Teknologi Tepat Guna Dalam Pelayanan Kebidanan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI TEPAT

GUNA DALAM
PELAYANAN
KEBIDANAN
Triatmi Andri Yanuarini
DEFINISI
 Tehnologi Tepat Guna adalah metoda-
metoda, prosedur-prosedur, teknik-teknik,
dan peralatan yang secara ilmiah sah sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan lokal dan
dapat diterima oleh yang memakainya dan
dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan
sumbersumber masyarakat atau negara dapat
menyediakan.
CENTERS FOR MEDICAL CARE AND MEDICAL
SERVICES
(CMS) MENETAPKAN KRITERIA SEBAGAI
BERIKUT (CLYDE ET AL 2008):
(1) teknologi memberikan pilihan terapi bagi
populasi pasien yang tidak merespon atau
tidak memenuhi syarat dengan terapi yang
tersedia saat ini.
(2) teknologi memberikan kemampuannya
untuk mendiagnosis kondisi pasien yang
sebelumnya tidak terdeteksi dengan metode
yang tersedia saat ini atau mampu
mendiagnose kondisi medis pasien lebih dini
 (3) penggunaan teknologi baru secara
bermakna memperbaiki hasil (outcome
klinis) bagi pasien jika dibandingkan dengan
teknologi yang tersedia saat ini.
MANFAAT
Hasil atau outcome yang sering dievaluasi
dalam penelitian alat-alat medis adalah
tentang kemampuannya, menurunkan angka
mortalitas, komplikasi yang terkait dengan
pemakaian alat, menurunkan jumlah lama
hari rawat di rumah sakit (length of stay),
dapat mempercepat proses penyembuhan
penyakit, mengurangi waktu pemulihan.
MACAM ATAU CONTOH TEHNOLOGI TERAPAN
DAN TEPAT GUNA DALAMPELAYANAN
KEBIDANAN
(1) Resusitator untuk bayi (Stix G. 2009)
Resusisator untuk bayi telah dikembangkan
oleh Christian Olson (38 tahun), dari
konsorsium Boston Teaching Hospitals dan
Engineering Schools, dia seorang spesialis
anak dan penyakit dalam, mengembangkan
teknologi yang murah dan sederhana yang
mampu mempertahankan bayi bertahan
hidup di luar
(2) Foto terapi
Foto terapi merupakan salah satu bentuk
teknologi terapi untuk bayi dengan
hiperbilirubinemia dengan menggunakan lampu
fluoresen biru atau putih. Bilirubin
mengabsorpsi sinar dengan rentang panjang
gelombang 450 sampai 460 nanometer (nm).
Lampu biru dengan keluaran panjang
gelombang sinar yang paling efektif antara 425
sampai 475 nanometer. Ketahanan lampu ini
dapat berfungsi sampai
kurang lebih 2000 jam ( Lawson,E.E., 1984).
(3) Alat pirau (shunt device) untuk terapi pasien
hidrosefalus.
Pirau adalah unsur atau alat untuk menyimpangkan
aliran atau arus melalui suatu sistem. Alat pirau ini
digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan otak
di dalam rongga otak menuju ke rongga perut
dimana di dalam rongga perut cairan akan diserap
kembali ke dalam sirkulasi darah. Alat pirau dengan
pompa di Amerika
Serikat pertama kali dibuat oleh John Holter pada
tahun 1956.
(4) Radiografi digital
Tim riset dari Grup Riset Fisika Citra jurusan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah
Mada telah menemukan alat radiografi
digital, tim riset ini terdiri dari empat Dosen
MIPA (Gde Bayu Suparta dan kawan-kawan)
2009, temuan ini sudah mendapatkan hak
paten dari Direktur Jendral Hak Kekayaan
Intelektual (Dirjen HKI) Departemen Hukum
dan HAM RI pada tanggal 19 Oktober 2009.
Inti dari penemuan ini adalah (1). menemukan
perangkat kendali sistem radiografi digital,
alat ini yang mengubah teknologi analog
menjadi digital ini satu-satunya di Indonesia.,
(2) Penghematan daya listrik yang digunakan,
sekali pengambilan gambar dihasilkan 20 citra
sehingga dosis penggunaan X-ray sangat
rendah., (3) dapat dirakit di dalam negeri
dengan kandungan lokal 70%, biaya operasi
dan biaya sistem murah.,(4) harganya
terjangkau bagi Rumah Sakit atau Puskesmas
serta biaya pemeriksaan murah bagi pasien.

Anda mungkin juga menyukai