001-Paparan Siap Bopbos Disdik Dki Jakarta
001-Paparan Siap Bopbos Disdik Dki Jakarta
001-Paparan Siap Bopbos Disdik Dki Jakarta
1 2 3 4 5
11 12 13 14 15
20 19 18 17 16
PERSETUJUAN
BAPKAS INPUT BAP PEMBAYARAN S
KAS ETORAN
OLEH SUDIN
21
= Bendahara (PK)
= Kepala Sekolah (PA)
TUTUP BUKU
= Sudin / Dinas
1 2 3 4 5
11 12 13 14
PERSETUJUAN
INPUT BAPKAS
BAPKAS TUTUP BUKU
OLEH SUDIN
= Bendahara (PK)
= Kepala Sekolah (PA)
= Sudin / Dinas
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
Sebelum melakukan input data SPJ hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Pastikan 1 faktur / kwitansi = 1 kegiatan = 1 pihak ke-3.
2. Kolom No Bukti Dok diisi sesuai no faktur / kwitansi belanja.
3. Komponen barang yang diinput harus sesuai dengan RKAS tahun anggaran yang
Input BKU sama dan pada triwulan yang sama untuk BOP, sedangkan untuk BOS bisa triwulan
SPJ Bruto yang sama atau sebelumnya.
4. Apabila dalam satu faktur / kwitansi ada pajak ppn 10%, maka nilai yang diinput
harus nilai bruto (nilai yang sudah ditambahkan dengan ppn 10%, tidak perlu
ditambahkan pajak lainnya).
5. Untuk SPJ Belanja TALI (Telepon, Air, Listrik, dan Internet) silahkan dicentang
kolom "virtual account" dan lakukan pembayaran manual dengan buku cek di Bank
DKI, setelah itu lakukan konfirmasi pembayaran di aplikasi SIAP.
6. Apabila SPJ Belanja TALI dibayarkan oleh pihak lain seperti koperasi, maka tidak
perlu dicentang kolom "virtual account" dan dapat dilakukan pembayaran melalui
aplikasi SIAP.
7. Untuk SPJ Belanja khusus Listrik yang ditalangi oleh Bank DKI maka perlu
BOP
centang kolom "dana talangan" sehingga rekening tujuan akan otomatis terisi dan
BOP BOS
BOS Tampilan
bisa melakukan pembayaran melalui aplikasi SIAP.
Input BKU 1. Pastikan SPJ yang ada pajaknya sudah diinput nilai Bruto.
Pajak 2. Pilih kolom Jenis Pembayaran = Penerimaan. Kemudian pilih
Penerimaan Pajak SPJ (Belanja yang belum dibayar).
3. Pilih presentase yang sesuai setelah memilih kegiatan
berdasarkan SPJnya. Aplikasi akan menghitungkan nilai pajak nya
secara otomatis pada setiap komponen belanja yang sudah di
input SPJnya. Untuk saat ini nilai pajak masih bisa diedit.
4. Isikan kolom No Bukti Dok sesuai dengan no faktur / kwitansi
SPJ Belanjanya.
5. Pada kolom Nama Pemungut dan NPWP Pemungut isikan
BOP
BOP BOS
BOS
Nama dan NPWP Sekolah. Tampilan
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
Input BKU 1. Pastikan sudah membuat e-Billing melalui aplikasi Pajak, dan
Pajak sudah dibayarkan melalui Bank DKI menggunakan buku cek.
Pengeluaran 2. Pilih kolom Jenis Pembayaran = Pengeluaran.
3. Pilih kegiatan berdasarkan SPJ belanja yang sudah dibuat
Pajak Penerimaan, dan sudah dilakukan pembayaran.
4. Isikan kolom No Bukti Dok dengan no e-Billing yang sudah
dibuat melalui aplikasi Pajak, begitu juga kolom Tanggal Dokumen
sesuai kapan pembuatan e-Billing.
5. Pada kolom Nama Penyetor dan NPWP Penyetor isikan
Nama dan NPWP Rekanan.
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
BOP
BOP BOS
BOS
Sebelum melakukan Input STS (Surat Tanda Setor) hal yang perlu
diperhatikan sebagai berikut :
Input STS 1. Semua transaksi SPJ, Pajak Penerimaan, dan Pajak
(Surat Pengeluaran sudah diinput di aplikasi.
Tanda
Setoran) 2. Pastikan antara saldo di rekening sekolah sudah sesuai dengan
saldo di aplikasi. Jika tidak sesuai, silahkan teliti lagi apakah ada
transaksi yang berhasil di aplikasi, namun tidak terjadi pemindah
bukuan di rekening sekolah.
3. Sebaiknya Input STS dilakukan sekali dalam satu triwulan.
Walaupun saat ini masih bisa lebih dari sekali dalam satu triwulan.
BOP
BOP Tampilan
BOP
BOP
BOP
BOP Tampilan
BOP
BOP Tampilan
BOP
BOP
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
BOP
BOP BOS
BOS Tampilan
Kasus 2 : Input SPJ secara Netto dan sudah input Pajaknya, maka
nilainya menjadi kurang transfer ke rekanan.
Solusi 2 : Input lagi SPJ sebesar selisih dari nilai Bruto - nilai Netto.
Kemudian input Pajakn Penerimaannya lagi tanpa diedit nilai
Pajaknya. Dilanjutkan sampai proses pembayaran SPJ seperti
biasa. Lanjut input Pajak Pengeluaran hingga proses konfirmasi
pembayaran Pajak Pengeluaran.
Kasus 3 : Input SPJ secara Netto dan belum input Pajaknya, maka
nilai yang ditransfer ke rekanan sudah sesuai, namun realisasi
SPJ dianggap kurang.
Solusi 3 : Input lagi SPJ sebesar selisih dari nilai Bruto - nilai Netto,
dan centang sebagai "Virtual Account (VA)". Kemudian input Pajak
Penerimaannya dan diedit nilai Pajaknya disesuaikan dengan
besarnya selisih nilai Bruto - nilai Netto. Dilanjutkan sampai proses
konfirmasi pembayaran VA seperti biasa. Dan input Pajak
Pengeluarannya hingga konfirmasi pembayaran.
Kasus 1 : Input SPJ Bruto = 110, ada Pajak PPn 10% = 10, sudah
Pendapatan dilakukan Pembayaran, dana yang masuk ke rekanan sebesar 100.
Lain-lain Ada kesalahan dan minta rekanan mengembalikan sebesar 100,
ternyata rekanan mengembalikan nilai sebesar 110.
Solusi 1 : Selisih dari pengembalian oleh rekanan adalah 10 (nilai
yang dikembalikan rekanan - nilai yang masuk ke rekanan). Maka
nilai 10 harus dicatat sebagai Pendapatan Lain-lain, dan harus
disetorkan ke Sudin / Dinas. Untuk alur input Pendapatan Lain-lain
bisa dilihat disini.
Input BKU
Pengisian
KAS
Input BKU
SPJ Bruto
Input BKU
Pajak
Penerimaan
Pengajuan
Ke PA
Persetujuan
Oleh PA
Permintaan
Token
Oleh PA
Pembayaran
SPJ
Input BKU
Pajak
Pengeluaran
Input STS
(Surat
Tanda
Setoran)
Persetujuan
STS
Oleh Sudin
Input BKU
Setoran
Input
BAPKAS
Persetujuan
BAPKAS
Oleh PA
Persetujuan
BAPKAS
Oleh Sudin
Tutup Buku