P6. Larutan Dapar Dan Isotonis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 68

Larutan Dapar dan

Isotonis
• Asam dan basa menurut Arrhenius, Brönsted-Lowry, dan Lewis
• Konstanta disosiasi asam lemah, basa lemah dan air
• pH menurut Skala pH Sörensen (Sörensen’ pH scale)
• Larutan Dapar
• Persamaan dapar untuk asam lemah dan garamnya; basa lemah
dan garamnya
• Persamaan dapar dengan mempertimbangkan koefisien
aktivitas ion
• Kapasitas dapar
• Tonisitas

Pokok Bahasan
KEKUATAN ION
Teori tentang asam dan basa
Arrhenius:

• Asam: zat yg melepaskan ion hidrogen pd reaksi disosiasi


• Basa: zat yg memberikan ion hidroksil (OH-) pd reaksi disosiasi

Brönsted-Lowry

• Asam: zat, bermuatan (charged) atau tak-bermuatan (uncharged), yg


bisa menyumbangkan proton
• Basa: zat, bermuatan atau tak-bermuatan, yg mampu menerima proton
dari asam
• Lebih menggambarkan ionisasi baik dlm sistem air maupun sistem
bukan air
• Kekuatan asam basa: berdasar kecenderungan zat untuk memberi &
menerima elektron
• Ex:
• HCl  as. kuat mudah memberikan proton
• As asetat  as lemah  memberikan proton dlm jumlah sedikit
Brönsted-Lowry Lanj.
• Kekuatan asam basa bervariasi tergatung pelarut  jadi
kekuatan asam tidak bergantung pd kemampuannya untuk
memberikan proton tp juga kemampuan pelarut untuk
menerima proton dr asam  kekuatan basa pelarut
• Ex: HCl dlm asam asetat glasial  asam lemah; Asam
asetat dlm amonia cair  asam kuat
• Dlm klasifikasi Bronsted-Lowry, asam dan basa bisa
berupa:
• 1. Anion-anion, Ex: HSO- dan CH3COO-
• 2. Kation-kation, Ex: NH4+ dan H3O+, atau
• 3. Molekul netral, Ex: HCl dan NH3
• 4. Amfiprotik, Ex: Air bs bertindak sbg asam maupun
basa
Lewis:

• Asam: suatu molekul atau ion yg menerima


sepasang elektron utk membtk ikatan kovalen
• Basa: zat yg mpy pasangan elektron bebas yg
digunakan utk berikatan dg asam
• Ex: Boron trifluorida dan Aluminium Klorida 
asam, walau tidak punya hidrogen sbg donor proton
• Amin, eter, asam karboksilat  basa, tidak
mengandung ion Hidroksil
Ionisasi Asam Lemah
+
HAc + H2O H3O + Ac-

Asam1 Basa2 Asam2 Basa1

R f  k1 x [ HAc]1 x [H 2 O]1 Rr  k 2 x [H 3O  ]1 x [Ac- ]1

• Pada kesetimbangan, bersama waktu , laju reaksi ke kanan


menurun dg makin berkurangnya asam asetat.
• Sementara, laju ke kiri berawal dari nol dan terus meningkat
bersama dg makin banyaknya ion-ion hidrogen dan asetat.
• Akhirnya, tercapai balans ketika laju kedua arah sama,
yaitu:
R f  Rr

• Pd kesetimbangan, konsentrasi produk dan reaktan tdk


harus sama. Lajunyalah yg sama.
R f  k1 x [ HAc]1 x [H 2 O]1 Rr  k 2 x [ H 3O  ]1 x [Ac- ]1

R f  Rr

k1 x [ HAc]1 x [H 2 O]1  k 2 x [H 3O  ] x [Ac- ]

k1 [H 3O  ][Ac- ]

k 2 [HAc][H2O]

+
HAc + H2O H3O + Ac- 
[H 3O ][Ac ] -

Asam1 Basa2 Asam2 Basa1 k


[ HAc][H2 O]
[H 3O  ][Ac- ]
k
[HAc][H2 O]

• Pd asam asetat encer air berada dlm jml yg berlebih, shg bisa
dianggap konstan. Sehingga persamaannya mjd.

