Konsep Teori Belajar
Konsep Teori Belajar
Konsep Teori Belajar
DOSEN:
DR. ERDINA INDRAWATI, S.PSI., M.PSI.
Konsep Teori
Belajar
Tolman
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Syauqi Fikriansyah / 1824090069
Dinda Faharani / 1824090095
Saidatul Hilmah / 1824090125
Marsya Sukma Ardini / 1824090127
Andi Dzulfiqar Pratama / 1824090133
Febi Arif Pambudi / 1824090170
Edward Chace Tolman
Tolman (1886-1959) lahir di Newton, Massachusetts, dan meraih gelar
B.S. dari Massachusetts Institute of Technology di bidang elektrokimia
pada 1911. Gelar M.A. (1912) dan Ph.D. (1915) diperoleh dari Harvard
University untuk bidang psikologi.
Menurut Tolman, behavioris seperti Pavlov, Guthrie, Hull, Watson, dan Skinner merepresentasikan
psikologi "twitchism" karena mereka menganggap bahwa bagian-bagian dari perilaku dapat dibagi ke dalam
segmen-segmen yang lebih kecil, seperti refleks, untuk dianalisis lebih dalam. Tolman menganggap bahwa
karena bersifat elementistik ini kaum behavioris mengabaikan hal-hal yang pokok dan lebih memerhatikan
hal yang tidak pokok.
Dia pecaya bahwa adalah mungkin untuk bersikap objektif saat mempelajari perilaku molar (pola perilaku
yang besar, utuh, dan bermakna). Tolman memilih mempelajari perilaku molar secara sistematis. Dapat
dikatakan bahwa Tolman secara metodologis adalah behavioris namun secara metafisika dia adalah teoretisi
kognitif. Dia mempelajari perilaku, untuk menemukan proses kognitif
Karakteristik utama molar behavior (perilaku molar) adalah perilaku itu Purposif (memiliki
tujuan); yakni, ia selalu diarahkan untuk suatu tujuan. Tolman tak pernah berpendapat bahwa
perilaku dapat dibagi-bagi menjadi unit-unit kecil untuk tujuan studi; dia menganggap bahwa
seluruh pola perilaku memiliki makna, yang akan hilang jika diteliti dari sudut pandang
elementistik.
Jadi, menurut Tolman, perilaku moral merupakan sebuah Gestalt yang berbeda dari
“serpihan” yang menyusun perilaku itu. Dengan kata lain, pola perilaku purposive dapat
dilihat sebagai Gestalten behavioral.
EDWARD CHACE TOLMAN
Perilaku Molar
Tipe perilaku yang oleh Tolman (1932) diberi label sebagai molar dicontohkan dalam
bagian berikut ini:
Seekor tikus berlari di jalur teka teki; seekor kucing keluar dari kotak teka teki; seorang lelaki
berkenedara pulang ke rumah untuk makan malam; seorang anak bersembunyi dari orang asing; seorang
wanita mencuci piring atau menggosip di telepon; seorang murid mengerjakan ujian; seorang psikolog
membacakan daftar kata tak bermakna; saya dan teman saya saling berbagi pikiran dan perasaan - ini semua
adalah perilaku (qua molar). Dan, harus dicatat bahwa dalam menyebutkan itu semua kita tidak
menunjukkan di mana letak otot dan kelenjar, saraf indrawi, dan saraf motor yang dibutuhkan untuk
melakukan perilaku itu. Respons-respons perilaku itu memiliki properti identitas sendiri yang sudah
memadai.
Behaviorisme
Purposif
dalam riset psikologi dan Hull meminjam ide ini dari Tolman.
• Hull dan Tolman menggunakan variabel intervening dengan
cara yang sama. Tetapi, Hull mengembangkan teori belajar
yang lebih luas dan komprehensif ketimbang Tolman.
Apa yang
Apa yang
Diajari?
Diajari?
•PAVLOV, WATSON, GUTHRIE,DAN HULL: STIMULUS – RESPONS (S-R)
• Menurut Tolman, apa-apa yang dipelajari “ada di sana”; organisme mempelajari apa-
apa yang ada di lingkungan.
• Cognitive map (peta kognitif) dimana individu dapat mencapai tujuan tertentu dari
banyak arah tidak hanya melihat respons individu. Apabila satu rute yang biasa
dilewati individu itu tertutup, individu dapat berputar arah mencari jalan lain untuk
mencapai tujuannya. Namun individu akan lebih memilih rute terpendek atau tidak
membutuhkan banyak energi yang dinamakan Principle of least Effort (prinsip usaha
terkecil).
KONFIRMASI VERSUS PENGUATAN
Laten Contohnya : jika tikus yang sebelumnya telah belajar menelusuri teka-
teki untuk mendapat makanan, kemudian ditempatkan langsung ke kotak
yang tidak ada makananya, maka ia akan berhenti berjalan pada
percobaan ini.
BELAJAR RUANG VERSUS
BELAJAR RESPONS
Enam 1) CATHEXES
Cathexis (jamak) Cathexes adalah tendensi belajar untuk mengasosiasikan
Jenis
objek tertentu dengan keadaan dorongan tertentu. Misalnya, ada makanan
tertentu untuk memuaskan dorongan lapar dari seseorang yang tinggal di
suatu Negara. Orang yang tinggal di daerah dimana biasanya makan ikan itu
sudah menjadi kebiayasaan cenderung akan mencari ikan untuk
r 2) KEYAKINAN EVIKUALENSI
Ketika “sub tujuan” memiliki efek yang sama dengan tujuan itu sendiri, maka
Edward Chace Tolman sub tujuan itu dikatakan merupakan keyakinan ekuivalensi
Enam Jenis Belajar Edward Chace Tolman
Field expectancies (ekspektasi medan) Field-cognition mode (mode medan kognisi), yakni strategi, suatu cara,
berkembang dengan cara yang serupa untuk menangani situasi pemecahan problem. Ini adalah tendensi
dengan perkembangan peta kognitif. untuk mengatur bidang perseptual dalam konfigurasi tertentu. Tolman
Organisme belajar bahwa sesuatu akan menduga bahwa tendensi ini adalah bawaan namun dapat dimodifikasi
menimbulkan sesuatu yang lain. Setelah oleh pengalaman. Dalam kenyataannya, sebagian besar hal penting
melihat isyarat tertentu, misalnya, ia akan mengenai strategi yang berhasil dalam memecahkan problem adalah
berharap isyarat lain akan muncul. strategi itu akan di uji cobakan lagi dalam situasi yang sama di masa
Pengetahuan umum tentang lingkungan ini mendatang. Jadi, mode medan kognisi yang efektif, atau strategi
digunakan untuk menjelaskan belajar laten, pmecahan masalah yang efektif, di transfer ke problem.
belajar ruang, dan penggunaan jalan pintas. terkait.
5) DISKRIMINASI DORONGAN
Drive discrimination (diskriminasi dorongan) berarti bahwa organisme dapat
Enam
menentukan keadaan dorongan mereka sendiri dan karenanya dapat merespon
dengan benar.
Belaja
Belajar motor pattern (pola motor) adalah usaha untuk memecahkan kesulitan ini,
Tolman menerima pendapat Gutrhie tentang bagaimana respon diasosiasikan menjadi
stimuli. Sepert tampak dalam perkataannya berikut ini: “saya mencoba menerima dan
r
sepakat dengan Guthrie bahwa kondisi dimana pola motor di dapatkan mungkin
adalah kondisi dimana gerakan tertentu membuat hewan menjauhi stimuli yang hadir
saat gerakanitu
dimulai.
PENDAPAT TOLMAN
TENTANG PENDIDIKAN
MENURUT TOLMAN
MURID PERLU MELAKUKAN TES HIPOTESIS DALAM SITUASI PROBLEM.
Teori
perannya sebagai tokoh antagonis bagi dominasi
Edward Chace Tolman
Malone (1991) mengemukakan kritik serius bahwa, dengan penggunaannya atas variabel
intervening, Tolman membawa psikologi mundur ke orientasi mentalistik abad ke-19
Namun adalah tidak benar jika dikatakan bahwa teori itu membawa kemunduran. Seperti yang
terlihat dalam teori kognitif kontemporer dan jaringan neural mungkin tidak memberikan
aplikasi langsung pada problem, dan teori teori itu banyak berisi variabel intervening
Terima SEMOGA SELALU