pangannya tetap harus
beranekaragam dan jumlah serta poposinya sesuai.
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG PADA MASA MENYUSUI
Dalam pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan utama
dan 3x makan selingan) sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang
dianjurkan
DAMPAK KEKURANGAN GIZI SELAMA
MENYUSUI
Pad • Proses tumbuh kembang terganggu
a •
•
Daya tahan tubuh menurun sehingga bayi mudah sakit
Mudah terkena infeksi
• Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang
bayi
Pad • Gangguan pada mata
a •
•
Kerusakan gigi dan tulang
Mengalami kekurangan gizi dan darah
• Kualitas ASI menurun
ibu
KB : MENCEGAH KEHAMILAN YANG TIDAK
DIINGINKAN
Kehamilan yang tidak direncanakan bisa terjadi pada wanita yang belum atau sudah
pernah hamil tetapi sedang tidak ingin punya anak.
Risiko pada ibu termasuk depresi saat hamil dan setelah melahirkan (postpartum),
hingga komplikasi melahirkan yang bisa berujung fatal seperti toksemia,
perdarahan berat, hingga kematian ibu.
KB : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU
Beberapa risiko komplikasi yang harus dihadapi oleh anak perempuan yang hamil
di usia belia adalah fistula obstetri, infeksi, perdarahan hebat, anemia,
dan eklampsia
Hal ini bisa terjadi karena tubuh anak perempuan belum “matang” secara fisik
maupun biologis, sehingga mereka akan lebih berisiko untuk menerima dampak
dari kehamilan yang tidak direncanakan dengan matang
Hal ini terjadi karena janin bersaing untuk mendapatkan asupan gizi dengan tubuh
ibunya, yang notabene juga sama-sama masih dalam tahap tumbuh kembang
Bayi yang tidak mendapatkan cukup asupan gizi dan darah bernutrisi akan
terhambat atau bahkan gagal berkembang dalam kandungan
DAFTAR PUSTAKA
• Astutik, Reni Yuli dan Dwi Ertiana. 2018. Anemia Dalam Kehamilan. Jember : CV Pustaka Abadi
• Dewi, Arlina. 2017. Gizi Pada Ibu Hamil. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
• Irianto, K. 2014. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung : Alfabeta
• Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
• Priyanti, Didit Damayanti dan Nugraheni Tri Lestari. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Kemenkes RI
• Pritasari, Kirana. 2020. Arah Kebijakan dan Rencana Aksi Program Kesehatan Masyarakat Tahun
2020-2024 : Rakernas 2020 Kemenkes RI