Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA

HIDUP MUHAMMADIYAH

Nor Hasanah
2007050016
Program Magister Pendidikan Matematika
BAB I PENDAHULUAN
Setiap yang manusia pasti memiliki suatu cita-cita karena dengan cita
pula kita dapat melakukan sebuah ambisi dan mempunyai tujuan yang
jelas. Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan hanyalah menjadi mimpi
A. LATAR belaka sebab keyakinan merupakan suatu sikap, walau keyakinan
semata bukanlah jaminan kebenaran. Matan Keyakinan dan Cita-cita
BELAKANG Hidup Muhammadiyah dijadikan sebagai butir-butir yang dipelajari di
segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan kemuhammadiyahan
dalam kehidupan. Sebab, Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam
adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya dan
dalam mengamalkan Islam berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah.
Serta, Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran
Islam yang meliputi yang meliputi bidang aqidah, akhlak dan ibadah
dan Muamalah Duniawiyah.
BAB I PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah latar belakang dirumuskannya
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
masalah bahwa setiap manusia memiliki suatu
Muhammadiyah?

B C
cita-cita dengan sebuah keyakinan. Dimana,
2. Bagaimanakah proses dirumuskannya Matan
keyakinan yang dimiliki belum tentu benar
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
ataupun bukanlah dari jaminan kebenaran.
Muhammadiyah?
Maka, perlu ditanamkannya keyakinan dan cita-
3. Jelaskan isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita
cita dengan ajaran-ajaran islam.
Hidup Muhammadiyah?

Tujuan
1. Mengetahui dan memahami latar belakang Metodologi

D
perumusan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah.
2. Dapat mendeskripsikan proses perumusan
Data yang penulis ambil dalam pembuatan
makalah ini yaitu berdasarkan studi literatur
dari berbagai sumber
E
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah.
3. Mengetahui isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita
Hidup Muhammadiyah
BAB II PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG DIRUMUSKANNYA MKCH
Pembaruan di bidang ideologi yang melahirkan MKCH dipandang penting waktu itu
dilatarbelakangi oleh dua situasi. Pertama, lahirnya Orde Baru yang melakukan perubahan kebijakan
depolitisasi dan deideologisasi yang membawa dampak pada organisasi kemasyarakatan. Kedua,
perubahan sosial akibat modernisasi yang membawa pada perubahan sikap hidup masyarakat. Dalam
mengantisipasi kondisi kehidupan baru tersebut, maka warga Muhammadiyah penting untuk memiliki
panduan yang bersifat ideologis berupa hakikat gerakan, paham agama, serta misi dan fungsi di
dalam kehidupan yang tengah berubah itu. Oleh sebab itu dalam penyusunan Matan dan Keyakinan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah sebagai usaha Muhammmadiyah yang bersifat ke dalam melakukan
“tajdid dibidang ideologi “ tidak digunakan kata “ideologi”.
BAB II PEMBAHASAN
B. Proses Perumusan Matan KCHM
Matan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah” diputuskan oleh Tanwir Muhammadiyah
tahun 1969 di Ponorogo sebagai kelanjutaan dari amanat Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun
1968 di Yogyakarta. Pada muktamar ini bertemakan “Tajdid Muhammadiyah”, atau Pembaharuan
Muhammadiyah. Adapun yang dimaksud dengan Tajdid Muhammadiyah adalah mengadakan
pembarauan dalam berbagai bidang, meliputi : Ideologi (Keyakinan dan Cita-Cita Hidup), Khittah
Perjuangan, Gerak dan Amal Usaha, Organisasi, dan Sasaran.
Konsep Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah sebenarnya kalimat substansinya
ialah “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup” yang arti dan padangannya tidak lain “ideologi”, sedangkan
“Matan” artinya “Isi” atau “Kandungan Isi”. Rumusan awal disusun oleh Biro Ideologi dan Chittah
yang disajikan dalam Muktamar ke 37 di Yogyakarta, yang kemudian dibahas di Tanwir Ponorogo
tahun 1969 dengan judul “Cita-Cita dan Keyakinan Hidup”, serta akhirnya diubah dan disempurnakan
oleh PP Muhammadiyah menjadi Matan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.
BAB II PEMBAHASAN
C. ISI MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
(Keputusan Tanwir tahun 1969 di Ponorogo)

Muhammadiyah adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
01 masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan missi manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
rasul-Nya, sejak nabi Adam, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi
02 penutup Muhammadiyah saw, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan
ukhrawi.
BAB II PEMBAHASAN
C. ISI MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
(Keputusan Tanwir tahun 1969 di Ponorogo)

03 Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al Qur’an dan As-Sunah

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-


04 bidang Aqidah, Akhlak, Ibadah, dan Muamalah Duniawiyah

Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa
05 dan negara Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil, makmur dan diridlai Alloh SWT
SISTEMATIKA & PEDOMAN UNTUK
MEMAHAMI RUMUSAN MKCHM
SISTEMATIKA
Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah terdiri dari lima (5) angka.
Lima angka tersebut dibagi menjadi 3 kelompok.
KELOMPOK KESATU
Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis (terdiri dari nomor 1
dan 2)

KELOMPOK KEDUA
Mengandung poko-pokok persoalan mengenai faham agama menurut
Muhammadiyah (terdiri dari nomor 3 dan 4)

KELOMPOK KETIGA
Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam
masyarakat negara Republik Indonesia (terdiri dari nomor 5)
SISTEMATIKA & PEDOMAN UNTUK
MEMAHAMI RUMUSAN MKCHM

PEDOMAN UNTUK MEMAHAMI


Ideologi
Pada pertama kalinya ketika masih dalam konsep-Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
ini dinamakan ideologi Muhammadiyah, namun dengan pertimbangan agar pihak lain tidak dengan
mudahnya menuduh Muhammadiyah memiliki ideologi tandingan terhadap ideologi Negara maka
digantidengan istilah “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah”.
Faham Agama
Agama Islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam as.
Hingga Nabi terakhir, ialah Nabi Muhammad saw. Sebagai nabi terakhir, ia diutus dengan
membawa syari’at agama yang sempurna, untuk seluruh umat manusia sepanjang masa.
Fungsi dan Misi Muhammadiyah
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan ajaran islam yang murni,
muhammadiyah menyadari kewajibannya ,berjuang dan mengajak segenap golongan dan lapisan
bangsa Indonesia, untuk mengatur dan membangun tanah air dan Negara Indonesia , sehingga
merupakan masyarakat dan Negara adil dan makmur sejahtera bahagia, materiil dan spiritual yang
di ridhoi alloh SWT.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai