TM 2 Neoplasma Istilah Medis

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

NEOPLASMA:

Istilah di Neoplasma Jinak


& Ganas
HENI EKAWATI, M.KEP
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
KEMAMPUAN AKHIR YANG
DIHARAPKAN

■ Mahasiswa memahami isltilah pada neoplasma jinak: Istilah


terkait penyakit & kondisi, diagnosis prosedur, tindakan, tanda
& gejala
■ Mahasiswa memahami istilah pada neoplasma ganas: Istilah
terkait penyakit & kondisi, diagnosis prosedur, tindakan, tanda
& gejala
PENYEBAB KANKER
■ Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker
disebut karsinogen
■ Karsinogen menimbulkan perubahan pada DNA yang
satuan terkecilnya adalah gen Sehingga karsinogen
sering disebut pula bersifat mutagenik
■ Karsinogen dibagi dalam 4 golongan :
1. Bahan kimia
2. Virus
3. Radiasi ( ion / non ionisasi )
4. Agen biologik
1. KARSINOGEN KIMIA
• Kebanyakan karsinogen kimia adalah pro karsinogen , yaitu
karsinogen yang memerlukan perubahan metabolis agar menjadi
karsinogen aktif dan dapat menimbulkan perubahan pada DNA,
RNA atau protein sel tubuh
– Dengan demikian terjadi neoplasma pada tempat bahan kimia
terbentuk sebagai hasil metabolisme dan bekerja sebagai
karsinogen aktif.
• Ada pula karsinogen yang dapat langsung menimbulkan
neoplasma pada tempat karsinogen mengenai jaringan tubuh
tanpa perlu melalui perubahan metabolisme
– Beberapa karsinogen kimia dapat bekerja bersama-sama atau
dengan jenis karsinogen lain , seperti virus , radiasi untuk
mempengaruhi terbentuknya neoplasma
Contoh karsinogen kimia :
A. Karsinogen yang bereaksi langsung
– Golongan alkylating agent : dimethyl sulfat , obat anti kanker dll
– Golongan acylating agent :dimethyl carbamyl chlorida
B. Prokarsinogen yang memerlukan perubahan metabolisme
– Hidrokarbon polisiklik aromatik ( HPA)
• Misal : asap rokok pada perokok atau orang yang sering menghisap asap
rokok walaupun tidak merokok ( kanker paru ) , orang yang punya
kebiasaan mengunyah tembakau ( kanker mulut)
• Pada proses pemanggangan daging dan pengasapan daging / ikan
– Amin aromatik dan pewarna Azo
• Merupakan suatu prokarsinogen yang masuk ketubuh melalui kulit, paru
atau saluran cerna.
C. Nitrosamin :
– Terbentuk didalam saluran cerna dari gugus Nitrat dan Nitrit yang sering
dipakai sebagai bahan adiktif pada makanan
– Menimbulkan kanker di saluran cerna dan hati
D. Unsur logam Antara lain Nikel dan plumbum ,
– bersifat elektrofilik dapat bereaksi dengan pusat nukleofilik pada DNA
2. KARSINOGEN VIRUS
■ Virus yang bersifat karsinogen disebut virus
onkogenik

■ Golongan virus DNA


– Human Papiloma virus (HPV), Ebstein Barr virus (EBV), Virus
Hepatitis B (HBV), Cytomegalo virus (CMV),

■ Golongan virus RNA


– HIV
3. KARSINOGEN RADIASI
• Radiasi UV dengan panjang gelombang 280-320 nm berkaitan dengan
terjadinya kanker kulit ,
• terutama pada orang kulit putih yang sering mendapat sinar matahari
berlebihan .
• Contoh :
– Karsinoma sel basal ,
– karsinoma sel skuamosa ,
– melanoma malignum ,
– xeroderma pigmentosum .
4. AGEN BIOLOGIK
1. Hormon
 Contoh : hormon estrogen membantu pembentukan kanker
endometrium dan payudara
 Hormon steroid merangsang pembentukan karsinoma sel hati
2. Mikotoksin
 Suatu toksin yang dibuat oleh jamur , alfatoksin bersifat
karsinogeni menimbulkan karsinoma sel hati
3. Parasit
 Parasit Schistosoma dihubungkan dengan kanker kandung
kemih dan
 Clonochis sinensis dihubungkan adenokarsinoma kandung
empedu
GEJALA

