2 Ppt-Fungsi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

MATEMATIKA DASAR

Untuk Pendidikan biologi

DOSEN PENGAMPU :

YURIKA WITAZORA, M,SI.

FUNGSI

T.A.2021/2022

16 September 2021
FUNGSI
Definisi Fungsi / Pemetaan

Fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang


memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal, dengan elemen pada B.

Syarat dikatakan fungsi jika


Setiap anggota himp.A mempunyai pasangan (tidak jomblo)
Setiap anggota himp.A hanya dipasangkan dengan satu anggota himp.B (tidak selingkuh)

Himp.A dinamakan domain (daerah asal), himp.B disebut kodomain (daerah kawan)
Anggota himp.B yang merupakan peta (pasangan) dari himp.A disebut range
(daerah hasil) dari fungsi f. Dari fungsi f di atas, Domainnya A={a ,b ,c}, Kodomainnya
B={1 ,2 ,3}, Range-nya ={1 ,3}.
Dalam pasangan berurutan, fungsi f dinyatakan sebagai {(a,1), (b,1), (c,3)}
Notasi Fungsi

f: A  B artinya f memetakan anggota himp. A ke himp. B

• f: a  b atau f(a) = b artinya f memetakan a ke b atau b peta dari a


• f(x) = 2x artinya f memetakan setiap anggota domain ke anggota kodomain dengan
aturan : peta pada kodomain adalah 2 kali dari setaip anggota domain.

Contoh :
Diketahui A={-2, -1, 0, 1, 2} dan B={0, 1, 2, 3, 4}.
Fungsi f memetakan setiap anggota himp.A ke himp.B dengan rumus f(x)=x2.. Tuliskan
fungsi f dalam himpunan pasangan berurutan dan tentukan range dari fungsi f !
Jawab:
f={(-2, 4), (-1, 1), (0, 0), (1, 1), (2, 4)}
Rf={0, 1, 4}

Sifat Fungsi
1. Fungsi Injektif/ Fungsi Satu-Satu (Fungsi Into)
Fungsi f: A → B jika anggota himp.B hanya punya satu pasangan dengan anggota
himp. A. Anggota himp.B boleh tidak mempunyai pasangan, namun setiap anggota
yang berpasangan hanya boleh punya satu pasangan dengan anggota himp.A.
2. Fungsi Surjektif (Fungsi Onto)
Fungsi f: A → B jika setiap anggota himp.B merupakan pasangan dari anggota himp.
A. Anggota himp.B boleh mempunyai pasangan lebih dari satu, namun tidak boleh ad
a yang tidak dipasangkan. Dapat dikatakan setiap anggota B (kodomain) adalah Range
.
3. Fungsi Bijektif (Injektif dan sujektif)
Fungsi f: A → B jika setiap anggota himp.B mempunyai pasangan dari anggota himp.A.
Dan masing-masing anggotanya hanya memiliki satu pasangan.

Misalkan terdapat relasi dari himp.A ke himp.B.


Untuk menentukan apakah relasi tersebut merupakan fungsi atau bukan adalah
dengan cara memperhatikan himp.A.
Sedangkan untuk menentukan sifat-sifat sebuah fungsi adalah dengan cara
memperhatikan himp.B.
Tentukan jenis fungsi pada diagram panah di bawah ini :

Injektif Bijektif Surjektif Bukan Fungsi

Jenis Fungsi

Secara garis besar, fungsi terdiri dari:


1. Fungsi Aljabar (mengandung bentuk aljabar)
Contoh : fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi linear, fungsi kuadrat, fungsi akar,
fungsi tangga, fungsi rasional, fungsi polinom, fungsi modulus, fungsi ganjil
genap.
2. Fungsi Transenden (tidak mengandung bentuk aljabar)
Contoh: fungsi eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, dsb.
GRAFIK FUNGSI
1. FUNGSI KONSTAN

Bentuk fungsinya f(x) = C, dimana C adalah konstanta. Fungsinya memetakan himp. Bilangan Real (R) ke
himp. Bilangan Real f: R  R. Jika digambarkan, grafiknya akan membentuk garis lurus yang sejajar
sumbu x.

Contoh:

f(-2) = 3, f(0) = 3, f(5) = 3


2. FUNGSI IDENTITAS

Bentuk fungsinya f(x) = x. Fungsinya memetakan himp. Bilangan Real (R) ke himp.
Bilangan Real f: R  R. Jika digambarkan, grafiknya akan membentuk garis lurus yang
kemiringannya 45o.