[H 3O  ][Ac- ]
k[H 2 O] 
[ HAc]

 -
[H 3O ][Ac ]
Ka 
[HAc]
 -
[H 3O ][Ac ]
Ka 
[HAc]
• Ka adalah konstanta kesetimbangan reaksi asam asetat
(ionisasi), yg ke dalamnya konsentrasi konstan dr
solven (air) ikut dimasukkan.
• Konstanta ionisasi Ka disebut juga sbg konstanta
keasaman (acidity constant).
• Secara umum, konstanta keasaman utk asam lemah tak
bermuatan, HB adalah
 -
[H 3O ][B ]
Ka 
[HB]
+
HAc + H2O H3O + Ac- [H 3O  ][Ac- ]
ka 
Asam1 Basa2 Asam2 Basa1 [HAc]

Dlm btk yg lebih umum, dengan:


• c = konsentrasi molar awal
• x = [H3O+] = [Ac-]
• c-x = konsentrasi asam asetat yg tersisa dlm
kesetimbangan
Maka HAc + H2O H3O
+
+ Ac-
(c - x) x x

Dan persamaan kesetimbangannya mjd:


x2
Ka 
cx
x2
Ka 
cx

• Karena c jauh lebih besar ketimbang x, maka c – x bisa diganti dg c


tanpa menimbulkan kesalahan yg berarti. Jadi:

x2
Ka 
c
 Jika ditata ulang menjadi:
x  K ac
2

x  [ H 3O  ]  K a c
Contoh:
• Dlm 1 liter larutan asam asetat 0,1 M teramati (melalui
percobaan) bhw asam asetat terurai mjd msg-msg 1,32 x 10-3
mol ion hidrogen dan ion asetat pd 25oC. Berapa konstanta
keasaman Ka dari asam asetat?

Jawab:
 Asam asetat yg sdh terurai = [H3O+] = [Ac-] = x =
1,32 x 10-3 mol/liter
 Konsentrasi awal asam asetat = 0,1 M =
0,1mol/liter
 Konsentrasi asam yg msh utuh = 0,1 – x = 0,1 –
1,32 x 10-3
x2 (1,32 x10 3 ) 2
Ka  Ka 
cx 0,1  (1,32 x10 3 )

• Karena angka 1,32x10-3 pada pembagi pengaruh-nya tdk


signifikan maka perhitungannya mjd:

(1,32 x 10 3 ) 2
Ka 
0,1
1,74 x 10  6 5
Ka   1, 74 x 10
1 x 10 1

 Harga Ka tsb menyiratkan bhw rasio antara


konsentrasi produk (yg terurai mjd ion) dg
molekul asam yg tak terurai (utuh) sangatlah
kecil shg asam asetat dlm hal ini disebut sbg
elektrolit lemah.
• Jika garam yg terbentuk dr suatu asam kuat dan basa lemah, spt
amonium klorida, dilarutkan dlm air, garam tsb akan
terdisosiasi sempurna, sbb.

• Cl- mrp konjugat basa dari asam kuat, HCl, yg terionisasi


100%, shg Cl- tdk bereaksi lebih lanjut.
• NH4+ dlm sistem Bronsted-Lowry disebut asam kationik,
yg bisa membentuk basa konjugatnya, yaitu NH3, dg
memberikan satu proton ke air, sbb:
• Secara umum, utk asam bermuatan BH+, persamaan reaksinya
adalah:

• Dan konstanta keasamannya:


Ionisasi Basa Lemah
• Basa lemah tak-terion, B, spt NH3, bereaksi dg air, sbb.:

• Sebagaimana pada asam, diperoleh


• Garam dari basa kuat dan asam lemah, spt Na asetat,
terdisosiasi sempurna di larutan air, sbb:

• Na+ tdk bereaksi dg air, krn akan menghasilkan NaOH, suatu


basa kuat yg akan terdisosiasi sempurna mjd ion-ionnya.
• Sementara itu, anion asetat mrp basa lemah Bronsted-Lowry,
shg:

• Secara umum, utk basa anionik:


Ionisasi Air
• Elektrolit lemah memerlukan adanya air atau solven polar
lain agar terionisasi.
• Satu molekul air bs dipandang sbg satu solut elektrolit
lemah yg bereaksi dg molekul air lain yg bertindak sbg
solven.
• Reaksi autoprotolitik ini bs ditulis:
• Konsentrasi air dlm sistem tsb berlimpah, shg dianggap
konstan dan dijadikan satu dg k, mjd konstanta baru, Kw, yg
dikenal sbg konstanta disosiasi atau konstanta autoprotolisis
air.

