Bantuan Hidup Dasar PPT - Intan Fatiha Rizqi
Bantuan Hidup Dasar PPT - Intan Fatiha Rizqi
Bantuan Hidup Dasar PPT - Intan Fatiha Rizqi
DISUSUN OLEH
Nama : Intan Fatiha Rizqi
Nim : P27241020149
Kelas : 1 Farmasi B
Mata Kuliah : PPGD
Dosen Pengampu :
Riska Chandra P, S.Kep., Ns., MPH
POLTEKKES SURAKARTA
BANTUAN HIDUP DASAR
• Bantuan hidup dasar (BHD) adalah tindakan darurat untuk
membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan
mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu.
• BHD / BLS adalah upaya atau tindakan resusitasi
kardiopulmonal (RKP) yang dilakukan baik oleh tenaga
kesehatan atau orang awam yang terlatih dan terampil untuk
membantu dan memberikan pertolongan cepat dan tepat kepada
pasien yang sedang terancam kematian akibat henti jantung atau
henti nafas sambil menunggu bantuan atau memindahkan ke
tempat yang lebih layak dan memadai
• Kematian jantung mendadak atau cardiac arrest
adalah berhentinya fungsi jantung secara tiba - tiba
pada seseorang yang telah atau belum diketahui
menderita penyakit jantung (American Heart
Association, 2010). Menurut survei Centers for
Disease Control and Prevention (CDC) di United
State didapatkan kasus henti jantung 31.689
selama lima tahun (2005-2010) dan 33,3%
mendapatkan bantuan resusitasi jantung paru
(RJP) dari saksi yang sudah terlatih serta 3,7%
menggunakan automated external defibrilator atau
AED (Bryan et al, 2011).
• Prevalensi henti jantung di Indonesia setiap
tahunnya belum didapatkan data yang jelas
akan tetapi prevalensi terjadinya penyakit
Pengetahuan TIM Reaksi Cepat tentang
Bantuan Hidup Dasar (Ristina Mirwanti) 78
jantung di Indonesia sebanyak 7,2% (BPPK,
2008). Menurut data salah satu rumah sakit di
Jawa Barat, (Januari-Mei 2015) terdapat 57
kasus pasien meninggal akibat cardiac arrest.
• Penyebab henti jantung yaitu infak
miokardium, gagal jantung, dan disritmia,
(Patricia, 2013).
• Sesuai dengan data dari AHA 2015 korban
Out of Heart Cardiac Arrest (OHCA) dapat
terselamatkan setelah mendapatkan Resusitasi
Jantung Paru (RJP) oleh bystander (orang
awam) sebesar 40,1%. Hal ini disebabkan
karena kejadian dari Out Hospital Cardiac
Arrest (OHCA) sekitar 80% terjadi di rumah
dan di tempat umum sekitar 20%, sehingga
sangatlah penting peran dari bystander dalam
memberikan RJP secepat mungkin terhadap
korban OHCA, (Perkins, dkk, 2015).
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
• RJP merupakan bagian dari bantuan hidup
dasar yang membantu jantung dapat kembali
berfungsi memompa dan memperbaiki
sirkulasi darah dalam tubuh. Bantuan hidup
dasar dapat dilakukan oleh siapapun terutama
oleh TRC sesegera mungkin pada saat awal
terjadinya henti jantung untuk meningkatkan
angka kelangsungan hidup (Suharsono dan
ningsih, 2009)
RJP dilakukan ketika
Bagaimana Menilai BHD?
1. PADA AWALNYA SETELAH 1 MENIT,
SELANJUTNYA SETIAP 12 MENIT
2. YANG DINILAI :
ADANYA DENYUT NADI BESAR
ADANYA PEREDARAN DARAH OTAK :
PUPIL MENGECIL
REFLEKS CAHAYA POSITIF
BERNAPAS SPONTAN
PULIHNYA KESADARAN
Kapan BHD Dihentikan?
1. BILA BLS TELAH BERHASIL
2. BILA BLS TIDAK BERHASIL :
SETELAH 30 MNT TANPA TANDA
KEBERHASILAN : MIDRIASIS, REFLEKS
CAHAYA NEGATIF, TIDAK BERNAPAS
SPONTAN, TIDAK SADAR
3. SECARA FISIK PENOLONG TIDAK
MAMPU.
