Gangguan Kebutuhan Nutrisi Akibat Patologis Pencernaan Dan Metabolik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

Gangguan Kebutuhan Nutrisi Akibat

Patologis Pencernaan dan Metabolik


Endokrin

Kel 3
1. Rika lionita agustin
2. Sevia ito permadani
Outline

Anamnesa dan pemeriksaan fisik gangguan sistem


pencernaan dan metabolik endokrin

Persiapan pasien Barium Enema/Barium Meal, USG


Abdomen, dan Endoskopi
Fungsi Utama Sistem Pencernaan

Mencerna
Menerima (Kimia, Fisika) Mentransportasi

Eliminasi sisa hasil


Absorbsi Nutrient pencernaan
KERANGKA BERPIKIR KRITIS
ASKEP GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

Hipotesa Melengkapi/
(Dx/Mas. Kep) Klarifikasi/
PENGKAJIAN Validasi data
Mendapatkan
yang paling
1. Anemnese tepat
2. PF/Observasi
3. Studi dokumentasi
4. Pemeriksaan Kesimpulan Klinis
Penunjang (Diagnosa Kep.)

Renstra Kep
Evaluasi
(efektifitas tindakan &
Pencapaian tujuan) Implementasi
Modifikasi (Aman, efektif, logis, etis)
???
PRINSIP PENGKAJIAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

Lakukan Pengkajian
PASIEN BARU Keperawatan
(Dx. Kep belum ditegakkan)
Anamnese
Pemeriksaan Fisik dan observasi
Pemeriksaan Penunjang
Studi dokumentasi

PASIEN LAMA
(Dx. Kep sudah ditegakkan) Observasi/Monitoring
Anamnesa dan pemeriksaan fisik gangguan sistem
pencernaan dan metabolik endokrin

• Anamnesa dan pemeriksaan fisik


01 gangguan sistem pencernaan

• Anamnesa dan pemeriksaan fisik


02 gangguan metabolik endokrin
Anamnesa Gangguan Sistem Pencernaan

1. 2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
  Riwayat Kesehatan
 Nyeri 
Sekarang Riwayat
 Mual Muntah 
Kesehatan dahulu
 Kembung dan Sendawa 
Riwayat Penyakit dan
 (Flatulens)
Riwayat MRS
 Ketidaknyamanan abdomen
 Riwayat Penggunaan obat-obatan (seperti
Diare obat anti inflamasi non-steroid (NSAIDs),
Konstipasi asam salisilat, dan kortiko steroid)
Riwayat Alergi
3. Pemeriksaan Fisik

Klarifikasi setiap kelain dari hasil pengkajian anamnesis :

 Ikterus atau Jaundice


 Kaheksia dan Atrofi
 Pigmentasi Kulit
 Status mental dan Tingkat Kesadaran
Con’t

Pemeriksaan Fisik GI terdiri dari:


 Pemeriksaan Bibir Pemeriksaan
 Rongga Mulut

Pemeriksaan Lidah dan Dasar mulut

Pemeriksaan Fisik Abdomen :
 Topografi Anatomi Abdomen, dengan
Cara:
1. Pembagian atas 9 daerah (daerah hipokondrium
kanan, epigastrium, hipokondrium kiri, Lumbal
kanan, Umbilikal, Lumbal kiiri, Iliaka kanan,
Hipogastrium/Suprapubik, Iliaka kiri).
2. Pembagian atas 4 Kuadran (kuadran kanan atas,
kiri atas, kanan bawah, kiri bawah)
Anamnesa Metabolic Endokrin

1. Data demografi 2. Riwayat Penyakit Keluarga


 Usia (untuk menentukan BB Ideal)  Kaji kemungkinan adanya anggota keluarga yg
Jenis Kelamin mengalami gangguan seperti yang dialami/atau
 gangguan secara langsung dengan gangguan
 Tempat Tinggal hormonal:
 Obesitas: dicurigai karena hipotiroid
 Gangguan Tumbang: dicurigai adanya gangguan
GH, kel. Tiroid, dan kelenjar gonad.
 Kelainan pada tiroid
 Infertilitas
3. Riwayat Kesehatan Klien

Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang dirasakan sekarang khususnya gangguan yang
mungkin sudah berlangsung lama karena tidak mengganggu aktivitas, kondisi ini tidak dikeluhkan, seperti:
 Tanda2 seks sekunder yg tidak berkembang: amenore, bulu rambut tidak tumbuh, buah dada tidak
berkembang.
 BB yg tidak sesuai dgn usia, misalnya selalu kurus meskipun banyak makan
 Gangguan psikologis seperti mudah marah, sensitif, sulit bergaul dan tidak mudah berkonsentrasi.
 Hospitalisasi: kaji alasan, kapan kejadiaanya, sudah dirawat berapa lama
 Informasi penggunaan obat-obatan yg dpt merangsang aktivitas hormonal: hidrokortison, levothyroxine,
kontrasepsi oral dan obat antihipertensi.
4. Riwayat Diet

Perubahan status nutrisi atau gangguan pada Saluran Pencernaan dapat mencerminkan gangguan endokrin
tertentu, pola dan kebiasaan makan yang salah dapat menjadi faktor penyebab. Oleh karena itu kondisi berikut
perlu dikaji:
 Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
 Penurunan atau penambahan BB yg drastis
 Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihan
 Pola makan dan minum sehari-hari
 Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat menggangu fungsi endokrin seperti makanan yang bersifat
goitrogenik terhadap tiroid.
5. Masalah Kesehatan Sekarang

Tanyakan pada Klien:


 Apa yg dirasakan klien saat ini
 Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan dan sejak kapan
dirasakan.
 Bagaimana gejala tersebut mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
 Bagaimana pola eliminasi: urine
 Bagaimana fungsi seksual dan reproduksi
 Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat menggangu klien
6. Tingkat Energi
Perubahan kekuatan fisik dihubungkan dengan sejumlah gangguan hormonal khususnya disfungsi kelenjar
tiroid dan adrenal. Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktifitas sehari-hari

7. Pola eliminasi dan keseimbangan cairan


Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi endokrin secara langsung oleh ADH, aldosteron,
dan kortisol.

8. Pertumbuhan dan Perkembangan


Secara langsung tumbang dibawah pengaruh GH, kelenjar tiroid dan kelenjar gonad. Gangguan tumbang
dapat terjadi semenjak dalam kandungan, itu terjadi pada ibu hamil hipertiroid
• Pada wanita kaji siklus menstruasi (lamanya),
volume, frekuensi dan perubahan fisik terutama
sensasi nyeri atau kram abdomen. Jika bersuami kaji :
9 Apakah pernah hamil, Abortus, Melahirkan

• Pada pria kaji apakah klien mampu ereksi dan


orgasme. Dan kaji juga apakah terjadi perubahan

10 bentuk dan ukuran alat genitalnya.


PERSIAPAN KLIEN PADA PEMERIKSAAN
BARIUM ENEMA, USG ABDOMEN,
DAN
ENDOSKOPI
1. Barium enema

 Pemeriksaan x-ray terhadap usus besar.


 Barium sulfat (zat kontras tunggal) atau barium sulfat dan udara (kontras ganda atau kontras udara)
diberikan secara perlahan melalui selang rectal.
 Proses pengisian dimonitor melalui fluoroskopi dan kemudian dilakukan foto ronsen
 Kolon harus bebas dari bahan-bahan tinja sehingga barium memperlihatkan gambaran usus besar
untuk dideteksi adanya berbagai gangguan
 Teknik kontras ganda (barium dan udara) sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi polip.
 Barium enema dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan polip, tumor, atau lesi lain dari usus besar dan
menunjukkan adanya kelainan anatomi atau gangguan fungsi usus (Brunner & Suddarth’s, 2010)
Persiapan pemeriksaan enema barium