■ Tumor Jinak : benigna


■ Tumor ganas : malignan

■ Tumor ganas tumbuhnya relatif lebih cepat karena lebih aktif


dan agresif , membesar dengan cepat, sering disertai luka, atau
pembusukan yang sukar sembuh.
TANDA – TANDA
• Sel – sel neoplasma ganas yang berproliferasi mampu untuk
melepaskan diri dari tumor induk ( tumor primer) dan
memasuki sirkulasi untuk menyebar ketempat lain.
• Bila sel – sel kanker embolik semacam ini diangkut , mereka
mampu keluar dari pembuluh , melanjutkan proliferasi dan
membentuk tumor sekunder
1. Akibat lokal :
 Massa jaringan tumor yang tumbuh menimbulkan tekanan pada organ
/ jaringan penting disekitarnya yang menimbulkan berbagai
komplikasi
Misal : pembuluh darah, saluran viseral , duktus dan organ lain
 Pada tumor ganas terjadi infiltrasi pada alat sekitarnya menimbulkan
kerusakan / sumbatan terhadap alat tersebut
 Dapat terjadi nekrosis pada tumor ganas yang terletak pada kulit dan
mukosa
 Menimbulkan ulserasi hingga perdarahan dan infeksi oleh bakteri
 Invasi langsung atau penekanan pada saraf menimbulkan rasa sakit
yang hebat
 Infiltrasi atau penekanan pada pembuluh darah ataupun pembuluh
limfe menimbulkan iskemik dan edema setempat.
2. Akibat Umum :
 Pada umumnya penderita menjadi kaheksia yaitu :
kurus , badan lemah , anoreksia , anemia
 Hal tersebut disebabkan karena kelainan metabolisme
 Penderita kanker mengeluarkan kalori tetap tinggi , BMR
tinggi , meskipun makanan yang masuk berkurang .
 Terjadi malnutrisi
3. Aktivasi fungsi :
 Neoplasma yang terjadi pada kelenjar endokrin dapat
menimbulkan gejala-gejala akibat adanya peningkatan sekresi
hormon
 Contoh ;
Adenoma sel beta kelenjar pankreas dapat memproduksi
insulin yang dapat menyebabkan hipoglikemia yang fatal
Karsinoma paru jenis sel kecil dapat menghasilkan
hormon dimana pada jaringan asalnya tidak memproduksi
hormon
 Kumpulan gejala pada penderita kanker yang tidak dapat
diterangkan oleh tumor lokal / penyebaran jauh / timbulnya
hormon yang dibentuk pada jaringan disebut sindroma
paraneoplastik
 Sindroma para neoplastik penting untuk diketahui karena :
Mewakili manifestasi awal neoplasma
Pada penderita yang terkena dapat menjadi masalah klinik yang
besar bahkan menimbulkan kematian
Dapat menyerupai penyakit metastasik sehingga salah
pengobatan .
 Sindrom yang paling sering terjadi adalah :
Hiperkalsemia ,
sindroma Cushing ,
Non bakterial trombotik endokarditis
 Neoplasma yang paling sering berhubungan dengan sindrom
paraneoplastik adalah :
Karsinoma bronkogenik
Karsinoma payudara
Keganasan hematologik
Gambaran klinis
■ Gejala klinis umum :
– Khakeksia : penurunan secara umum lemak dan protein
– Anemia : akibat bermacam – macam faktor
– Keletihan : fatique : akibat nutrisi yang buruk malnutrisi
protein dan gangguan oksigenasi jaringan akibat anemia
ASPEK KLINIS
■ NEOPLASMA
Pemeriksaan :
– Pemeriksaan Fisik : dengan perabaan
– Radiografi
– USG
– Scanning radionukleotida
– Endoskopi
– Pemeriksaan Sitologi Patologi : Biopsi
Penunjang diagnostik
• Screening tes : misal
– Papsmear untuk mendeteksi kanker serviks
– Mamogram untuk mendeteksi kanker payudara
– Pemeriksaan prostat secara digital + pemeriksaan darah PSA untuk
mendeteksi kanker prostat
• Metode canggih untuk mendiagnosis dan melokalisasi
kanker adalah :
– Radiografi ,
– CT scan ,
– MRI
• Uji diagnostik non invasif
• Secara bedah :
– Biopsi dan pemeriksaan sel secara mikroskopik
■ Diagnosis laboratorium kanker
– Dengan pemeriksaan morfologi dan molekular
■ Histopatologi dan sitologi
■ Imunohistokimia
■ Mikroskop elektron
– Pengujian biokimia untuk enzim, hormon dan petanda
tumor lain -> merupakan tes untuk konfirmasi diagnosis,
menentukan respon pengobatan dan petunjuk
kekambuhan , bukan sebagai penentu tumor pada
diagnosis
■ Contoh ; Peningkatan kadar CEA( Carsinoma Embryionik Antigen) AFP (
Alpha Feto Protein), PSA ( Prostate Spesific Antigen ) didalam darah.
Tes laboratorium
Tes alkaline phospatase (ALP) di mana kadar ALP yang tinggi
menunjukkan adanya sumbatan empedu atau Kanker telah
bermetastasis ke arah hati atau tulang.
Blood Urea Nitrogen (BUN), evaluasi fungsi ginjal dalam
spektrum yang luas, membantu mendiagnosis kelainan pada
ginjal, dan memantau pasien dengan kelainan/kegagalan ginjal
yang akut/kronik
Complete Blood Count (CBC), menganalisis darah secara
keseluruhan, meliputi sel darah merah, sel darah putih,
hemoglobin, dan hematokrit. Tujuannya untuk membantu
diagnosis penyakit-penyakit darah, termasuk kanker darah.
Fecal Occult Blood Test (FOBT), untuk mendeteksi dini
adanya kanker kolon. mendeteksi tanda-tanda anemia.
Urinalisis, mendeteksi substansi asing/material sel yang terdapat
pada urin terkait dengan abnormalitas metabolik atau kelainan
ginjal
Penanda sel tumor
 Sebagian sel kanker mengeluarkan penanda sel tumor ( marker )
 Merupakan zat spesifik yang di sekresikan oleh tumor kedalam darah , urine atau cairan
spinalis
 Merupakan antigen spesifik yang terdapat pada sel kanker disebut antigen onkofetal
( mirip antigen janin)
 Penanda sel timor dapat mencakup fragmen DNA yang dapat dideteksi dengan teknik
pengukuran yang sangat sensitif pada sirkulasi bila dihasilkan secara berlebih oleh tumor
tertentu
 Secara klinis penting karena dapat dideteksi untuk melihat perkembangan kanker
tertentu baik sebelum , selama ataupun setelah pengobatan .
 Contoh penanda sel tumor :
 Alfa fetoprotein : untuk kanker hati , kanker yolk sac(ovarium dan testis )
 HCG : untuk banyak tumor termasuk koriokarsinoma pada kanker rahim
 PSA : Kanker prostat
 CA – 125 : penand kanker ovarium
 Namun tidak terdeteksinya penanda sel tumor tidak berarti bahwa yang bersangkutan
terbebas dari kanker
Penanda tumor (tumor marker)
■ Acid phospatase. • Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
■ Adrenocorticotropic Hormone (ACTH • Homovanilic Acid (HVA).
■ fetoprotein (AFP). • Lactic Dehydrogenase (LDH).
■ Bcl-2 • Liver Function Test (LFT).
■ Cancer antigen 15-3 (CA 15-3. • Neuron Specific Enolase (NSE
■ Cancer antigen 19-9 (CA 19-9). • Pancreatic Polypeptide
■ Cancer antigen 125 (CA 125). • Philadelphia chromosome (Ph1
■ CA 195. • Placenta Alkaline Phospatase (PLAP).
■ Cancer antigen 549. CA 549 • Parathyroid hormeone like protein (PLP).
■ Catecholamines. • Progesterone Receptor Assay (PRA).
■ Carcinoembryonic Antigen (CEA). • Proinsuline C-peptide.
■ C-erb B-2 • Prostate Specific Antigen (PSA).
■ Chromogranin A. • Vanilyllmandelic Acid (SMA).
■ Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR). • . Squamous Cell Carcinoma (SCC).
■ Estrogen Receptor Assay (ERA). • Terminal Deoxynucleotidal Transferase
■ Ferritin (TDT).
■ Glucagon. • Tissue Polypeptida Antigen (TPA).
■ 5-Hydroxy-Indol Acetic Acid (5-HIAA). • . Alpha subunit Thyroid Stimulating Hormone
Deteksi dini kanker