Apa Tujuan Utama BHD?
• Tujuan utama dari bantuan hidup dasar adalah suatu
tindakan oksigenasi darurat untuk mempertahankan
ventilasi paru dan mendistribusikan darahoksigenasi
ke jaringan tubuh. Selain itu, tujuan bantuan hidup
dasar ini merupakan usaha pemberian bantuan
sirkulasi sistemik, beserta ventilasi dan oksigenasi
tubuh secara efektif dan optimal sampai didapatkan
kembali sirkulasi sistemik spontan atau telah tiba
bantuan dengan peralatan yang lebih lengkap untuk
melaksanakan tindakan bantuan hidup jantung
lanjutan.
KONDISI PERLU BHD
• HENTI JANTUNG
• TENGGELAM
• SENGATAN LISTRIK
• PERISTIWA KERACUNAN
• REAKSI ALERGI
• TERSEDAK,BENDA ASING MASUK
SALURAN NAPAS
• KELAHIRAN BAYI MENDADAK
• DLL
• Inti dari penanganan cardiac arrest
adalah kemampuan seseorang
untuk dapat mendeteksi dan
beraksi secara cepat dan benar
untuk sesegera mungkin
mengembalikan denyut jantung ke
dalam kondisi normal sehinga
dapat mencegah terjadinya
kematian otak dan kematian
permanen.
• Selain itu, kunci penanganan kondisi
kegawatdaruratan adalah harus adanya
kesinambungan dari orang yang
pertama kali menemukan harus
memiliki pengetahuan tentang BHD,
pelayanan ambulans, UGD, ICU
sampai pada ruang perawatan) harus
satu bahasa dalam memandang
keadaan kegawatdaruratan
(Pusponegoro A, 2010)
• Tim Reaksi Cepat (TRC) sebagai tenaga
kesehatan yang dibentuk khusus untuk
menangani pasien kegawatdaruratan
dituntut mampu memberikan
pertolongan pada pasien gawat darurat
dengan cepat dan tepat. TRC adalah tim
yang bertugas memberikan pertolongan
segera pada pasien dengan
kegawatdaruratan sebelum dan saat
henti napas henti jantung
Tim Reaksi Cepat (TRC)
• TRC merupakan bagian dari Code Blue
System, yaitu sebuah kode isyarat
internasional yang digunakan di dalam rumah
sakit yang menandakan adanya seorang
pasien yang sedang mengalami serangan
jantung atau mengalami situasi gagal napas
akut dan situasi gawat darurat lainnya yang
menyangkut dengan nyawa pasien.
• Pengetahuan tentang BHD sangat diperlukan
oleh tim reaksi cepat. Pengetahuan BHD akan
mempengaruhi perilaku dalam pemberian
pertama pada pasien yang perlu diberikan
BHD. Pengetahuan tentang BHD akan
meningkatkan pengetahuan individu tentang
mengidentifikasi tanda-tanda pasien yang
harus diberikan BHD, cara-cara melakukan
tahapan BHD, dan juga mengetahui tanda-
tanda pasien yang telah dalam keadaan pulih
atau tidak terselamatkan. Pengetahuan tentang
BHD ini dapat mengurangi angka kematian.
SUMBER MATERI :
• PENGETAHUAN TIM REAKSI CEPAT TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR
1Ulfah Nasti Wiliastuti, 2Anastasia Anna, 3Ristina Mirwanti
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat
E-mail: [email protected]
• PENGARUH SIMULASI PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) TERHADAP MOTIVASI
DAN SKILL RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) PADA KARANG TARUNA RW 06 KAMPUNG
UTAN KELURAHAN KRUKUT DEPOK
Sri Muniarti1 Santi Herlina2
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta
Email : [email protected]
• PENGARUH PELATIHAN TEORI BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP PENGETAHUAN
RESUSITASI JANTUNG PARU SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 TOILI
Christie Lontoh Maykel Kiling Djon Wongkar
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email:
[email protected]
• https://www.sehatq.com/artikel/langkah-langkah-bantuan-hidup-dasar-yang-bisa-menyelamatkan-nyawa
SEKIAN DAN TERIMAKASIH