Pra-Persiapan
Pasca-Pemeriksaan
Informed consent, serta beri penjelasan tentang
prosedure tindakan, indikasi, dan kemungkinan yang Menginformasikan tentang meningkatkan asupan
terjadi agar menghilangkan rasa cemas.
fluida Mengevaluasi buang air besar untuk
Diet rendah serat 1 sampai 2 hari sebelum
mengeluarkan barium
pemeriksaan.
Mencatat peningkatan buang air besar karena barium,
Anjuran klien untuk diet cair bening malam sebelum osmolaritas tinggi, dapat menarik cairan kedalam usus
pemeriksaan. sehingga meningkatan isi intraluminal dan
Berikan pencahar (minyak kastor atau magnesium menghasilkan output yang lebih besar.
sitrat) yang sebaiknya dilakukan sehari sebelum
pemeriksaan pada sore hari atau menjelang malam
(16.00-18.00).
Enema atau laksatif supositoria mis. bisakodil
(dulcolax) dapat diberikan pada malam sebelum
pemeriksaan
2. USG
Abdomen
 Teknik diagnostik invasif dimana gelombang suara frekuensi tinggi yang masuk ke struktur tubuh internal dan gema
ultrasonik dicatat pada osiloskop karena mereka menyerang jaringan kepadatan yang berbeda (Brunner & Suddarth’s,
2010).
 Merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan
suatu ultrasound di dalam jaringan (Uliyah, 2008)
 USG menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dihasilkan oleh kristal piezo-elektrik pada transduser
gelombang tersebut berjalan melewati tubuh dan dipantulkan kembali secara bervariasi, tergantung pada jenis jaringan
yang terkena gelombang
 Digunakan sebagai salah satu cara untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit dalam, terutama pemeriksaan organ2
tubuh bagian dalam.
 Bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada empedu, kandung kemih, dan pankreas yang memungkinkan adanya
pembesaran ovarium kehamilan, atau usus buntu (Brunner & Suddarth’s, 2010).
 Baru-baru ini teknik ini telah terbukti bermanfaat dalam mendiagnosis diverticulitis kolon akut
Persiapan dan pelaksanaan (Uliyah, 2008)

Anjurkan untuk puasa makan


dan minum 8-12 jam sebelum Oleskan Jelly koduktif pada
Lakukan informed consent. pemeriksaan USG aorta permukaan kulit yang akan
abdomen, kandung empedu, dilakukan USG
hepar, limpa, pancreas.

Transduser dipegang dengan


tangan dan gerakkan ke depan
Lakukan antara 10-30 menit.
dan belakang diatas permukaan
kulit.
Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah.

Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah masuknya udara.

Pada pemeriksaan obstetrik (trimester pertama dan ke dua), pelvis dan ginjal, pasien dianjurkan
untuk minum 4 gelas air dan tidak boleh berkemih. Sementara untuk trimester ke tiga,
pemeriksaan pada pasien dilakukan pada saat kandung kemih kosong.

Bila pemeriksaan dilakukan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari leher dan
jepit rambut dari kepala.

Bila pemeriksaan dilakukan pada jantung, anjurkan untuk bernapas secara


perlahan-lahan dan menahannya setelah inspirasi dalam.
3. Endoskopi

 Digunakan dalam penilaian saluran pencernaan termasuk fibroscopy/esophagogastroduodenoscopy (EGD),


enteroscopy usus kecil, kolonoskopi, sigmoidoskopi, proctoskopi, anoskopi, dan endoskopi melalui ostomy.
 Esophagogastroduodenoscopy Fibroscopy dari saluran pencernaan bagian atas memungkinkan visualisasi
langsung dari esofagus, lambung, dan mukosa duodenum melalui endoskopi menyala (gastroscope).
 EGD adalah penting ketika esofagus, lambung, duodenum mengalami gangguan atau inflamasi, neoplastik,
atau proses infeksi yang dicurigai. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi esophageal dan
motilitas lambung dan mengumpulkan sekresi dan spesimen jaringan untuk analisa lebih lanjut (Brunner &
Suddarth’s, 2010).
TuJuan pemeriksaan endoskopi untuk diagnostic
(Agus priyanto dkk, 2009)

• Untuk menentukan atau menegakkan diagnosis yang pada pemeriksaan


radiologi menunjukkan hasil yang meragukan atau kurang jelas.
1

• Untuk menentukan diagnosis pada klien yang sering mengeluh nyeri


epigastrum, muntah-muntah, sulit atau nyeri telan. Sedangkan radiologi
2 menunjukkan hasil yang normal.

• Melaksanakan biopsi atau sitologi pada lesi-lesi di saluran pencernaan


yang diduga keganasan.
3
Con’t

• Untuk menentukan sumber pendarahan secara


4 cepat dan tepat.

• Memantau residif pada keganasan maupun


5 menilai klien pasca-bedah.

