Pedikulosis Kapitis Isip

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

Presentasi kasus

Pedikulosis kapitis dengan infeksi sekunder


oleh
dr. Hapsah Rohanita nasution

Pembimbing :
Dr. Zulkarnain Sp.KK

Pendamping
Dr. Hj. Rima Budiarti
Dr. Hj. Nanie Rusanti
LAPORAN KASUS

 Nama : An.JA
 Usia : 8 tahun
 Status : pelajar
 Agama : Islam
 Alamat : Bengkalis
 RM : 032351
 MRS : 07 Juni 2018
 Dokter yang merawat : dr. Zulkainain Sp.KK
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Gatal gatal dan nyeri dikepala
Riwayat Penyakit Sekarang :
pasien datang ke IGD RSUD Bengkalis dibawa orang tuanya dengan
gatal dan nyeri dikepala, awalnya orang tua os mengatakan anaknya
terus terusan mengeluhkan gatal dan berbau dikepala sejak 2 bulan lalu,
gatal dirasakan hilang timbul 1 bulan terakhir semakin memberat akibat
pasien sering menggaruk kepalanya, hingga timbul luka akibat garukan
dan beberapa luka bernanah, selain itu pasien juga merasa agak sulit
untuk menyisir rambutnya dikarenakan rambut yang bergumpal –
gumpal,sehingga orang tua pasien memotong pendek rambut pasien
dan tampak luka berlubang dikepala dengan ukuran kurang lebih 1 x
1,5 cm dipermukaan luka tampak ada yang bergerak – gerak , orang tua
juga mengaku menemukan kutu dan telur kutu saat menyisir rambut.
riwayat kutuan ini dikatakan orang tua sudah dialami sekitar lebih
kurang saat os berusia 5 tahun.
 Riwayat Penyakit keluarga :
Orang tua pasien mengaku kakak pasien pernah mengalami hal
serupa (kutuan) tetapi tidak sampai mengakibatkan luka berlobang.
 Riwayat Alergi :

riwayat alergi makanan ,obat – obatan dan debu disangkal orang


tua pasien .
 Riwayat sosial :

Pasien tinggal dilingkungan yang kurang bersih, perilaku yang


kurang bersih seperti pengakuan dari orang tua pasien anaknya
sangat jarang mencuci rambutnya saat mandi, orang tua juga
mengaku anaknya 1 tempat tidur dengan kakaknya yang juga
pernah riwayat kutuan.
 Riwayat pengobatan :

Tidak pernak berobat dan mengkonsumsi obat – obatan .


PEMERIKSAAN FISIK
 Status present
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : compos mentis

Pemeriksaan tanda vital


 Nadi : 110 x /i
 RR : 24 x / i
 Suhu : 37, 9 c

 BB : 21 kg
 Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-)
 Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
 Ekstremitas : edema (- ),akral teraba hangat (+)
Status dermatologi
 Lokasi : kepala
 Efloresensi : pada kepala bagian temporal dan okcipital
terdapat papul dan pustul eritematosa bentuk bulat, batas
tegas dengan ukuran milier sampai lentikuler , menimbul
dipermukaan kulit , multiple disertai dengan adanya erosi ,
ekskoriasi , krusta dan ulkus dikulit kepala.
DIAGNOSA BANDING

Pedikulosis kapitis
Tinea kapitis
Dermatitis seboroik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosa pasti adalah menentukan kutu atau telur,
terutama dicari didaerah occipital dan temporal. Telur
berwarna abu – abu dan mengkilat.
Laboratorium
 hb : 10,3 g%
 leukosit :12.400 rb/mm3
 trombosit :463.000 rb/mm3

 hematikrit : 29.7 %
RESUME

 Pasien datang ke IGD dengan keluhan gatal dan luka


berlobang dikepala, disertai rambut tampak bergumpal –
gumpal , kulit kepala tampak bernanah dan bau, pada kepala
bagian temporal dan okcipital terdapat papul dan pustul
eritematosa bentuk bulat, batas tegas dengan ukuran milier
sampai lentikuler , menimbul dipermukaan kulit , multiple
disertai dengan adanya erosi , ekskoriasi , krusta dan ulkus
dikulit kepala, riwayat 1 bantal dengan kakak yang juga
mengalami hal yang serupa . didapatkan kutu dan telur kutu
(+). Leukosit meningkat (+).
DIAGNOSA KERJA

