A1D019065 - Nurul Asih Handayani - 4A - PPT 8 - Reproduksi Seksual Dalam Tumbuhan Tinggi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

REPRODUKSI SEKSUAL

DALAM TUMBUHAN
TINGGI
Nama : Nurul Asih Handayani
NPM : A1D019065
Kelas : 4A Pendidikan Biologi
Proses Pertemuan Gamet

Sel kelamin tumbuhan terbagi atas dua


yakni sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Yang mekanisme proses dalam tahap-
tahap pembentukan sel kelamin tumbuhan.
Untuk proses pembuahan melibatkan sel
kelamin jantan dan betina. Yang sel-sel
kelamin tersebut dihasilkan oleh alat-alat
kelamin yang terbentuk setelah organisme
dewasa. Dalam proses pembentukan sel
kelamin ini disebut dengan gametogenesis.
Pada gametogenesis ini meliputi pembentukan
sperma (spermatogenesis) dan pembentukan
telur atau ovum (oogenesis).
Megasporogenesis
Mikrogenesis
Penyerbukan

Penyerbukan (pollination) adalah


peristiwa transfer serbuk sari dari kepala
sari (anther) ke kepala putik (stigma).
Proses penyerbukan dimulai dari
lepasnya serbuk sari dari kepala sari
sampai serbuk sari mencapai kepala
putik. Penyerbukan yang sukses akan
diikuti segera dengan tumbuhnya buluh
serbuk yang memasuki saluran putik
menuju bakal biji.
Jenis-Jenis Penyerbukan
Abiotik

Polinasi abiotik mengacu pada situasi dimana penyerbukan dimediasi tanpa


keterlibatan organisme lain. Bentuk yang paling umum dari penyerbukan abiotik ini secara
anemofili atau penyerbukan oleh angin. Adapun beberapa contoh tanaman yang melakukan
polinasi atau penyerbukan abiotik oleh angin yaitu jagung (Zea mays) dan padi (Oryza
sativa).

Biotik

Polinasi biotik ini merupakan proses penyerbukan membutuhkan bantuan


organisme yang membawa atau memindahkan serbuk sari dari anther ke bagian
reseptif dari putik. contoh tumbuhan yaitu bunga matahari (Helianthus annuus),
bunga cangkring atau dadap (Erythrina Variegata).
Macam-Macam Penyerbukan

Berdasarkan Asal Serbuk Sari

Penyerbukan Penyerbukan Penyerbukan


Penyerbukan
Sendiri Tetangga Bastar
Silang (Alogami)
(Autogami) (Geitonogami) (Hybridogami)
Macam-Macam Penyerbukan

Berdasarkan Perantara

Penyerbukan
Penyerbukan Penyerbukan Penyerbukan Dengan
Dengan Angin Dengan Hewan Dengan Air Bantuan
(Anemogami) (Zoidigami) (Hidrogami) Manusia
(Antropogami)
Penyebab Terjadi Kegagalan
Pada Penyerbukan
 Hujan turun dengan lebat
 Tidak adanya serangga yang membantu penyerbukan
 Serangan hama serangga perusak
 Perpindahan tumbuhan pada pot baru
 Penyemprotan insektisida yang berlebihan
 Alat reproduksi bunga jantan dan betina mempunyai jenis rumpun yang berbeda
misalnya bunga buah salak dan bunga kemuning
 Kepala putik atau serbuk sari tidak sengaja dikencingi kucing, tikus atau anjing
 Bunga jantan dan bunga betina dengan jenis yang sama tetapi berada pada
tempat yang berbeda
 Bunga jantan dan bunga betina adalah tumbuhan dengan jenis yang sama tetapi
tidak berada dalam satu gerombolan atau satu tanaman.
 Terjadi kasus Dikogami yaitu Ketika putik dan benang sari tidak mempunyai
kesiapan kematangan secara bersamaan yang sering disebut Dikogami.
Pembuahan

Pembuahan (fertilisasi) adalah


peristiwa peleburan sel kelamin
jantan (sperma) dengan sel kelamin
betina/sel telur (ovum). Proses ini
hanya dapat terjadi di antara bunga
yang sejenis. Pada tumbuhan biji,
pembuahan terjadi di dalam ruang
Bakal biji.
Proses Pembuahan

1. Setelah penyerbukan, kepala putik


menghasilkan cairan gula untuk memberi
makan serbuk sari yang melekat.

