Sosialisasi Permen 72 SKP (12 Juli 2018)
Sosialisasi Permen 72 SKP (12 Juli 2018)
Sosialisasi Permen 72 SKP (12 Juli 2018)
Tambak/ Kolam/KJA/
Hatchery
PASAR LN
HACCP PRODUK
Pelabuhan
Kapal penangkap/ Perikanan /PPI/TPI SKP PASAR DN
kapal pengangkut ikan SUPPLIER IKAN
(Pedagang & Miniplant) UPI
Pemeriksaan &
Pengujian mutu di
Border
Pemeriksaan & Pengawasan Peredaran Produk Segar di Pasar DN
Pengujian mutu di Ikan Impor
Border
SPPT-SNI
SKP mejadi
Persyaratan
MD
HACCP
SKP akan
diharmoniskan
dengan CPPOB
sebagai
SKP SKP
menjadi
persyaratan
persyaratan MD
IPHP
SKP menjadi
persyaratan
impor
Manfaat SKP?
1. Meningkatkan kepercayaan konsumen karena memberikan
rasa aman terhadap konsumen Dalam Negeri dan Luar Negeri
2. Memperluas pasar sehingga omzet meningkat
3. Memudahkan UKM mendapatkan pembinaan dan fasilitasi dari
Pemerintah (KKP, BSN, BPOM)
KEWAJIBAN UPI MEMILIKI SKP
Pasal 89
Setiap orang yang melakukan penanganan dan pengolahan ikan
yang tidak memenuhi dan tidak menerapkan persyaratan
kelayakan pengolahan ikan, sistem jaminan mutu, dan keamanan
hasil perikanan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan
denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratu juta
rupiah)
Ruang Lingkup
Permen KP No.72 tahun 2016 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan SKP
1. Penerbitan SKP
3. Pengawasan Mutu
4. Pembinaan
Pasal 2
SKP diberikan kepada
Pasal 3
KLASIFIKASI SKP BAGI UPI
• Pengelompokkan UPI berdasarkan skala usaha, menjadi:
- UPI Skala Menengah-Besar
UPI dengan hasil penjualan tahunan lebih dari 2,5 milyar
dan atau melakukan kegiatan ekspor
- UPI Skala Mikro-Kecil
UPI dengan hasil penjualan tahunan maksimal 2,5 milyar
dan atau tidak melakukan kegiatan ekspor
Pengelompokan berdasarkan tempat/fasilitas & komoditi
yang diolah :
• Unit Pengolahan Ikan (UPI)
• Unit Pengolahan Rumput Laut Kering (UPRL-K)
• Unit Penanganan Ikan Hidup (UPIH)
• Unit Gudang Penyimpanan Ikan (impor/ekpor/DN
• Non UPI
• Kapal Pengolahan Ikan (KPI)
Alur pengajuan SKP
Dinas KP Pembinaan untuk
Provinsi/Kab/K Mendapatkan Rekomendasi
ota Kelayakan Pengolahan dari
Pembina Mutu Daerah
p 1
Pelaku t e
usaha/ S
UPI
Dirjen PDS
KKP
Step 2
SKP Terbit
Persyaratan Rekomendasi Kelayakan Pengolahan
ke Dinas KP Provinsi/Kab/Kota
1. Fotokopi izin usaha di bidang pengolahan perikanan
dan/atau Surat Izin Usaha Perdagangan dan atau surat
keterangan dari kelurahan atau kantor desa (UKM)
2. Fotokopi identitas pemohon (KTP)
3. Fotokopi akte pendirian industri pengolahan ikan bagi
perusahaan (tidak wajib bagi UKM)
4. Fotokopi perjanjian sewa menyewa untuk UPI yang
melakukan penyewaan paling singkat 2 tahun terhitung
saat pengajuan permohonan rekomendasi
5. Surat pernyataan melakukan proses produksi secara aktif
6. Bukti kepemilikan atau menguasai tempat dan fasilitas
