Relativitas Kelas XII MIA Pertemuan 1 DAN 2-1

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

RELATIVITAS

Fisika
kelas XII
PERTEMUAN PERTAMA

TEORI RELATIVITAS EINSTEIN


1. Relativitas Newton

Teori Relativitas Newton menjelaskan gerak-gerak benda jauh di


bawah kecepatan cahaya. Teori relativitas mempelajari
bagaimana pengukuran besaran fisika yang bergantung pada
pengamat seperti halnya dengan peristiwa yang diamati.
Relativitas merupakan salah satu dari beberapa teori mengenai
gerak, yang dirancang untuk menjelaskan penyimpangan dari
mekanika Newton yang timbul akibat gerak relative yang sangat
cepat. Teori ini telah mengubah pandangan kita mengenai
ruang, waktu, massa, energi, gerak, dan gravitasi. Teori
relativitas Newton terdiri atas teori khusus dan teori umum,
yang keduanya bertumpu pada dasar matematika yang kuat dan
keduanya telah diuji dengan percobaan-percobaan dan
pengamatan.
Newton mengatakan bahwa semua gerak itu relatif. Benda akan
dikatakan bergerak apabila kedudukan benda tersebut berubah
terhadap kerangka acuannya. Kerangka acuan di mana Hukum
Newton berlaku disebut kerangka acuan inersia. Jika kita memiliki
dua kerangka acuan inersia yang bergerak dengan kecepatan
konstan relatif terhadap yang lainnya, maka tidak dapat ditentukan
bagian mana yang diam dan bagian mana yang bergerak atau
keduanya bergerak. Galileo dan Newton mengemukakan tentang
apa yang sekaran kita sebut sebagai prinsip relativitas Newton,
yaitu hukum – hukum mekanika berlaku sama pada semua
kerangka acuan inersial.
2. Postulat Relativitas Khusus

Pada tahun 1888 Hertz berhasil membuktikan hipotesis Maxwell


bahwa cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, yang
merambat melalui udara dengan kecepatan c = 3 x 10^8 m/s. Sesuai
dengan pendapat umum pada saat itu bahwa gelombang
memerlukan medium untuk merambat, para ilmuwan kemudian
mengemukakan hipotesis eter: “Jagat raya dipenuhi oleh eter
stasioner yang tidak mempunyai wujud tetapi dapat menghantarkan
perambatan gelombang”.
Namun keberadaan eter akhirnya terbantahkan melalui percobaan
Michelson-Morley dimana pada saat itu mereka ingin mengukur
kelajuan Bumi relatif terhadap eter. Keinginan untuk membukikan
bahwa eter itu ada berakhir dengan kesimpulan eter sebenarnya
tidak ada. Melalui percobaan yang berulang-ulang di lakukan hasilnya
tetap bahwa eter tidak ada.
Teori relativitas Einstein merujuk pada kerangka acuan inersial yaitu
kerangka acuan yang bergerak relatif pada kecepatan konstan
(tetap) terhadap kerangka acuan lainnya. Dari hasil kajiannya,
Einstein mengemukakan dua postulat, yaitu:

1.Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua


kerangka acuan inersial.
2.Cahaya yang merambat di ruang hampa dengan kecepatan
c = 3 x 10^8 m/s adalah sama untuk semua pengamat dan tidak
bergantung pada gerak sumber cahaya maupun kecepatan
pengamat.
Postulat pertama didasarkan pada tidak adanya kerangka acuan
umum yang diam mutlak, sehingga tidak dapat ditentukan mana
yang dalam keadaan diam dan mana yang dalam keadaan bergerak.
Misalnya, seseorang berinisial A berada di dalam pesawat dan
seseorang berinisial B berada di permukaan bumi. Dari sudut
pandang A, pesawat diam pada suatu tempat dan permukaan bumi-
lah yang bergerak. Sedangkan dari sudut pandang B, permukaan
bumi tempat dia berpijak yang tetap diam dan pesawat dengan berisi
si A didalamnya yang bergerak.
Postulat kedua menyatakan bahwa kecepatan cahaya c konstan,
tidak bergantung pengamat yang mengukur dari kerangka acuan
inersia. Segala pengukuran harus dibandingkan dengan kecepatan
cahaya dan tidak ada kecepatan yang lebih besar dari kecepatan
cahaya.
3. Tranformasi Lorentz

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap
suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif
bergerak terhadap peristiwa adalah sama (t - t’). Hal inilah yang menurut Einstein tidak
benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak
relatif adalah tidak sama (t ≠ t’). Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh
Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda pada tahun 1895. Sebagai gambaran
coba kalian perhatikan gambar berikut!
Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam (Ali) pada kerangka acuan S dan
pengamat yang bergerak (Hasan) pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada
Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali yang disebut tetapan transformasi.

Dari hasil perhitungan turunan dapatkan persamaan transformasi Lorentz yaitu:

Persamaan-persamaan di atas merupakan penjumlahan kecepatan transformasi Lorentz


yang kemudian dikenal dengan penjumlahan kecepatan menurut teori relativitas Einstein.
Persamaan tersebut di atas merupakan rumus kecepatan benda yang diamati oleh
pengamat yang diam yang disebut rumus penambahan kecepatan relativistik yang sesuai
dengan teori relativitas Einstein.
Contoh Soal
Seorang pengamat di bumi melihat dua pesawat antariksa A dan B yang bergerak
berlawanan arah mendekati bumi dengan kelajuan masing-masing 0,5c dan 0,6c. Maka
berapakah kelaajuan:
1) pesawat A menurut pilot di pesawat B?
2) pesawat B menurut pilot di pesawat A?
4. Dilatasi Waktu