Contoh:

f(1) = 1, f(2) = 2, f(3) = 3


3. FUNGSI LINEAR

Bentuk fungsinya f(x) = ax + b. Dimana a = koefisien dr variabel x ; dan b = konstanta.


Fungsinya memetakan himp. Bilangan Real (R) ke himp. Bilangan Real f: R  R.
Jika digambarkan, grafiknya akan membentuk garis lurus (persamaan garis lurus).

Untuk menggambar grafik fungsi linier bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan :
membuat tabel pada beberapa titik x dan menentukan titik potong dengan sumbu-x dan
sumbu-y.
Contoh:
Gambarlah grafik fungsi y = 2x + 3
Penyelesaian :

Dengan membuat tabel pada beberapa titik untuk x ≤0≥x :

Plotkan di bidang Cartesius


Dengan mencari titik potong di sumbu x dan y :

Untuk menggambarkan grafik fungsi linear dibutuhkan minimal dua titik.


Ketika mencari titik potong terhadap sumbu y, buat nilai x = 0
Ketika mencari titik potong terhadap sumbu x, buat nilai y = 0

Contoh :
Gambarlah grafik fungsi y = 2x + 3
Titik potong grafik dengan sumbu x (y=0):
y = 2x + 3
0 = 2x + 3
-2x = 3
Titik potong grafik dengan sumbu y (x=0):
y = 2x + 3
y = 2(0) + 3
y=3
Sehingga titik potong grafik dengan sumbu y adalah (0,3)

Untuk memudahkan kita bisa menggunakan tabel

x 0 3 Kedua titik potong tersebut digambar dalam bidang


Cartesius kemudian dihubungkan sehingga tampak
y -3/2 0 membentuk garis lurus
Untuk menghilangkan C, maka pers.atas dan bawah kita kurangi, shg menjadi :
Contoh soal
 Tentukan persamaan garis yang bergradien 3 dan melalui titik (-2,-3)!

Penyelesaian:

Diketahui m = 3 dan (x1, y1) = (-2,-3).


Maka persamaan garisnya adalah :
Contoh soal
Diketahui sebuah garis lurus melalui titik  (0,8) dan (– 6, 0). Tentukan persaman garis
lurusnya!

Jawab :

Jadi, persamaan garis lurus tersebut melalui titik (0,8) dan (– 6, 0) adalah
4x – 3y + 24 = 0.
Contoh soal 1 Menentukan titik potong antara dua garis

Diketahui garis-garis dengan persamaan y = x + 4 dan y = 2x + 1. Tentukan koordinat


titik potong kedua garis itu dan gambarkan situasi ini dalam sistem koordinat Kartesius!
 
Jawab :

Dengan cara substitusi,


 y = x + 4  subtitusikan ke   y = 2x + 1
2x + 1 = x + 4
x = 3
Substitusikan x = 3 ini ke y = x + 4 atau y = 2x + 1
y  = 3 + 4
y  = 7
Jadi, koordinat titik potong kedua garis itu adalah (3,7).
Contoh soal 2

Diketahui garis g dengan persamaan 2x + 3y + 1 = 0 dan garis h dengan persamaan


5x – 3y – 8 = 0. Tentukan koordinat titik potong kedua garis tersebut dan gambarkan sit
uasi ini dalam sistem koordinat Kartesius.
 
Jawab:
Kita coba selesaikan dengan teknik eliminasi

g ≡ 2x + 3y + 1 = 0   ……………………………… (1)


h ≡ 5x – 3y – 8 = 0   ……………………………… (2)

Untuk menentukan x, eliminasikan y dengan menjumlahkan persamaan (1) dengan (2).


2x + 3y + 1 = 0
5x – 3y – 8 = 0 +
7x – 7 = 0
⇔ x = 1

Untuk menentukan y, eliminasikan x dengan cara mengalikan (1) dengan 5 dan


mengalikan (2) dengan (-2), dan kemudian menjumlahkan persamaan-persamaan yang
terbentuk.
5.(1) ………………………  10x + 15y + 5 = 0
-2.(2) …………………….. –10x + 6y + 16 = 0   +
21y + 21 = 0
y = -1
Jadi, diperoleh koordinat titik potong kedua garis tersebut (1,-1).
Cara lain dalam menyelesaikan contoh soal 2 adalah dengan rumus x* dan y*
Misalkan diketahui garis g dengan persamaan A1x + B1y + C1 = 0 dan garis h yang tidak
sejajar g, dengan persamaan A2x + B2y + C2 = 0. Misalkan kedua garis itu berpotongan
di P(x*,y*). (Lihat gambar di bawah.)