• Harga konstanta disosiasi air sgt tergantung pd suhu.


• Dg mensubstitusikan persamaan (7-30) ke persamaan (7-29)
didapatkan persamaan umum utk ionisasi air:

• Pd air murni, konsentrasi ion hidrogen dan hidroksil sama


banyak, masing-masing sekitar 1 x 10-7 mol/liter pd 25oC,
maka….
Hubungan antara Ka dg Kb
• Terdapat hubungan yg sederhana antara konstanta disosiasi dari
suatu asam lemah HB dan konjugat basanya B-, atau antara
BH+ dan B, ketika solvennya amfiprotik.
• Amonia mempunyai Kb = 1,74 x 10-5 pada 250C. Hitung
Ka untuk asam konjugatnya, NH4+
• Jawab:

•  
Skala pH Sörensen
• Konsentrasi ion hidrogen dlm larutan bervariasi
dari 1 dlm larutan 1 M asam kuat s.d. 1x10-14 dlm
1M larutan basa kuat ----> perhitungan mjd
rumit/tdk praktis.
 Sörensen mengusulkan metode penyederhanaan
pengungkapan konsentrasi ion hidrogen. Dia
menetapkan istilah “pH”, yg pd awalnya ditulis
“pH+” utk menyatakan potensi ion hidrogen dan
menetapkannya sbg btk logaritma dari kebalikan
konsentrasi ion hidrogen:
1
pH  log
[ H 3O  ]
1
pH  log
[ H 3O  ]

• Menurut aturan logaritma, persamaan tsb dpt


ditulis mjd:
pH  log 1  log [H 3O  ]

 Dan, karena log 1 sama dg nol maka:

pH   log [H 3O  ]

 Harga pH suatu larutan berkisar antara 0-14 yg


menyatakan scr kuantitatif derajat keasaman (0-
7) dan kebasaan (7-14).
• Huruf “p” pd “pH” telah mjd mathematical operator:
• pKa = -log Ka
• pOH = -log [OH-]
• pKw = -log Kw
• pH + pOH = pKw
• pKa + pKb = pKw

• Pd pH 7 konsentrasi ion hidrogen dan hidroksil mendekati sama pd


temperatur kamar dan disebut sbg titik netral (pH netral).

• pH netral pd 0oC adalah 7,47, dan pd 100oC adalh 6,15


Contoh
• Konsentrasi ion hidronium dlm 0,05 M larutan HCl
adalah 0,05 M. Berapakah pH larutan tersebut?

Jawab:
pH = -log (5,0 x 10-2) = - log 10-2 – log 5,0
= 2 – 0,7
= 1,30
LARUTAN DAPAR
(BUFFER SOLUTION )
Buffer
= senyawa atau campuran senyawa yg dapat menahan
tjdnya perubahan pH pada penambahan sedikit asam atau
basa.
Kemampuan menahan perubahan pH tsb disebut aksi dapar
(buffer action)
Air/ larutan NaCl + sedikit asam kuat/basa kuat  pH berubah
drastis  sistem yg tdk memiliki aksi dapar.
Merupakan Kombinasi suatu
• asam lemah dan basa konjugatnya (garamnya), atau
• basa lemah dg asam konjugatnya
Persamaan Dapar untuk Asam Lemah dan Garamnya
HAc + H2O +
H3O + Ac - [H 3O  ][Ac- ]
ka   1,75 x 10 -5
[HAc]

• Jika Na asetat ditambahkan ke dlm asam asetat, maka


konstanta disosiasinya (Ka) akan terusik krn ion asetat
yg diberikan oleh garam membuat konsentrasi Ac-
naik.
 Namun, segera saja Ac- tsb bereaksi dg ion hidrogen
(H3O+) shg [HAc] naik. Akibatnya Ka konstan pd 1,7 x
10-5 dan kesetimbang-an rx bergeser ke arah reaktan.
 pH dari larutan didapat dg menata ulang
persamaan mjd
 [HAc]
[H 3O ]  k a
[Ac- ]
• Jika asamnya lemah dan hanya terionisasi sedikit maka
[HAc] bisa dianggap mewakili konsentrasi total asam,
dan ditulis [Asam].
• Dlm larutan yg hanya sedikit terionisasi, konsentrasi
asetat [Ac-] bisa dianggap berasal seluruhnya dari
garam, yi Na asetat. Krn 1 mol Na asetat menghasilkan
1 mol ion asetat, mk [Ac-] sama dg konsentrasi total
garam dan diganti mjd [Garam]. Shg persamaannya
mjd: [Asam]
[ H 3O  ]  k a
[Garam]
 [Asam]
[ H 3O ]  k a
[Garam]