• Menentukan diagnosis pada kelainan


6 pankreatobilier.
Persiapan klien dengan endoskopi

Pra Endoskopi Persiapan Umum


• Psikologis
• Administrasi

Persiapan Khusus
• Endoskopi atas atau saluran cerna bagian atas (SCBA) atau esofagogastroduodenoskopi (EGD)
• Endoskopi bawah atau saluran cerna bagian bawah (SCBB) atau kolonoskopi
• Bronchoskopi
Persiapan Umum

Psikologis Administrasi

 Memberikan penyuluhan atau bimbingan 1. Mengisi surat pernyataan persetujuan


tindakan (informed consent) ditandatangani
dna konseling keperawatan kepada klien
oleh klien atau keluarga.
mengenai tujuan, prosedur, dan kemungkinan
yang dapat terjadi agar klien dapat 2. Menjelaskan perihal pelaksanaan
membantu kelancaran pemeriksaan administrasi. Hal ini disesuaikan dengan
endoskopi antara lain dengan mengurangi peraturan masing-masing rumah sakit.
atau menghilangkan rasa cemas dan takut
Persiapan Khusus

a. Endoskopi atas atau saluran cerna bagian atas (SCBA) atau b. Endoskopi bawah atau saluran cerna bagian bawah
esofagogastroduodenoskopi (EGD) (SCBB) atau kolonoskopi

1. Puasa,
Puasa,tidak
tidakmakan
makandan
danminum
minumsedikitnya
sedikitnya66jam
jam 1. Dua hari sebelum pemeriksaan dianjurkan diit
sebelum
sebelumpemeriksaan
pemeriksaanatau
atautindakan
tindakanendoskopi.
endoskopi. rendah serat (bubur kecap atau bubur maizena).
2. Gigi
Gigipalsu
palsudan
dankacamata
kacamataharus
harusdilepas
dilepas selama
selama 2. Minum obat pencahar (sodium bifosfat, disodium
pemeriksaan/tindakan
pemeriksaan/tindakanendoskopi.
endoskopi. bifosfat, sodium klorida, potasium klorida, sodium
bikarbonat) misalnya fleet dan niflec.
3. Sebelum
Sebelumpemeriksaan
pemeriksaan atau
atau tindakan
tindakan endoskopi,
orofaring disemprot dengan xylocain spray 10%
secukupnya.
c. Persiapan bronchoskopi

 Puasa 6 jam sebelum tindakan.


 Premedikasi

 Persetujuan tindakan  Pasien dibaringkan diatas meja dengan posisi


terlentang atau semi fowler dengan kepala
 Gigi palsu, kontak lensa dan perhiasan harus ditengadahkan atau didudukan dikursi.
dilepas selama pemeriksaan atau tindakan
bronkoskopi.
 Tenggorokan disemprot dengan anestesi
lokal. Bronkoskop dimasukan melalui mulut
 Periksa dan catat tanda-tanda vital. atau hidung.

 Kaji adanya riwayat alergi terhadap oba-t  Wadah spesimen diberi label dan segera
obatan. dibawa ke laboratorium.
Post endoskopi

Obat-obatan yang diberikan selama


pemeriksaan endoskopi membuat Hasil pemeriksaan endoskopi akan
Puasa 1 jam setelah tindakan
pasien merasa mengantuk untuk itu dijelaskan oleh dokter.
pasien tetap berada di kamar pasien
sampai efek obat-obatan menghilang.

Pasien baru diperbolehkan makan


atau minum satu jam setelah Pasien tidak diijinkan mengemudi
tindakan endoskopi. atau mengoperasikan mesin 12 jam
pasca tindakan.
Pemeriksaan fisik pada saluran cerna: bentuk abdomen, kesulitan
mengunyah dan menelan, bising usus

Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi


Amati bentuk perut secara Auskultasi dilakukan pada Lakukan perkusi pada Palpasi ringan: Untuk
umum, warna kulit, adanya keempat kuadran abdomen. kesembilan regio abdomen. mengetahui adanya massa
retraksi, penonjolan, adanya Dengarkan peristaltik ususnya Jika perkusi dan respon nyeri tekan ,
ketidaksimetrisan, adanya selama satu menit penuh. terdengar timpani berarti letakkan telapak tangan
asites perkusi dilakukan di pada abdomen secara
Bising usus normalnya 5-30 berhimpitan dan tekan
kali/menit. atas organ yang berisi
udara. secara merata sesuai
Jika kurang dari itu atau tidak kuadran.
ada sama sekali kemungkinan Jika terdengar pekak, berarti
perkusi mengenai organ Palpasi dalam: Untuk
ada peristaltik ileus, konstipasi,
padat mengetahui posisi organ
peritonitis, atau obstruksi.
dalam seperi hepar, ginjal,
Jika peristaltik usus terdengar limpa dengan metode
lebih dari normal kemungkinan bimanual 1/2 tangan.
klien sedang mengalami diare
Palpasi hepar, limpa, renalis

• Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian
Cara kerja palpasi pada hipokondria kanan, kira-kira pada interkosta ke 11-12.
HEPA • Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam 4-5 cm, rasakan adanya
R organ hepar.
• Kaji hepatomegali.

• Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hepar.


Cara kerja palpasi pada • Anjurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah interkosta
LIMPA kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam kemudian tekan saat
inhalasi tentukkan adanya limpa.
• Pada orang dewasa normal tidak teraba

• Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah perut
Cara kerja palpasi pada setinggi Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan.
• Untuk palpasi ginjal kiri letakkan tangan setinggi Lumbal 1-2 di bawah
RENALIS
kosta kiri.
• Tekan sedalam 4-5 cm setelah pasien inhalasi jika teraba adanya ginjal
rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.
Diagnosa Keperawatan Gangguan Nutrisi dan
Gangguan Pencernaan

Malnutrisi

Gangguan ingesti

Gangguan digesti

Gangguan eliminasi
Diagnosa Keperawatan Kurang Nutrisi/Gizi

 Perubahan Pola Nutrisi : kurang dari kebutuhan


tubuh b.d. kebutuhan untuk pemberian nutrien,  Defisit self care : makan b.d. penurunan fungsi
cairan dan elektrolit melalui IV, kebutuhan neuromotor, penurunan fungsi kognitif, perubahan
metabolik yang berlebihan, kebutuhan untuk persepsi sensori, penurunan nafsu makan
mengistirahatkan usus, kesulitan menelan, mual,  Gangguan menelan b.d. obstruksi tumor di
muntah, rasa nyeri di mulut/gaster/abdomen,
oesophageal
obstruksi/reseksi gaster dan oesophageal,
ketidakmampuan mencerna kalori dan nutrien  Resiko injury : dysritmia b.d hypokalemia
secara adekuat , intake makanan yang tdk adekuat  Gangguan gambaran diri b.g miskonsepsi ukuran
 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh b.d. tubuh, perasaan negatif pada ukuran tubuh
peningkatan intake makanan
Diagnosa Keperawatan Gangguan Ingesti

 Perubahan membran mukosa oral b.d iritasi  Kurangnya pengetahuan b.d persiapan pre dan
alkohol dan rokok, kemoterapi, terapi radiasi, perawatan post operasi
kurang nutrisi, kurangnya pengetahuan  Risiko Gangguan integritas kulit b.d pemasangan
dalam pencegahan dan penanganan lesi di gastrostomy
mulut  Risiko injury b.d. prosedur pembedahan
 Perubahan Pola Nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh b.d. rasa nyeri di mulut, kesulitan (perdarahan, bersihan jalan nafas yang tidak
efektif, kemungkinan infeksi luka, pneumothorax,
makan/menelan, perubahan mukosa oral atelektasis)
 Nyeri b.d. perubahan membran mukosa oral dan  Risiko koping individu yang tidak adekuat b.d.
ulcerasi, episode refluks gastric perubahan boody image, prognosis penyakit
sebagai penyakit terminal
 Gangguan menelan b.d. obstruksi tumor di
oesophageal
Diagnosa Keperawatan Gangguan Digestive

 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. penurunan absorbsi nutrien, penurunan
nafsu makan, nyeri abdomen, Mual muntah, kemungkinan obstruksi gaster

 Takut b.d kurangnya pengetahuan, perubahan body image, penyakit yang mengancam
kehidupan.

 Manajemen pengaturan terapi yang tidak efektif b.d. kurangnya pengetahuan penyebab
ulcer, penanganan dan pencegahan kekambuhan

 Risiko injury b.d. komplikasi post operatif, perdarahan, distensi, atelektasis

 Nyeri b.d. injury pada mukosa gaster, erosi gaster, nyeri akibat insisi pembedahan
Gangguan Eliminasi

 Risiko kekurangan volume cairan b.d. muntah, penurunan reabsorbsi cairan

 Kurangnya pengetahuan b.d. persiapan operasi dan perawatan post operasi

 Risiko gangguan body image b.d. perubahan gaya hidup akibat ostomy
 Risiko koping yang tidak efektif b.d. stres akibat penyakit yang
dideritanya, eksaserbasi stres
 Risiko manajemen pengaturan terapi yang tidak efektif b.d. perawatan
ostomy,irigasi, kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan colostomy
Wa’alaikumussalaam.Wr.Wb.

Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai