Kearifan Lokal Menurut Jim Ife

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

KEARIFAN LOKAL

MENURUT JIM IFE


Kelompok 7:
 Alfatih Naufaldi
 Bintang Haikal M
 Buana Pramudita
 Derik Alberto S
 Juan Dwi Purnama
 Muhammad Rizqi
 Reza Nursidik
1.PENGETAHUAN LOKAL
• Setiap masyarakat dimanapun berada baik di pedesaan maupun pedalaman selalu memiliki
pengetahuan lokal yang terkait dengan lingkungan hidupnya. Pengetahuan lokal terkait
dengan perubahan dan siklus iklim kemarau dan penghujan, jenis-jenis fauna dan flora, dan
kondisi geografi, demografi, dan sosiografi. Hal ini terjadi karena masyarakat mendiami
suatu daerah itu cukup lama dan telah mengalami perubahan sosial yang bervariasi
menyebabkan mereka mampu beradaptasi dengan lingkungannnya. Kemampuan adaptasi ini
menjadi bagian dari pengetahuan lokal mereka dalam menaklukkan alam.
• Contohnya adalah pengetahuan mengenai iklim di wilayahnya.
SUKU JAWA

Bentuk kearifan lokal (berwujud)


• Kitab: kejawen tentang pandangan hidup yang terutama yg dianut pulau jawa
• Bangunan/arsitektural: Joglo adalah rumah tradisional masyarakat Jawa atau daerah lain di
Indonesia yang terdiri atas 4 tiang utama.
• Cagar Budaya: Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada
kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian
barat dan tengah.
SUKU JAWA

Bentuk kearifan lokal (tak berwujud)


• Nyanyian: lir ilir, lingsir wengi
• Petuah: tentang kata bijak" contohnya, "Ojo nggugu karepe dhewe", yang artinya jangan
berbuat sekehendak sendiri. Kata-kata bijak ini mengajarkan tentang bagaimana kita harus
mengendalikan diri
• Seni suara:Pesindhén, atau sindhén adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi
orkestra gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya.
2.NILAI LOKAL

• Untuk mengatur kehidupan bersama antara warga masyarakat, maka setiap masyarakat
memiliki aturan atau nilai-nilai lokal yang ditaati dan disepakati bersama oleh seluruh
anggotannya. Nilai-nilai ini biasanya mengatur hubungan antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhannnya. Nilai-nilai ini memiliki dimensi
waktu, nilai masa lalu, masa kini dan masa datang, dan nilai ini akan mengalami perubahan
sesuai dengan kemajuan masyarakatnya.
• Contohnya adalah - Toleransi agama antar warga masyarakat
- Gotong royong antar sesama masyarakat
3.KETERAMPILAN LOKAL

• Kemampuan bertahan hidup (survival) dari setiap masyarakat dapat dipenuhi apabila
masyarakat itu memiliki keterampilan lokal. Keterampilan lokal dari yang paling sederhana
seperti berburu, meramu, bercocok tanam sampai membuat industri rumah tangga.
Keterampilan lokal ini biasanya hanya cukup dan mampu memenuhi kebutuhan
keluargannya masing-masing atau disebut dengan ekonomi subsisten. Keterampilan lokal ini
juga bersifat keterampilan hidup (life skill), sehingga keterampilan ini sangat tergantung
kepada kondisi geografi tempat dimana masyarakat itu bertempat tinggal.
• Contohnya adalah Tradisi Repong Damar pada Suku Krui di Lampung Barat
4.SUMBER DAYA LOKAL

• Sumber daya lokal ini pada umumnya adalah sumber daya alam yaitu sumber daya yang tak
terbarui dan yang dapat diperbarui. Masyarakat akan menggunakan sumber daya lokal sesuai
dengan kebutuhannya dan tidak akan mengekpoitasi secara besar-besar atau dikomersilkan.
Sumber daya lokal ini sudah dibagi peruntukannnya seperti hutan, kebun, sumber air, lahan
pertanian, dan permukiman, Kepemilikan sumber daya lokal ini biasanya bersifat kolektif
atau communitarian.
5.MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
LOKAL

• Menurut ahli adat dan budaya sebenarnya setiap masyarakat itu memiliki pemerintahan lokal
sendiri atau disebut pemerintahan kesukuan. Suku merupakan kesatuan hukum yang
memerintah warganya untuk bertindak sebagai warga masyarakat. Masing masing
masyarakat mempunyai mekanisme pengambilan keputusan yang berbeda-beda. Ada
masyarakat yang melakukan secara demokratis atau “duduk sama rendah berdiri sama
tinggi”. Ada juga masyarakat yang melakukan secara bertingkat atau berjenjang naik dan
bertangga turun.
Contohnya adalah
• Musyawarah dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat
• keputusan yang diambil harus sepengetahuan masyarakat
6.SOLIDARITAS KELOMPOK
SOSIAL
• Setiap masyarakat memiliki solidaritas kelompok karena manusia tidak dapat mengerjakan
segala sesuatu sendiri
• Contohnya: Gotong Royong

Anda mungkin juga menyukai