Karena P terletak di kedua garis, tentunya A1x* + B1y* + C1 = 0 dan A2x* + B2y* + C2 = 0. K
arena g tidak sejajar h, A1B2 – A2B1 ≠ 0 dan akibatnya nilai x* dan y* dapat ditentukan d
engan  rumus x* dan y* :
Dari persamaan g dan h pada soal 2, maka :
Dari 2x + 3y + 1 = 0, diperoleh A1 = 2, B1 = 3, C1 = 1.
Dari 5x – 3y – 8 = 0, diperoleh A2 = 5, B2 = -3, C2 = -8.
Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus x* dan y*, diperoleh:

Jadi, diperoleh koordinat titik potong kedua garis tersebut (1,-1).


Contoh soal hubungan gradien dengan dua garis
4. FUNGSI KUADRAT

• Bentuk fungsinya f(x) = ax2 + bx + c.


Dimana a = koefisien x2 ; b = koefisien x ; c = konstanta.
Fungsinya memetakan himp. Bilangan Real (R) ke himp. Bilangan Real f: R  R

• Grafik fungsi kuadrat sering disebut fungsi parabola dimana bentuk parabola sangat
bergantung pada nilai a, b, dan c.

• Nilai a pada fungsi kuadrat akan menentukan kemana arah terbukanya parabola :
 Jika a>0, maka parabola terbuka ke atas (mempunyai titik balik minimum)
 Jika a<0, maka parabola terbuka ke bawah (mempunyai titik balik maksimum)

• Selain nilai ‘a’, yang terpenting adalah nilai D (Diskriminan) = b2 – 4ac :


 Jika D>0, maka parabola akan memotong sumbu x di 2 titik
 Jika D=0, maka parabola akan menyinggung sumbu x
 Jika D<0, maka parabola berada di atas sumbu x (tidak memotong sumbu x)
Contoh soal :
Latihan soal :

Gambarkan sketsa grafik fungsi y = x2 - 4x + 3

Penyelesaian :

1. Faktorkan untuk mencari titik potong dengan sumbu x


2. Cari titik puncak (xp,yp)
3. Hubungkan ketiga titik dengan parabola terbuka ke atas
FUNGSI TRIGONOMETRI
 Fungsi trigonometri sederhana adalah fungsi sinus, fungsi cosinus dan fungsi tangen.
Masing-masing fungsi tersebut dapat dijelaskan menggunakan grafik fungsi trigonometri.

 Fungsi trigonometri merupakan suatu fungsi yang grafiknya berulang secara terus


menerus dalam periode tertentu. 

 Fungsi dari periode itu sendiri merupakan suatu jarak antara dua puncak/lembah atau jarak
antara awal puncak dan akhir lembah.

 Selain itu, terdapat amplitudo yang merupakan setengah dari selisih nilai maksimum dan
minimum dari suatu fungsi. Rumus amplitudo sebagai berikut:
Berikut adalah grafik baku fungsi trigonometri :

 Grafik Fungsi Sinus, y = sin x


Nilai dari sinus adalah -1 ≤ sin (x) ≤ 1
Sifat-sifat grafik y = sin x
 Grafik Fungsi Cosinus, y = cos x
Nilai dari cosinus adalah -1 ≤ cos (x) ≤ 1
Sifat-sifat grafik y = cos x
 Grafik Fungsi Tangen, y = tan x
Grafik tangen ini tidak mempunyai nilai maksimum
Sifat-sifat grafik y = tan x
Selain itu terdapat grafik tidak baku pada fungsi trigonometri yang lebih k
ompleks. Bentuk fungsinya adalah:

Fungsi trigonometri memiliki nilai minimum dan maksimum, cara menentukannya dapat
menggunakan metode grafik dan melalui rumus. Metode grafik dengan cara
menggambarkan grafiknya, titik puncak pada bukit adalah nilai maksimum sedangkan
titik terendah pada lembah adalah nilai minimum. Selain dengan grafik, nilai
maksimum dan nilai minimum dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Contoh soal :

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai