SEDIAAN KAPSUL (Ke4)
SEDIAAN KAPSUL (Ke4)
SEDIAAN KAPSUL (Ke4)
AHMAD SOPIAN
KAPSUL
1. Laktosa
2. Mikrokristalin selulosa (Avicel)
3. Amilum (pati)
• Pengikat /binder
c. Penghancur /disintegran
d. Pelicin /lubrikan
e. Pelincir /glidan
SEDIAAN KAPSUL KERAS
1. Kapsul keras dapat disi dengan berbagai bentuk fisik obat :
d. bahan yang dapat bereaksi dengan cangkang gelatin akan menyebabkan reaksi sambung-silang dan menurunkan kelarutan gelatin,
sepTIME
e. erti formaldehi
f. b. Suatu formula yang mengandung air bebas dalam kadar tinggi, karena cangkang akan menarik air dan terjadi perubahan bentuk.
g. c. Untuk formulasi yang jumlah dosis besar BJ ruahan rendah (voluminus), karena keterbatasan ukuran kapsul yang dapat ditelan
menimbulkan masalah.
mesin untuk pengisi kapsul dapat dibedakan berdasarkan keluaran dan cara mengoperasikan alat, yaitu : secara manual, semi otomatis,
dan otomatis. Sementara mesin otomatis ada yang dapat beroperasi secara selang-seling atau kontinyu
Mekanisme pengisian
◦ proses pengisian bahan obat kedalam cangkang kapsul dengan cara sebagai berikut, badan kapsul dipisahkan dari penutup menggunakan alat
penghisap atau vakum. Bagian badan yang sudah terbuka siap diisi melalui “dosing head” yang menghisap serbuk/granul dan dimasukkan
kedalam badan kapsul dengan tekanan, kemudian dilakukan penutupan kapsul. Saudara mahasiswa, secara umum bahan-bahan yang dapat
diisikan kedalam cangkang kapsul yaitu:
a. Bentuk serbuk, bahan obat dalam bentuk serbuk lebih sering dimasukkan kedalam cangkang kapsul.
b. Bahan padatan kering, bentuk padatan yang dapat diisikan kedalam kapsul seperti granul, pelet, tablet menggunakan mesin pengisi otomatis.
c. Bahan multipel (partikel, pelet), Saudara, perlu diketahui mesin untuk pengisi bahan bahan multipel adalah secara otomatis dan dilengkapi
dengan bermacam alat pengisi sehingga kombinasi bahan seperti campuran serbuk, pelet dan formulasi semisolida atau serbuk dan tablet dapat
diisikan ke dalam kapsul gelatin keras yang sama.
d. Bahan cairan, Saudara mahasiswa, cairan encer yang diisikan ke dalam kapsul akan bocor melalui ruang antara badan dan penutup kapsul.
Untuk mengatasi kebocoran ini dapat dilakukan dengan cara penyegelan yang baik, dapat juga dengan membuat formulasi dalam bentuk solid
kemudian masukkan kedalam kapsul, atau lakukan pemanasan selama proses pengisian bahan cair kedalam kapsul, sehingga penyegelan
kapsul dapat tertutup rapat. Dosis obat diatur oleh pompa volumetrik sehingga keseragaman bobot isi kapsul menjadi homogen
Panduan dalam formulasi sediaan kapsul
◦ . Kelembaban
◦ Luas permukaan
◦ Pencampuran serbuk
1.1. cairan yang dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak, antara lain :
a. Bahan bahan yang tidak dapat bercampur dengan air, seperti cairan yang mudah menguap dan tidak menguap, misal; minyak
menguap, minyak nabati, hidrokarbon aromatik, hidrokarbin alifatik, hidrokarbon yang diklorinasi, eter, alkohol, dan asam organik.
b. b. Bahan bahan yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap, mis; poli etilenglycol, surfakatan nonionik seperti polisorba
1.2. Cairan yang tidak dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak ;
1.3. Zat padat dapat juga dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak, namun begitu harus dalam bentuk larutan dengan pelarut yang
cocok sebagai suspensi, serbuk kering, granul, atau bahan yang dibentuk menjadi pellet
PERBEDAAN KAPSUL KERAS DAN KAPSUL
LUNAK
◦ KAPSUL KERAS : terdiri atas tubuh dan tutup - tersedia dalam bentuk kosong - isi biasanya padat, dapat juga cair - cara pakai per
oral –
◦ KAPSUL LUNAK : bentuk hanya satu macam - satu kesatuan - selalu sudah terisi - isi biasanya cair, dapat juga padat - bisa oral,
vaginal, rectal, topikal - bentuknya bermacam - macam
2. Strategi formulasi, dalam formulasi sediaan kapsul lunak perlu suatu strategi supaya hasil yang diperoleh tidak bocor, mengingat
isinya berupa cairan. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Formulasi tiksotropik Saudara mahasiswa, dengan sistem tiksotropik dalam formulasi kapsul lunak, dilakukan dengan cara
pengadukan, sistem dalam campuran bahan menjadi encer dan mudah mengalir, akan tetapi Jika pengadukan dihentikan, sistem
kembali ke struktur gel, sehingga akan mencegah kebocoran.
b. b. Formulasi “thermal setting” Selain dengan sistem tiksotropik, pembuatan nsediaan kapsul juga dapat dilakukan dengan cara
formulasi thermal setting, yaitu : menggunakan eksipien berbentuk cair pada temperatur pengisian. Sesudah bahan campuran berada
di dalam kapsul, formulasi ini akan membentuk gel yang memadat sehingga dapat mencegah kebocoran, contoh bahan yang dapat
digunakan ialah clofibrat.