■ Dapat berfungsi menahan atau menghancurkan kanker sebelum


bermetastasis keseluruh tubuh.
■ Uji deteksi dini kanker meliputi ;
– Pemeriksaan payudara
– Mamografi
– Pemeriksaan prostat
– Pemeriksaan testikular
– Pemeriksaan kulit secara regular
– Uji penapisan : papsmear , pemeriksaan polip usus, biopsi
 Diagnosa dini kanker
 Jika tanda dan gejala yang berkaitan dengan kanker tampak biasanya
kanker tersebut sudah dalam keadaan tingkat lanjut.
 Untuk menemukan stadium dini kanker maka harus dilakukan
pemeriksaan rutin pada pasien yang tidak menunjukkan gejala
 Beberapa pemeriksaan untuk dapat menemukan kanker tingkat dini
diantaranya adalah :
1. Papsmear rutin tahunan pada wanita usia 35 tahun atau lebih
2. SADARI : pemeriksaan payudara sendiri , rutin setiap bulan .untuk
menemukan benjolan pada payudara
3. Sigmoideskopi rutin tiap 3-5 tahun < pada usia 50 tahun keatas , untuk
menemukan lesi pada rektum.
4. General Check Up secara berkala
5. Perhatikan tanda WASPADA akan kanker
PAPSMEAR TEST

 Pemeriksaan sitologi hapusan


 Papanicolaou smear test
 Untuk penemuan kanker serviks dan keganasan
lain seperti karsinoma endometrium
 Sel – sel neoplasma kurang kohesinya satu
dengan yang lain dan terlepas kedalam cairan/
sekret
 Sel – sel yang terlepas ini diperiksa gambaran
morfologik / anaplasianya
PENENTUAN DERAJAT DAN TINGKAT KEGANASAN KANKER

■ Penentuan derajat dan tingkat keganasan tumor ganas sangat penting karena
berguna untuk :
– Perencanaan pengobatan
– Petunjuk prognosis
– Pertukaran informasi antar berbagai pusat pengobatan kanker
■ Secara histologik ( grading) berdasarkan derajat diferensiasi umumnya
dibagi atas 4 tingkat derajat keganasan dimana tumor dengan
keganasan rendah biasanya prognosisnya baik
UICC & AJCC
 UICC : Union Internationale Contre le Cancer :
merumuskan sistim TNM untuk penyeragaman .dimana:
 T : Tumor primer ,
 N ; Node kelenjar getah bening regional ,
 M : Metastasis

 AJCC : The American Joint Comitte on Cancer


mengembangkan skema staging dengan cara membagi
semua kanker kedalam stadium I – IV tergantung “
nilai tumor primer ,
penyebaran kekelenjar getah bening dan
metastasis
Biopsi
• merupakan suatu tindakan pengangkatan
jaringan (spesimen) dalam jumlah yang kecil untuk
dilakukan pengamatan mikroskopik.
• Spesimen dapat diambil dari
sekitar sel yang diduga
mengalami kanker
(jika berada di permukaan tubuh)
• atau menggunakan teknologi pencitraan apabila lokasi
jaringan berada di dalam tubuh
• Setelah itu dilakukan pemeriksaan histopatologik
Grading
 penilaian terhadap :
seberapa besar perkembangan
(diferensiasi) dari tumor atau neoplasma,
jumlah mitosis di dalam tumor,
serta derajat perbedaan antara sel kanker dan sel normal.
 Grading (disimbolkan G) membagi diferensiasi sel kanker
sebagai berikut
G-X = Tidak bisa dinilai
G-1 = Grade rendah Diferensiasi baik
G-2 = Grade menengah Diferensiasi menengah
G-3 = Grade tinggi Diferensasi buruk
G-4 = Anaplastik
Staging
 suatu penilaian yang mampu mendeskripsikan seberapa jauh
kanker telah menyebar.
 Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam staging adalah :
ukuran tumor/lesi primer,
seberapa dalam penetrasi tumor tersebut,
invasi terhadap organ di sekitarnya,
luas penyebaran ke kelenjar getah bening
regional, serta organ yang berada jauh
dari tumor primer namun ikut terkena kanker (apabila ada).
 Pada umumnya staging menggunakan dua metode, yaitu :
metode TNM (Tumors, Nodes, Metastases) dan
metode AJC (American Joint Committee).
METODE TNM
■ T : menjelaskan Ukuran tumor dan derajat invasi lokal tumor
primer
■ T0 : Karsinoma insitu
■ T1, T2, T3, dan T4 : menunjukkan ukuran lesi primer yang semakin besar

■ N : menunjukkan keterlibatan kelenjar getah bening regional oleh


jaringan tumor
■ NO : tidak ada penyebaran kekelenjar getah bening
■ N1, N2, dan N3 : menunjukkan keterlibatan progresif kelenjar getah bening

■ M : menjelaskan ada tidaknya metastasis ,


■ MO : Tidak ada metastasis
■ M1 : menunjukkan ada nya metastasis
METODE AJC

■ kanker dibagi menjadi stadium 0 sampai IV,


■ menggabungkan :
– ukuran lesi primer,
– keterlibatan kelenjar getah bening, dan
– metastasis
PENATALAKSANAAN TERAPI NEOPLASMA

■ Beberapa cara pengobatan kanker :


– Operasi pengangkatan jaringan yang mengandung kanker : sangat efektif
bila eksisi sel tumor disertai eksisi tepi jaringan normal, dan eksisi kelenjar
limfe regional
– Radioterapi :dengan memberikan radiasi ionisasi pada neoplasma
– Kemoterapi : memaparkan sel – sel kanker yang berproliferasi dan sel-sel
normal terhadap berbagai macam agen sitotoksik
– Imunoterapi
LANJUT KULIAH
MENDATANG

Anda mungkin juga menyukai