Menurut Einstein bahwa waktu adalah sesuatu yang relatif. Di dalam


suatu kerangka acuan yang bergerak terhadap seorang pengamat
yang diamterdapat lonceng yang menunjukkan selang waktu Δto.
Selang waktu yang diamati oleh pengamat tersebut adalah Δt lebih
lamat dari pada Δto. Beda waktu yang merupakan perpanjangan
waktu pengamatan bagi pengamat diamdisebut dilatasi waktu.
Menurut Einstein hubungan antara kedua selang waktu itu
dirumuskan dengan:
Dalam teori relativitas Einstein, dilatasi waktu dalam dua keadaan ini
dapat diringkas yaitu: Dalam relativitas khusus (atau, hipotetis jauh
dari semua massa gravitasi), jam yang bergerak terhadap sistem
inersia pengamatan diukur akan berjalan lebih lambat. Efek ini
dijelaskan dengan tepat oleh transformasi Lorentz. Dalam relativitas
umum, jam pada posisi dengan potensial gravitasi yang lebih rendah
seperti dalam jarak dekat ke planet yang ditemukan akan berjalan
lebih lambat.
Contoh Soal

Dua orang Anton dan Bernad, Anton berada di bumi sedangkan Bernard naik
pesawat antariksa yang bergerak dengan kecepatan 0,8c pergi pulang terhadap
bumi. Bila Anton mencatat kepergian Bernard selama 20 tahun, maka berapa
lamakan Bernard mencatat kepergiannya mengendarai pesawat tersebut?
PERTEMUAN PERTAMA SELESAI
PERTEMUAN KEDUA

DAMPAK TEORI RELATIVITAS EINSTEIN


1. Konstraksi Panjang
Sebuah benda diam tampak lebih panjang jika diukur oleh pengamat yang diam
terhadap benda, sedangkan untuk pengamat yang bergerak relatif terhadap benda, maka
panjang benda tampak lebih pendek.
Kontraksi panjang adalah fenomena memendeknya sebuah objek yang diukur
oleh pengamat yang sedang bergerak pada kecepatan bukan nol relatif terhadap objek
tersebut. Kontraksi ini biasanya hanya dapat dilihat ketika mendekati kecepatan cahaya.
Kontraksi panjang hanya terlihat pada arah paralel dengan arah dimana benda yang diamati
bergerak. Efek ini hampir tidak terlihat pada kecepatan sehari-hari dan diabaikan untuk
semua kegiatan umum. Hanya pada kecepatan sangat tinggi dapat terlihat. Pada kecepatan
13.400.000 m/s (30 juta mph, 0.0447c) kontraksi panjangnya adalah 99.9% dari panjang
saat diam; pada kecepatan 42.300.000 m/s (95 juta mph, 0.141c), panjangnya masih 99%.
Ketika semakin mendekati kecepatan cahaya, maka efeknya semakin kelihatan, seperti
pada rumus:
2. Massa Relativistik
Untuk gerakan – gerakan benda dengan kecepatan relative kecil tidak terjadi
perubahan massa. Perubahan itu baru tampak jika kecepatannya mendekati kecepatan
cahaya. Oleh Einstein hubungan massa diam dan massa bergerak yang ditinjau oleh
pengamat dirumuskan sebagai berikut :
3. Momentum Relativistik
Anda telah mengetahui bahwa besar momentum suatu benda bermassa m yang
sedang bergerak dengan kelajuan v diberikan sebagai : p = m.v. Untuk benda yang bergerak
dengan kecepatan realtivistik maka momentumnya adalah momentum relativistik. Besar
momentum relativistik p diperoleh dari persamaan p = mv dengan memasukkan m sebagai
massa relativistik yaitu:
PERTEMUAN KEDUA

DAMPAK TEORI RELATIVITAS EINSTEIN


1. Konstraksi Panjang
Sebuah benda diam tampak lebih panjang jika diukur oleh
pengamat yang diam terhadap benda, sedangkan untuk pengamat yang
bergerak relatif terhadap benda, maka panjang benda tampak lebih
pendek.

Kontraksi panjang adalah fenomena memendeknya sebuah objek yang


diukur oleh pengamat yang sedang bergerak pada kecepatan bukan nol
relatif terhadap objek tersebut. Kontraksi ini biasanya hanya dapat dilihat
ketika mendekati kecepatan cahaya. Kontraksi panjang hanya terlihat pada
arah paralel dengan arah dimana benda yang diamati bergerak. Efek ini
hampir tidak terlihat pada kecepatan sehari-hari dan diabaikan untuk
semua kegiatan umum. Hanya pada kecepatan sangat tinggi dapat terlihat.
Pada kecepatan 13.400.000 m/s (30 juta mph, 0.0447c) kontraksi
panjangnya adalah 99.9% dari panjang saat diam; pada kecepatan
42.300.000 m/s (95 juta mph, 0.141c), panjangnya masih 99%. Ketika
semakin mendekati kecepatan cahaya, maka efeknya semakin kelihatan,
seperti pada rumus:
2. Massa Relativistik
Untuk gerakan – gerakan benda dengan kecepatan relative kecil
tidak terjadi perubahan massa. Perubahan itu baru tampak jika
kecepatannya mendekati kecepatan cahaya. Oleh Einstein hubungan
massa diam dan massa bergerak yang ditinjau oleh pengamat dirumuskan
sebagai berikut :
3. Momentum Relativistik
telah mengetahui bahwa besar momentum suatu benda bermassa
m yang sedang bergerak dengan kelajuan v diberikan sebagai : p = m.v.
Untuk benda yang bergerak dengan kecepatan realtivistik maka
momentumnya adalah momentum relativistik. Besar momentum
relativistik p diperoleh dari persamaan p = mv dengan memasukkan m
sebagai massa relativistik yaitu:
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai