4 Tarif Dan Nilai Pabean

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

4 TARIF DAN NILAI PABEAN

Barang Impor dipungut Bea Masuk berdasarkan Tarif setinggi-tingginya 40 % dari


Nilai Pabean untuk penghitungan Bea Masuk.
Dikecualikan dari ketentuan yang dimaksud di atas :
a. Barang impor hasil pertanian tertentu
b. Barang impor termasuk dalam daftar eksklusif Skedul XXI Indonesia pada
Persetujuan Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan.
c. Barang Impor yang dikenakan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atau
kesepakatan internasional.
d. Barang impor bawaan penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas,
ataubarang kiriman melalui pos atau jasa titipan.
Klasifikasi Barang.
Untuk penetapan tarif bea masuk dan bea keluar, barang dikelompokkan
berdasarkan Sistem Klasifikasi Barang.
Nilai Pabean
Nilai pabean untuk perhitungan bea masuk adalah nilai transaksi dari
barang yang bersangkutan.
Dalam hal nilai pabean untuk perhitungan bea masuk tidak dapat
ditentukan berdasarkan nilai transaksi ,nilai pabean untuk perhitungan
bea masuk ditentukan berdasarkan nilai transaksi barang dari barang
identik.
Dalam hal nilai pabean untuk perhitungan bea masuk tidak dapat
ditentukan berdasarkan nilai transaksi seperti di atas , nilai pabean untuk
perhitungan bea masuk ditentukan berdasarkan metode deduksi.
Dalam hal nilai pabean untuk perhitungan bea masuk tidak dapat
ditentukan berdasarkan semua yang disebut di atas, maka nilai pabean
untuk perhitungan bea masuk ditentukan dengan menggunakan tatacara
yang wajar dan konsisten berdasarkan data yang ada tersedia di daerah
pabean dengan pembatasan tertentu.
Penetapan Tarif dan Nilai Pabean
Pejabat bea dan cukai dapat menetapkan tarif terhadap barang impor
sebelum penyerahan pemberitahuan paean atau dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal pemberitahuan pabean.
Pejabat bea dan cukai dapat menetapkan nilai pabean barang impor untuk
penghitungan bea masuk sebelum penyerahan pemberitahuan pabean
atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pemberitahuan pbean.
Importir yang salah memberitahukan nilai pabean untuk perhitungan bea
masuk sehingga mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk
dikenai sangsi administrasi berupa denda paling sedikit 100% dari bea
masuk yang kurang dibayar dan paling tinggi 1000% dari bea masuk yang
kurang dibayar.
Dalam hal penetapan nilai pabean yang mengakibatkan kelebihan
pembayaran bea masuk, pengmbalian bea masuk dibayar sebesar
kelbihannya.
KETENTUAN BARANG PENUMPANG TERBARU
Impor Barang Penumpang
A. Ketentuan Pembawaan Uang Tunai.
Dasar : - Peraturan Presiden No 99 th. 2016
- Peraturan Menteri Keuangan No. 157/KMK.04/2017
- Peraturan Bank Indonesia No. 201/2/PBI/2018
Pembawaan Uang Tunai dan/atau Instrumen Pembayaran lain dengan nilai paling sedikit Rp.
100.000.000 hingga Rp. 1.000.000.000 atau mata uang asing yang setara wajib diberitahukan di
formulir Customs Declaration /CD ( BC. 22).
Pembawaan Uang Tunai dan atau Instrmen Pembayaran lain lebih dari Rp.
1.000.000.000 hanya untuk Badan Berizin dengan izin dari Bank Indonesia.
Bila membawa tiga jenis alat pembayaran ;
Uang Tunai Rp. 100 jt
Deposito Rp. 200 jt
Instumen lain Rp. 500 jt Total 800 jt wajib diberitahukan.