Pedikulosis kapitis dengan infeksi sekunder


PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
2. Medika mentosa

Untuk perawatan luka berlobang rawat bersama dengan dokter


bedah untuk dilakukan debridement luka.
Terapi IGD
 Cuci luka dengan H2O2

 Ivfd asering 15 gtt makro

 Inj. Ceftazidine 200 mg /12 jam

 Inj. Paracetamol 200 mg /8 jam

 Drip tramadol 1 amp jika perlu


FOLLOW UP
08 juli 2018 Keterangan

Nyeri dikepala berkurang , luka dikepala post debridement (+)


S
Hr : 100 x/i
O Rr : 22 x/i
T : 36.8 c
Bb: 21 kg

A Pedikulosis kapitis dengan infeksi sekunder

-Boleh pulang
P -Ganti perban
-Keramas menggunakan peditox 1 kali seminggu, bila masih didapatkan
kutu diulang seminggu kemudian .
-Coamosiclav sirup 3 x C1
-Paracetamol sirup 4 x C1
-Cetirizin sirup 1 x C1
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Penderita penyakit kulit di Indonesia
sangat tinggi
Menkes RI menyebutkan penyakit kulit
no.3 setelah penyakit saluran pernapasan
dan penyakit saluran pencernaan
Skabies & pedikulosis (ektoparasit)
merupakan penyakit rakyat
DEFINISI

 Pediculosis capitis adalah penyakit kulit kepala


akibat infestasi ektoparasit obligat (tungau/lice)
spesies Pediculus humanus var. Capitis yang termasuk
famili Pediculidae, Parasit ini termasuk parasit yang
menghisap darah (hemophagydea) dan menghabiskan
seluruh siklus hidupnya di manusia.
ETIOPATOGENESIS
Etiologi ada 2 jenis yaitu:
1. Pediculus humanus
 Var. Capitis = Pedikulosis kapitis (Head

Louse; tuma kepala)


 Var. Corporis = Pedikulosis korporis (Body

louse; tuma badan)


2. Phthirus pubis = Phthiriasis pubis (Crab louse;
tuma kemaluan)
TANDA DAN GEJALA
 Gatal digaruk lalu infeksi, keluar serum 
terjadi infeksi sekunder dan timbul impetigo
atau furunkulosis
 Predileksi di regio occipital & post-auricular
 Rambut kering & tak mengkilap
 Jika bernanah + krusta + bau busuk  Plica
polonica (rambut gimbal)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
PEDIKULOSIS KAPITIS
 Usia
 Jenis kelamin

 Menggunakan tempat tidur/bantal bersama

 Menggunakan sisir /aksesoris rambut bersama

 Panjang rambut

 Frekuensi mencuci rambut

 Ekonomi

 Bentuk rambut
DIAGNOSIS
Gatal  pada predileksi
Telur dan kutu ditemukan
Impetigo; furunkulosis
DIAGNOSA BANDING

Pioderma
Tinea kapitis
Dermatitis seboroika
Hair casts
Trichorrhexis nodosa
PENGOBATAN
Non medikamentosa
1. Disisir dengan sisir kutu

2. Edukasi

Medikamentosa
3. Piretrin

4. Permetrin

5. Lindane

6. Carbaril

7. Malathion

Pada Infeksi sekunder terlebih dahulu diobati dengan antibiotik


sistemik dan topikal seperti Eritromisin ,Cloxacilin dan
Cephalexin kemudian diikuti dengan obat di atas dalam bentuk shampo.
PENCEGAHAN
 Menghindari adanya kontak langsung (rambut dengan
rambut) .
 Tidak menggunakan pakaian seperti topi, scarf, jaket, kerudung,
kostum olahraga, ikat rambut secara bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
 Handoko RP, pedikulosis, dalam: Djuanda A, edisi V ilmu
penyakit kulit dan kelamin. Jakarta : balai penerbit FKUI ,
2007.
 Selden , samuel “ seborreihc dermatitis” dalam
http://www.emedicine.com/DERM/topic396.htm, september
23,2005.
 Djuanda Adhi, Budimulja, “dermatitis seboroik “ dan “Tinea
capitis “ dalam djuanda adhi, ilmu penyakit kulit dan kelamin
,FKUI , Jakarta, 2002.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai