Landasan Normatif Pergerakan Persyarikatan Muhammadiyah

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

LANDASAN NORMATIF

PERGERAKAN
PERSYARIKATAN
MUHAMMADIYAH

M. ANUGRAH ARIFIN
DISAMPAIKAN DALAM KULIAH
KEMUHAMMADIYAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
3 LANDASAN NORMATIF
MKCH
M

KEPRIBAD
IAN
MUHAMM
ADIYAHAN
MUQADDIMA
H ANGGARAN
DASAR
MUHAMMADI
YAH
SEJARAH PERUMUSAN MKCHM
 Orde lama: PKI mendominasi kehidupan Bernegara
 1965 terjadi Pemberontakan G-30-S-PKI & berhasil dipatahkan
 Indonesia memasuki Orde baru berlndaskan Pancasila & UUD 1945,
Muhmammadiyah d akui sbg Ormaspol
 Tanwir seblum Muktamar k 37 menyimpulkan utk mengembalikan
dan memantapkan Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dan
Gerakan Dakwah
 Muktamar ke-37 tgl 21 – 26 September 1968. memutuskan
Muhammadiyah Perlu Tajdid dlm 4 Hal; Keyakinan & cita2 Hidup,
Khittah Perjuangan, Amal Usaha & Organisasi
 Pada tanggal 25 – 28 Desember 1969, PP Muh. mengadakan Sidang
Tanwir di Ponorogo. Kemudian diputuskan Matan Keyakinan dan
Cita-cita Hidup Muhamadiyah (MKCHM)yg merupakan kata lain
dari Ideologi Muhammadiyah.
PP MUHAMMADIYAH ATAS KUASA TANWIR TAHUN 1970 DI
YOGYAKARTA, MENYEMPURNAKAN MKCHM SECARA
UTUH DAN SELENGKAPNYA SEBAGAI BERIKUT:
1. Muhammadiyah adalah Gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi
dan missi manusia sebagai hamba dan Khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya
sampai kepada Nabi penutup Muhammad saw., sebagai hidayah dan rahmat Allah
kepada ummat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil
dan spirituil, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberi kan
oleh Nabi Muhammad saw.; dengan menggunakan akal pikiran sesuai jiwa ajaran
Islam.
LANJUTAN…..
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:
a. Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala
kemusyrikan, bid’ah dan Khurafat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlaq
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia dengan berpedoman kepada
ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah saw tanpa
tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Mu’amalat Dunyawiyat
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat dunyawiyat (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadikan semua kegiatan
dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah
berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa, dan Negara
Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
Negara yang adil makmur dan diridhai Allah SWT. “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”.
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAHAN

Kepribadian Muhammadiyah merupakan ungkapan dari


kepribadian yang memang sudah ada pada
Muhammadiyah sejak lama berdiri. Kepribadian
Muhammadiyah merupakan penegasan diri bahwa
Muhammadiyah bukan berdakwah melalui partai politik,
bukan pula dengan jalan ketatanegaraan, melainkan
dengan pembentukan masyarakat,
tanpa memperdulikan bagaimana struktur politik yang
menguasainya sejak zaman Belanda, Jepang sampai
kemerdekaan sekarang ini.
SEJARAH
 Berawal dari pidato yang disampaikan oleh KH. Faqih Usman pada acara
Kursus Kepemimpinan Muhammadiyah pada bulan Ramadhan 1381 H,
yang diikuti oleh seluruh utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah
seluruh Indonesia yang berjudul: “Apakah Muhammadiyah itu?”. Dari
sinilah muncul kesadaran akan pentingnya sebuah pedoman perjuangan
bagi Muhammadiyah dan akhirnya dibentuklah tim perumus yang terdiri
dari: KH. Faqih Usman, KH. Farid Ma’ruf, Djarnawi Hadikusumo, M.
Djindar Tamimy, Dr. HAMKA, KH. Wardan dan M. Saleh Ibrahim.
 Setelah melalui proses yang panjang, aKH.irnya hasil kerja tim perumus
tersebut disampaikan pada siding pleno PP muhammadiyah menjelang
siding Tanwir tanggal 25 – 28 Agustus 1962 dan dilanjutkan
pembahasannya pada Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta. Dalam
Mutamar itu rancangan tim perumus tersebut dapat diterima dengan
beberapa catatan penyempurnaan. Dan setelah disempurnakan, akhrnya
dalam siding pleno PP Muhammadiyah tanggal 29 Aril 1963 rancangan
tersebut disahkan dengan nama “Kepribadian Muhammadiyah”.
FAKTOR PENDORONG PERUMUSAN
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
1. Munculnya zaman demokrasi terpimpin (zaman nasakom/ pemerintah nasakom) tgl 5 juli 1959
(Dekrit Presiden Soekarno)-Supersemar 1966.
2. Partai Masyumi dan PSI (Partai Sosialis Indonesia) menolak sistem demokrasi terpimpin dan
menolak masuk kabinet karena bersanding dgn PKI. PKI mengadu domba agar kedua partai
dibubarkan, karena beberapa tokohnya terlibat PRRI sumatera barat.
3. Tanggal 17 agustus 1960, Soekarno membubarkan Masyumi dengan Keppres No. 200 tahun
1960. Tgl 13 September 1960 Masyumi membubarkan diri. Sementara PSI dibubarkan dan
dinyatakan partai terlarang, karena tidak membubarkan diri sampai batas waktu yang ditentukan
yaitu selama 30 hari.
4. Sebelum Masyumi bubar, banyak tokoh Muhammadiyah aktif dalam partai tersebut, seperti KH.
Fakih Usman sebagai wakil ketua DPP Masyumi. Karena Masyumi telah bubar, PKI melakukan
provokasi dan fitnah agar seluruh ormas Islam dilarang, termasuk Muhammadiyah, karena identik
dengan Masyumi.
5. Tahun 1961, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan kursus kepemimpinan di
Yogyakarta yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Muhammadiyah seluruh Indonesia. Salah satu
materinya adalah tentang kepemimpinan yang disampaikan oleh KH. Fakih Usman dengan judul
“apakah Muhammadiyah itu”, yang menguraikan tentang jati diri Muhammadiyah.
6. Adanya spirit untuk menegakkan ajaran Islam melalui jalur dakwah, tidak berpolitik praktis.
RUMUSAN MATAN KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH

 Apakah Muhammadiyah itu?


 Apa dasar amal Usaha muhammadiyah
 Apa Pedoman amal usaha dan perjuangan
Muhammadiyah
 Sifat dakwah Muhammadiyah.
Apakah Muhammadiyah itu?

 Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan


Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar yang bersumber pada
al-Qur’an dan al-Hadis yang dakwahnya ditujukan pada dua
bidang, yaitu perorangan dan masyarakat. Dakwah dan amar
ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama (perseorangan)
terbagi kepada dua golongan, yaitu:
 Pertama, kepada yang telah memeluk Islam bersifat pembaharuan/tajdid,
yakni pemurnian dengan mengembalikan pada ajaran-ajaran Islam yang
asli.
 Kedua, kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk
memeluk agama Islam dengan memberikan contoh tauladan yang baik.
 Dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar pada bidang kedua
(masyarakat) bersifat perbaikan dan bimbingan serta peringatan.
Kedua-duanya dilaksanakan dengan jalan musyawarah atas dasar
iman dan taqwa serta mengharapkan ridho Allah semata.
Apa dasar amal Usaha muhammadiyah

Muhammadiyah mendasari gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip


yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,
yaitu :
1. Hidup manusia berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada Allah.

2. Hidup manusia bermasyarakat.

3. Mematuhi ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran agama


Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama
untuk kebahagiaan hidup dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam ditengah-tengah
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan
kepada sesama manusia.
5. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.

6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.


PEDOMAN PERJUANGAN DAN AMAL
USAHA MUHAMMADIYAH
“Berpegang teguh pada ajaran Allah dan Rasul-
Nya, bergerak membangun disegala bidang
dan lapangan dengan menggunakan cara serta
menempuh jalan yang diridhoi Allah SWT”.
SIFAT MUHAMMADIYAH.
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
2. Memperbanyak kawan dan memelihara ukhuwah Islamiyah
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5. Mengindahkan segala hukum, Undang-Undang, Peraturan serta dasar dan
falsafah negara yang sah
6. Amar ma’ruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh
tauladan yang baik
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan
pembangunan sesuai dengan ajaran Islam
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun dalam usaha mensyi’arkan dan
mengamalkan ajaran agama Islam serta membela kepentingannya
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam
memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur yang diridhoi oleh Allah swt.
10. Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar organisasi dengan bijaksana.
MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR
MUHAMMADIYAH

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammaiyah pada


hakikatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang
memberi gambaran tentang pandangan
Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di
muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan
cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-
cita tersebut.
‫) َمالِ ِك يَ ْو ِم‬3( ‫يم‬ ِ ‫) ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬2( ‫ين‬ َ ‫ب ا ْل َعالَ ِم‬
ِّ ‫) ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر‬1( ‫يم‬ ِ ‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬ ْ ِ‫ ب‬
‫ت‬َ ‫ين أَ ْن َع ْم‬
َ ‫ص َراطَ الَّ ِذ‬ِ )6( ‫ستَقِي َم‬ ْ ‫الص َراطَ ا ْل ُم‬ ِّ ‫) ا ْه ِدنَا‬5( ‫ين‬ ُ ‫ستَ ِع‬ ْ َ‫) إِيَّا َك نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا َك ن‬4( ‫الدِّي ِن‬
)7( ‫ين‬ َ ِّ‫ضال‬
َّ ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل ال‬ ِ ‫ضو‬ ُ ‫َعلَ ْي ِه ْم َغ ْي ِر ا ْل َم ْغ‬
 Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari
pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya
kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan
yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (QS: Al-Fatihah:
1-7).
ً‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم نَبِيًّا َو َرس ُْوال‬ َ ‫ َوبِ ُم َح َّم ٍد‬.‫ َوبِاإْل ِ ْسالَ ِم ِد ْينًا‬.‫ْت بِاهللِ َربًّا‬ ُ ‫ضي‬ ِ ‫َر‬
 “Saya ridha: Ber-Tuhan kepada Allah, ber-Agama kepada Islam dan
ber-Nabi kepada Muhammad Rasulullah SAW”
LANJUTAN….
 Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu
adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah
serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya
ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk terutama
manusia.
 Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat
iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
 Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan
bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan,
kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-
tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-
benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
LANJUTAN…
 Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan
berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat utama dan sebaik-
baiknya.
 Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari hukum yang manapun juga, adalah
kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
 Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian para Nabi, sejak Nabi
Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing
untuk mendapatkan hidup bahaga di Dunia dan Akhirat.
 Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai yang

tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan
Allah dan hari kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah
kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya segala kekuatan dan mengunakannya untuk
masyarakat itu di dunia, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-
mata, dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai
rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar
dan tawakalbertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa
dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan
perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
LANJUTAN…
 Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang
demikian itu, maka berkat dan rahmat Allah didorong
oleh firman Allah dalam Al-Qur’an dalam surat Ali-
Imran:104:
‫وف َويَ ْن َه ْو َن َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر‬ َ ‫ون إِلَى ا ْل َخ ْي ِر َويَأْ ُم ُر‬
ِ ‫ون ِبا ْل َم ْع ُر‬ َ ‫ َو ْلتَ ُكنْ ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُع‬
َ ‫َوأُولَئِكَ ُه ُم ا ْل ُم ْفلِ ُح‬
‫ون‬
 Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah
orang-orang yang beruntung (QS: Ali Imran: 104).
LANJUTAN…
 Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah,
oleh almarhum KH. A. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “gerakan
Islam” dengan nama “Muhammadiyah” yang disusun dengan majelis-majelis
(bahagian-bahagian)-nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan
“syura” yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
Muktamar.
 Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-
perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw, guna
mendapat karunia dan ridha-Nya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai
masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang
melimpah-limpah, sehingga merupakan:
ْ ُ‫ بَـلـْــ َدةٌ طَـيِّـــبَةٌ َو َربّ َغـف‬
‫ــــو ٌر‬
 “Suatu negara yang indah, bersih suci dan makmur di bawah perlindungan
Tuhan yang Maha Pengampun”
 Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah
diantarkan ke pintu gerbang syurga Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah
Yang Maha Rahman dan Rahim

Anda mungkin juga menyukai