2. Mula-mula dinding serbuk sari mengembang,


kemudian dinding luar serbuk sari pecah.
Sedangkan dinding sebelah dalam
melengkuk ke dalam menembus kepala
putik, kemudian membentuk buluh serbuk
sari atau tabung serbuk sari. Tabung ini
menghubungkan serbuk sari dengan bakal
biji. Tabung serbuk sari menuju ke inti sel
telur di dalam bakal biji melalui celah kecil
yang disebut mikropil.
3. Selam perjalanan serbuka sari di dalam tabung sari menuju bakal biji, terjadi beberapa perubahan. Inti
sel serbuk sari membelah menjadi dua,yakni inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif berfungsi
untuk mengatur pertumbuhan tabung serbuk sari sehingga mencapai mikrofil dan setelah itu inti
vegetatif mati. Sedangkan Inti generatif membelah membelah lagi menjadi dua inti sperma. Dua inti
sperma yang terbentuk ini akan masuk ke ruang bakal biji melalui mikropil.
4. Di dalam ruang bakal biji/kandung lembaga pun terjadi proses untuk
membentuk sel telur (ovum). Sel induk megaspora mengalami pembelahan
meiosis menghasilkan satu sel megaspora dan tiga sel lainnya berdegenerasi.
Selanjutnya sel megaspora (kandung embrio muda) mengalami pembelahan
(mitosis) tiga kali yang menghasilkan 8 inti selDan inti kandung lembaga
primer terletak di tengah, di antara sel telur dan antipoda. Perhatikan gambar di
bawah ini :
5. Selanjutnya inti sperma satu membuahi sel
telur membentuk zigot (lembaga). Peristiwa
pembuahan ini disebut pembuahan pertama.
Zigot kemudian tumbuh menjadi embrio.
Sedangkan inti sperma yang kedua melebur
dengan inti kandungan lembaga sekunder
membentuk endoperm yang bersifat triploid (3n).
Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan
kedua.

6. Setelah pembuahan selesai maka sisa benang


sari, mahkota, dan kelopak bunga akan layu dan
gugur. Sedangkan bakal biji berkembang menjadi
biji yang dilindungi oleh dinding bakal buah, dan
bakal buah berkembang menjadi buah.
Proses Pembentukan Buah

Penyerbukan
(pollinasi)

Pembuahan
(Fertilisasi

Tumbuh Bakal Buah

Buah Bakal Biji Biji


Pembentukan Buah
 Proses persarian (polinasi) kepala putik
(stigma) oleh serbuk sari (polen).
 Polen ber-kecambah dan membentuk
tabung polen (pollen tube) untuk
mencapai bakal biji (ovule).
 Bertemunya polen (sel jantan) dengan
bakal biji (sel telur) di dalam bakal buah
(ovary) disebut pembuahan (fertilisasi).
 Bakal buah akan membesar dan
berkembang menjadi buah bersamaan
dengan pembentukan biji.
 Dihasilkan buah yang fertil (berbiji).
Proses Pembentukan Biji
Di samping ke-3 struktur utama biji ada beberapa spesies memiliki bagian
tambahan pada biji yang dihasilkannya misalnya
• Salut biji (arilus) pada pala
• Rambut pada kapas
• Sejenis struktur yang mengandung minyak yang
disebut elaiosome (misalnya pada biji jarak dan biji aneka jenis
Euphorbiaceae lainnya).

Biji Memiliki 3 Struktur Utama

Cadangan makanan untuk


Lembaga (embrio) adalah
pertumbuhan embrio dimana hal ini
jaringan bakal tumbuhan Kulit biji (testa) berkembang
diperlukan oleh tumbuhan baru
dari mana tumbuhan yang dari jaringan integumen
ketika mulai tumbuh membesar.
baru akan berkembang yang semula mengitari ovula
Bentuk nutrisi yang disimpan
manakala kondisi (bakal biji)
bervariasi tergantung pada jenis
lingkungannya sesuai
tumbuhan tersebut
Proses Terbentuknya Biji
1. Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel telur.
2. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan
3. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
4. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi
persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam
dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
5. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami
6. zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh
menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging
(pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras
(pada buah geluk atau nux).
7. Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik
(pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.
8. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak.
Perkecambahan

Perkecambahan biji merupakan proses


pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru.
Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam
(tingkat kemasakan biji, ukuran biji, dormansi, dan
penghambat perkecambahan) adapun faktor-faktor luar
(air, temperatur, oksigen, dan cahaya) dan merupakan
suatu rangkaian kompleks dari perubahan morfologi,
fisiologi dan biokimia
Proses Fisiologi Perkecambahan
Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam selsel dan proses ini
merupakan proses fisika. Proses penyerapan air pada biji afau imbibisi terjadi melalui
mikropil. Air yang masuk ke dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, sehingga
kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada aktrimya menyebabkan pecahnya testa.
Adapun proses fisiologis perkecambahan meliputi :
1. Absorbsi air
2. Metabolisme penguraian cadangan makanan
3. Transpor hasil penguraian
4. Asimilasi
5. Respirasi
6. Pertumbuhan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai