Kelompok 4 Ehb

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

“MENYUSUN INSTRUMEN TES”

NAMA MAHASISWA :
ANGGI TALENTA SAMOSIR (5193322001)
TEGAR KEVIN MARPAUNG (5193122020)
KELOMPOK 4 ALDO NAINGGOLAN (5193322002)
EVALUASI HASIL BELAJAR SULAIMAN SIDDIK (5193122021)
A. PENGERTIAN INSTRUMEN
Kata tes berasal dari bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia, yang
dimaksud disini adalah dengan menggunakan alat berupa piring akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia
yang bernilai tinggi. Dalam perkembangannya dan seiring kemajuan zaman tes berarti ujian atau percobaan.
Ada beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan dengan uraian diatas yaitu tes, testing, tester
dan testee, yang masing-masing mempunyai pengertian berbeda namun erat kaitannya dengan tes.
1. Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian,
2. Testing berarti saat dilaksanakannya pengukuran dan penilaian atau saat pengambilan tes

3. Tester artinya orang yang melaksanakan tes atau orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes
terhadap para responden
4. Testee adalah pihak yang sedang dikenai tes.
Dari pengertian dari para ahli tersebut dalam dunia pendidikan dapat disimpulkan bahwa pengertian tes
adalah cara yang digunakan atau prosedur yang ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di
bidang pendidikan, yang memberikan tugas dan serangkaian tugas yang diberikan oleh guru sehingga
dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi peserta didik.
Suatu tes akan berisikan pertanyaan-pertanyaan dan atau soal-soal yang harus dijawab dan atau
dipecahkan oleh individu yang dites (testee), maka disebut tes hasil belajar (achievement test). Tes hasil
belajar biasanya terdiri dari sejumlah butir soal yang memiliki tingkat kesukaran tertentu (ada yang
mudah, sedang, dan sukar). Tes tersebut harus dapat dikerjakan oleh siswa dalam waktu yang sudah
ditentukan. Oleh karena itu, tes hasil belajar merupakan power test. Maksudnya adalah mengukur
kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan atau permasalahan.
B. BENTUK TES HASIL BELAJAR
Tes merupakan serangkaian soal yang harus dijawab oleh siswa. Dalam hal ini, tes hasil belajar dapat
digolongkan kedalam beberapa kategori sebagai berikut:

1. Berdasarkan bentuk pelaksanaanya, yaitu:

a. Tes lisan Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan murid.

b. Tes tulisan Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pencil
sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada kertas ujian secara
tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan komputer.

c. Tes tindakan atau perbuatan. Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam
melakukan sesuatu unit kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.
2. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya tes, yaitu :
a. Tes Essay (uraian)
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan
sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk
mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.
Subino, (1987:94) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat kebebasan jawaban yang dimungkinkan dalam tes
bentuk uraian, butir-butir soal dalam ini dapat dibedakan atas butir-butir soal yang menuntut jawaban bebas.
Butir-butir soal dengan jawaban terikat cenderung akan membatasi, baik isi maupun bentuk jawaban; sedangkan
butir soal dengan jawaban bebas cenderung tidak membatasi, baik isi maupun jawaban.
KEBAIKAN ATAU KEUNTUNGAN PENGGUNAAN TES URAIAN ANTARA LAIN:

1. Dapat mengukur hasil belajar yang kompleks, yang tidak dapat diukur dengan tes atau cara
yang lain.

2. Dapat mengukur perpaduan dan aplikasi tentang keterampilan berpikir dan keterampilan
memecahkan masalah.

3. Mudah disusun (dibuat)


KEBURUKAN ATAU KELEMAHAN PENGGUNAAN TES BENTUK URAIAN ANTARA LAIN:

1) Memiliki keterbatasan akibat tidak konsistensinya penyekoran.

2) Memerlukan banyak waktu untuk menilai jawaban.

3) Sampling yang diukur terbatas.


SARAN DAN PETUNJUK UNTUK MENYUSUN PERTANYAAN ESSAY, ANTARA LAIN:

1) Hendaknya tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar yang tidak dapat diukur tes objektif.

2) Rumuskan pertanyaan sehingga dapat mengukur tingkah laku dengan tepat sesuai dengan hasil belajar.

3) Pertanyaan harus jelas sehingga tidak memunculkan interprestasi yang bermacam-macam.