untuk penanganan, pengolahan, pengemasan, dan/atau
penyimpanan
7. Dokumen panduan mutu Cara Pengolahan Ikan yang Baik
dan Prosedur Operasi Sanitasi Standar
8. Fotokopi Sertifikat Pengolah Ikan (SPI) atau sertifikat
keterampilan di bidang keamanan pangan yang setara,
yang dimiliki oleh penanggung jawab mutu Pasal 11
Persyaratan Tambahan
Persyaratan Tambahan SKP
Pasal 5
Pelaku usaha mengajukan rekomendasi SKP dengan
memenuhi kelengkapan administrasi kepada:
• Kepala Dinas KP Provinsi untuk UPI menengah
besar
• Kepala Dinas KP Kabupaten/Kota untuk UPI UMKM
Pasal 7 & 8
Logo SKP
Pelaku usaha yang mendapat
SKP dapat mencantumkan
logo SKP berupa:
1. Logo SKP untuk produk
perikanan dalam
kemasan
2. Fotokopi SKP untuk
produk perikanan curah
Pasal 9
Pemeringkatan SKP
Penilaian SKP oleh Tim SKP:
1. SKP A
2. SKP B **Ketentuan Pemeringkatan SKP diatur
3. SKP C melalui Perdirjen PDS (Juknis SKP)
Pasal 13 & 14
Persyaratan Pembina mutu
1. PNS yang bekerja dibidang pembinaan mutu dan keamanan
hasil perikanan mencakup petugas fungsional pengawas mutu.
• Pembina mutu Pusat : PNS yang bertugas di KKP.
• Pembina mutu Daerah : PNS yang bertugas di Dinas KP
Provinsi atau Kab/Kota yang menangani mutu perikanan
dan/atau di Lab yang menangani pengujian mutu dan
keamanan hasil perikanan.
• Penyuluh perikanan dapat menjadi pembina mutu.
2. Memiliki kompetensi di bidang mutu dan keamanan hasil
perikanan atau minimal telah mengikuti dan lulus pelatihan:
• Mendesain dan menerapkan Program Persyaratan Dasar,
meliputi: GMP dan SSOP.
• Mendesain dan menerapkan HACCP di UPI.
• Jenis pelatihan yang diikuti dapat juga pelatihan terkait
keamanan pangan, ISO 22000, BRC.
• Pelatihan dapat diselenggarakan oleh KKP atau lembaga
pelatihan yang terakreditasi.
3. Kompetensi petugas pembina mutu dibuktikan dengan sertifikat.
4. PNS yang telah menangani pembinaan mutu selama > 5 tahun
dapat disertifikasi menjadi pembina mutu.
Pelanggaran
Apabila ditemukan pelanggaran terhadap
kelayakan pengolahan, UPI dikenakan sanksi
adminitrasi:
• Peringatan tertulis (1 kali dalam 3 bulan)
• Pembekuan SKP (1 bulan apabila masa
peringatan berakhir, tidak memenuhi kewajiban)
• Pencabutan SKP (masa pembekuan berakhir,
tidak memenuhi kewajiban)
Pasal 13 & 14
Pembinaan
1. Ditjen PDS/Daerah harus
melakukan pembinaan
berkala GMP SSOP kepada
pembina mutu & pelaku
usaha dalam rangka sistem
jaminan mutu dan keamanan
hasil perikanan melalui
bimtek, sosialisasi, dll
2. Pembinaan melibatkan juga
lembaga pembinaan dan
pengujian mutu
Pasal 15 & 16
Pembinaan* kepada UPI berdasarkan
peringkat SKP
1. SKP A dilakukan pembinaan paling sedikit 1 kali dalam
2 tahun
2. SKP B dilakukan pembinaan paling sedikit 1 kali dalam
1 tahun
3. SKP C dilakukan pembinaan paling sedikit 1 kali dalam
6 bulan
Pasal 17