Bila nilai uang yang dibawa lebih besar dari nilai yang telah diberitahukan maka dikenakan
denda 10 % dari selisih nilainya.
Jika tidak diberitahukan maka dikenai sanksi administrasi berupa denda 10 % dari jumlah
uang yang dibawa dengan denda maksimal Rp. 300.000.000.
BARANG PRIBADI PENUMPANG
Setiap Penumpang yang membawa barang pribadi ( bukan barang dagangan ) diberikan
pembebasan sebesar Fob usd 500.
Maka atas kelebihannya baru dikenakan Bea Masuk dan PDRI ( Pajak Dalam Rangka Impor )
PDRI = PPN, PPnBM, Pph
Barang tersebut di atas dikenakan pungutan :
Bea Masuk sebesar 10 %
PPN 10 %
Pph 7,5 % jika mempunyai NPWP
Pph 15 % jika tidak mempunyai NPWP
Contoh Kasus :
Seorang Penumpang tidak punya NPWP membawa barang seharga usd 550
Kurs saat itu usd 1 = Rp. 14.000
Berapa besarnya pungutan yang harus dibayar ?
Jwb : Fob = usd 550 - usd 500 = usd 50
Nilai Pabean = usd 50 x Rp. 14.000 = Rp. 700.000
Bea Masuk = 10 % x Rp. 700.000 = Rp. 70.000
PPN = 10 % x ( Rp. 700.000 + Rp. 70.000 ) = Rp. 77.000
Pph 22 = 15 % x ( Rp. 700.00 + Rp. 70.000 ) = Rp. 115.500
Jadi total pungutan yang harus dibayar :
Rp.70.000 + Rp. 77.000 + Rp. 115.000 = Rp. 262.500
BARANG KIRIMAN
YANG DIIMPOR MELALUI KANTOR POS ATAU PERUSAHAAN JASA TITIPAN. ( PJT )
Perhitungan Bea Masuk dan Pajak dalam Rangka Impor ( PDRI )
Ketentuan yang baru berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor:199/PMK.10 / 2019 diberlakukan sejakl tgl. 30 Januari 2020.
Aturan yang lama :
Batas harga yang mendapat pembebasan Fob usd. 75
Bea Masuk sebesar 7,5 %
PPN sebesar 10 %
Pph 22 sebesar 10 % bagi yang punya NPWP
Pph 22 sebesar 20 % bagi yang tidak punya NPWP
Aturan Baru ( sejak tgl. 30 Januari 2020 )
Batas harga yang mendapat pembebasan Fob usd. 3
Secara umum besarnya tarif dibedakan ;
Barang umum.
Barang khusus.
Barang umum adalah barang apa saja selain yang disebut barang khusus.
Barang khusus meliputi; Tas, Sepatu dan Textile
Ketentuan Pungutan Barang Umum :
Bea Masuk sebesar 7,5 %
PPN sebesar 10 %
Pph 22 sebesar 0 %
Total Tarif = 17,5 %
Ketentuan untuk Barang/ Produk Khusus Tas.
Bea Masuk sebesar 15 % - 20 %
PPN sebesar 10 %
Pph 22 sebesar 7,5 % - 10 % Jadi total Tarif = 32.5 % - 40 %
Besarnya Pungutan Barang Khusus / Produk Sepatu;
Bea Masuk sebesar 25 % - 30 %
PPN sebesar 10 %
Pph 22 sebesar 7.5 % - 10 % Jadi total tarif = 42,5 % - 50 %
Besarnya Pungutan Barang khusus / Produk Textile;
Bea Masuk sebesar 15 % - 25 %
PPN sebesar 10 %
Pph 22 sebesar 7,5 % - 10 % Jadi total tarif = 32,5 % - 45 %
Barang lain adalah Buku ( buku Pngetahuan, buku Perpustakaan dll )
Besarnya pungutan adalah;
Bea Nasuk sebesar 0 %
PPN sebesar 10 %
Pph 22 sebesar 0 % Jadi total tarif = 10 %
DASAR PERHITUNGAN PUNGUTAN PABEAN :
HARGA C I F
C = COST ( Harga Fob /Invoice )
I = Insurance / Asuransi.
F = Freight /ongkos kirim
Contoh kasus / Barang Umum
Barang kiriman berupa Casing HP harga Fob. Usd 100
Tidak ada asuransi.
Ongkos kirim sebesar usd 10 Kurs saat itu usd 1 = Rp. 14.000
Jadi harga CIF = ( usd 100 + usd 0 + usd 10 ) = usd 110 x Rp.14.000 = Rp. 1.540.000
Bea Masuk 7,5 % x Rp. 1540.000 = Rp. 115.500
PPN 10 % x ( Rp. 1.540.000 + Rp. 115.500 ) = Rp. 165.550
Pph 22 0 % x ( Rp. 1.540.000 + Rp. 115.000 ) = Rp. 0
Jadi total Pungutan ( BM + PPN + Pph 22 ) = Rp.281.050

Anda mungkin juga menyukai