Petunjuk untuk menyekor pertanyaan essay, adalah:


1. Siapkan outline jawaban
2. Gunakan cara/ metode menyekor yang lebih tepat : Point Method dan Rating Method
3. Nilailah semua jawaban untuk satu pertanyaan sebelum di lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
a. Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes ini terdiri
dari berbagai macam bentuk, antara lain ;

• Tes objektif bentuk benar-salah (true-false test)

• Tes objektif bentuk menjodohkan (matching test)

• Tes objektif bentuk jawaban singkat (short answer)

• Tes objektif bentuk pilihan ganda (multipel choice item test)


1. TES OBJEKTIF BENAR-SALAH (TRUE-FALSE TEST)

Tes obyektif bentuk True-false merupakan salah satu bentuk tes obyektif dimana butir-butir soal yang
diajukan dalam test hasil belajar berupa pernyataan (pernyataan dimana ada yang benar dan ada yang
salah).

Keunggulan : Kelemahan :
a) Mudah ditebak dan diduga.
a) Mudah dalam menyusun/pembuatannya mudah
b) Membuka peluang bagi tesste untuk berspekulasi dalam
b) Dapat digunakan berulang kali memberikan jawaban.

c) Tidak terlalu banyak memakan lembaran kertas/tempat c) Sifatnya terbatas, dalam arti bahwa tes tersebut hanya dapat
mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali, jadi lebih bersifat
karena biasanya pertanyaan-pertanyaannya singkat saja
hafalan
d) Mampu mencakup bahan pelajaran yang luas d) Umumnya tes obyektif jenis ini reliabilitasnya rendah, kecuali
e) Bagi testee, cara mengerjakannya mudah apabila butir-butir soalnya dibuat dalam jumlah yang banyak sekali

f) Bagi tester, cara mengkoreksinya juga mudah e) Dapat terjadi bahwa butir-butir soal tes objektif ini tidak dapat
dijawab dengan dua kemungkinan saja, yaitu betul atau salah
2. TES MENJODOHKAN (MATCHING TEST)

Sering dikenal dengan istilah tes menjodohkan, tes mencari pasangan, tes menyesuaikan, tes mencocokkan dan tes
mempertandingkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai
jawabnya yang tercantum dalam seri jawaban.

Keunggulan : Kelemahan :
a. Pembuatannya mudah a. Cenderung lebih banyak mengungkap aspek hafalan
b. Dapat dinilai dengan mudah, cepat, dan obyektif atau daya ingat saja
c. Apabila tes ini dibuat dengan baik, maka faktor menebak b. Karena mudah disusun, maka tes ini kadang dijadikan
praktis dapat dihilangkan pelarian bagi pengajar, yaitu digunakan apabila pengajar
tidak sempat lagi untuk membuat tes bentuk lain
c. Tes jenis ini kurang baik untuk mengevaluasi
pengertian dan kemampuan membuat tafsiran
(interpretasi)
3. TES JAWABAN SINGKAT (SHORT ANSWER)

Sering dikenal dengan istilah tes menjodohkan, tes mencari pasangan, tes menyesuaikan, tes mencocokkan dan tes
mempertandingkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai
jawabnya yang tercantum dalam seri jawaban.

Keunggulan : Keterbatasan:
a. Lebih mudah disusun, karena hasil belajar yang diukur a. Tidak cocok untuk mengukur hasil belajar yang
relatif sederhana kompleks
b. Siswa diminta hanya memberi jawaban
4. TES PILIHAN BERGANDA (MULTIPLE CHOICE ITEM
TEST)
Multiple choice test terdiri atas suatu pertanyaan atau keterangan tentang suatu pengertian yang belum lengkap, dan untuk
melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau dengan kata lain, multiple
choice test terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternative (option).

Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar (sebagai kunci jawaban) dan beberapa pengecoh
(distractor), Arikunto (2006:168). Contoh soal multiple Choice item, sebagai berikut:
a. Model melengkapi empat/lima pilihan
b. Model melengkapi berganda
Contoh :
Tulislah: A. Bila (1), (2), dan (3) betul
B. Bila (1) dan (3) betul
C. Bila (2) dan (4) betul
D. Bila hanya (4) yang betul

E. Bila semuanya betul


c. Model analisis hubungan antar hal

Contoh:

a. Jika pernyataan betul, alasan betul, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibat

b. Jika pernyataan betul, alasan betul, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat

c. Jika pernyataan betul dan alasan salah

d. Jika pernyataan salah dan alasan betul

e. Jika pernyataan salah dan alasan sala


Keunggulan Tes Pilihan Ganda

a. Sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup atau mewakili materi yang telah diajarkan kepada peserta didik
b. Memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih obyektif
c. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi
d. Memberi kemungkinan orang lain untuk ditugasi/dimintai bantuan mengoreksi hasil tes tersebut
e. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih mudah dianalisis
f. Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti ujian akhir nasional maupun
ujian sekolah.
Kelemahan Tes Pilihan Ganda
a. Menyusun butir tes obyektif tidak semudah menyusun tes uraian
b. Umumnya kurang dapat mengukur proses berpikir yang lebih tinggi atau mendalam
c. Terbuka bagi testee untuk bermain spekulasi

Dilihat dari sudut waktu kapan dan untuk apa tes itu dilakukan, yaitu:
a. Tes awal (pretest),
b. Tes akhir (posttest),
Dari segi fungsi tes di sekolah, tes dibedakan menjadi :

a. Tes formatif

Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran
berlangsung. Tes ini diberikan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Manfaat tes formatif bagi peserta
didik adalah :
Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran.
Merupakan penguatan bagi peserta didik.
Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana
yang belum dikuasainya.
b. Tes Summatif

Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta didik
dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.

c. Tes Penempatan

Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan dimasuki peserta
didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki peserta didik dalam belajar.

d. Tes Diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang dihadapi
seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu kegiatan belajarnya.
C. CIRI CIRI TEKS YANG BAIK
Menurut arikonto (2006:42), Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memilki persyaratan
tes, yaitu memiliki:
1. Validitas
Sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Contoh, untuk mengukur
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, bukan diukur melalui nilai yang diperoleh pada waktu ulangan, tetapi
dilihat melalui: kehadiran, terpusatnya perhatian pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh guru dalam arti relevan pada permasalahannya.
2. Reliabilitas
Berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Tes dapat dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil
yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan
ketetapan. Jika dihubungkan dengan validitas, maka: Validitas adalah ketepatan dan reliabilitas adalah ketetapan.
CIRI CIRI TEKS YANG BAIK
3. Objektivitas
Sebuah dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang
mempengaruhi. hal ini terutama terjadi pada sistem scoringnya. Apabila dikaitkan dengan reliabilitas maka objektivitas
menekankan ketetapan pada sistem scoringnya, sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.
4. Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis dan mudah
pengadministrasiannya. tes yang baik adalah yang mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan
petunjuk-petunjuk yang jelas.
5. Ekonomis
Yang dimaksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang
mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama
D. PENYUSUNAN KISI-KISI INSTRUMENT TES HASIL BELAJAR
Ada berbagai pendapat mengenai validitas untuk instrumen yang digunakan pengukuran, baik di bidang
pendidikan maupun psikologi. W.James Popham (1995) mengatakan bahwa dua pertanyaan penting sesuai
dengan pembuatan tes antara lain
1. Apa yang harus tes (dinilai ) dalam hal ini meliputi cognitive, psikomotorik, dan afektif. Cognitif
berdasarkan taksonomi Bloom terdiri dari: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis,
2. Bagaimana melakukan tes tersebut dalam hal ini meliputi bentuk tes yang jawabanya dapat berupa
pilihan berganda, menjodohkan, benar–salah, uraian dan jawaban singkat serta bentuk portofolio yang
valid sehingga dapat memberikan informasi yang sesuai dengan proses belajar- mengajar di kelas.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pengertian tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang ditempuh dalam
rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang memberikan tugas dan serangkaian tugas yang
diberikan oleh guru sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi peserta
didik. Suatu tes akan berisikan pertanyaan-pertanyaan dan atau soal-soal yang harus dijawab dan atau
dipecahkan oleh individu yang dites (testee), maka disebut tes hasil belajar (achievement test).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan instrumen penilaian pemahaman konsep dapat
dilakukan dengan menerapkan beberapa langkah yaitu menysusun spesifikasi tes, menulis soal tes,
menelaah soal tes, uji coba menganalisis butir soal, memperbaiki tes, merakit tes dan melaksanakan tes.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

“JIKA ADA SARAN, KRITIK DAN


PERTANYAAN KAMI
PERSILAHKAN”

Anda mungkin juga menyukai