Bentuk logaritma

- log [H 3O  ]   log k a  log [Asam]  log [Garam]

[Garam]
pH  pKa  log
[Asam]
(Persamaan Henderson-Hasselbalch)
(Persamaan Dapar)
Contoh (larutan bufer)
• Berapakah perbandingan molar, [Garam]/[Asam] yang
diperlukan untuk membuat dapar asetat dengan pH 5,0?
• Nyatakan juga hasilnya dalam persen mol.
 

Perbandingan mol Garam/Asam = 1,74/1


Persen mol garam = 1,74 / (1+1,74) = 0,635 = 63,5%
Persamaan bufer utk basa lemah dan
garamnya
• Larutan bufer biasanya tdk dibuat dari basa lemah dan garamnya
 volatilitas dan ketidakstabilan basanya dan krn
ketergantungan pH-nya thd pKw, yg seringkali dipengaruhi o/
perubahan suhu.
• Namun, larutan farmasi sering juga mengandung dapar dr
kombinasi basa lemah dan garamnya. Misal: larutan efedrin
basa dan efedrin HCl
• Persamaan dapar utk lar basa lemah dan garamnya dpt
diturunkan dg cara yg sama spt pd bufer asam lemah:
[basa]
[OH]  K b
[garam]
• Sementara: Kw
[OH - ] 
[H 3O  ]
• Maka:
[basa]
pH  pK w  pK b  log
[garam]

Dipengaruhi oleh suhu


Contoh
 Brp pH larutan yg mengandung 0,1 mol
efedrin dan 0,01 mol efedrin HCl per liter
larutan? pKb efedrin = 4,64.

0,10
pH  14  4,64  log
0,01

pH  9,36  log 10  10,36


Koefisien Aktivitas dan Persamaan Bufer
• Persamaan bufer yg lebih tepat adalah dg
mengganti konsentrasi dg aktivitas

Ka 
aH O  . aAc -
3

 γ H 3O 
 
. c H O  x γ Ac - . c Ac -
3

aHAc γ HAc . c HAc
γ HAc  1 , sehingga bisa dihilangka n
c HAc
aH O   γ H O  . c H O   Ka
3 3 3
γ Ac - . c Ac -

pH  pKa  log
 Garam  γ
 Asam Ac -
pH  pKa  log
 Garam
 γ Ac
 Asam -

• Dari persamaan Debye-Huckel utk larutan berair dr suatu ion


univalen pd 25oC dan mpy kekuatan ionik tak lebih dr sekitar
0,1 atau 0,2 didapat:

 0,5 x 1 x μ
log γ Ac - 
1 μ

 Sehingga persamaan bufer-nya mjd:

pH  pKa  log
 Garam 0,5 μ

 Asam 1  μ
• Persamaan umum untuk bufer asam polibasik
adalah:

pH  pK n  log
 Garam A(2n  1)

μ
 Asam 1 μ

 
1 2
𝜇= ∑ 𝑐𝑖 × 𝑍𝑖
2
Contoh
• Suatu bufer mengandung 0,05 mol per liter asam format dan
0,10 mol per liter Na format. pKa asam format adl 3,75.
Kekuatan ionik larutan adl 0,10. Hitung pH:
a. Dengan mempertimbangkan koe-fisien aktivitas
b. Tanpa pertimbangan koefisien ak-tivitas
• Jawab:
a. 0,10 0,5 0,10
pH  3,75  log 
0,05 1  0,10
 3,93
b. pH  3,75  log 0,10  4,05
0,05
Faktor2 yg mempengaruhi
pH larutan bufer
• Penambahan garam netral ke dlm bufer mengubah pH larutan dg mengubah
kekuatan ioniknya.

pH  pKa  log
 Garam
 γ Ac log γ Ac - 
 0,5 μ
 Asam -
1 μ

 Pengenceran yg sedang dg air dpt menyebabkan sedikit penyimpangan positif


(menaikkan sedikit pH) atau negatif (menurunkan) krn air mengubah koefisien
aktivitas dan karena air sendiri bisa berperan sbg asam atau basa lemah.
 Angka pengenceran (dilution value): perubahan pH pd pengenceran larutan
bufer mjd setengah konsentrasi mula2.
 Temperatur juga mempengaruhi bufer.
 pH bufer asetat naik dg naiknya suhu
 pH bufer asam borat-Na borat turun dg naiknya temperatur
 Pd bufer basa perubahannya lebih kentara karena faktor Kw
Kapasitas Bufer
• = Besarnya kemampuan bufer utk
menahan perubahan pH
B
• = β = efisiensi bufer = indeks bufer
β
pH
= nilai bufer
• = rasio antara penambahan sedikit
asam/basa dg perubahan kecil pH yg
disebabkan oleh penambahan tsb. ΔB = penambahan
sedikit asam/basa dlm
• Kapasitas bufer = 1 jika dg gram ekivalen pd bufer
penambahan 1 gram ekivalen basa
kuat (atau asam) ke dlm 1 liter ΔpH = perubahan pH
larutan bufer menyebabkan akibat penambahan basa
perubahan 1 unit pH.
Contoh
• Bufer asetat terdiri atas 0,1M asam asetat dan 0,1 M Na-asetat.
Sebanyak 0,01 mol NaOH ditambahkan ke dlm bufer tsb.
Berapakah kapasitas bufer tersebut?
[Garam]  [Basa]
pH  pK a  log
[Asam] - [Basa]
(0,1  0)
pH mula - mula  4,76  log
(0,1  0)
0,1
 4,76  log  4,76
0,1
(0,1  0,01)
Setelah penambahan basa  4,76  log
(0,1  0,01)
0,11
 4,76  log  4,85
0,09
B 0,01
β   0,11
pH 0,09
• Kapasitas bufer bukan merupakan harga yg tetap utk suatu
sistem bufer tertentu, melainkan merupakan harga yg
tergantung pada jml basa yg ditambahkan.

• Dg penambahan lebih banyak NaOH, kapasitas bufer turun dg


drastis, dan, ketika telah cukup basa yg ditambahkan utk
mengubah seluruh asam mjd ion Na dan ion asetat, maka
larutan tsb tdk lagi memiliki asam yg tersisa.

• Buffer mempunyai kapasitas terbesar ketika [Garam]/[Asam] =


1, atau, dg demikian,
pH = pKa (mnrt persamaan bufer).

• Kapasitas bufer juga meningkat dg naiknya konsentrasi total


msg2 komponen bufer (asam dan garamnya).
----> krn pd konsentrasi asam dan garam yg lebih tinggi
“cadangan” basa dan asamnya juga lebih banyak.
Larutan Dapar Isotonis
 Osmosis:
perpindahan solven dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan
dengan konsentrasi tinggi melewati membran semi-permeabel
 Tekanan osmotik
Tekanan dalam larutan yang harus ada untuk mencegah perpindahan
solven melewati membran semipermeabel.
Larutan Isosmotik : larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik
yang sama

Larutan isotonis: larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama


dengan cairan tubuh
Larutan hipotonis: larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih
rendah dengan cairan tubuh
Larutan hipertonis: larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih
tinggi dengan cairan tubuh
Aplikasi dalam kefarmasian: untuk menyiapkan sediaan ophthalmic,
nasal, parenteral dan rektal.
Pentingnya kondisi isotonik
 Ex: Darah + larutan NaCl tonisitas berbeda-beda dgn darah:
 Isotonik (0,9 g NaCl dlm 100 mL)  sel darah mempertahankan
bentuk normal
 Hipertonik (2% NaCl)  air dlm sel keluar mell membran untk
mengencerkan larutan  sel mengkerut
 Hipotonik (0,2% NaCl/air suling)  air memasuki sel darah  sel
membengkak  pecah membebaskan Hb  hemolisis
Perhitungan untuk menyiapkan larutan
isotonis
• Penurunan titik beku (sifat koligatif)
 - 0.52 untuk serum darah dan cairan lacrimal (mata)

 Untuk senyawa non elektrolit, mis: asam borat

 Asam borat: BM= 61.8  larutan 61,8 g dalam 1000 g air akan
•  menghasilkan titik beku -1,86 C
1.86  C  o61 .8 g 
0.52  C  X  g

 Agar didapat larutan isotonis dengan cairan mata (-0,52) maka


asam borat yang dibutuhkan adalah:
Untuk elektrolit  tergantung pada derajat dissosiasi

• Contoh : NaCl (BM 58.5) dalam larutan encer 80% terdissosiasi, maka tiap 100
molekul akan menghasilkan 180 partikel, 1,8X lipat dari senyawa non elektrolit.
Faktor dissosiasi dilambangkan dengan i.

1.86  C   1.8 58.5 g 



0.52  C  X  g
X = 9.09 g

• Jadi, larutan 9.09 g NaCl dalam 1000 g air (0.9 % w/v) akan isotonis dengan cairan
tubuh/mata.

0.52  BM
 g solut per 1000 g air
1.86  dissosiasi  i 
Perhitungan tonisitas dengan harga Liso

• Rumus:
L  iKf  Tf  L c

 Tf
Liso 
c
• Liso: penurunan titik beku larutan yg isotonis dg cairan tubuh
(0.52°C)
0,52C
• Untuk NaCl 0,9% (0,154 M): Liso   3,4
0,154
Tipe Liso Contoh
Non elektrolit 1,9 Sukrosa, gliserin
Elektrolit lemah 2,0 Asam borat, cocain, fenobarbital
Elektrolit di-divalent 2,0 Mg sulfat, Zn sulfat
Elektrolit uni-univalen 3,4 NaCl, cocain HCl, Fenobarbital Na
Elektrolit uni-divalen 4,3 Na sulfat, atropin sulfat
Elektrolit di-univalen 4,8 Zn klorida, Ca bromida
Elektrolit uni-trivalen 5,2 Na sitrat, Na fosfat
Elektrolit tri-univalen 6,0 Al klorida, Feri iodida
Elektrolit tetraborat 7,6 Na borat, K borat

Harga Liso berbagai tipe ionik


Ekivalensi NaCl (E value) suatu obat: jumlah NaCl yang mempunyai
tekanan osmotik yang sama dengan 1 gram obat.

 Tf 1g 1g
Liso  c  T f  Liso
c BM BM
E
 T f  3,4
58,45

Liso E Liso
 3,4    E  17
BM 58,45 BM
Soal:
• Hitung harga E untuk senyawa baru turunan amfetamin
HCl (BM 187)
• Senyawa tsb adalah garam uni-univalen Liso = 3,4

Liso 3,4
E  17  17  0,31
BM 187
• Ekivalensi NaCl (E value) suatu obat: jumlah NaCl yang mempunyai tekanan
osmotik yang sama dengan 1 gram obat.
BM NaCl i faktor senyawa
  Ekuivalen NaCl
i faktor NaCl BM senyawa

• Berapa NaCl yang harus digunakan untuk membuat 100 ml larutan 1% w/v atropin
sulfat, agar isotonis dengan cairan mata?
BM NaCl = 58,5, i = 1,8
BM atropin sulfat = 695, i = 2,6
695  2,6 1 g 

58,5  1,8 X  g 

X = 0.12 g NaCl ekuivalen dengan 1 g atropin sulfat


NaCl ekuivalen dari atropin sulfat (E value) adalah = 0,12
• Non elektrolit/sedikit terdissosiasi i = 1
• Senyawa yg terdissosiasi mjd 2 ion i = 1.8
• Senyawa yg terdissosiasi mjd 3 ion i = 2.6
• Senyawa yg terdissosiasi mjd 4 ion i = 3.4
• Senyawa yg terdissosiasi mjd 5 ion i = 4.2

Harga i (faktor dissosiasi)


• Untuk menentukan jumlah NaCl yang digunakan untuk membuat
larutan isotonis :
kalikan jumlah masing2 obat dalam resep dengan harga
NaCl ekuivalennya, dan kurangkan harga tersebut dari
konsentrasi NaCl yang isotonis dengan cairan tubuh (0,9
gram per 100 ml).

• SOAL: Berapa gram NaCl yang harus ditambahkan dalam resep


berikut agar didapat larutan isotonis?

R/ Pilocarpine nitrate 0.3 g


Sodium chloride q.s.
Purified water 30 ml
Make isoton. Sol.
Sig. for the eye
• Ekuivalen NaCl untuk Pilocarpin nitrat = 0,23

1- 0,23 X 0,3 = 0.069 g NaCl diwakili oleh pilocarpin nitrat

2- 0,9 g NaCl 100 ml water  isotonis


Xg 30 ml
X = 0,9 X 30 / 100 = 0,27 g NaCl

3- NaCl yang harus ditambahkan = 0,27 - 0,069 = 0,201 g

Anda mungkin juga menyukai